NovelToon NovelToon
MAS BERONDONG, I LOVE YOU

MAS BERONDONG, I LOVE YOU

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Berondong / Beda Usia / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nanadoongies

"Usia itu hanya perihal angka. Meskipun gue lebih muda daripada lo, selama bisa bikin lo bahagia, kenapa nggak jadi pacar gue aja?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nanadoongies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 35

"Ternyata suara mereka beneran bagus, ya?"

Anjani tersenyum mentereng sambil memotret sesekali. Lagaknya mirip juri ajang pencarian bakat yang tengah menemukan kandidat baru untuk keberlangsungan seniman di masa yang akan datang.

Sedang Abel sendiri mulai merem-melek di atas pangkuan Dito. Bukan karena bosan, melainkan karena terlalu menikmati suara nge-bass milik Laksa seolah baru saja dinyanyikan lagu pengantar tidur paling merdu seantero dunia. Lebay? Memang sih. Tapi suara Laksa memang bukan kaleng-kaleng, wajar kalau Abel jadi makin kecintaan.

Di depan sana, Laksa duduk di samping Abi sembari memangku gitar. Lagu-lagu pop Indonesia mengalun silih berganti, mulai dari Tanya Hati milik Pasto, Kenanglah Aku milik NAFF, Dia milik Sammy Simorangkir, sampai Percaya Padaku milik Ungu. Alhasil, suasana bumi perkemahan terasa semakin syahdu.

Dita ikut melambaikan tangan dari pinggir lapangan. Sesekali ikut bernyanyi atau menyalakan senter demi mendukung penampilan gacor dari si cowok idaman. Ah, Dita tidak tau saja kalau Dito mulai julit dengan bibir mencar-mencor, semua karena apa? Karena mengejek sikap Dita yang selama ini sering mengatai Abel seperti cewek gatel, padahal dia sama saja.

"Tuh, 'kan, apa Michie bilang? Suara mereka bagus beneran bagus tau. Coba kalau Dipa yang maju, pasti anak-anak milih tidur di tenda."

"Iye, iye, ngalah dah gue." Dipa menyalami Abi dan Laksa secara bergantian. Di balik senyum menterengnya itu, ia tengah merapal syukur karena penampilan gugus mereka jauh lebih seru daripada yang dibayangkan.

"Keren. Keren. Sabi nih artis kecil kita ini tampil di milad sekolah nanti," ujar Dito.

Laksa langsung melengos sembari membuka permen milkita. "Mending gue turu."

"Lumayan dapat nasi box tau, Lak."

"Ogah."

Anjani tiba-tiba duduk menempeli Dito. Lantas seperti terbentuk dari satu sel yang sama, Dito langsung manggut-manggut padahal Anjani belum mengatakan apa-apa.

"Eh, salah satu dari kalian bantuin gue bentar dong! Si Jani minta dianterin ke kamar mandi nih, katanya udah keburu nyampe ujung."

"Laksa aja tuh, gue mau rebahan." Abi betul-betul berbaring di atas tanah, tanpa alas, tanpa mempedulikan tatapan Michie yang kalau diartikan pasti berbunyi ewwwh dengan gedikan jijik seolah Abi baru saja bergabung dengan jutaan kuman mematikan.

"Sibuk."

"Jangan pada songong begitu kenapa? Si Jani beneran pengen pipis ini, emangnya mau pagi-pagi udah cium bau pesing karena dia pipis di sini?"

"Bantuin, Lak." Dipa sudah mendorong-dorong dengan senyum mentereng. "Di antara kita semua, cuma lo doang yang cocok buat gantiin Dito. Iya, nggak, temen-temen?"

"Bener tuh! Gue sama yang lain mah, bagian nyimak doang," sambung Dwiki.

"Buruan, Lak. Keburu gue ngompol nih."

Laksa akhirnya bangkit meskipun terlihat ogah-ogahan. Begitu mendekat, Dito segera memindahkan kepala Abel ke atas pangkuannya.

"Kalau agak kebangun, puk-puk aja. Katanya perutnya lagi sakit karena datang bulan."

"Gue bukan babysitter."

