NovelToon NovelToon
Ruang Ajaib Antagonis Kesayangan

Ruang Ajaib Antagonis Kesayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa / Masuk ke dalam novel / Ruang Ajaib / Agen Wanita
Popularitas:61.3k
Nilai: 5
Nama Author: Wanita

Sinopsis:

Lilia, seorang agen wanita hebat yang mati dalam ledakan saat menjalankan misinya, namun secara tidak sengaja masuk ke dunia novel sebagai tokoh wanita antagonis yang dibenci oleh semua warga desa. Dalam dunia baru ini, Lilia mendapatkan misi dari sistem jika ingin kembali ke dunia asalnya. Untuk membantunya menjalankan misi, sistem memberinya ruang ajaib.

Dengan menggunakan ruang ajaib dan pengetahuan di dunia modern, Lilia berusaha memperbaiki keadaan desa yang buruk dan menghadapi tantangan dari warga desa yang tidak menyukainya. Perlahan-lahan, perubahan Lilia membuatnya disukai oleh warga desa, dan suaminya mulai tertarik padanya.

Apakah Lilia dapat menyelesaikan semua misi dan kembali ke dunianya?

Ataukah dia akan tetap di dunia novel dan menemukan kebahagiaan yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 : Kemunculan Antagonis Puncak

Pria gendut berkepala plontos dengan kumis tebal itu tengah duduk di kursi kebesarannya. Dia sedang marah. Semua anak buahnya tampak ketakutan. Mereka semua berlutut dan menunduk, tidak tega menyaksikan salah satu dari mereka yang tengah di cambuk kejam. Orang yang di cabuk itu merintih kesakitan. Tak henti-hentinya meminta ampun pada bos mereka atas kegagalan yang ia lakukan. Tubuh bagian belakangnya sudah memerah dan berdarah. Dia di cabuk dengan diikat berdiri di tiang, dan hanya mengenakan celana dalam.

"Ampun Bos ... Ampuni saya ... Saya salah karena pekerjaan saya ketahuan. Saya janji akan membereskan semuanya," pinta pria yang sedang di cambuk itu. Dia sudah tidak kuat lagi.

Pria yang sedang di cambuk itu adalah penanggung jawab operasi rahasia sindikat perdagangan organ tubuh yang diungkap oleh Lilia dan Titan tempo hari. Mereka adalah kelompok gangster terkejam yang ditakuti oleh banyak orang. Di dunia ini, mereka digambarkan memiliki banyak bisnis gelap, bukan hanya sindikat perdagangan organ tubuh, tapi juga perdagangan bayi, narkotika, bahkan bisnis rumah bordir.

"Tidak ada ampun untukmu. Menghadapi tikus-tikus lemah seperti itu saja kalian tidak bisa. Bahkan hampir semua anak buahmu mati dan ditangkap oleh mereka," sahut Bos gangster itu, dengan suara yang menggelegar.

"Cambuk dia sampai mati!" titah Bos gangster itu lagi.

Orang itu pun dicambuk tanpa henti. Hingga akhirnya, dia perlahan tak sadarkan diri. Dia pun menghembuskan nafas terakhirnya.

"Lihatlah! Ini akibatnya jika kalian tidak becus menjalankan pekerjaan masing-masing!" kata Bos Gangster itu, memberi contoh pada semua yang hadir di ruangan, agar mereka berhati-hati dalam menjalankan pekerjaan.

"Bubar! Jangan sampai kegagalan kalian sampai ke telingaku lagi!" titahnya. Semua orang pun keluar dari ruangan, orang yang dicambuk tadi dibawa keluar untuk dibuang mayatnya.

"Bos, saya sudah membuat janji dengan Presiden. Hari ini di Hotel Elang pukul satu siang. Beliau berjanji akan menutup kasus ini, sekalipun putri tunggal Wakil presiden hampir menjadi korban," lapor sekretarisnya.

