4 tahun aku menjalani pernikahan yang harmonis dengan Kenzi, dalam sekejap hancur karna orang ke tiga.
sebut saja nama ku Erika Eka Putri Pradipta, aku seorang wanita karier mempunyai 1 anak perempuan yang cantik, lucu, dan ceria.
Tak akan ku biarkan dia hidup dengan tenang, akan ku balas semua rasa sakit hati ini.
Namun masih ada sedikit rasa cinta untuk nya, walaupun rasa dendam itu begitu besar terhadap nya.
bagaimana keseruan kisah nya?
akan kah cinta dapat dikalahkan oleh rasa dendam?
atau cinta yang masih tersisa akan memadamkan api Dendam dihati?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon baby face syaila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehancuran rumah tangga KENRES(Kenzi dan Resti)
"Sebenar nya aku ingin bertanya, bagaimana kondisi, Alya?."tanya Kenzi
"Alya baik baik aja, udah cuma itu saja!?."ketus ku
"Ada lagi, Er."ucap Kenzi
"Apa lagi?! yang mau kamu omongin, aku banyak kerjaan!,"ucap ku kesal
"Aku merindukan, Alya."balas nya
"terus?..."ucap ku
"Kalau boleh?! Izinin aku untuk ketemu sama, Alya ya, Er..."ungkap Kenzi
"Tidak! ... Tidak bisa!!."tegas ku
"please, Erika izinkan aku jumpa sama anak aku sekali aja."ucap nya memohon
"Come'on, jangan paksa aku?!..."tegas ku dengan nada tinggi
"Apa salah nya sih, tinggal bilang iya?!."ucap Kenzi
"Ngerti gak?! Aku bilang tidak!, ya tidak!."bentak ku
"Ya, tapi aku mau ketemu sama, Alya sebentar aja. Kamu ingat, Alya juga Anak aku!."ucap Kenzi
Aku hanya diam. Dan tidak menghiraukan perkataan nya, bahkan aku memaling kan wajah ku.
"Alasan nya apa, kamu tidak izinkan aku bertemu dengan Alya?! Kamu takut!, aku bilang ke Alya. Kalau aku Papa nya?!."ungkap kenzi
Aku masih diam, dan perlahan meninggalkan dia. Namun dia berhasil henti kan langkah ku.
"stop!! Jangan pergi!. Erika."ucap Kenzi berusaha mengentikan langkah ku
Aku tak menghiraukan nya, sedangkan dia tetap mengikuti aku.
Sampai akhir nya, langkah ku terhenti. Karna dia menghalangi jalan ku dengan berdiri di hadapan ku.
"Erika, aku tidak akan pergi dari sini sebelum kamu izinkan aku bertemu dengan, Alya. Apa susah nya sih tinggal izin aja?!."ucap Kenzi
"Dasar manusia keras kepala!."Hardik ku
"aku gak perduli! Mau kamu bilang keras kepala, atau apalah itu."bantak Kenzi
aku memutar bola mata ku."Terserah!."ucap ku
Kenzi masih bersikeras."Oh. Ya sudah. Aku akan tetap berdiri disini, sampai kamu izinin aku ketemu sama Anak kita."tegas Kenzi
Akhir nya, aku menyerah sama keras kepala nya, Kenzi "Okey, okey fine. Aku izinin kamu ketemu sama, Alya."ucap ku
"Good, dari tadi kek. Btw kapan?,"tanya kenzi
"Lebaran capung!."ketus ku
"Serius?!."tanya Kenzi
"Tidak sekarang, hari ini aku ada banyak kerjaan yang harus di selesaikan."ungkap ku
"Jadi kapan?..."tanya Kenzi
"Besok,"balas ku singkat.
"Okey, aku tunggu!."seru Kenzi
"Hmmmm?!..."jawab ku
"Kalau gitu, silahkan jalan. Bu Direktur Erika."ucap nya
"Alay loo, Buaya."hardik ku
Kenzi tertawa dan berkata,"Buaya, tapi pernah buat kamu jatuh cinta kan?!."canda Kenzi
Aku langsung memasang wajah sangar."Mencintai kamu dulu adalah hal terbodoh yang pernah aku lakukan!!."Tegas ku
Aku langsung pergi, dan kembali melanjutkan pekerjaan ku.