Pentas seni masih tetap berjalan. Dita dan Bian terpaksa gigit jari di pojokan. Mau menggantikan kok salah, kalau diam saja kok hatinya seperti dilanda kebakaran hutan. Laksa sendiri sebetulnya tak terlalu menikmati, oleh sebab itu ia sering bergerak tidak nyaman. Alasan lainnya sih, karena grogi setengah mampus.

"Jangan gerak-gerak mulu kenapa, To? Perut gue lagi cenat-cenut kayak lagunya Sm*sh." Abel menggeliat pelan, tapi tak sampai membuka mata. Gara-gara datang bulan, ia tidak bisa terlelap lebih lama. "Bau parfum lo kok lemon sih? Kayak Laksa aja."

Ia menarik lengan Laksa lebih dekat, persis yang dilakukan Dito beberapa menit yang lalu. Tujuannya untuk mengusap-usap pinggang yang hampil jebol karena datang bulan. Lebay? Tidak kok. Coba saja jadi perempuan, nanti kalian akan tau bagaimana rasanya.

"To, Anjani lagi keliling-keliling, yak? Tumben itu bocah diem doang padahal biasanya udah kayak penonton bayaran." Abel bergerak lebih dekat ke arah perut, membenamkan wajah di sana seolah-olah dia adalah anak kecil yang tengah membutuhkan perlindungan. "Semoga Jani nggak cemburu gara-gara gue nempelin lo terus. Tapi harusnya nggak sih, kita bertiga, 'kan, emang kayak gini sejak dulu."

"Bau parfum lo bener-bener kayak Laksa deh, To. Ikut-ikut dia, ya?" Abel memukul punggung, berusaha memberikan peringatan. "Sekalipun parfum lo samaan kayak Laksa, muka kalian tetap beda jauh anying! Laksa mah ganteng, badannya tinggi dan wangi, sedangkan lo? Mau mandi tiga kali sehari juga tetep dekil aja."

"Kalau gue pikir-pikir lagi, ya, To, sebenarnya Laksa tuh nggak sekasar itu tau. Dia tuh apa, ya, baik ... cuman nggak bisa jaga perasaan orang karena omongannya yang nyakitin itu. Padahal nih, ya, kalau dia agak lembutan lagi mungkin yang naksir bukan cuma Dita doang, tapi gue juga."

Laksa melotot. Dia betul-betul terkejut dengan pernyataan itu.

Dia ngomong apa sih??

"Kalau dibandingin sama Bian, lebih oke Laksa ke mana-mana. Iya, omongannya nyelekit, tapi kalau dari sikap, Laksa jauh lebih gentleman daripada Bian. Semenjak kejadian itu, gue jadi agak gimana gitu kalau ketemu sama dia. Salah nggak sih kalau gue pengen jaga jarak? Ngeri, Coy!"

Laksa mencengkeram rumput di sekitarnya dengan erat, berusaha melampiaskan rasa gugup yang ... ahh, kenapa Abel harus mengatakan itu sih? Merepotkan detak jantungnya saja.

Diam-diam Abel mulai membuka mata, namun masih enggan beranjak alhasil berbaring di sana lebih lama. Di saat yang sama, ia menjumpai Dito dengan sosis bakar di tangan. Nampak lezat dan menggiurkan. Anggota OSIS memang patungan untuk membeli sosis dkk, bahkan Evan yang biasanya ngintilin Bian kini mulai alih profesi jadi penjual sosis bakar dadakan.

"Dito, Dito, gue mau sosis bakarnya satu dong. Yang gede, sama dumpling keju kalau ada."

"Sippp!"

Begitu Dito berlalu, Abel seperti baru menyadari sesuatu. "Kalau yang gue lihat tadi Dito, terus yang gue duselin siapa dong?"

Abel meraba-raba lagi, berusaha menemukan keanehan lain yang bisa menguatkan kecurigaan. Mulai dari meraba jaket, meraba punggung, sampai meraba telapak tangan yang masih melingkar di pinggangnya. Ini aneh! Seingatnya, tubuh Dito tidak setegap ini. Belum lagi ukuran telapak tangan yang besarnya dua kali lipat dibandingkan miliknya.

"Gue nge-fly apa gimana sih?"

