Aku kira setelah menjual perawanku,semua penderitaan ku akan berakhir ibuku akan sembuh,ternyata dugaan ku salah.Wanita yang membeli tubuhku ternyata menjadikan ku benar-benar menjadi seorang pelacur yang sudah menghancurkan masa depan ku.
Bisakah aku lepas dari rumah pelacuran ini,adakah pria yang mau menerima wanita kotor sepertiku?
ikuti kisah pahit hidup seorang gadis miskin lepas dari rumah pelacuran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35 ~ Takdir yang aneh ~
Adam mengabaikan pertanyaan yang di lontarkan mamanya,karena memang dia tidak menyukai wanita yang dijodohkan mamanya kepadanya.
"Adam kamu dengar tidak apa yang mama tanya?" Tanya Renata sembari menoleh ke arah Adam yang sedang fokus menyetir.
" Sudahlah ma,aku tidak menyukai dia,berhentilah mengaturku ma,aku juga bisa memilih pasangan untuk diri ku sendiri." Jawab Adam dengan nada kesal.
" Ibu akan terima wanita yang menjadi pasangan mu kalau dia dari kalangan orang hebat,jangan sampai mama tau kamu memiliki hubungan dengan wanita yang hanya menginginkan harta keluarga kita,paham....!!?" Ucap Renata dengan nada ancaman membuat Adam hanya bisa menghela napas berat.
Sementara itu di rumahnya Mira juga sedang bersiap-siap untuk pergi,hari ini dia kembali mengajak ibunya ke tempat keramaian,sesekali dia ingin menyenangkan ibunya yang jarang sekali keluar rumah.
" Bu,ayo kita berangkat apa ibu sudah siap?" Tanya Mira setelah keluar dari kamar mandi.
"Sudah,ayo tapi kejadian seperti waktu itu tidak akan terjadi lagi kan,jangan bawa ibu ke tempat orang-orang kaya kita bukan orang kaya jadi tidak pantas kita berada disana." Ucap Ningsih saat dia keluar dari kamar.
" Tenang saja bu." Jawab Mira.Mira menghela napas lega saat melihat penampilan ibunya yang sudah mulai membaik paling tidak wanita paruh baya itu mau memakai baju yang dia beli,walaupun kelihatan sederhana bagi yang tau sepotong baju itu bernilai ratusan ribu.
" Kenapa menatap ibu seperti itu?"
"Ibu cantik hari ini."
" Ahh kamu bisa aja ayo pergi keburu sore." Ucap Ningsih lalu keduanya segera pergi mereka berjalan ke ujung gang.
Seperti biasa tetangga-tetangga mereka yang semakin sinis tapi Mira sudah belajar untuk tidak peduli dengan orang-orang yang iri dengan kehidupan mereka yang semakin membaik.
Keduanya menaiki taksi yang dipesan Mira melalui aplikasi.
" Seharusnya kita naik angkutan umum saja,naik taksi kan ongkosnya mahal." Ucap Ningsih berbisik kepada Mira.
"Tidak papa kok Bu,sesekali kita nikmati hidup." Jawab Mira.Tidak lama kemudian mereka sampai di depan mall tujuan mereka setelah membayar ongkos Mira membawa ibunya masuk ke dalam mall.
Mira dengan semangat mengandeng tangan ibunya memasuki mall yang cukup ramai,mungkin karena besok tanggal merah jadi orang-orang datang berkunjung setidaknya untuk membuang penat selama seminggu ini.
" Bu,bagaimana kalau kita makan bakso saja,sudah lama kita tidak makan bakso." Ucap Mira menawarkan saat mereka melewati gerai bakso yang lumayan ramai.
" Nanti saja kita ke atas saja dulu." Jawab ibunya yang memang belum lapar.
" Oke deh kita ke atas." Jawab Mira lalu mereka naik lift menuju lantai atas.
Pada saat mereka sampai di lantai tujuan,secara tidak sengaja Adam dan mamanya tiba-tiba masuk ke dalam lift sepertinya mereka ingin naik ke lantai paling atas saat itu juga jantung Mira berdebar sedikit lebih kencang.
Deg...
" Semoga mas Adam tidak menyapa ku." Ucap Mira dalam hati sembari berusaha menyembunyikan wajahnya dari tatapan Adam begitu juga dengan Renata.
