Istriku! Oon!?.
Eric Alaric Wiguna , seorang Mafia & CEO perfeksionis, mendapati hidupnya jungkir balik setelah menikahi Mini.
Mini Chacha Pramesti adalah definisi bencana berjalan: ceroboh, pelupa, dan selalu sukses membuat Eric naik darah—mulai dari masakan gosong hingga kekacauan rumah tangga yang tak terduga.
Bagi Eric, Mini itu oon tingkat dewa.
Namun, di balik ke-oon-annya, Mini punya hati yang tulus dan hangat. Mampukah Eric bertahan dengan istrinya yang super oon ini?
Atau justru kekonyolan Mini yang akan menjadi bumbu terlezat dalam pernikahan kaku mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon simeeee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 35: Pertemuan Ratu Merah dan Ujian Shadow Wall
selamat membaca.
Eric Alaric Wiguna dan Mini Chacha Pramesti harus berpisah untuk pertama kalinya sejak menikah. Mini, ditemani Notaris Chandra (sebagai penasihat hukum di Asia), terbang ke Singapura. Sementara itu, Eric, Marco, dan Pranoto bergerak ke Sicily, Italia Selatan, untuk mengimplementasikan strategi pertahanan tanpa senjata mereka.
Mini dan Chandra tiba di Singapura, pusat keuangan Asia Tenggara. Suasana di sini jauh lebih terstruktur dan dingin dibandingkan Jakarta. Pertemuan dengan Ratu Merah (atau Madam Xu), pemimpin Triad paling berpengaruh, diatur di penthouse sebuah gedung pencakar langit.
Ratu Merah adalah seorang wanita paruh baya yang tenang, mengenakan pakaian sutra merah. Dia memancarkan kecerdasan yang tajam, sangat berbeda dengan Matriark Alessandra yang penuh amarah.
"Selamat datang, Nyonya Wiguna," sapa Ratu Merah, menyesap teh hijau mahal. "Saya terkejut Signora Capo Conti yang baru adalah seorang wanita Asia yang sangat muda. Dan Anda menawarkan saya akses ke jalur Mediterania. Hadiah yang sangat murah hati."
Mini tahu ini adalah ujian. Dia harus menggunakan Kode Ketenangan untuk menunjukkan bahwa dia bukan tandingan, melainkan mitra yang bernilai.
Mini meletakkan dokumen di meja. "Ini bukan hadiah, Ratu Merah. Ini adalah kesepakatan bisnis. Kami menawarkan Anda akses ke logistik di Italia Selatan dan perlindungan dari hukum Eropa. Sebagai imbalan, Anda membantu kami mengusir Klan Yakuza dari perairan Asia."
Ratu Merah tersenyum tipis. "Yakuza adalah masalah kecil. Tetapi saya melihat Anda beroperasi dengan transparansi. Itu adalah kelemahan. Mafia lama Italia hidup dari rahasia. Bagaimana saya bisa percaya pada Signora Capo yang ingin hidup bersih?"
Mini menatap langsung ke mata Ratu Merah, menunjukkan otoritas yang didukung oleh darah ganda. "Saya akan menunjukkan kepada Anda. Saya adalah keturunan Conti dan Valerius. Saya memegang arsip Tesoro Mio yang berisi rahasia terbesar Italia. Saya memilih untuk tidak menggunakannya untuk menghancurkan, tetapi untuk membangun. Kepercayaan saya adalah aset terkuat saya."
Mini menawarkan rincian Wiguna Corp. sebagai umpan. "Yakuza akan menyerang Wiguna Corp. Begitu mereka melanggar hukum di Indonesia, Anda bisa menggunakan jaringan Anda untuk memotong rantai pasok mereka di Tokyo. Kita tidak perlu baku tembak, hanya permainan hukum internasional."
Ratu Merah terkesan. Dia melihat bahwa Mini bukan hanya seorang diplomat, tetapi seorang ahli strategi yang menggunakan hukum sebagai senjata.
"Kesepakatan," kata Ratu Merah, menyambut uluran tangan Mini. "Saya akan membantu. Tetapi jika Anda gagal, seluruh klan Conti-Valerius akan menjadi milik saya. Dan Mini, Anda harus membayar harga pribadi. Anda harus menanggalkan satu hal yang berharga sebagai tanda keseriusan."
