NovelToon NovelToon
My Man

My Man

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Obsesi / Persahabatan / Romansa
Popularitas:15.8k
Nilai: 5
Nama Author: widyaas

Elizabeth bukanlah gadis yang anggun. Apa pun yang dilakukannya selalu mengikuti kata hati dan pikirannya, tanpa memikirkan apa yang akan terjadi ke depannya. Dan ya, akibat ulahnya itu, ia harus berurusan dengan Altezza Pamungkas—pria dengan sejuta pesona.

Meski tampan dan dipuja banyak wanita, Elizabeth sama sekali tidak tertarik pada Altezza. Sayangnya, pria itu selalu memiliki seribu cara agar membuat Elizabeth selalu berada dalam genggamannya.

"Aku hanya ingin berkenalan dengannya, kenapa tidak boleh?"

"Karena kamu adalah milikku, Elizabeth."

⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Elizabeth heran karena akun sosmed nya hilang. Tidak, dia bukan sedih atau marah, justru dia bersyukur karena akunnya hilang— jadi tidak ada yang mengirim hate comment lagi. Dan juga, akun itu tidak ada yang sepesial bagi Elizabeth, dia tidak terlalu aktif di sosial media.

"Sepertinya ada yang melaporkan akunmu, jadinya hilang," kata Rhys.

Sekarang mereka sedang makan siang bersama di kantin. Untungnya Altezza sedang sibuk hari ini, jadi dia tidak meminta Elizabeth untuk menemani makan siang.

"Memangnya bisa seperti itu?" tanya Elizabeth. Katakan saja dia kurang update, Elizabeth memang tidak terlalu tau tentang sosial media.

"Bisa. Orang-orang yang tidak suka, pasti akan melaporkan akun kita, apalagi jika banyak yang melaporkan— kemungkinan besar akunnya pasti hilang," sahut Bernard.

Elizabeth mengangguk paham. "Baguslah kalau hilang, aku jadi tidak kena teror lagi," katanya lalu terkekeh, kemudian dia lanjut menyantap makanannya yang sisa sedikit.

"Lalu, bagaimana hubunganmu dengan Pak Altezza?" tanya Lucina. "Bagaimana rasanya kissing dengan bos sendiri, El?" lanjutnya berbisik.

Tak! Elizabeth memukul kepala Lucina dengan dompetnya. "Pikiranmu kotor sekali! Lupakan foto-foto itu. Aku benar-benar mengutuk orang yang telah menyebarkannya, dan aku yakin, orang itu adalah karyawan di sini!" geramnya.

"Apa dia iri karena aku menempati posisi sebagai sekretaris Pak Altezza? Makanya dia sampai tega menyebarkan berita sialan itu." Elizabeth mengipasi wajahnya dengan kipas portabel mini— seakan sedang manahan kesal yang membara.

Lucina berdeham singkat. "Kamu yakin? Karyawan di sini tidak pernah lancang, Eliza. Apalagi sampai kepo dengan urusan atasan. Bahkan kami tidak pernah mengintip ruangan Pak Altezza," katanya. "Dan aku yakin tidak ada karyawan yang berani melakukan hal itu."

"Sudahlah, biar CCTV yang menjawab. Di kantor ini ada banyak CCTV di setiap sudut dan aku rasa Pak Altezza akan cepat menemukan pelakunya," celetuk Rhys.

"Semoga saja bukan karyawan," gumam Bernard.

****

Altezza tersenyum miring melihat rekaman CCTV di layar komputer di depannya. Di ruangan itu hanya ada dirinya dan juga Baskara, sedangkan petugas yang menjaga ruang CCTV— Altezza suruh keluar.

"Bagaimana, Pak?" tanya Baskara. Wajahnya kelihatan tegang, agak shock melihat pelaku yang menyebarkan foto Altezza dan Elizabeth.

"Biarkan saja. Saya yang akan mengatasi ini," balas Altezza. Baskara mengangguk paham, dia sudah menyalin rekaman CCTV itu di flashdisk juga.

Altezza berdiri merapikan jasnya, matanya melirik asistennya, "Jangan katakan pada siapapun tentang hal ini, Baskara."

Baskara mengangguk cepat. "Baik, Pak."

