NovelToon NovelToon
The Phoenix Jade

The Phoenix Jade

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:41.9k
Nilai: 5
Nama Author: Zhuzhu

Setelah dikhianati dan mati di tangan suaminya sendiri, Ruan Shu Yue dibangkitkan kembali sebagai putri keempat Keluarga Shu yang diasingkan di pedesaan karena dianggap pembawa sial.

Mengetahui bahwa dirinya terlahir kembali, Ruan Shu Yue bertekad menulis ulang takdir dan membalas pengkhianatan yang dia terima dari Ling Baichen. Selangkah demi selangkah, Ruan Shu Yue mengambil kembali semua miliknya yang telah dirampas menggunakan identitas barunya.

Anehnya, Pangeran Xuan - Pangeran Pemangku yang menjadi wali Kaisar justru muncul seperti variabel baru dalam hidupnya.

Dalam perjalanan itu, dia menyadari bahwa ada seseorang yang selalu merindukannya dan diam-diam membalaskan dendam untuknya.
***
"A Yue, aku sudah menunggumu bertahun-tahun. Kali ini, aku tidak akan mengalah dan melewatkanmu lagi."

Ruan Shu Yue menatap pemuda sehalus giok yang berdiri penuh ketulusan padanya.

"Aku bukan Shu Yue."

Pemuda itu tersenyum.

"Ya. Kau bukan Shu Yue. Kau adalah Ruan Shu Yue."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhuzhu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 35: Benar-Benar Sulit

Hanya ada keheningan tercipta usai pertanyaan itu dilontarkan dari mulut gadis di depannya. Taman belakang Istana Qianqing berubah seperti makam, sepi dan suram. Ada yang tenggelam dalam pikirannya, memikirkan jawaban dan mempertimbangkan apakah akan diungkapkan atau tidak.

Karena sejujurnya, Pei Yuanjing juga dalam kebingungan besar. Matanya turun, ekspresinya terlihat tidak menunjukkan emosi apapun.

Shu Yue hanya terdiam menanti jawaban. Jawaban itu mungkin akan menjadi penentu atas keputusan yang akan ia ambil selanjutnya.

“Aku tidak tahu apa itu rasa suka.”

Jawaban yang singkat, tapi juga membawa banyak kenyataan kepada Shu Yue. Seorang Pangeran Pemangku, yang begitu agung dan hebat tidak tahu pada perasaannya sendiri. Seseorang yang berdarah dingin dan bisa membunuh siapapun dalam sekali ucap, ternyata juga bisa dibuat bingung oleh hatinya sendiri.

Shu Yue sekarang mengerti. Bukan hanya wanita saja yang menjadi bodoh saat jatuh cinta. Pria pun bisa menjadi bingung dan tidak sadar pada hatinya sendiri saat merasakan kekaguman kepada seseorang.

Pei Ziyan benar, hati pamannya itu sudah terlalu lama dingin, terlalu lama membeku.

“Yang Mulia tidak tahu dirinya menyukai Ruan Shu Yue atau tidak, tapi melakukan begitu banyak hal untuknya dan berusaha menjaga nama baiknya. Ini bukan hanya sekadar kekaguman.”

Pei Yuanjing hanya terdiam. Apa yang harus dia bantah?

Ucapan Shu Yue sepenuhnya benar. Perasaannya terhadap Ruan Shu Yue sejak dahulu, apakah sungguh hanya sebuah kekaguman belaka? Mengapa dia bisa menjadi gila saat seseorang mengotori nama baiknya?

“Suka atau tidak, apakah ada bedanya? Orangnya sudah tiada. Aku hanya tidak ingin seseorang menghancurkannya lagi. Dia sudah cukup menderita semasa hidupnya.”

Gadis itu memalingkan wajah untuk menahan sesuatu yang sepertinya mau keluar dari pelupuk matanya. Di dunia ini, saat semua orang tidak tahu akan kesulitan hidupnya setelah memasuki Kediaman Ling dan menutup mata telinga mereka, Pei Yuanjing justru datang.

Dia menjadi satu-satunya orang yang memperjuangkan martabat terakhir dirinya. Bahkan menjaga nama baiknya, mencegah orang menghancurkannya sekali lagi.