" Wajah wanita itu cukup familiar dimana kita pernah bertemu dia?" Tanya Renata saat mereka sudah sampai di lantai khusus pakaian branded.
" Tidak tau ma." Jawab Adam.Di dalam hati Adam ingin mencari cara agar dia dan ibunya bisa berpisah,Adam ingin menemui Mira yang sudah sangat dia rindukan.
Tepat pada saat itu,ponselnya ibunya berdering,sepertinya seseorang mengajak ibunya bertemu membuat Adam sangat senang.
"Dam,teman mama sudah datang menjemput mama,tiba-tiba teman-teman ku mengajak shoping di Singapura,nga papa ya kamu balik sendirian ke rumah." Ucap ibunya bergegas memasukan ponselnya ke dalam tas lalu pergi tanpa meminta persetujuan kepada putra semata wayangnya.
Setelah ibunya pergi,Adam buru-buru turun ke lantai bawah dimana dia bertemu Mira dan juga ibunya tadi.Adam berjalan sambil mencari-cari Mira di beberapa toko dia tidak menemukan Mira membuatnya hampir putus asa.
" Mas Adam apa yang kamu lakukan disini?" Tanya Mira dari belakang Adam buru-buru Adam menoleh ke arah suara itu.Mira berani menyapa Adam itu karena dia tidak melihat keberadaan ibunya Adam.
" Mira ternyata kamu disini? Aku mencari mu.Halo Tante,aku Adam temannya Mira." Ucap Adam sembari menyalami tangan Ningsih dengan sopan.
" Wah...Tampan sekali apa dia pacar Mira? sepertinya dia bukan orang sembarangan dari kulitnya sudah terlihat dia bukan orang biasa."Ucap Ningsih dalam hati setelah keduanya saling bersalaman.
" Ngapain disini mas,bukannya tadi bersama Tante?"
"Mama sudah pulang lebih dulu.Mira kita duduk disana ya tidak enak rasanya kita berdiri sambil mengobrol." Ucap Adam mengajak Mira duduk di cafe yang ada di depan mereka.
" Tidak usah mas,aku dan ibu mau pergi dulu." Tolak Mira seperti biasa dia tidak ingin ada obrolan apa pun antara dia dan ibunya.
" Ayolah Mira,sudah lama kita tidak bertemu."
Adam terus memaksa Mira hingga akhirnya Mira menerima ajakan itu setelah ibunya terlebih dahulu menerima ajakan Adam.
Sebenarnya banyak hal yang ingin disampaikan Adam kepada Mira,bahkan dia berencana mengajak Mira nonton bioskop nanti malam tapi semua itu dia pendam dalam hati karena Mira lebih banyak diam.
" Mas aku dan ibu mau pergi dulu terima kasih karena sudah mengajak kami ngopi disini." Ucap Mira yang tiba-tiba berdiri saat Adam dan ibunya masih mengobrol.
" Tapi Mira_
"Bu ayo kita pergi." Ucap Mira lalu menarik tangan ibunya keluar dari cafe.Adam menarik napas berat sungguh dia merasa terlalu sulit mendekati Mira padahal dia sudah jatuh cinta kepada wanita itu.
" Mira..!! Sepertinya pria itu menyukaimu,dia tampan dan sopan sekali padahal dia terlihat bukan orang sembarangan." Ucap ibunya saat mereka sudah keluar dari cafe.
" Sudahlah Bu,jangan dibahas." Jawab Mira singkat.
" Aku tau mas Adam menaruh hati padaku,tidak akan mungkin ada lelaki yang rela menghabiskan uang begitu banyak untuk wanita lain kalau dia tidak menaruh hati.Uang yang dia habiskan untuk merawat ku waktu di rumah sakit bukan uang sedikit,tapi aku tidak mau suatu saat mas Adam tau rahasia ku dia kecewa padaku.Aku tidak tau kenapa takdir sepertinya sedang mempermainkan aku,bagaimana mungkin ayah dan anak sama-sama menyukai ku." Ucapnya dalam hati.
" Aku tidak mungkin membalas cinta mas Adam sementara aku hanya wanita kotor,aku tidak pantas menjalin hubungan dengan pria sebaik mas Adam.Menghindarinya adalah cara terbaik untuk dia melupakan aku." Ucapnya dalam hati lagi.
🌹🌹🌹 bersambung 🌹🌹🌹
sukses selalu untuk Karyanya 🎉🎉🎉