Mini menarik napas. Dia tahu apa yang harus ia korbankan. Mini melepaskan cincin Seguro dari jarinya—cincin yang melambangkan kekuasaan Conti dan pernikahannya.
"Cincin ini adalah tanda kekuasaan klan saya. Ambillah. Jika saya gagal, cincin ini menjadi milik Anda, dan Anda akan mengklaim klan saya," Mini menyerahkan cincin itu.
Ratu Merah menerima cincin itu, senyumnya melebar. "Anda seorang pebisnis yang brutal, Nyonya Wiguna. Saya suka itu. Sekarang, mari kita mulai memburu Yakuza."
Mini telah berhasil, tetapi harga yang ia bayar sangat tinggi: Dia kehilangan cincin yang menjamin pernikahannya dan kekuasaannya di mata klan.
Sementara Mini berada di Asia, Eric menghadapi tantangan operasional di Sisilia. Dia harus membangun "Zona Netral" di pelabuhan utama, Palermo, dengan menggunakan teknologi canggih dari Marco—yang mereka sebut Shadow Wall.
"Kita tidak boleh menggunakan senjata api, Marco. Kita hanya menggunakan drone pengintai, sensor panas, dan jamming komunikasi," Eric memberi perintah.
Para Capo lokal Conti di Sisilia, yang terbiasa dengan metode lama, mulai memberontak.
"Ini konyol, Capo Eric! Yakuza akan menganggap ini sebagai kelemahan!" teriak Enzo, salah satu Capo Sisilia. "Kita harus menembak! Ini adalah tanah leluhur kita!"
"Jika kalian menembak, kalian melawan Signora Capo dan hukum yang berlaku," balas Eric dingin. "Kalian akan dipenjara seumur hidup di bawah hukum Uni Eropa. Kalian ikuti instruksi, atau kalian keluar dari klan."
Eric merasa frustrasi. Tanpa Mini di sisinya, sulit untuk menegakkan otoritas Kode Ketenangan.
Ancaman Kaito Shima:
Tiba-tiba, sinyal darurat berbunyi. Sensor Marco mendeteksi dua kapal kargo Yakuza yang mendekati perairan Sisilia. Mereka menembakkan rudal kecil yang tidak ditujukan untuk menghancurkan, tetapi untuk menghancurkan komunikasi di pelabuhan.
"Sial! Mereka menyerang infrastruktur, bukan personel! Taktik yang cerdas!" Eric menyadari bahwa Kaito Shima bermain cerdas, menyerang jalur bisnis secara halus.
Kaito Shima tidak menyerang Conti. Dia menyerang kehidupan sipil di Sisilia.
Marco menunjuk ke monitor. "Eric! Mereka akan menembak tower komunikasi utama pelabuhan! Itu akan menghentikan seluruh logistik Uni Eropa! Ini adalah serangan ekonomi!"
Eric harus bereaksi tanpa senjata. Dia melihat timnya panik. Eric mengambil napas dalam-dalam, mengingat pesan Mini: Jadilah Capo yang cerdas, bukan Capo yang kejam.
Eric mengeluarkan perintah darurat: "Alihkan semua daya jammer ke frequency range rudal! Kita cegat rudal mereka dengan gelombang elektromagnetik, bukan baja!"
Ini adalah risiko besar, menggunakan jammer komunikasi untuk menyerang senjata fisik. Jika gagal, seluruh pelabuhan akan lumpuh, dan Yakuza akan menang di Italia. Eric, sendirian, harus memimpin pertahanan yang sepenuhnya bergantung pada teknologi dan akal, bukan otot.
BERSAMBUNG.
Mini kehilangan cincin Seguro kepada Ratu Merah! Sementara itu, Eric mempertaruhkan segalanya dengan melawan rudal Yakuza menggunakan teknologi jammer di Sisilia! Akankah Shadow Wall Eric berhasil? Dukung terus kisah Eric dan Mini, Signora Capo dan Capo barunya, dengan Like, Comment, Share, dan Vote agar petualangan mereka terus berlanjut! Terima kasih banyak atas dukungan Anda!
contohnya:
"Lari! Jangan diam saja!"
"Dan, kenapa istrimu lama sekali?!"
Begitulah yang di ucapkan konsen padaku.
jadi mudah dipahami kan?