Bagaimana mungkin hatinya tidak mulai gelisah?

Pei Yuanjing begitu baik. Semua wanita mengaguminya dan ingin berada di sisinya. Dari sekian banyak orang, berapa banyak yang benar-benar tulus padanya?

Itulah yang mungkin membuat Pei Yuanjing tidak berani mempercayai hatinya sendiri, tidak berani yakin dengan perasaannya sendiri. Dia takut kecewa, juga takut menyeret orang lain dalam masalah besar jika mengungkapkan perasaannya.

“Sudah, jangan bahas soal itu lagi. Biarkan orang yang membuat masalah menyelesaikannya sendiri.”

Tak mungkin mereka terus terjebak dalam pembicaraan tentang Ruan Shu Yue. Ini adalah istana, tidak bisa membicarakan seseorang yang sudah meninggal apalagi dianggap tidak ada hubungannya dengan keluarga kerajaan. Shu Yue menyadari hal itu dan mengangguk.

“Xiao Yan memanggilmu pagi-pagi sekali. Kau pasti belum sarapan,” ucap Pei Yuanjing. “Pelayan, sajikan makanan!”

Para pelayan istana yang kompeten kemudian datang sembari membawa banyak hidangan. Meja paviliun taman belakang Istana Qianqing jadi penuh oleh piring dan mangkuk. Aroma masakan merangsang hidung, memanjakan syaraf penciuman dan meneteskan keinginan untuk segera mencicipi hidangannya.

“Makanlah. Aku tidak mau ayah dan ibumu berpikir kami menyusahkanmu dan membuatmu kelaparan.”

Pei Yuanjing memberinya sepasang sumpit dan sebuah mangkuk kecil berisi nasi. Tubuh Shu Yue terlalu kurus untuk ukuran seorang gadis seusianya.

Wajahnya memang sangat cantik, tapi jika terlalu tirus, itu tidak akan bagus. Ia curiga Shu Yantang tidak memberinya makanan yang bergizi.

“Yang Mulia, kau juga makan. Memarahi orang pasti menguras banyak tenaga.”

Shu Yue kemudian menaruh sepotong daging di mangkuk Pei Yuanjing. Dia juga menambahkan beberapa potong sayuran di atasnya.

Tindakannya membuat Pei Yuanjing tertegun. Tapi, dia teringat lagi akan kejadian di restoran Jiluo terakhir kali. Sebaiknya dia tidak menampilkan reaksi terkejut agar Shu Yue tidak canggung lagi.

“Oh, memang lumayan menguras tenaga.”

Pei Yuanjing mengambil sumpitnya dan memakan potongan daging serta sayuran tersebut. Di depannya, Shu Yue juga memakan hidangan.

Entah karena jumlah makanan yang dikunyahnya terlalu banyak atau karena rongga mulutnya terlalu kecil, saat dia mengunyah pipinya menjadi kembung.

Pria itu pun menundukkan kepala sambil diam-diam tertawa. Ternyata seorang perempuan juga bisa menjadi seimut itu ketika makan.

Shu Yue tidak seperti yang lain, yang menjaga sikap mereka demi terlihat anggun saat makan. Mungkin bagi Shu Yue, sikap seperti itu terlalu rumit dan tidak akan membuat seseorang menjadi kenyang.

“Ada kecap di sudut mulutmu. Mau membersihkannya?” tanya Pei Yuanjing saat dia melihat sedikit kecap di sudut mulut Shu Yue.

Shu Yue mendongak, tangannya tanpa sadar menyentuh ujung bibirnya. Oh, memalukan sekali. Kenapa sampai belepotan begini?

Sambil menahan senyum, Pei Yuanjing menyerahkan sepotong saputangan biru. “Lap saja. Nanti wajahmu jadi kotor.”

Shu Yue terpaksa menerimanya sambil menahan malu. Astaga, dia benar-benar tidak memperhatikannya. Padahal dirinya sudah berusaha sebaik mungkin agar makan dengan tenang. Pada akhirnya, tetap saja menunjukkan celah.

“Terima kasih, Yang Mulia.”