Abel gantian mengendus-endus. "Wah, nggak bener nih otak gue."

Abel akhirnya bangkit. Seketika kelopak matanya langsung melebar ketika mendapati Laksa di sana.

"ANYING!"

Laksa refleks memejam ketika telapak tangan Abel memukul wajahnya cukup kencang. "Kenapa? Katanya pengen kenalan lebih deket?"

"ORANG GILA!"

1
ren_iren
ayang laksanya mbel lagi semlenget, 🤭🤗🤗
ren_iren: lagi musim memang, jaga kesehatan ya mbel.... 🤗🤗 biar kuat jagain ayang laksa... 😂
total 2 replies
ren_iren
ampunnn..... emakkk baper parah 🤗🤗🤗😂😂
ren_iren
bakarrr aja..... 😂😂
ren_iren
kelakuanmu mbel.... 😂😂
Nanadoongies: yang sinting-sinting aja, kak.
total 1 replies
ren_iren
emak amsyong.....
bikin deh deg deg gtu😂🤗
ren_iren
turunan emaknya ternyata si mbel, sama2 gesrek 😂😂
ren_iren: ambruk dong😂
total 2 replies
ren_iren
Ya Allah....
baper emak Thor, baper.....
laksaaaaa oh laksaaaa....
aku padamu pokoknya🤭😂
Irna
knp.. ga buat Abel sakit hati lantas Abel jauhin laksa dan laksa merasa kehilangan ahirnya posisi berganti,, laksa yang ngejar Abel sekarang.. klo terus Abel yang ngejar keee gw sebagai cewe ngerasa kegatelan bgt ga sii.. udah di sakitin tp terus ngintilin 😫
Irna
mau kondisi nya berbalik laksa yang ngejar Abel
ren_iren
laksaaaaa, diriku baper....
tanggung jawab, bikin cengar cengir aja kalian bedua nich....
gemessss, padahal mah emak2 udah diri ini, tp baca laksa sm Abel berasa balik jd abgeh lagi😂😂
Nanadoongies: sengaja biar pada nostalgia🤭
total 1 replies
ren_iren
laksaaaaa.... 🤗🤗🤗
ren_iren: uhuiiiii 🤭 pisss bel ✌
total 2 replies
ren_iren
ahhhaaaiiiii saya suka yg begini, laksa kalo mode bucin gk ada obat, padahal adegannya cuma pegang rambut sm dipakein jaket....
tp dah bikin diriku cengar cengir guling2.... 🤭🤣
ren_iren
Ya Allah....
gk kuat sm gombalannya gembel...
laksa mah so cool, aslinya cengar cengir guling2 dalam hati.... 🤣🤣
Nanadoongies: muka boleh datar, tapi gerak tubuh maunya deket-deket terus😍
total 1 replies
ren_iren
huasemmmm memang ini laksa, bikin gregetan tp nagih bacanya 🤗🤗🤭🤭
ren_iren
ayooo cobain baca, kisah kasih anak remaja yg unik bin ajaib, seru pokoknya bacanya...
kayak flashback ke jaman putih abu2 lagi pas bacanya.....
bagus ceritanya🤗
ren_iren
Mas Laksaaaa, diriku guling2 mesan mesem gara2 gomabalan Gembel ke dirimu..... 🤗🤗
dingin dingin nya si laksa ini kayak es krim, bikin meleleh..... 🤣🤣🤭🤭🤗🤗
ren_iren
yaelahhhh Thor, bikin diriku mesem2 guling2 🤣
ren_iren: bener banget, cowok pendiam kalo dah keluar kodham bucinnya behh....
mleyot2 dah tuh hati...
total 4 replies
ren_iren
ayooo semangattt nulisnya, suka banget ceritanya... kayak balik ke jaman masih SMA... 🤗
ren_iren
kok aneh, padahal laksa liat Abel diikat sm tutup matanya masih aja dimarahin...
ren_iren: nanti bucin mampus sampe keurat2 nadi kapok lo sa.... 🤭
total 2 replies
Nanadoongies
kritik dan saran sangat amat dianjurkan, ya. jadi jangan sungkan buat ngoceh di kolom komentar.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!