NovelToon NovelToon
Iblis Penyerap Darah

Iblis Penyerap Darah

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Perperangan
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Agen one

Lin Pan mendapati kekasihnya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Dikhianati dan dikuasai oleh amarah, ia kehilangan kendali—dan membunuh keduanya dengan cara yang brutal.

Namun takdir mempermainkannya. Sesaat setelah perbuatan itu, sebuah tas jatuh dari lantai atas dan menimpanya. Bukannya mati, Lin Pan justru terbangun di dunia lain… dalam tubuh seorang bocah 17 tahun bernama Mo Tian, murid sekte rendahan yang selalu dihina dan diremehkan.

Di tengah keputusasaannya, Mo Tian menemukan sebuah teknik terlarang — Blood Devour Technique, kemampuan mengerikan yang memungkinkannya menyerap dan mengendalikan darah musuhnya.

Dengan kekuatan itu, ia bersumpah untuk membalas setiap penghinaan… dan menulis ulang takdirnya dengan darah.

📷 IG: @agen.one

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

035: Membersihkan jejak

​Di sebuah gang sempit Kota Heizhu, napas Mo Tian terhenti. Tubuhnya, yang baru saja diselimuti euforia kegilaan, kini terasa ringkih, dihiasi luka goresan pedang dan sayatan bayangan.

​Napasnya terengah-engah, setiap embusan adalah perjuangan. Matanya mulai buram, dunia bergetar, dan ia tahu ia tidak akan kuat berdiri lebih lama. Meskipun demikian, ia memaksakan diri keluar dari lorong sempit dan gelap itu.

​Saat ia melangkah ke jalanan, matanya disengat silau matahari yang terlalu terang. Namun, yang lebih mengejutkan adalah keheningan Kota Heizhu. Jalanan sepi, senyap, tak ada satu pun kehidupan.

​"Haahh... Haah... K-Kemana semua orang? Kenapa… kota ini jadi sunyi begini?" Mo Tian kebingungan. Keadaan kota yang tak wajar itu mengusik nalarnya yang tersisa.

​Namun, ia tak bisa berlama-lama memikirkannya. Prioritasnya adalah mengurus luka yang mengancam nyawanya.

​Mo Tian kembali memandang lurus, berjalan dengan langkah sempoyongan. Darah dari tubuhnya terus mengalir, membasahi tanah kering, meninggalkan jejak merah yang jelas. Ia menyadari jejak itu, sebuah tanda bahaya yang mudah dibaca, tetapi ia terlalu lemah untuk membersihkannya sendiri.

​Sesampainya di penginapan yang menjadi markas sementaranya, Mo Tian terdiam di depan pintu. Ia melihat pintu itu sedikit terbuka.

​"Haah… Sepertinya mereka sudah kembali," gumamnya, langkahnya diseret menuju pintu usang itu.

​Ketika tangannya menyentuh gagang pintu, pertahanannya runtuh sepenuhnya. Kesadaran Mo Tian lenyap. Ia ambruk, tubuhnya menimpa pintu, membuat pintu kayu itu ikut rusak.

​BRUUUG!

​Suara gemuruh itu mengejutkan semua orang di dalam penginapan.

​"Suara apa itu? Liu Bai! Sepertinya ada orang yang masuk!" ucap salah satu bandit.

​Liu Bai, yang sedang duduk di kursi—di sampingnya terdapat sebuah kotak yang dihias seperti kotak hadiah—juga mendengar suara itu.

​"Iya, aku juga mendengarnya. Ayo kita periksa!" Liu Bai dan para bandit berdiri, mengendap-endap pelan menuju sumber suara.

​"Hei, apa kau lihat sesuatu di sana? Apakah itu musuh?" Bandit di belakang berbisik kepada rekannya di depan.

​"Aku tidak tahu. Liu Bai, apa kau melihat sesuatu?" Bandit itu malah bertanya kepada Liu Bai yang berada paling depan.

​"Bagaimana aku bisa melihat, sialan! Kau malah menutup mataku dengan tanganmu!" Liu Bai kesal karena temannya terlalu waspada hingga tak sengaja menghalangi pandangannya.

​"Ups! Maaf, hehe," bandit itu menarik tangannya, tertawa canggung.

​Setelah pandangannya bebas, Liu Bai memfokuskan matanya pada sesosok jasad manusia yang tergeletak. Liu Bai membentangkan tangan, menahan langkah para bandit.

​"Berhenti! Sepertinya itu tubuh manusia! Tapi, kenapa pakaiannya seperti tidak asing?" Liu Bai merasa familiar dengan jubah berwarna merah yang dikenakan oleh orang itu.

​Para bandit juga merasa pakaian dan postur tubuh itu tidak asing.

​"Hmm, orang itu mirip Bos, ya? Tapi, tidak mungkin Bos tertidur di situ," kata salah satu bandit, ragu.

​Setelah mengamati dengan teliti, Liu Bai akhirnya sadar bahwa itu memang Mo Tian. "Orang itu memang Bos! Ayo kita periksa!"

​Liu Bai berlari duluan, diikuti para bandit. Ia berjongkok dan memeriksa kondisi Mo Tian.