"Bagus, sediakan emas batangan dan uang yang banyak untuk membungkam mulutnya. Satu lagi, cepat cari orang yang berhasil menemukan markas kita di pulau Monyet!"

"Baik, Bos." Sekretaris itu pun melaksanakan perintah Bosnya.

.

.

.

Titan dan Lilia bangun kesiangan, merasa sedikit bersalah karena matahari sudah cukup tinggi di langit. Namun, mereka berdua tidak terlalu memikirkan hal itu, karena yang lebih penting adalah perut mereka yang sudah mulai lapar. Mereka berdua langsung menuju ke ruang makan, dan saat membuka tudung makanan, mereka terkejut melihat sop sayur hijau dan sop kacang-kacangan yang sudah tersaji rapi di atas meja, bersama dengan nasi hangat dan lauk pauk yang lezat.

"Ibu kemana, sayang? Kok tidak ada? Kenapa cuma ada makanan diatas meja?" tanya Titan.

"Tidak tau. Mungkin ibu keluar, ayo kita makan," jawab Lilia.

Titan dan Lilia langsung memakan makanan dengan lahap, menikmati rasa sayur hijau dan kacang-kacangan yang lezat. Mereka berdua tidak berbicara banyak, karena yang lebih penting adalah menikmati makanan yang lezat di depan mereka. Setelah beberapa saat, Titan dan Lilia selesai makan, dan mereka berdua merasa puas dan kenyang.

Bu Ayu datang dengan senyum lebar di wajahnya, "Lilia, Nak Pandu?" panggilnya. Titan dan Lilia yang sudah selesai makan, menoleh ke arah Bu Ayu. "Kalian sudah makan?" tanya Bu Ayu, sambil memperhatikan meja yang sudah bersih.

"Iya, Bu, terima kasih makanannya," ucap Titan dengan sopan. Bu Ayu tersenyum puas,

"Sama-sama. Oh ya, Bu Ira dan Pak Johan tadi datang, mereka mau mengadakan syukuran atas keselamatan kalian," kata Bu Ayu, sambil memberikan informasi penting.

Mereka berdua terlihat penasaran, "Apa yang ingin mereka lakukan, Bu?" tanya Lilia.

Bu Ayu menjelaskan, "Mereka sudah menangkap udang lobster sangat banyak, jadi mereka meminta bantuan kalian untuk memberi tahu resep rahasia Lilia."

Lilia tersenyum, "Boleh Bu, aku dengan senang hati membantu mereka."

Bu Ayu tersenyum puas, "Ayo ikut ibu ke tempat Bu Ira dan Pak Johan." Lilia dan Titan mengangguk, dan mereka bertiga berjalan menuju tempat Bu Ira dan Pak Johan.

Sesampainya di tempat acara syukuran, Lilia dan Titan disambut oleh banyak warga yang sudah berkumpul. Mereka semua terlihat bersemangat membantu Bu Ira memasak. Bu Ira dan Pak Johan menyambut mereka dengan hangat, "Maaf ya ibu-ibu, bapak-bapak, kami terlambat," ucap Lilia dengan sopan.

"Tidak apa-apa, Nak Lilia, yang penting kalian mau datang," jawab Bu Ira dengan senyum. "Mohon bantuannya, supaya kita sekampung bisa menikmati hidangan udang lobster yang enak," tambahnya.

Lilia tersenyum dan mengangguk, "Siap, Bu," ucap Lilia. Lilia melihat nasi sudah matang, sayur mayur sudah dimasak, kerupuk sudah digoreng dan diletakan di toples, bahkan aneka sambal dan es lilin sudah siap sedia. Karena menu yang lainnya sudah masak, Lilia pun hanya membantu mengajarkan mereka memasak udang lobster.

Lilia kemudian mulai memandu para warga yang ikut membantu Bu Ira, untuk mengajarkan mereka cara memasak udang lobster dengan resep rahasianya. Dengan sabar dan telaten, Lilia menjelaskan setiap langkah-langkah memasak, sehingga para warga bisa memahami dan mengikuti instruksinya dengan baik.

