NovelToon NovelToon
My Beloved Ex-wife

My Beloved Ex-wife

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Patahhati
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Tiwie Sizo

MISI KEPENULISAN NOVELTOON

Enam tahun hidup sebagai istri yang disia-siakan, cukup sudah. Saatnya bercerai!

Zetta menghabiskan waktu yang tak sebentar untuk mengabdikan dirinya pada Keenan Pieters, lelaki yang menikahinya, tapi tak sekalipun menganggapnya sebagai seorang istri.

Tak peduli Zetta sampai menjadi seperti seorang pelayan di keluarga Keenan, semua itu tak juga membuat hati Keenan luluh terhadap Zetta. Sampai pada akhirnya, Zetta pun memutuskan untuk menyudahi perjuangan cinta sepihaknya tersebut.

Namun, saat keduanya resmi bercerai, Keenan malah merasakan jika ada sesuatu yang hilang dari dalam hidupnya. Lelaki itu tanpa sadar tak bisa lepas dari setiap kenangan yang Zetta tinggalkan, di saat sang mantan istri justru bertekad membuang semua rasa yang tersisa untuknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiwie Sizo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Setelah keluar dari bar, Alex pamit untuk pergi terlebih dahulu karena masih ada urusan lain. Setelah itu, Theo pun mengantarkan Zetta pulang. Karena sekarang Zetta sudah bukan lagi istri Keenan, tentu saja dia tidak pulang lagi ke rumah lelaki itu, melainkan pulang ke rumah ayahnya.

"Zetta, kamu sungguh baik-baik saja?" tanya Theo saat mereka telah sampai di depan rumah ayah Zetta.

"Iya, aku baik-baik saja, cuma agak lelah," sahut Zetta.

Theo sedikit menghela nafasnya. Zetta memang selalu seperti itu sejak dulu. Mau sekacau apapun dirinya dan seberat apapun keadaan yang tengah dia hadapi, Zetta akan selalu berusaha untuk baik-baik saja di depan semua orang, padahal kenyataannya dia tidaklah sekuat itu. Tentu ada kalanya Zetta merasa buruk, bahkan sampai terpuruk. Tapi pribadinya yang tidak suka merepotkan orang lain. membuatnya lebih nyaman untuk menyimpan sendiri setiap hal buruk yang dia rasakan.

"Zetta." Theo menahan lengan Zetta yang hendak memegang handel pintu mobil.

"Kita sudah berteman sejak kecil, Zetta. Aku harap kamu tidak ragu untuk menceritakan kesulitanmu padaku. Jangan menanggung semuanya sendirian lagi," pinta Theo.

Zetta menatap sahabatnya itu sejenak. Dia sangat tahu jika Theo memang tulus dengan kata-katanya itu. Namun ketulusan itulah yang justru membuat Zetta tak ingin membuat Theo mengalami kesulitan karena dirinya.

"Iya, tentu saja. Memangnya aku mau cerita pada siapa lagi kalau bukan padamu," sahut Zetta kemudian.

Sekali lagi Theo menghela nafasnya. Meski sudah menjawab begitu, tetap saja Zetta tak terlihat akan menuruti permintaannya.

"Aku masuk dulu, ya," ujar Zetta kemudian sambil membuka pintu mobil, kemudian turun dari mobil tersebut.

Zetta melambaikan tangannya pada Theo sebelum kemudian menutup kembali pintu mobil. Dia menunggu sejenak sampai Theo mengemudikan mobilnya meninggalkan tempat itu, baru kemudian masuk ke dalam rumah.

Dengan perasaan yang berubah menjadi agak sendu, Zetta menatap sekeliling rumah yang menjadi tempat tinggalnya sebelum menikah dengan Keenan. Dan kini, setelah enam tahun, Zetta kembali ke rumah ini lagi dengan sejuta luka yang dia bawa karena cinta sepihaknya pada sang mantan suami yang tak kunjung terbalaskan sampai akhir.

Zetta menghela nafasnya sejenak, lalu melangkahkan kakinya menuju kamar tidurnya saat masih tinggal di rumah ini dulu. Suasana yang begitu familiar langsung dia rasakan begitu memasuki kamar tersebut. Ada begitu banyak jejak cerita masa lalunya bersama Keenan di dalam sana, termasuk sebuah foto yang dipajangnya di atas nakas dekat tempat tidurnya. Foto yang memperlihatkan betapa menawannya wajah lelaki itu.

Setelah tertegun cukup lama, Zetta melangkah menyusuri kamar tersebut, lalu berjongkok di depan sebuah meja. Dia membuka sebuah laci dan mengeluarkan beberapa benda dari sana, di antaranya adalah sebuah buku diari. Zetta membuka benda yang menjadi tempatnya menumpahkan isi hatinya tersebut dan membaca beberapa halaman tulisan yang ada di dalamnya.