​"Bos pingsan, dan tubuhnya penuh luka! Apa yang telah ia lakukan sampai terluka parah begini?" Liu Bai heran, tak menyangka Mo Tian bisa seceroboh ini.

​Karena tak ingin berlama-lama, Liu Bai segera mengangkat tubuh Mo Tian bersama para bandit.

​"Ayo bantu aku! Kita bawa Bos ke kamar lantai dua, lalu obati lukanya." Mereka menggotong tubuh Mo Tian yang berat.

​Sesampainya di kamar, mereka membaringkan tubuh Mo Tian perlahan. Liu Bai menyuruh beberapa orang mencari perban atau kain yang bisa menghentikan pendarahan.

​"Siap!" Beberapa bandit berlari keluar, namun kembali lagi dengan wajah bingung.

​"Oh, iya! Di mana kau menyimpan perbannya, Liu Bai?" tanya mereka.

​Mendengar itu, Liu Bai tersadar. "Sebentar!" Ia berpikir keras. "Oh, iya! Aku lupa kalau di sini sepertinya tidak ada perban!"

​Para bandit menatapnya, kecewa. "Dasar kau ini! Terus apa yang akan kita pakai untuk menutup pendarahan Bos?"

​Liu Bai tiba-tiba mendapat ide. Ia menarik bandit terdekat, lalu dengan sigap merobek bajunya.

​"Kita pakai bajumu saja, haha." Baju si bandit robek dan rusak dalam sekejap.

​Setelah mendapatkan kain, Liu Bai menggigit robekan kain itu untuk memanjangkannya dan meluruskannya. Kemudian, ia mulai menggulungkan kain itu di tubuh Mo Tian yang mengalami pendarahan hebat, terutama di bagian perut.

​Setelah luka-luka utama tertutup seadanya, mereka keluar dari kamar agar Mo Tian bisa beristirahat.

​Di lantai pertama penginapan, Liu Bai keluar dan memeriksa sekitar. Pandangannya menangkap jejak darah di tanah.

​"Ayo kita bersihkan darah-darah ini!" perintah Liu Bai.

​Semua orang mengikuti Liu Bai, dan mulai membersihkan dan mengikuti jejak darah Mo Tian, menghapus setiap bukti yang tertinggal di jalanan sepi itu.

...****************...

Buat temen-temen yang ingin mendukung dan menyemangati author agar tetap bisa update bisa novel ini, bisa sawer ke sini ya

-Dana:085210275637

-Gopay:085210275637

1
y@y@
⭐👍🏼👍🏿👍🏼⭐
fσя zуяєиє~✿
wkwk, awas nnti ikutan jdi psikopat loh bg/Facepalm/
Rahman: jadi ngeri🤭
total 1 replies
Eka suci
apa anak anak jg akan dijadikan pion🤔
Rahman: Mungkin aja/Chuckle/
total 1 replies
fσя zуяєиє~✿
semoga Mo Tian tidak tergoda dgn npc satu itu/Applaud/
Rahman: Moga aja/Hunger/
total 1 replies
Aang Reza
ok
Rahman: semoga enjoy bacanya/Grievance/
total 1 replies
Aman Wijaya
lanjut terus Thor semangat
Rahman: siap mang
total 1 replies
Eko Lana
alur ceritanya menarik
Rahman: Makasih, semoga enjoy bacanya👍
total 1 replies
fσя zуяєиє~✿
sudah kuduga, Mo Lian ini sepertinya memang ada hubungannya dengan Mo Tian. Hm... sangat mencurigakan🤔
Rahman: memang mencurigakan 🤔
total 1 replies
y@y@
🌟👍🏻👍🏾👍🏻🌟
Rahman: 👍👍🙏💪🤭
total 1 replies
Nori^
punya kelainan masokis
Nori^
bangke 🤣
Rahman: Lagi sial/Facepalm/
total 3 replies
fσя zуяєиє~✿
gimana itu konsepnya? nanya tapi nutupin🤣
Rahman: Tangan si bandit gak sengaja nutupin matanya karena terlalu waspada/
total 1 replies
Rahman
Untung keluarga Zhao Lei datang, kalau tidak... /Skull/
Rizky Fathur
cepat bikin mcnya kuat bantai sekte itu sampai leluhurnya dengan kejam kuliti kalu perlu musuh musuhnya hahahaha
Rahman: 𝗽𝗮𝘀𝘁𝗶 𝗱𝗶𝗹𝗮𝗸𝘂𝗶𝗻 𝗺𝗰👍
total 1 replies
fσя zуяєиє~✿
Mo Tian mkin gila aja ya/Casual/
Rahman: /Casual//Casual/
total 1 replies
fσя zуяєиє~✿
wkwk, aneh emg/Facepalm/
Rahman: /Sob/
total 1 replies
M Mawardi
1 sekte mau di bantai semua 😱😱
Rahman: Mc cuma bantu ngirim mereka ke alam lain duluan👍
total 1 replies
saniscara patriawuha.
gassss pollll manggg otorrr,, kurangiiibicara perbanyak pembantaian.....
Rahman: Siap polll💪
total 1 replies
M Mawardi
ngeri nih authornye 😱😱
Rahman: gak ngeri kok🙂 Mc nya baik 👌
total 1 replies
saniscara patriawuha.
gassss polllll..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!