Ditengah kesibukan mereka memasak udang Lobster, tiba-tiba sistem muncul untuk memperingati Lilia maupun Titan. "Nona, Tuan, gawat, tokoh antagonis cerita ini sudah muncul, dia berniat mencelakai nona dan tuan," ucap Taro.

Lilia dan Titan terkejut. Untunglah suara Taro hanya mereka yang bisa mendengarnya. "Taro, kamu bilang tokoh antagonis cerita ini juga berubah, siapa tokoh antagonisnya sekarang?" tanya Lilia.

"Dalang dibalik sindikat perdagangan organ tubuh itu," jawab Taro. "Mereka punya jaringan luas. Kenal dengan presiden. Mereka bersama-sama mencari nona dan tuan kemudian membunuh kalian. Nona dan tuan harus bisa mengalahkan mereka, jika tidak, kalian tidak bisa menyelesaikan cerita ini," jelas Taro.

"Taro, kenapa novel romantis tiba-tiba berubah genre begini sih?" keluh Titan.

"Novel ini tidak berubah genre, karena dari awal protagonis utama pria selalu menang melawan musuhnya sampai naik ke pangkat yang lebih tinggi. Hanya saja, tokoh antagonisnya yang berubah, membuat cerita ini jadi lebih berbahaya," jelas Taro, lagi.

"Kamu tenang saja, kami pasti berhati-hati," jawab Lilia.

"Saya berharap, nona dan tuan bisa menyelesaikan misi dan selamat," harapan Taro, dia pun menghilang.

Setelah sistem menghilang, datanglah rombongan orang tak dikenal dengan mengendarai mobil menuju rumah Bu Ira. Lilia, Titan, dan para warga terkejut dengan kedatangan orang-orang itu. Total mobil yang datang adalah lima mobil.

Dari mobil pertama keluarlah rombongan presiden. Dari mobil kedua keluarlah rombongan wakil presiden dengan Analia yang juga ikut. Rombongan mobil ketiga adalah mobil paman Pandu yang tak lain Laksamana Arinto, dan dua mobil lainnya adalah mobil pengawal.

"Paman Rames, ini Kak Lilia dan Kak Pandu yang aku maksud, mereka berdua lah yang menyelamatkan kami tempo hari di pulau Monyet," kata Analia memperkenalkan Lilia dan Titan kepada pamannya, yang tak lain Presiden negara ini.

1
Cindy
lanjut
Wega Luna
awas jebakan Titan , istrimu tak boleh tahu berarti ada udang di balik rempeyek,,,, berfikir logis aja
░▒▓█►─═HeSideMySelf ═─◄█▓▒░
pasangan yg teledor, senjata api hilang pun tidak sadar/Facepalm/
SENJA
wwwih langsung ada efeknya ya
Sribundanya Gifran
lanjut💪💪💪💪💪
Sribundanya Gifran
lanjut
Cindy
lanjut kak
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTAN@RM¥°🇮🇩
hadir kak
Cindy
lanjut kak
SENJA
weeeh enak ada bubuk ajaib 🤭
SENJA
menculik agen luar biasa??! mimpimu ae pak 🥱😂
SENJA
pak presiden jahat sih ... tunggu apesnya aja pak
Cindy
lanjut kak
Cha Sumuk
jgn smpe mereka di culik Thor
Wega Luna
puskesmas di mana mana meresahkan yh 🤣🤣🤣🤣🤣di dimensi berbeda pun pegawainya masih ada yg songong ,,,🤭🤭🤭🤭🙏,
alya musik: benar 👍
total 1 replies
gendhis jawi
titan masuk..
Sribundanya Gifran
lanjut
Aretha Shanum
eleh ga dunia halu ga dunia nyata sama aja yg dipikir hanya perut sendiri
pinka
hadir
Lala Kusumah
hadeuuuuuuuhhhh ada antagonis kejam ya, hati-hati Lila n Titan 🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!