Bella Cintia?" Gumam Eric. Dia seolah tidak asing dengan nama itu. Bahkan ketika menyebutnya namanya saja membuat hati Eric berdesir menghangat.
"Kenapa harus designer ini?" Tanya Eric.
"Karena hanya dia yang cocok untuk mode produk kita pak."
"Apalagi yang kau ketahui tentang designer ini?" Tanya Eric kembali.
"Dia adalah salah satu designer terkenal di dunia. Dia sering berpindah dari negara satu ke negara lain. Karena dia memiliki cabang butiknya hampir di setiap negara yang dia tinggali. Namanya Bell's Boutique. Tapi untuk rumah mode utama nya, dia hanya memilikinya di negara ini. Nama rumah mode itu adalah Bellaric."
Eric terkesiap kala manager produksi itu menyebutkan kata Bellaric.
"Bellaric?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LidyaMin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sakit
Eric bangun dengan kepala pusing berdenyut saat mendengar ketukan di pintu kamarnya. Sambil memijit dahinya, Eric berjalan menuju pintu dengan tenaga yang masih belum terkumpul sepenuhnya. Wajah bangun tidurnya muncul di depan pintu membuat pelayan tersebut terkejut dan mundur selangkah ke belakang.
"Ada apa?" Tanya Eric sambil mengusak rambutnya.
"Sarapan sudah siap Tuan." Jawab pelayan dengan menunduk. Dia malu menatap Eric yang hanya bercelana pendek dan bertelanjang dada.
"Ya" Eric menutup pintu kamarnya.
Bukannya mandi, Eric malah kembali tidur lagi. Kepalanya sangat berat untuk di angkat lagi. Dia semakin menenggelamkan dirinya di dalam selimut tebal miliknya.
1 jam berlalu Eric masih tidak bergerak dari tempatnya. Ponselnya berdering sejak tadi tapi tidak dia hiraukan. Dia merasakan hawa panas pada nafasnya. Pusing di kepalanya semakin bertambah. Eric merasa tidak mampu bangun dari sana hanya untuk mengambil ponselnya.
Dengan sangat terpaksa dan tubuh yang lemah, Eric mengambil ponselnya yang tidak berhenti berdering. Belum sampai tangannya menggapai ponsel di meja, kaki Eric tersandung kaki kursi sofa dan membuatnya jatuh terduduk. Untung saja kepalanya tidak menyentuh pinggir meja.
"Sial" Umpat Eric sambil berusaha untuk bisa berdiri lagi.
Dengan susah payah Eric berdiri dan duduk di sofa lalu mengambil ponselnya.
Matanya memicing saat melihat 45 panggilan tak terjawab dan 20 pesan dari Antonio.
"Ah kenapa sih.." Eric membuka roomchat nya dengan sekretarisnya itu. Eric hanya menatap malas kemudian menekan tombol panggil.
"Halo tuan?! Anda baik-baik saja? Kenapa anda tiba-tiba tidak bisa dihubungi?"
Eric berjengit kaget saat panggilan tersambung dengan cepat dan Antonio yang menghujani nya dengan pertanyaan. Sontak ia menjauhkan ponsel dari telinganya.
"Bisakah kau tidak berteriak begitu?" Eric merasa kesal karena ia benar-benar terkejut.
"Ahh maaf tuan saya hanya jadi merasa khawatir bila saja terjadi sesuatu" Eric hanya menghela nafasnya kemudian menaruh ponselnya di atas nakas dekat sofa dan menyalakan loudspeaker. Sedang tangannya memegangi kepalanya yang terasa pusing dengan kepala yang dia rebahkan di sofa dan mata terpejam.
"Jadi anda baik-baik saja tuan?"
"Euhhh..kurasa tidak. Kepalaku sangat pusing, nafasku panas dan badan ku lemas" Eric menjawab sebisa mungkin karena ia merasa sangat mengantuk.
"Sepertinya anda terkena demam tuan, kalau begitu biar saya yang akan urus dikantor. Anda beristirahat saja, saya tutup tuan"
"Baiklah terima kasih" Kemudian panggilan terputus.
***
Setelah menyelesaikan sarapannya, Bella bergegas pergi meninggalkan kediamannya, Bellaric. Hari ini dia punya janji temu dengan manajer produksi 3'E Group, Adrian. Ada beberapa hal yang akan di diskusikannya bersama beberapa staf disana.
Sebenarnya dia sudah meminta Reyna untuk mewakilinya. Tapi karena ibunda Reyna sedang di rawat di rumah sakit, dengan sangat terpaksa Bella yang datang.
Tiba di kantor Eric, Bella keluar dari mobilnya lalu menatap ke atas melihat ke arah ketinggian gedung. Bella berharap untuk tidak bertemu Eric hari ini. Dia melangkahkan kakinya memasuki kantor Eric. Sebelumnya dia sudah menghampiri receptionis dan mengatakan maksud dan tujuannya datang. Setelah mendapatkan persetujuan, Bella di antar menuju ruangan Adrian.
"Permisi pak. Ada Nyonya Bella." Ucap pegawai yang mengantarkan Bella tadi.