Kini tinggal, Kenzi sendiri di taman itu. Tiba tiba notifikasi pesan whatsapp berbunyi
"Tingg..."
Ia langsung melihat pesan, dan ternyata chat dari Resti.
isi chat dari: My Wife
"Sayang...?!."
"Iya, sayang. Ada apa?."balas Kenzi
"kamu pulang kerja jam berapa?."Balas resti lagi
"Seperti nya sih, Sore ya! Tapi gak tau juga sayang, tergantung kerjaan nya."balas Kenzi
"Ya sudah, kalau kamu mau pulang, chat aku aja."balas Resti
"Iya. Ehhh!?, tapi ngomong ngomong ada apa tiba tiba suruh aku kabarin kalau aku mau pulang."balas Kenzi
"Ada deh! Ini kejutan tau, Mas."balas Resti
"Hah?! Kejutan?, kejutan apa sayang?!..."balas Kenzi penasaran
"Yang nama nya kejutan, gak boleh dikasih tau dong, Mas. Nanti gak suprise."balas Resti
"Emmm!? Iya deh. Ya sudah lah, aku lanjut kerja dulu."balas Kenzi
"iya. Semangat bekerja, Papa Kenzi tersayang."balas Resti
"Papa?."balas Kenzi
Resti cuman Read pesan Kenzi saja.
Setelah itu, Kenzi melanjutkan pekerjaan nya. Mulai dari menyapu seluruh ruangan kantor, ngepel, dan membersihkan meja kerja.
......................
Di Daerah rumah Resti.
Terlihat, Devan berada di balik pohon memantau Rumah Resti. Ia sedang memikirkan bagaimana cara mencari tau tentang Tespek itu.
"kira kira? Untuk apa ya, Resti membeli alat tes kehamilan tadi pagi?! Apakah dia hamil?."gumam Devan bertanya tanya
...----------------...
Sedangkan di sisi lain, beberapa ruangan kerja sudah di bersihkan. Tinggal 1 ruangan lagi yang belum, yaitu ruangan ku.
Kenzi mengambil nafas panjang, dan berucap lirih. "Akhir nya, tinggal 1 ruangan lagi yang belum di bersihkan. Yaitu tinggal ruangan, Erika."ucap lirih Kenzi
lanjut, Kenzi berjalan kearah ruangan ku. Dia mengetuk pintu ruangan ku.
Tok...
Tok...
Tok...
"Permisi!! Boleh aku masuk?!."seru Kenzi
"Siapa? Masuk!."sahut ku dari balik ruangan
"krekkk." pintu di buka
"Permisi! Er, cuma mau bersihin Ruangan kamu kok. Silahkan kerja nya di lanjut aja."seru Kenzi
Aku tak menyahut omongan, Kenzi dan lanjut sibuk dengan laptop ku.
Ku dengar, dia bersiul sambil membersihkan ruangan ku.
"Er, kamu gak nanya kenapa aku merasa bahagia?."canda Kenzi
Aku hanya diam, dan fokus mengerjakan laptop ku
...----------------...
Di luar sana, panas matahari kini tertutup dengan awan, dan waktu sudah menunjuk kan pukul 16.30 Wib.
Dimana pada para pekerja buruh, karyawan kantor pulang kerumah nya masing masing
Sementara di sisi lain, Resti sedang memasak makanan favorit, Kenzi yaitu tumis kangkung dan kentang goreng di rajang cabe ijo.
Dan pada saat memasak. Perut Resti mual mencium bau asap masakan.
"Hoooekkk."
"Hoooekkk"
"Hoooekkk."
Ia berlari ke kamar mandi, setelah mual nya hilang, Resti mengelus perut nya yang masih rata.
"sabar ya, Nak. Mama masak makanan kesukaan, Papa dulu ya. Gak lama kok, Nak sebentar lagi selesai."ungkap Resti pada si jabang bayi
Setelah itu, Ia keluar dari kamar mandi, dan lanjut masak.
Beberapa menit kemudian.
Akhirnya masakan sudah jadi, dan menu makanan juga sudah di letak kan kedalam wadah.
