NovelToon NovelToon
Takdir Istri Di Atas Kertas

Takdir Istri Di Atas Kertas

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Janda / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:19.1k
Nilai: 5
Nama Author: Reni mardiana

Karena desakan Ekonomi, Rosa terpaksa harus menikah dengan pria yang sama sekali tak di cintainya. Bekas luka di tubuh serta hatinya kian membara, namun apalah daya ia tak bisa lepas begitu saja dari ikatan pernikahan yang isinya lautan luka.

seiring berjalannya waktu, Rosa membulatkan tekadnya untuk membalas segala perbuatan suaminya. bersembunyi di balik wajah yang lemah lembut nan penurut, nyatanya menyiapkan bom waktu yang bisa meledak kapan saja.

Hem, gimana ya ceritanya. yuk simak kelanjutannya, jangan lupa tinggalkan jejak likenya, komen, subscribe dan vote 🥰🫶

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lutfi si aneh

Mata Lutfi terpejam, ia tak bisa berkata-kata saking terkejutnya mendapat serangan yang tak terduga. Kini, wajah serta bajunya basah karena Rosa.

"Tuan Orlando, m-maaf." Rosa gelagapan, gugup dan syok menjadi satu.

"Tuan muda, ini lapnya." Jeremy menyerahkan sapu tangan miliknya pada Lutfi.

Lutfi pun menerima sapu tangan tersebut dan langsung mengelap wajahnya, Rosa yang panik segera mencabut beberapa lembar tisu dari mejanya dan mengelap baju Lutfi yang basah, walau memang ia tahu hal yang di lakukannya tak membuat baju Lutfi langsung kering seketika.

Greeppp..

Lutfi menahan tangan Rosa yang masih berusaha mengelap bajunya, Rosa pun menatap Lutfi kikuk.

"Jasku ini mahal, sepertinya kau harus tanggung jawab." Ucap Lutfi tanpa ekspresi.

'Alamak, mati aku' Batin Rosa.

"Terus gimana dong?" Tanya Rosa hati-hati.

"Jeremy, ambilkan aku baju baru." Titah Lutfi.

"Baik, Tuan muda." Jawab Jeremy.

"Sebagai gantinya, temani aku makan!" Tegas Lutfi langsung duduk satu meja dengan dua teman Rosa.

Angga dan Olivia menelan ludahnya kasar, keduanya Speechless makan satu meja dengan pemilik perusahaan. Lebih mencengangkan lagi saat Lutfi makan dari piring dan sendok bekas Rosa tanpa jijik sama sekali, terlihat Lutfi seperti orang kelaparan yang menyantap makanan apa saja yang ada di depan matanya.

"Tuan, pelan saja makannya, tidak ada yang berebut makanan denganmu." Tegur Rosa.

"Pelayan!" Panggil Lutfi.

Salah seorang pelayan menghampiri meja Rosa, Lutfi memesan kembali banyak makanan untuk menggantikan makanan yang sudah di makannya. Sementara itu, Rosa melipat kedua tangannya sudah kehilangan selera makan.

"Makanlah, jangan diam saja." Lutfi menyodorkan satu sendok makanan ke mulut Rosa.

"Tidak, terimakasih, aku sudah kenyang." Tolak Rosa mendorong sendoknya menjauh dari hadapannya.

Lutfi tetap kekeh memaksa, ia menarik dagu Rosa ke bawah agar mulutnya terbuka. Setelah itu, sebelah tangannya memasukkan sendok tersebut sampai mendarat sempurna ke mulut Rosa.

"Kok, maksa banget sih!" Kesal Rosa sambil mengunyah makanannya.

"Enak kan?" Goda Lutfi.

"Y-ya, enak sih." Jawab Rosa pelan.

"Nih, buka mulutnya lagi. Kita kan pernah ada momen sering makan bareng, kenapa sekarang sok jual mahal mentang-mentang udah jadi janda." Ledek Lutfi.

Rosa membulatkan matanya, ia mengambil alih piring dari tangan Lutfi, kemudian menyendokkan nasi ke mulutnya dengan cepat. Angga dan Olivia menatap kearah Rosa dan Lutfi dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Jangan mikir aneh-aneh." Protes Rosa pada kedua temannya.

"E-enggak kok," Kilah Olivia.