Tanpa sadar saja nafas Zetta terasa tersengal. Dia bisa merasakan kembali seberapa besar rasa cintanya pada Keenan di masa lalu. Bahkan hanya dengan menatap Keenan dari kejauhan saja sudah membuat Zetta berbunga-bunga dan bahagia bukan main. Dan tentu saja, menikah dengan Keenan adalah sesuatu yang amat sangat Zetta impikan saat itu.

Tiba-tiba saja suara dentingan di ponsel Zetta membuatnya lamunannya menjadi buyar. Segera dia memeriksa ponselnya dan melihat ada notifikasi pesan yang masuk ke sana. Sebuah pesan yang rupanya dikirim oleh Alex.

"Rupanya dia masih menggunakan nomor lamanya," gumam Zetta sambil membuka pesan tersebut.

'Kak Zetta, aku tidak tahu permasalahan apa yang sedang Kakak hadapi, tapi sepertinya saat ini Kakak sedang berada dalam situasi yang tidak terlalu baik. Aku harap Kak Zetta tidak sungkan untuk menghubungiku jika Kakak memerlukan bantuan. Aku pasti akan membantu Kakak sebisaku. Aku tahu Kakak pasti tidak ingin merepotkan, tapi anggap saja ini sebagai balas budiku atas semua kebaikan Kakak padaku di masa lalu.'

Zetta tertegun setelah membaca pesan dari Alex. Beberapa saat kemudian, dia menghela nafasnya sembari memejamkan mata sejenak dengan perasaan yang berubah menjadi rumit. Ingatannya juga kembali melayang pada sosok Keenan yang sebelumnya sedang dia pikirkan.

Tanpa sadar, Zetta malah membuka menu kontak dan menghubungi nomor Keenan.

Astaga! Zetta membeliak saat menyadari dirinya membuat panggilan telepon untuk mantan suaminya itu. Dan belum sempat Zetta menutup panggilan tersebut, Keenan malah menerimanya.

"Halo." Terdengar suara Keenan dari seberang sana.

Zetta terkesiap, tak tahu harus berkata apa.

"Zetta? Ada apa?" tanya Keenan, membuat Zetta sedikit tergagap.

"Ah, tidak ada. Aku hanya ingin mengingatkan kalau lusa jangan lupa untuk datang ke kantor pengadilan. Itu jadwal kita mencatatkan perceraian di kantor pengadilan. Jangan sampai terlambat," sahut Zetta kemudian.

Karena tak tahu harus mengatakan apa, Zetta jadi mengingatkan Keenan agar tidak lupa pada proses perceraian mereka.

"Aku hanya ingin menyampaikan itu saja. Selamat malam." Zetta langsung menutup panggilan teleponnya sebelum Keenan sempat mengatakan apapun. Dia buru-buru menetralkan perasaannya yang tiba-tiba saja menjadi tak menentu.

Sementara itu, di tempat lain, tepatnya di salah satu kamar kediaman Keenan, Keenan sendiri tampak masih memandangi layar ponselnya dengan penuh tanda tanya. Dia merasa asing dan agak aneh dengan sikap Zetta.

Terang saja, selama ini jika Zetta menghubunginya tentu untuk memberikan perhatian yang membuat Keenan risih dan muak. Entah itu bertanya Keenan sudah makan atau belum, sudah minum multivitaminnya atau belum, serta pertanyaan tidak penting lainnya. Tapi kali ini, Zetta malah menghubunginya untuk mengingatkan agar dirinya tidak terlambat datang ke kantor pengadilan, guna meresmikan perceraian mereka.

Hal ini bukannya membuat Keenan senang tapi justru merasa tak nyaman. Jujur saja, dia tak terbiasa dengan sikap Zetta yang seperti ini.

"Keenan, kamu kenapa?" Helia yang sejak tadi duduk di atas tempat tidur bertanya pada Keenan. Helia telah keluar dari rumah sakit, dan Keenan membawa perempuan itu pulang ke rumahnya, seperti yang sebelumnya dia katakan pada Zetta.

"Tidak apa-apa," sahut Keenan sambil berusaha mengubah raut wajahnya. "Ayo, minum obatmu dulu." Keenan berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Yang menghubungimu tadi Zetta, kan? Jangan bilang sekarang dia menyesal telah meminta cerai darimu dan ingin kembali padamu lagi?" tanya Helia sambil menyingkirkan obat yang Keenan sodorkan. Perempuan itu jelas sekali memperlihatkan raut wajah tak suka.

Keenan menghela nafasnya. Entah kenapa, kali ini dia tak begitu suka melihat sikap Helia.

"Zetta hanya mengingatkan jadwal kami datang ke kantor pengadilan, bukan seperti yang kamu katakan tadi. Kamu sekarang sedang dalam pemulihan, jangan memikirkan sesuatu yang bisa membuatmu stres. Sekarang minum obatnya," ujar Keenan menenangkan sembari kembali menyodorkan obat dan air minum untuk Helia.

"Kalian benar-benar bercerai, kan?" tanya Helia.

Keenan terdiam sejenak, lalu menganggukkan kepalanya. "Iya, tentu saja."