Setelahnya mereka berdua keluar dari ruangan itu. Para karyawan yang berpapasan menunduk hormat. Meski mereka juga penasaran, tapi mereka tidak ada yang berani bertanya ataupun bergosip. Karena jika sedikit saja Altezza mendengar, maka sudah dipastikan mereka akan kehilangan pekerjaan.

Sesampainya di meja kerja, Altezza langsung menghubungi Elizabeth dan menanyakan keberadaan gadis itu. Untuk apa? Tentu saja menyuruhnya datang kemari, Altezza tidak mau makan siang sendirian di ruangan ini. Kali ini bukan makanan dari restoran, tapi bekal dari Geisha. Baik sekali calon ibu mertuanya itu.

Tak lama kemudian, pintu terbuka setelah diketuk dari luar. Altezza mengangkat wajah melihat Elizabeth yang baru saja masuk. Wajahnya terlihat sedikit ramah kali ini, tidak cemberut atau sedang kesal.

"Selamat siang, Pak," sapa Elizabeth seraya sedikit membungkuk.

Altezza menepuk-nepuk tempat kosong di sampingnya— menyuruh Elizabeth agar duduk di sana.

"Suapi aku," ujarnya tanpa beban.

Elizabeth mendengus terang-terangan. Ingin sekali rasanya menolak, tapi dia sedang malas berdebat, jadilah Elizabeth menurut saja. Tangannya sibuk membuka tempat makan tiga tingkat milik mamanya itu. Ada lauk dan sayur juga nasi putih, tak lupa Geisha membawakan teh jahe juga di dalam termos kecil. Sungguh, Elizabeth heran dengan Geisha, dia adalah anak kandung Geisha, tapi wanita itu malah membawakan bekal untuk orang lain. Elizabeth merasa dia anak tiri, bukan anak kandung.

"Kamu sudah makan?" tanya Altezza. Sedari tadi matanya tak berpaling dari Elizabeth, tatapan yang begitu dalam.

"Sudah," jawab Elizabeth, singkat.

Altezza tak membalas lagi, dia membuka mulut saat Elizabeth menyodorkan sesendok nasi, lalu mengunyah nya dengan perlahan, sengaja lama-lama karena Altezza tidak mau Elizabeth segera pergi. Inilah yang disebut memanfaatkan kesempatan.

"Bicaralah sesuatu, bunny."

"Apa? Aku lelah jika harus bicara terus. Lagi pun, kamu sedang makan, tidak boleh bicara kalau sedang makan," ujar Elizabeth.

"Aku tidak peduli."

Elizabeth memutar bola matanya malas. Apakah pria tua memang seperti ini? Selalu memaksa.

"Bapak sudah lama tinggal di bumi?" tanya Elizabeth.

Kening Altezza mengernyit tipis. "Elizabeth," tegurnya.

Elizabeth menghela nafas lelah, ia pun mengganti pertanyaannya. "Bagaimana tentang orang yang menyebarkan foto kita? Apa kamu sudah tau siapa dia?" Oke, kali ini Elizabeth benar-benar penasaran, bukan basa-basi yang terlalu basi lagi.

Altezza menelan makanannya lebih dulu sebelum menjawab. "Aku tidak bisa memberitahunya sekarang, karena aku belum menangkapnya."

"Kenapa aku tidak boleh tau? Aku juga korban di sini," kesa Elizabeth.

"Nanti saja, setelah masalah selesai, aku akan memberitahunya, di depan publik." Jemari Altezza mengusap lembut kening Elizabeth yang sedang mengernyit kesal— hingga kening itu kembali biasa.

"Jangan pikirkan tentang itu lagi mulai sekarang. Percaya padaku, tidak akan ada yang berani mengganggu kita, bahkan takkan kubiarkan mereka kembali mengganggumu," lanjut Altezza.

Mereka bertatapan dengan sorot mata yang begitu dalam, seolah keduanya sedang bicara melalui tatapan itu. Hingga Elizabeth yang lebih dulu memutuskan.

Elizabeth tak bicara lagi, dia kembali menyodorkan sesuap nasi pada Altezza. Tatapan datar Altezza terus memperhatikan Elizabeth, wajah calon istrinya ini sangat cantik. Putih, mulus dan terawat, meskipun hanya memakai make up tipis, aura Elizabeth tetap terpancar.