"Akhirnya makanan nya sudah jadi, tinggal tunggu Mas Kenzi pulang.
Sembari menunggu, Kenzi pulang. Resti beberes rumah. Dari mulai ngelap meja, menyapu dan mengepel.
Beberapa saat kemudian
Akhir nya, Resti selesai mengerjakan rutinitas beberes Rumah. Kemudian ia istirahat sejenak di sofa panjang dan sederhana.
Ia menghela nafas panjang."Selesai juga beres beres, Haah capek banget aku rasa."ucap lirih Resti
Kemudian Resti memutuskan untuk Mandi, dengan niat menghilangkan rasa lelah.
10 menit kemudian.
Resti sudah selesai mandi, kemudian Ia berdandan secantik mungkin untuk menyambut, Kenzi pulang kerja.
Dan akhir nya, Ia selesai berdandan. Tiba tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar
"Tokkk..."
"Tokkk..."
"Tokkk..."
Suara ketukan pintu beberapa kali, Resti berpikir itu Kenzi. Dan dengan cepat Ia membuka pintu.
Ternyata yang datang bukan Kenzi, tapi yang datang adalah Devan.
"Mas, Kenzi kamu udah pu..."Resti tak meneruskan ucapan nya dan terkejut melihat Devan
Devan tersenyum dan menyapa Resti." Hai. Apa kabar?..."sapa Devan
"Ba~baik, kamu kok disini?."sahut Resti, wajah nya masih kaget
"Tidak, ada. Aku hanya kebetulan lewat saja."ungkap Devan
"Ohhh,"ucap Resti
Tiba tiba kepala Resti sangat pusing hingga, Ia sampai jatuh pingsan.
Devan menangkap tubuh, Resti. Lalu menepuk pelan pipinya.
"Resti?! Kamu kenapa?, bangun!."Devan memanggil nama Resti
tubuh nya tak merespon, akhirnya Devan menggendong Resti ke dalam dan meletaknya di kursi Sofa panjang yang ada di ruang tamu.
Di tengah semua itu muncul sebuah ide yang akan menimbulkan ke salah pahaman antara, Kenzi dan Resti.
Devan tersenyum sinis. "Aku punya Ide untuk hancurkan Rumah tangga Resti dan Kenzi."Gumam Devan
Devan berdiri, lalu bergerak kearah pintu. Kemudian ia menutup pintu yang tadi nya terbuka lebar.
"Aku akan telepon, Erika. Biar dia suruh kenzi cepat pulang dan dia melihat hal ini!,"ucap lirih Devan sambil menatap Resti sinis.
Devan mengambil handphone dari kantong jas nya, lalu mencari nomor Kontak, Erika.
...----------------...
Ruang Direktur.
Matahari sudah mulai tenggelam, dan tampak langit sudah menampak kan warna kuning ke emasan.
Di balik pantulan cahaya senja, yang menembus setiap sudut kaca kantor.
Dan dibalik ruang, Direktur. Aku masih sibuk memeriksa dokumen dokumen, serta cek pendapatan perusahaan.
Di tengah kesibukan itu, handphone ku bergetar.
"Drrtttt... Drrrttttt..."
Aku langsung melihat siapa yang menelpon ku.
"Devan?! Mau ngapain dia?,"aku bergumam lirih sambil menggeser Jari ku keatas.