Dengan senyum tersungging di bibirnya
Adrian mempersilahkan Bella untuk masuk dan duduk. Lalu dia menelpon seseorang dan meminta untuk datang ke ruangannya.
Tak lama datanglah 3 orang masuk ke dalam ruang kerja Adrian. Lalu Adrian meminta mereka juga duduk dan memperkenalkan Bella pada mereka.
"Jadi seperti yang saya katakan tadi bahwa kehadiran Nyonya Bella di sini adalah untuk mendiskusikan beberapa hal termasuk konsep rancangan yang akan menjadi produk utama kita nanti." Ujar Adrian memulai diskusi mereka.
"Jadi konsep rancangan seperti apa yang kalian inginkan?" Tanya Bella. "Tapi sebelum itu kita harus tentukan dulu tema apa yang akan di ambil, agar rancangan kita sesuai." Lanjut Bella lagi.
"Apa kalian ada ide?" Tanya Adrian pada ketiga stafnya.
"Bagaimana kalau Nyonya Bella yang menentukan tema dan konsepnya? Nanti kami akan bantu hal lainnya." Usul salah staf tersebut.
Adrian mengangguk setuju lalu mengalihkan perhatiannya pada Bella. "Bagaimana menurut Nyonya?"
"Baiklah. Eumm.. tema yang aku usulkan The Crossing. Konsep yang akan kita gunakan adalah perpaduan tren busana gaya barat dan lokal yakni Filipina. Bagaimana?" Tanya Bella setelah memberikan pendapatnya pada mereka.
"Sepertinya itu menarik. Karena selama ini konsep seperti itu belum pernah ada di luncurkan." Ucap salah satu staf tersebut.
"Kalau kalian semua setuju, kita akan pakai tema dan konsep dari Nyonya Bella. Bagaimana?" Tanya Adrian.
Ketiganya mengangguk setuju dan itu membuat Bella tersenyum lebar. Karena mereka menyetujui usulnya.
"Lalu bagaimana dengan pemilihan warnanya?"
"Warna yang akan kita pilih dengan dominasi warna pastel atau warna-warna lembut. Untuk cutting busananya kita ambil dengan potongan yang sederhana." Ujar Bella.
"Misalnya kita buat gaun panjang biru dengan gaya feminim dan seksi. Dengan potongan rendah pada bagian dada yang di hiasi draperi, pemakai langsung tampil seksi. Garis pinggang menjadi menarik perhatian karena draperi di bagian dada dan juga di bagian pinggang hingga menjuntai ke kaki." Lanjut Bella lagi.
"Wow itu sangat keren." Pekik salah satu staf dengan senyum mengembang di wajahnya. Dia sangat terpukau dengan ide cemerlang Bella.
"Saya yakin produk musim panas kita kali ini pasti meledak di pasaran." Ucapnya dengan girang.
Bella terkekeh melihatnya. Adrian bertepuk tangan dan menyetujui ide tersebut.
"Kalau begitu kita akan gunakan ini sebagai produk utama kita. Dan untuk rancangannya Nyonya Bella bisa usulkan kembali dan kita akan diskusikan lagi. Bagaimana?" Tanya Adrian.
"Kami setuju, dan tentu saja kami sangat senang Nyonya Bella mau bekerja sama dengan perusahaan kami. Kami yakin kita pasti berhasil dan sukses" Tambah Lainnya.
Setelah mencapai kesepakatan dalam diskusi tadi, Bella pun berpamitan pulang pada mereka. Adrian dengan senang hati mengantar Bella sampai di lobby kantor. Tapi saat mereka ingin mencapai pintu keluar, mereka bertemu dengan Antonio sekretaris sekaligus asisten pribadi Eric.
"Selamat pagi Pak Adrian." Sapa Antonio dengan ramah. Dia juga menunduk hormat pada Bella sebagai bentuk sapaannya.
"Selamat pagi Antonio. Darimana? Kenapa kau sendirian. Biasanya bersama Tuan Eric." Tanya Adrian yang heran karena tidak biasanya Antonio sendirian tanpa Eric.
"Tuan Eric sedang sakit." Jawab Antonio.
"APA??" Pekik Bella.
Sontak saja membuat Antonio dan Adrian heran dan menoleh pada Bella. Menyadari kalau dia menjadi perhatian 2 laki-laki di depannya ini membuat Bella merasa tidak nyaman dan sedikit malu.
"Ah maaf. Aku tadi tidak sengaja teringat sesuatu dan aku harus pulang segera. Aku permisi." Ujar Bella dengan gugup dan segera beranjak pergi dari sana.
Antonio dan Adrian saling bertukar pandang lalu sama-sama mengangkat bahu mereka, tanda mereka tidak tahu maksud Bella tadi.
🌼🌼🌼🌼🌼
Hai semua.. Maaf ya terlambat up hari ini. Tolong jangan marah ya readers ku terkasih hehehe..
Hari ini benar-benar seharian Lidya di sibukkan dengan beberapa pekerjaan. Tapi Lidya selalu berusaha untuk bisa up tiap hari.
Terima kasih untuk kesetiaan kalian untuk menunggu novel ini up🙏
Salam sehat untuk kita semua