“Jangan sungkan. Kau juga pernah mengelap noda kecap di sudut mulutku.”

Shu Yue semakin malu. Dia hanya bisa menundukkan kepalanya sambil tetap menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. Pei Yuanjing juga melanjutkan sesi makannya, tapi sambil terus menahan senyum.

Dugu Cheng tiba-tiba muncul. Tapi dia ragu melangkah menghampiri tuannya. Saat ini, tuannya sedang makan dengan asyik bersama Nona Keempat Shu.

Jarang-jarang dia melihat sang tuan begitu senang saat makan. Dari jarak seperti ini, kedua orang itu terlihat seperti pasangan yang sangat serasi.

“Yang Mulia, pengawalmu datang,” ucap Shu Yue begitu matanya menangkap keberadaan Dugu Cheng yang meragu.

Pei Yuanjing pun menolehkan kepalanya sedikit. Tahu bahwa sang tuan telah mengetahui keberadaannya, Dugu Cheng kemudian memutuskan untuk menghampiri mereka. Senyum di wajah Pei Yuanjing langsung surut dan ekspresinya berubah jadi serius.

“Yang Mulia, sudah diselidiki. Rumor buruk tentang Nyonya Ruan memang disebarkan oleh Nyonya Shen dari Kediaman Adipati Muda Ling,” tutur Dugu Cheng.

“Istrinya menyebarkan masalah, suaminya menyelesaikannya. Benar-benar pasangan serasi,” ucap Pei Yuanjing dengan nada malas. “Bukankah begitu, A Yue?”

Shu Yue mengangguk kecil. Dia mengagumi kecepatan Dugu Cheng dalam menyelidiki sesuatu. Pastinya, orang itu sudah sangat terlatih di bawah perintah Pei Yuanjing.

“Memang pasangan serasi,” tambahnya.

“Tapi, masih ada satu hal lagi. Selain Nyonya Shen, masih ada satu orang lagi yang ikut menyebarkan rumor buruk itu.”

“Siapa?”

“Itu… Nona Kelima dari Kediaman Shu, Shu Mengli.”

Selain Shen Jia, Dugu Cheng juga mengetahui kalau Shu Mengli terlibat dalam penyebaran rumor buruk tentang Nyonya Ruan yang berselingkuh dan tidak bersih.

Pagi ini, dia melihat Shu Mengli berkumpul di sebuah restoran bersama beberapa gadis keluarga lain dan bergosip tentang Ruan Shu Yue. Shu Mengli dengan sengaja memancing obrolan dan mengompori yang lain agar mempercayai rumor.

Dugu Cheng ragu membicarakannya di depan Shu Yue. Mau bagaimanapun, Shu Yue adalah kakak dari Shu Mengli. Itu akan menjadi permasalahan lain saat dia terlibat dalam masalah penyebaran rumor. Tapi jika tidak diberitahukan, tuannya akan memarahinya karena tidak berterus terang.

“Shu Mengli tak punya dendam dengan Ruan Shu Yue. Ikut menyebarkan fitnah, sungguh mencari masalah,” ucap Pei Yuanjing. Ekspresi seriusnya perlahan menjadi dingin, matanya berkilat seolah sebuah tembok es raksasa baru saja dibangun di depan matanya.

Orang yang mencampuri urusan orang lain namanya tidak tahu malu. Sifat Shu Mengli sungguh jauh berbeda dengan Shu Yue meskipun mereka terlahir dari ayah yang sama. Gadis kelima itu tidak punya kebajikan sama sekali, hanya tahu bersiasat dan menjilat orang untuk membuat dirinya terlihat di antara kerumunan.

“Ajaran Kepala Sensor sungguh bagus.”

“Yang Mulia, itu adalah urusan keluargaku. Ayahku sama sekali tidak mengharapkan itu. Karena adik kelimaku terlibat, maka aku memohon kepada Yang Mulia agar mengizinkanku menanganinya sendiri.”

“Ya. Kuserahkan urusan Shu Mengli kepadamu. Makanlah lagi, jangan menyia-nyiakan hidangannya.”