Helia akhirnya tersenyum dan menerima obat yang disodorkan oleh Keenan. Dia terlihat senang karena Keenan benar-benar akan segera menjadi miliknya seutuhnya.

Setelah selesai memberi Helia obat dan sekali lagi menenangkannya, Keenan pun keluar dari kamar tersebut dan turun ke lantai bawah rumahnya. Di ruang keluarga, mamanya telah menunggu.

"Helia sudah minum obatnya?" tanya Nyonya Brenda pada Keenan.

Keenan mengangguk mengiyakan.

"Keenan, Helia masih belum pulih benar, jadi kamu harus menjaganya dengan sepenuh hati. Selalu perhatikan dia dan jangan sampai membuatnya merasa sedih. Keluarganya memiliki latar belakang yang kuat. Jika kalian bersama, kamu akan mendapatkan dukungan dari mereka. Itu tentu akan berdampak sangat baik untuk kelangsungan keluarga kita," ujar Nyonya Brenda menasehati putranya.

Keenan hanya mengiyakan tanpa banyak berkata-kata. Entah kenapa, ucapan mamanya yang memintanya untuk lebih memperhatikan Helia justru membuatnya teringat pada Zetta. Dulu, saat Zetta masih menjadi istrinya, setiap kali perempuan itu sakit, tak ada satu pun orang di rumah ini yang peduli apalagi memperhatikan, termasuk dirinya sendiri.

Tiba-tiba ada perasaan aneh yang menyusup di relung hati Keenan. Disadari atau tidak, di lubuk hatinya yang paling dalam, dia merasa merasa bersalah pada mantan istrinya itu.

Tapi kemudian Keenan dan Nyonya Brenda dikejutkan dengan kedatangan Roan, adik lelaki Keenan. Pemuda itu pulang ke rumah dengan raut wajah masam.

"Kak Keenan, Kakak tidak tahu apa yang sekarang istri Kakak lakukan di luar sana?" tanya Roan pada Keenan.

Keenan tampak menautkan kedua alisnya.

"Aku tadi memergokinya sedang menghabiskan waktu dengan dua orang lelaki!" Roan menambahkan dengan marah.

"Zetta bersama dengan dua orang lelaki?" tanya Keenan.

" Iya."

Tanpa sadar nafas Keenan menjadi agak memburu dan tatapan matanya menjadi dingin.

"Siapa?" tanya Keenan lagi dengan perasaan kesal yang tak bisa ditutupi.

1
Melani Sunardi
Luar biasa
YuWie
padajal zet2 sendiri pernah bodoh mencintai membabi buta krn makan kotoran babi ya zet
YuWie
greget ya thor
YuWie
banyaknyg janggal settingan kejadian2 di kisah ini
YuWie
dikit2 perayaan. habis itu mabuk ya zet
YuWie
mau mandeg baca tapi kok ya nanggung. masalahnya protagonis dibikin bodoh dan jatuh ke lubang ya sama sih ya. Hawanya jadi emosi, kak othor berhasil membawa pembaca ke alur yg mau kemana mana
YuWie
semakin gak jelas si protagonisnya
YuWie
semakin melebar2 alurnya ya
YuWie
katane mau berkelas zet2..mainnkartu aja di lawan kalah lagi. kelebihanmu apa sih zet. mbok gak usah banyak Bct..action gitu
YuWie
kenapa darah zet cocok dg darah hel.. apakah ortunya gak ada yg cocok darahnya. selama 6th zet donor lho.. apakah zet adl alena
YuWie
yg didatangi zet tadi itu perusahaan besar atau kecil sih kok sampe2 tamu perusahaan tidak dipinjami payung gitu. wkwkwkk..malezz aja klo adan interaksi ken dan zet
YuWie
zet2..begitu tifak waspadakah dirimu ini. kupikir garangmu beneran. tapi yo aneh siap yg minta dikaji ulang perjanjian kerjasama..kok ya mau2 nya kamu dtg di sarang penyamun gak.jelas. Seperti nya zet ini mau perang tapi buta blas dg medannya.
YuWie
alex ini jgn2 keturunan kaya raya kali ya
YuWie
iya kah zet, ntar ketemu ken kau diam aja dituduh2..masih lemah pembalasanmu
YuWie
Luar biasa
YuWie
disini benang merahnya..sesuai namanya go to hel ternyata yg menyabotase kecelakaannya sendiri u menjebak zet2 yg tergila2 dg ken
YuWie
belum tau si ken2 siapa zet2 kali ya... gak rela klo akhirnya zet balik sama ken.. hadirkan laki2 sempurna lainnya lah
YuWie
benarkah hel dr keluarga berada..jgn2 kebalik lagi si zet2 yg kaya raya
YuWie
lha lha..zetta termyata anak org kaya ya...dan ber power. kok dianghap benalu di keluarga kenan. tak taukah mereka ttg zet2 dan kemana ayahnya zet2
YuWie
rasanya membaca awal2 bab ponginnya memberi tanda seru aja ya sama setiap comment..😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!