NovelToon NovelToon
Lingkaran Cinta Kita

Lingkaran Cinta Kita

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Murid Genius / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / LOL / Bad Boy
Popularitas:24.8k
Nilai: 5
Nama Author: Umi Nurhuda

Rui Haru tidak sengaja jatuh cinta pada 'teman seangkatannya' setelah insiden tabrakan yang penuh kesalahpahaman.

Masalahnya, yang ia tabrak itu bukan cowok biasa. Itu adalah Zara Ai Kalandra yang sedang menyamar sebagai saudara laki-lakinya, Rayyanza Ai Kalandra.

Rui mengira hatinya sedang goyah pada seorang pria... ia terjebak dalam lingkaran perasaan yang tak ia pahami. Antara rasa penasaran, kekaguman, dan kebingungan tentang siapa yang sebenarnya telah menyentuh hatinya.

Dapatkah cinta berkembang saat semuanya berakar pada kebohongan? Atau… justru itulah awal dari lingkaran cinta yang tak bisa diputuskan?

Ikutin kisah serunya ya...
Novel ini gabungan dari Sekuel 'Puzzle Teen Love,' 'Aku akan mencintamu suamiku,' dan 'Ellisa Mentari Salsabila' 🤗

subcribe dulu, supaya tidak ketinggalan kisah baru ini. Terima kasih, semoga Tuhan membalas kebaikan kalian...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Nurhuda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20 Menit...

Tiga hari berlalu.

Zara murung. Dunia seperti diredupkan baginya. Setiap habis makan, ia kembali mengunci diri di kamar. Kuliah? Bahkan buku catatan pun tak disentuh.

Mama yang sedari tadi memperhatikan dari ambang pintu akhirnya mengetuk.

“Zara, sayang… sampai kapan kamu mau kayak gini terus? Cerita dong sama Mama. Rayn tuh udah nelepon Mama terus-terusan. Dia bingung banget kamu nggak mau angkat teleponnya.”

Zara hanya meringkuk di atas kasur. “Ray ninggalin Zara... Dia pergi terbang. Kenapa nggak tunggu Zara pulang dulu?”

Mama duduk di pinggir ranjang. “Sayang, itu udah jadwal penerbangan internasional. Nggak bisa nunggu sembarangan.”

“Ray tuh… emang nggak pernah peduli sama aku.” Zara menarik selimut sampai menutupi wajah.

Mama menarik nafas panjang. Lalu menatap anak gadisnya dengan sabar. “Zara, Mama tahu… ini bukan cuma soal Rayn, kan? Kamu tuh nggak mungkin marah ke dia selama ini kalau nggak ada hal lain yang kamu pendam.”

"Ya, ada yang lain." batin Zara. Tapi Zara menyembunyikannya. Ia tak ingin semuanya jadi tambah panjang x lebar. Dia sudah cukup kesal dengan saudara kembarnya dan kesedihannya mengenai keadaan Haru juga konfliknya dengan Asaki.

“Biarin! Ray harus tahu rasa!”

“Sayang…”

Tiba-tiba ponsel Mama berdering. Video call. Nama di layar: Rayn bin Zayn tersayang.

“Tuh, Rayn lagi.” Mama menatap Zara. “Dia khawatir banget. Mama akan angkat sebentar.”

“Zara nggak mau.”

Tapi Mama keburu menekan tombol hijau. Jeda, "Wa'alaikumussalaam wa rahmatullaahi wa barakatuh, Rayn. Mama lagi sama Zara, tapi dia masih belum mau bicara.”

Dari layar, wajah Rayn tampak cemas. Tapi nada suaranya justru membuat Mama mendelik. “Ma, bilang ke Zara… Rayn bawa seseorang.”

“APA?!” Mama refleks bangkit berdiri. “Jangan bilang kamu udah punya pacar?! Baru juga tiga hari di Inggris, Rayn!”

Tapi sebelum Mama sempat menyemprot lebih jauh, seorang gadis menyembul dari samping Ray. “Hai, halo Zara! Ini aku… Elmira.” Gadis itu melambai ceria.

Zara sontak bangkit duduk. “Kak Elmira?! Ya ampun! Hai, Kak!” Suaranya berubah sumringah, wajahnya bersinar.

Mama menatap dua anak itu bergantian. “Tunggu… Kalian udah saling kenal?!” Nada kecewa merayap di suara Mama.

Zara malah senyum-senyum lalu mendorong lembut Mamanya, “Mama keluar aja ya. Zara udah baikan kok. Mau ngobrol sama Kak Elmira.”

“Aduh, aduh… Zara, tega banget sih kamu sama Mama…” Mama mengeluh dramatis sambil pura-pura tersandung ambang pintu.