"Sepulang dari kantor ikut aku ke pusat perbelanjaan," kata Altezza. Dia meminum air setelah makanannya habis, sedangkan Elizabeth sibuk merapikan rantang nya.

"Untuk apa?"

"Menurutmu?"

Ke pusat perbelanjaan berarti untuk belanja, bukan berenang. Pertanyaan konyol macam apa itu.

Elizabeth berdeham canggung, mulutnya reflek menyahut seperti itu tadi. Untung saja Altezza adalah manusia yang sabar.

****

"Orang gila mana yang berani menyebar foto itu?!"

"Sepertinya dia iri denganmu, El."

Elizabeth mengendikkan bahunya acuh. "Mungkin iya. Secara aku ini adalah wanita cantik dan baik hati," katanya.

"Awww yeah wanita yang baik hati!!" seru Thea dan Senna bersamaan.

Elizabeth tertawa melihat wajah masam keduanya. Saat ini mereka memang sedang video call sambil skincare-an, lebih tepatnya hanya Elizabeth yang melakukan hal itu, sedangkan Thea dan Senna masih rebahan.

"Lalu bagaimana dengan pernikahan kalian?"

"Bagaimana reaksi keluarga setelah melihat fotomu dan Altezza sedang cup cup? Aku penasaran."

"Kalian terlalu banyak bertanya seperti sedang menginterogasi diriku." Elizabeth memutar bola matanya malas.

"Karena kami penasaran! Lagi pula bukannya itu tujuan kita video call?" Senna mendengus saat melihat Elizabeth menyengir.

"Tapi aku sedang malas cerita, apalagi menyangkut pria tua itu," ujar Elizabeth tanpa dosa.

"Dia calon suamimu Elizabeth," peringat Thea.

"Sayangnya iya. Andai saja bisa dibatalkan, aku benar-benar tidak mau menikah dengannya. Lagi pula, aku dan Altezza tidak pernah benar-benar melakukan hal senonoh seperti apa yang kakakku lihat. Menyebalkan sekali," gerutu Elizabeth. Dia meletakkan botol skin care ke rak nya, setelah itu segera beranjak menuju ranjang dan merebahkan diri di sana.

"Tapi, meskipun kamu terpaksa, setidaknya kamu tidak rugi, El. Kecuali kalau orang yang menikah denganmu itu adalah pria miskin, jahat, tidak tampan, intinya jauh di bawahmu. Lebih baik Altezza, kan? Kamu bisa menghabiskan hartanya yang menumpuk itu, lalu kalian hidup bahagia dengan harta melimpah!" ujar Senna menggebu-gebu. Sedangkan Thea mengangguk antusias menanggapi ucapan Senna.

"Benar juga. Baiklah, aku akan menguras hartanya saja nanti, agar pernikahan ini tidak sia-sia bagiku," batin Elizabeth.

"Ide bagus," tanggap Elizabeth dengan senyum miring. Hal itu membuat Senna dan Thea bersorak heboh, karena baru kali ini Elizabeth menyetujui ide dari mereka.

Bersambung...

1
Marnala Rotua
keren ceritanya
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣berkah buat Al 🤣🤣🤣🤣
yourheart
kawal sampe nikahhh🤭🤭
yourheart
luar biasa
vj'z tri
🏃🏃🏃🏃🏃🏃 kaborrrrr 🤣🤣🤣
vj'z tri
semalam aku mimpii mimpi buruk sekali ku takut berakibat buruk pula bagi nya ,kekasih ku tercinta yang kini di depan mata asekkk 💃💃💃
vj'z tri
walaupun sedikit kan judul nya tetap terpesona aku Ter pesona memandang memandang wajah mu yang ganteng 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
dyarryy
mumpung hari senin, yuk vote dulu🥰🥰
vj'z tri
jangan menilai dari cover nya pak bos 🤭🤭🤭
vj'z tri
byar koe ndok 🤣🤣🤣🤣🤣🤣 gak boleh bawa contekan kah 🤗🤗🤗
vj'z tri
😅😅😅😅😅😅😅😅😅sabar sabar sabar
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 aku hadir Thor bpembukaan yang kocak
yourheart
lanjutttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!