NovelToon NovelToon
Ibu & Saudara Tiri Kalah Telak

Ibu & Saudara Tiri Kalah Telak

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Suami Tak Berguna / Pelakor jahat / Saudara palsu
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Pchela

Aku tidak akan membiarkan, Saudara tiri dan Ibu tiri menginjak-injak harga diriku.

Ikuti kisah Intan, yang berjuang agar harga dirinya tidak injak-injak oleh ibu tirinya dan kakak tirinya. Tidak sampai situ saja, ikuti kisah perjuangan Intan untuk bisa berdiri di kaki nya sendiri hingga dirinya sukses.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pchela, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35

Setelah Intan sampai di sekolahnya. Dia di sambut dengan Vio dan juga ketiga kawan perempuannya. Mereka nampak antusias melihat story Intan.

“Wah, Intan. Kamu kreatif banget! Kamu jual karet rambut ala-ala Korea itu? Bagus baget. Aku mau beli dua ya!” Ujar Vio sambil berteriak.

“Kau menjualnya banyak kan Intan? Aku tidak kehabisan? Aku suka sama warna baby blue sama warna lemon soft nya ya. Aku juga mau dua.” Ujar siswi lainnya yang bergabung dengan percakapan Vio juga Intan.

“Boleh-boleh, aku punya banyak warna. Tapi besok baru aku bisa bawa, soalnya sekarang aku lupa untuk membawa ke sekolah. “ ujar Intan. Dia memang tidak membawanya, karena Intan pikir tidak akan ada yang membelinya. Baru hari ini dia berniat untuk mempromosikan ternyata mereka langsung tertarik hanya dengan postingan di sosial media.

“Aku cuma bawa tiga contoh saja. Kalian mau coba lihat dulu? Supaya tidak mengecewakan buat kalian nanti.” Ujar Intan sembari mengeluarkan tiga karet yang tadinya mau dia kasih ke Vania, Gea juga Rani.

“Wowww… ini bagus banget Intan” Ucap Vio sambil meraba-raba teksturnya karetnya. “ini kalau di toko mahal sekali, kenapa kamu bisa jual murah Intan?” Tanya teman lainnya.

Saat asik menjelaskan tentang karet yang di jahit. Dari arah bangku tempat duduknya, Rani menatap tidak suka ke arah Intan. “Ini sekolahan ya! Bukan tempat jualan. Kalau mau jualan di pasar saja!” Ucap Rani Dingin.

Intan terkejut dengan ucapan Rani. Kenapa pagi ini dia jadi sensi dengan Intan, padahal Intan merasa tidak ada masalah antara dirinya juga Rani.

“Kayaknya nggak ada masalah deh, kalau aku jualan di kelas. Selagi ini bukan jam pelajaran, kayaknya tidak ada yang salah! Lagian tidak ada peraturan buat siswa dilarang jualan.” Sahut Intan, Rani hanya memutar bola matanya enggan menyaut ucapan Intan lagi.

“Udah… Intan biarin aja, kayaknya dia cemburu sama kamu. Rani memang gitu orangnya sejak smp dulu. Makanya tidak ada yang mau berteman dengannya.” Bisik salah satu siswa. Intan hanya mengangguk, dia sekarang tau jika Rani tidak sebaik yang dirinya kira.

Rani berdiri dari bangkunya ketika Intan berjalan untuk duduk. Dia nampak sekali cemburu dengan Intan. Dia tidak suka melihat Intan yang di terima baik oleh circle yang ada di kelasnya, dia cemburu karena bukan dirinya yang mendapatkan banyak pujian.

Intan tidak perduli dengan orang seperti Rani. Menurutnya orang-orang seperti ini memang ada di dunia. Terlebih dia sudah kebal dengan dua nenek lampir di rumahnya, jadi perkara sifat rani ini, itu tidak menganggu Intan sama sekali.

“Padahal aku sudah berniat ngasih dia karet gratis. Untung saja topengnya lebih dahulu kebuka. Sebelum aku kasih ini, jadi aku jual aja deh sekalian. Buat Viona dan Gea baru akan aku kasih saat jam istirahat.” Guman Intan dalam hatinya.

Semua siswa keluar dari dalam kelasnya. Intan juga menutup buku catatannya. Dia baru saja selesai mencatat nama-nama temannya yang memesan karet, dia juga menuliskan warna yang mereka minta.

Di rumah Intan, sekarang baru tersedia lima warna. Ada warna baby blue, mint, lavender, lemon soft dan pink. Hanya itu warna yang intan punya saat ini dan semua warna sudah ludes dipesan teman-temannya.

“Intan! Kita bisa bicara sebentar?” Tanya Kevin, yang kembali melanggar aturan masuk ke kelas Intan.

“Vin… kan sudah dilarang lo kesini, kenapa malahan ngelanggar lagi? Gue nggak mau lo di hukum lagi karena gue.” Kata Intan.

“Iya makanya, biar gue nggak di hukum guru! Lo diam dulu! Biar gue yang bicara!” Kata Kevin, tatapan mata kevin jadi lebih serius.

“Kenapa Vin?” Tanya Intan

“Lo tadi berangkat sekolah sama siapa? Kenapa gue jemput lo di kontrakan lo nggak ada disana? Jalan kaki?” Tanya Kevin, Intan terdiam sebentar sembari mengingat-ingat.

“Oh!! Gue perginya sama…Giano kita tadi nggak sengaja ketemu di depan kontrakan gue, pas gue mau otw.” Jelas Intan santai. Namun wajah Kevin nampak tidak santai dengan penjelasannya Intan.

“Kenapa lo malah mau? Kenapa lo nggak tunggu gue aja? Gue kan bisa antar lo ke sekolah! Lagian kan biasa gue yang jemput lo! Kenapa malah tadi lo berangkat sama dia?” Tanya Kevin dengan ekspresi tidak santai.

“Lo kenapa Vin? Lagian dia juga teman kita? Nggak ada yang salah dengan itu! Jangan-jangan kamu cemburu ya Vin?” Goda Intan, Kevin napak salah tingkah saat di senyumin Intan dengan satu mata yang kedipkan.

Kevin mencoba meredam rasa marahnya. Kevin tidak berani menatap mata sahabatnya itu. Terlebih lagi semakin hari Intan nampak semakin cantik. Dia tidak kalah cantik dengan anak-anak populer di sekolahnya, mungkin jika Intan lebih aktif bergaul pasti di memiliki banyak pengemar di sekolah.

“Nggak…Biasa saja…Pokoknya! tar pulang sama gue aja! Kalau nggak! Jangan ngomong lagi, sama gue! Seminggu!” Ancam Kevin, sembari keluar dari kelas Intan. Dia tidak bisa berlama-lama disini, karena takut ketahuan osis yang tengah berpatroli. Nanti kalau ketahuan dia bisa dapat poin.

“Lucu banget dia…” Guman Intan, wajah Kevin tadi terlihat memerah. Intan bisa membayangkan perasaannya dengan Kevin saat ini.

1
Diajeng Ayu
alah taik" naif bgt jdi orang cih
Nadira Bugis
kapan updet lagi thor
Tu_
Menarik
Tu_
kok jadi ibu mertuanya? ibu tirinya kali thor!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!