"Aduh, anak-anak ini," geramnya. "Aku butuh Zayn. Aku butuh dia buat aku pukul dan uyeng-uyeng kepalanya karena aku butuh...

...PELAMPIASAANNN!!"

Elmira Adhiyaksa. 22 tahun.

Gadis yang sejak SD sudah berhasil merebut perhatian Ray kecil. Anggun. Cantik. Cerdas. Suaranya merdu seolah mampu mengendalikan berbagai macam cuaca.

Elmira adalah gadis yang dijaga seperti permata langka. Putri angkat dari pasangan konglomerat ternama yang memiliki jaringan bisnis di berbagai penjuru negeri. Sejak kecil, ia selalu diantar dan dijaga oleh dua bodyguard perempuan yang ramah namun sigap, lembut namun tangguh.

Tak ada celah sedikit pun bagi gadis itu untuk terseret ke dalam arus keburukan. Langkahnya seolah selalu berada di atas garis takdir yang lurus dan bersih.

Elmira adalah kompas hidupnya. Usianya yang tiga tahun lebih tua justru membuat Ray semakin terpacu untuk tumbuh. Ia belajar giat, melatih sikap, mengasah kedewasaan… demi satu hal: menjadi sosok yang pantas berdiri di sisi Elmira.

Namun waktu tak pernah menunggu.

Setelah lulus SD, mereka terpisah. Tak ada kabar. Tak ada kepastian. Tapi Ray tidak pernah benar-benar melupakan gadis itu. Sampai takdir mempertemukan mereka kembali… di tahun pertama kuliah.

Mereka satu jurusan. Satu kelas. Dan dalam tiga tahun, nama mereka selalu disebut bersamaan. Ray dan Elmira. Pasangan kampus yang ideal. Bahkan melebihi Haru dan Asaki yang selalu tampak akrab sebagai sahabat. Ray dan Elmira bukan hanya tampak cocok. Mereka adalah cinta yang tumbuh dari akar.

Di tahun keempat, Elmira harus terbang ke Inggris. Mengejar mimpinya menjadi model internasional. Mewujudkan impian yang sudah ia simpan sejak remaja.

Ray tidak menahan. Ia mendukung. Bahkan diam-diam ia menyiapkan langkahnya sendiri untuk menyusul. Menjemput masa depan yang bukan hanya untuk dirinya, tapi untuk Elmira juga.

Ray tak pernah menyembunyikan Elmira dari adik kembarnya itu. Elmira dan Zara bahkan cukup dekat. Pergi bersama, berbagi cerita, bahkan menertawakan Ray yang seringkali terlihat too serious. Karena itu, saat wajah Elmira muncul di layar ponsel... Zara tersenyum, bukan menangis.

Sementara Mama… ya, Mama kaget. Wajar, karena hubungan Ray dan Elmira memang belum resmi diumumkan ke orang tua.

Tapi satu hal yang jelas…

Ray tidak sekadar pergi ke Inggris untuk bekerja di lab. Ia sedang menjemput masa depannya. Dan, Elmira pun siap dengan masa depan itu.

"Kapan Kak El pulang ke Indo? Zara kangen." suara Zara terdengar ceria, tapi ada harap tersembunyi di sana.

Elmira tersenyum manis dari balik layar. "Nanti, kalo kakakmu udah siap nikahin Kakak, deh. Hihi..." godanya sambil melirik Ray di sebelah.

"Mana mungkin Abang Ray cepet-cepet nikahin Kak El. Abang itu terlalu... lurus. Terlalu serius." Zara mencibir pelan, memanyunkan bibir. "Mending Kak El cari calon suami lain aja deh."

"Zara!" suara Ray muncul dari samping Elmira. Tegas, dengan tatapan petir yang menakutkan.

Zara mengangkat tangan, "Ampun, Abang!" Tapi tak lama kemudian, dia malah menjulurkan lidah. "Wek!"

Ray mengangkat alis. "Kamu ini... berani banget doain aku nggak bisa nikahin El. Kalo aku doain kamu nggak akan bisa sama Haru, gimana?"

Zara langsung manyun. "Abang jahat."

"Kan, gitu. Terus aja abang yang jahat, abang yang nyebelin, abang yang harus disalahin. Tapi kalau kamu lagi nangis, siapa yang kamu cari, hah?"

Zara mendelik. Tapi tawanya malah tumpah ruah terbahak-bahak. "Hahaii Abang, Zara nggak kuat. Abang itu... abang itu emang paling ngertiin aku."

"Tentu saja. Abang bahkan tau apa yang kamu sembunyiin sekarang. Katakan, atau... abang yang bongkar sendiri."

"Nggak ah, males. Aku mau ngobrol sama Kak El aja." Zara mencoba menghindar, tapi Elmira malah ikut tertawa. "Lho, kok aku dijadiin tameng?" Elmira menggoda.