"Diem ya, jangan menggiring opini orang lain dengan ucapanmu itu, nanti orang mikirnya aku masuk kerja karena jalur koneksi." Bisik Rosa kesal.

Lutfi mengendikkan bahunya, ia tak peduli orang mau bilang apa.

Selang beberapa menit, Jeremy datang membawa pakaian ganti untuk Lutfi.

"Tuan muda, ini bajunya." Ucap Jeremy.

"Berhubung aku sudah kenyang, aku pergi ganti baju sekalian ke kantor. Tenang saja, makanan kalian aku bayar." Ucap Lutfi.

"Enak saja, aku sudah janji akan mentraktir mereka." Protes Rosa.

"Simpan saja uang imutmu itu, kan udah janda gak ada yang kasih nafkah, hihihi." Goda Lutfi.

"Kau!" Geram Rosa.

"Bye!" Dengan tengilnya Lutfi melambaikan tangannya, ia juga memberikan finger love pada Rosa.

"Cih, mau muntah gue liatnya." Gerutu Rosa.

"Cie, cie.." Angga dan Olivia ikut menggoda Rosa.

"Diem!" Kesal Rosa.

Entah apa yang ada di pikiran Lutfi sekarang ini, dari kemarin malam pria itu terus menghubungi Lucy dan memaksa gadis itu memberikan nomor Rosa. Tentunya Lucy meminta izin pada Rosa, karena Rosa tak mengizinkannya akhirnya Lutfi terus meneror Lucy sampai gadis itu muak. Di pagi hari saat semua sudah masuk kantor, Lutfi sudah lebih dulu datang ke ruang kerja Rosa dengan membawakan sarapan untuk semua karyawan dan hanya milik Rosa yang berbeda dari yang lainnya.

Tadi di kantin, Lutfi tiba-tiba datang menariknya saat Sophia hendak melemparkan barang kearahnya. Kemudian Rosa pindah ke restoran, lagi dan lagi Lutfi mengikutinya.

"Tuh orang lagi eror apa gimana, kok gak jelas banget." Gumam Rosa.

1
Wahyuni Riansyah RO
lanjuuuut
I Love you,
🤣🤣🤣🤣 nasip nasip🙏🙏
I Love you,
adu🤭🙏 🤣🤣🤣 sala sasaran dah ros....ros
Sunaryati
Semoga Rosa berjodoh dengan Lutfi
@pry😛
pd kt lho dy🤣
@pry😛
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
@pry😛
mampus🤣🤣🤣🤣👏👏👏
juwita
nah gitu Rosa harus kuat dn tangguh apa lg klo benar jgn mudah di tindas
Sunaryati
Nah baru masuk sudah dapat membongkar praktik penindasan yang dilakukan karyawan senior kepada karyawan baru, namun kali ini Juwita dan Shopia kena batunya ✋✋🤣🤣🤭
@pry😛
next rosa... lnjt kn... aq sk gy mu....🤣🤣🤣
@pry😛
moga ketauan
@pry😛
good rosa
Sunaryati
Sukses Rosa
Kasih Sklhqu
lanjut Thor 🙏
Wahyuni Riansyah RO
lanjuuuut lan Rosa.....makin mantap
4U2C
𝘄𝗮𝗵 𝘄𝗮𝗵 𝗺𝗮𝘂 𝗱𝗶𝘁𝗶𝗻𝗱𝗮𝘀 𝘆𝗮 𝗻𝘆𝗼𝗻𝘆𝗮 𝗥𝗢𝗦𝗔,,𝗷𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗵𝗮𝗿𝗮𝗽 𝘆𝗮 𝗝𝗨𝗪𝗜𝗧𝗔𝗞𝗨 𝗻 𝘁𝗵𝗲 𝗴𝗲𝗻𝗴🤣🤣🤣 𝗸𝗮𝗹𝗶𝗮𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗲𝗵𝗮𝗿𝘂𝘀𝗻𝘆𝗮 𝗸𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗽𝗲𝗿𝘂𝘀𝗮𝗵𝗮𝗮𝗻 𝗢𝗥𝗟𝗔𝗡𝗗𝗢 𝗠𝗣𝗜🤣🤣🤣
Giandra
keren👍👍💪
I Love you,
gu banget tu🤣🤣🤣🙏🙏🙏💪💪💪🤭🤭🤭🤭
@pry😛
keren ros.... aq sk gy mu... next yg byk kk
@pry😛
good rskn...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!