"Iya, halo?!."seru ku
"Er, kamu masih di kantor gak?."tanya Devan
"Iya. Kenapa Van?,"aku bertanya balik
"Gak apa-apa sih. Ngomong ngomong, Kenzi sudah pulang belum?." Devan bertanya lagi
"Dia, aku suruh bersihin gudang. Emang nya ada apa sih? Kamu tanya tanya dia!, dari tadi aku nanya kenapa, malah gak di jawab!!."omel ku
"Ya, maaf. Aku sebenar nya punya rencana yang bagus, Er?!." ungkap Devan
"Hah? Rencana bagus?!, apa rencana kamu, Devan. Coba kamu jelasin sama aku?!."ucap ku penasaran
"Kamu tau, Erika?! Sekarang Resti sedang pingsan!."ungkap Devan
"Apa?! Pingsan?, pingsan gimana maksud kamu!."ucap ku terkejut
"Jadi, tadi itu aku datang kerumah dia. Terus tiba tiba dia pingsan, dan aku gendong deh dia keruang tamu."jelas Devan
"Terus...."ucap ku
"Ya, terus, muncul deh Rencana ku untuk hancurin mereka."ungkap Devan
"Cepat katakan, apa rencana kamu!?."tegas ku
"Aku akan menimbulkan kesalah pahaman di antara mereka. Maka nya aku suruh kamu untuk pulangkan Kenzi."Jelas Devan
"Oooh... Jadi, kamu mau membuat Kenzi salah paham dengan, Resti gitu? Rencana yang sangat bagus Devan."puji ku
"Iya, dengan begitu. Aku akan begitu mudah hancurin rumah tangga mereka."ucap Devan
"Okey, aku akan suruh dia pulang sekarang."seru Ku
"aku tunggu!."ucap devan.l
Aku mematikan telepon, langsung pergi ke gudang mencari, kenzi.
Dan akhirnya aku menemukan, Kenzi yang sedang bersih bersih gudang.
"Kenzi...?!."seru ku memanggil Kenzi
Kenzi menoleh ke arah ku."Iya?, ada apa, Er?!."sahut Kenzi
"Kamu boleh pulang."ucap ku
"Haah!? Tapi, ini belum selesai."Kenzi terheran
"Tinggalkan itu semua. Biar aku yang akan suruh, Anto yang membersihkan semuanya."
"Tapi?!."ucap Kenzi
"Cepat!, atau akan berubah pikiran!." tegas ku dengan nada sedikit meninggi
"I~iya."jawab Kenzi
Setelah itu, kenzi langsung saja pulang kerumah nya dengan menaiki angkutan Umum.
20 menit kemudian.
Akhir nya, angkutan itu berhenti di depan gang rumah, Kenzi.
Kenzi turun dari angkot itu dan membayar sewa. Lalu ia berjalan kerumah nya.
Didalam rumah.
Sementara di dalam rumah, Devan mengintip dari jendela.
"Ini dia yang ku tunggu, akhir nya pulang juga dia."Devan bergumam lirih
Devan memulai aksi nya dengan berpura pura bicara mesra kepada, Resti yang masih dalam keadaan pingsan.
"Resti, sayang, hari ini kamu cantik banget sih?."gombal Devan
Sedangkan dari luar, Kenzi mendengar suara Devan.
Langsung saja, Kenzi mendobrak pintu nya. Ia menyaksikan dengan mata dan kepala nya sendiri, Resti istri nya berduaan dengan laki laki lain.
Amarah Kenzi memuncak, muka merah menahan amarah. Ia mengepal kedua tangan nya ingin tonjok muka Devan.
"Apa apaan ini!?."teriak Kenzi
Devan pura pura kaget. "Ke~Kenzi?!."Devan terpatah patah
"Yes, ini dia yang ku tunggu!."gumam Devan dalam Hati.
"Resti?! Bangun kamu!. Bangun!."bentak Kenzi penuh emosi
Resti terbangun dan terkejut lihat Kenzi." Mas, Kenzi?!."seru Resti
"Ini yang kamu lakukan di belakang aku! Jawab!."bentak Kenzi dengan nada tinggi
Pertengakaran mereka membuat seisi ruangan menjadi menggelegar.
"Apa maksud kamu, Mas? Aku gak ngelakuin apa apa!."jelas Resti
"Bohong!! Kamu pembohong!!,"bentak Kenzi semakin marah.
"Aku gak bohong, dan aku berani sumpah, Mas!."jelas Resti sekali lagi
"Aku sudah lihat dengan mata kepala aku sendiri kamu..."Kenzi menahan omongan nya
"Kenzi, sudah lah. Ini cuma salah paham!."jelas Devan
"Diam lo!!, Brengsek!."hardik Kenzi
BERSAMBUNG...
{HAPPY READER}.
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN DUKUNG KARYA AKU YA?!.
SAMPAI JUMPA DI BAB SELANJUT NYA.
semoga sukses
semoga sukses