"Elmira cuma umpan, kamu perlu serius sama abang. Zara, katakan kalo enggak abang bongkar sendiri. Kamu udah cukup bikin perasaanku perih tauukk!!"

Elmira mencubit lengan Ray gemas. "Ih, keterlaluan! Masa aku dijadiin umpan!" Dan tanpa ampun, dia mengacak-acak rambut Ray yang baru ditata rapi.

"Aw! Aw! El!! Aw! Sopan dikit!" Ray meringis.

Zara tertawa puas. "Tuh, rasain tuh."

Ray akhirnya angkat tangan tanda menyerah. "Baiklah, baiklah. Abang nyerah. Tapi kasih abang waktu 20 menit. Kita ngobrol serius, sekarang. Okei?"

Zara menatap layar sejenak. Wajah Ray yang biasanya menyebalkan, sekarang tampak serius.

"Oke. 20 menit. Abang mau bicara apa?"

1
Zuri
ya ampun kak thorrr... narasimu ini lhoo.. sedalam samudra yg membuatku hanyut saat mmbacanya
Miu Nih.: dan apresiasimu membuatku bisa mengarungi samudra itu dengan gembira ☺ ,, terima kasih kak Zuri ❤❤
total 1 replies
Afi Afifah
OUCH. Ini kalimat paling pahit sedunia kalau udah cinta tapi beda visi 😭 Literally: cinta kuat tapi arah beda...

btw, Ray, gue kangen 😘😘
Afi Afifah
😔 Tapi sedih juga sih...
Afi Afifah
Wahaha...
Gimana bisa dia roasting sambil kissing tangan orang 💀 Multi-talent banget! 👍
Afi Afifah
ZARA NIH AURA ANAK EMASNYA PAPA BANGET 💅 Siapa mau deket? Syaratnya: izin resmi, surat tertulis, persetujuan 7 leluhur. 🤣
Zuri
siap siap aja sih kalo ini/Facepalm/
Afi Afifah
Wkwkwk...
ZARA NIH KAYAKNYA PUNYA ALBUM MEMORI AIB ORANG DAN DIA PAKE TIAP KALI ADA YANG SOK GANTENG 😭💀 Bener-bener the queen of ngasih tamparan memori. 👍 nggak gampang kena bujuk rayuu~
Zuri
hidup bersama..oke in aja.. selama gak nikah/Tongue/
Miu Nih.: aahh bener juga ya, wkwk...
,, biar makin kepanasan kalo lihat Haru dan Zara mesra-mesraaannnn /Bye-Bye//Bye-Bye/
total 1 replies
Afi Afifah
PLOT TWIST DETECTED 🚨 ?! Childhood friend trope? Reuni setelah 100 tahun? I'M SCREAMING. 😱😱😱 Haruu cepetlah pulangg !!
Afi Afifah
Zara = Queen of deadpan 😭 Lagi galau malah ada yang sok ganteng sok British nyapa-nyapa. Langsung ditolak mentah gk tuh 👍
Afi Afifah
Wah ini Sumpah toxic friendship alarm berbunyi kenceng banget. Kalo lo temenan sama orang kayak Asaki, RUN.
Afi Afifah
Asyifa silent killer alert 🧘‍♀️ Kalem tapi masuk ke ulu hati. Kayak... ah! the best lah Asyifa kalo ngomong
Afi Afifah
YESSS FANYA Akhirnya speak up! Sahabat bukan peliharaan. Ini bukan “Asaki & Minions The Movie” ya!
Afi Afifah
Zara lagi mode: "senyum mereka = luka gue" 😔
Afi Afifah
Zara skill dodge-nya 100. Lempar beban ke 'calon suami' yang bahkan belum fix siapa 🤣 . Haru cepetlah pulang !!
Afi Afifah
Mamaa... itu toxic family moment detected 😭 Nggak semua anak harus jadi pewaris tahta dong. Apalagi baru 19, yang bener aja...
Afi Afifah
Mood banget sih, Zara. Acara rame tapi hatinya flat. Bener-bener vibes: “aku dateng bukan karena mau, tapi karena disuruh 😩” kan?
Afi Afifah
YES YES YES! Asyifa sih nggak main-main. Ini bukan quote motivasi biasa. Ini statement yang tahu arah hidup. Langsung aku masukin bio WA. 👍
Afi Afifah
Bro, yang kamu bilang budak cinta itu literally orang yang nemuin makna hidupnya. Sakit banget sih ini mulutnya 😤
Afi Afifah
Sumpah, kalau jadi Zara, aku udah summon detective Pikachu buat nyelidikin semuanya 🕵️‍♀️🐭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!