Walau suasana hati menikmati hidangan sudah hilang, tapi Shu Yue tidak enak menolak. Rasa hormatnya terhadap Pei Yuanjing membuatnya mengalah sekali saja.

Jelas-jelas tadi suasananya sangat bagus dan tenang. Tapi begitu kabar kebenaran terdengar, ketenangan itu malah jadi kacau. Shen Jia dan Shu Mengli, mereka benar-benar mencari masalah!

“Yang Mulia,” Dugu Cheng kembali berkata.

“Apa lagi?”

“Janda Selir Agung hari ini keluar istana lagi diam-diam. Apakah Yang Mulia ingin menyusulnya dan menjemputnya?”

Sumpit di tangan Pei Yuanjing akhirnya mendarat di meja dengan kasar sampai berbunyi. Dia menarik napas panjang, memejamkan mata sejenak untuk menahan emosinya. Dalam satu bulan ini, ibunya itu sudah merajuk lima kali dan mengancam mogok makan karena Pei Yuanjing masih tidak memberi kepastian soal pernikahan.

Di belakangnya, ibunya itu telah merencanakan banyak hal dan selalu keluar diam-diam. Pei Yuanjing pura-pura tidak tahu dan tidak peduli karena menganggap ibunya ini sedang bermain-main. Siapa sangka kalau itu akan menjadi kebiasaan yang sering dilakukan?

“Tidak usah. Dia tidak akan tersesat.”

Shu Yue menatapnya dengan aneh. Mendengar hal ini, dia jadi tahu kalau hubungan antara Pei Yuanjing dengan ibunya pasti tidaklah dingin dan kaku.

Ternyata selain Pei Ziyan dan Pei Zhaoning, Pei Yuanjing juga dibuat pusing oleh kelakuan Janda Selir Agung, ibunya sendiri. Hidupnya benar-benar sulit.

1
Dwi Agustina
Bagus Ayue👍💪💪💪
Machsunatul Istianah
semakin penasaran sama kejutannya😄🤔
Kustri
mulane rasah srekelan🤣
dadi bumerang to, ora kapok"
Ai
tambah menarik lg kalau putri zhoning dan kaisar muda juga ikut /Facepalm//Facepalm//Facepalm/pasti tambah rame
zylla: Mulut Putri Zhaoning sama Kaisar Muda bener" kayak rem blong. Pangeran Pemangku aja langsung mode 'pasrah'. 🤣
total 1 replies
Imas Fatimah
ditunggu sesi berikutnya thor..👍
Biyan Narendra
Mencari kesempatan untuk menyudutkan Mengli dan Sin Jia
Biyan Narendra
Akankah Shu Yue beraksi...
Imas Fatimah
lanjut thor,kayaknya pertemuannya pasti seruuu
Kustri
☕qu sajikan untukmu thor, nemenin UP☺
Andi Ilma Apriani
crazy up thoorr
Kustri
baju ganti'a terbuat dr karung goni, kuat tdk mdh sobek wkwkwkkk🤣
Sun Flower: tahan api dan air
total 1 replies
Machsunatul Istianah
saking semangatnya nyari mantu🤣
Sun Flower: mau gendong cucu janda selir tuh
total 1 replies
Kustri
ora nyimak silsilah klga... ora mudeng🤭
Sun Flower: banyak soalnya 🤣
total 3 replies
Biyan Narendra
Sabar ya Yuanjing...
Kalo Ziyan lagi eror
😅😅😅😅
Sun Flower: kalau eror bisa bikin dunia kacau
total 1 replies
Fransiska Husun
/Grin//Joyful//Joyful/
sahabat pena
sama sama blm menyadari perasaan mereka sdh mulai tumbuh ya benih nya? 🤣🤣🤣🤣ditunggu keuwuan mereka. wkwkwk
sahabat pena
modus pangeran 🤣🤣🤣🤣ada udang di balik bakwan nih 🤣🤣🤣enak,, gurih,,, 🥰🥰🥰
Imas Fatimah
saya jg dukung dg kakak cantik yang mulia😍
Kustri
baca nama yuanjing jgn di pisah yaa🤭🤭🤭
Iin Wahyuni
lanjut thor💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!