KESALAHPAHAMAN (Season 2)

Bab.14..

Anatasya langsung masuk ke dalam kamar mandi, dan menguyur tubuh nya yang masih mengenakan gaun semalam dengan air shower. Seiring nya air shower turun membasahi tubuhnya begitu pun dengan, air mata nya yang turun mengalir sangat deras membasahi pipinya, tidak akan terlihat karena air shower yang menyala.

Tubuh anatasya merosot ke lantai kamar mandi yang dingin, ia memukul-mukul dada nya yang terasa sangat sesak, sedari tadi ia menahan tangisannya yang begitu sesak menghimpit di dada nya, sekarang ia bisa menuntaskan tangisannya di kamar mandi, yang sunyi dan dingin.

" Hikk..Hikk.. Aaaaakkk..Aku benci diriku aku jijik, brengsekk." Teriak anatasya begitu histeris. Ia menjambak rambut nya sendiri,

" Murahan kamu tasya, kamu begitu menjijikkan." Lirih Anatasya di sela-sela tangisannya yang sudah lelah.

Setelah lama menangis di dalam kamar mandi, sekarang anatasya meringkuk di atas ranjang dengan di balutai selimut tebal, yang menyelimuti tubuh rapuhnya.

Rasanya ia sangat malas untuk beranjak saja, sehingga ponsel nya yang berbunyi terus-menerus pun tak anatasya hiraukan sama-seki .

******

" Bagaimana?" Tanyanya zevino datar.

Jo menggeleng kan kepalanya" Tidak di angkat tuan." Jawab jo

Brakk!

Zevino menggebrak meja kerja nya kuat,

" Berani sekali dia tidak menjawab telepon mu jo, apa dia sudah bosen bekerja di sini, aku tidak suka dengan kariyawan yang tidak berkompeten." Sentak zevino menatap jo datar.

Jo menghela nafas kasar ya dia tau itu, kalau zevino tidak menyukai karyawan yang tidak berkompeten. jo tau tentang tuan nya itu, karena zevino bukan hanya sekedar atasannya saja melainkan sahabat nya juga.

" Kau cari berkas itu di meja kerja nya, siapa tau dia menyelipkan nya di sana jo." Titah zevino dengan tegas" Dan buat juga surat pemecatan untuk nya." lanjutnya zevino lagi.

" Anda yakin tuan ingin memecat nya, " Tanya nya Jo tidak yakin, sebab anatasya bekerja sangat baik dan bagus menurut nya.

Zevino menatap tajam Jo" Tentu saja, apa yang membuat mu tidak yakin jo, jelas-jelas dia tidak berkompeten." kesal zevino.

" Tapi dia hanya baru kali ini tidak masuk kerja tuan zev, apa tidak mau mempertimbangkan nya lagi.!" Sahut jo kali aja tuan zevino mau mempertimbangkan nya, karena sangat sayang sekali, walaupun anatasya seperti begitu mengejar-ngejar zevino, tapi ia sangat bisa di andalkan dalam pekerjaan nya yang bagus, anatasya pintar cepat memahami.

" Tidak ada jo, sekarang kau Keluar." Usir zevino, Jo mengangguk dan lekas melangkah pergi.

*****

Di apartemen anatasya yang sepi, pelayan yang biasa nya membersihkan apartemen anatasya menatap heran sekeliling apartemen, karena sarapan pagi yang ia buat belum juga nona anatasya sentuh sama sekali, dan ia juga tidak melihat tanda-tanda nona anatasya keluar dari kamar nya,?

Dan dia juga kan harus membersihkan kamar nona nya, tapi entah kenapa ia merasa khawatir dengan nona nya, karena ia tidak biasa nya seperti ini.

wanita paruh baya itu mencoba untuk mengetuk pintu nya terlebih dahulu.

Tok

Tokk

Tok

" Nona.?"

karena tidak kunjung mendapat sahutan dari dalam kamar, pelayan wanita paruh baya itu mencoba untuk membuka pintu kamar nona nya.

Dengan hati-hati wanita paruh baya itu membuka pelan gagang pintu kamar nona nya,

Dan tidak di kunci ternyata, wanita paruh baya itu memasukkan separu kepala nya ke dalam kamar nona nya, melihat ke adaan di dalam bagaimana.

" Nona? " Sahut nya.

Dengan memberanikan diri pelayan wanita paruh baya itu masuk ke dalam dan, melihat nona nya yang masi meringkuk di atas ranjang, dengan selimut tebal menyelimuti tubuh nya.

Pelayan itu mendekati nona nya, dan ia menukikkan alisnya melihat wajah anatasya yang pucat, dan terlihat seperti orang gelisah.

Dengan ragu wanita paruh baya itu memegang kening anatasya, seketika wajah wanita paruh baya itu terkejut, mendapati suhu tubuh anatasya yang panas.

" Astaga nona, Nona demam." Terkeju wanita paruh baya itu yang biasa nya di panggil bik ina,

Bik ina segera keluar dari kamar anatasya, dan kembali lagi dengan membawa sebuah baskom kecil berisi kan air dingin, serta handuk kecil untuk mengompres anatasya.

" Mam." Gumam anatasya dengan mata yang masih terpejam.

Bik ina merasa kasihan dengan nona muda nya, semenjak orang tua nya berpisah anatasya menjadi kurang kasih sayang dari orang tua nya, bik ina sudah lama bekerja dengan anatasya, semenjak anatasya masih kecil dan orang tua nya pun waktu itu masih belum berpisah.

Dan setelah orang tua anatasya berpisah, ia di tugaskan untuk mengasuh anatasya dan masih bekerja di mansion yang dulu.

Tapi semenjak anatasya beranjak dewasa anatasya memilih tinggal di apartemen saja sendiri, dan akhirnya bik ina pulang pergi mansion dan ke apartemen anatasya untuk membersihkan nya dan membuat kan sarapan nya, jikalau di suruh. Tapi setelah lulus, SMA.

Anatasya di kirim ke LN oleh tuan zayan palenz, papa anatasya.

Anatasya mengerjap-ngerjap kan matanya. Anatasya memegang kepalanya yang sangat pusing, alis anatasya menukik mendapati handuk kecil di dahi nya.

Anatasya meringsek dan menyandarkan punggungnya di kepala ranjang, ia melihat sekeliling kamar nya,

" Eh, Nona sudah bangun. Syukurlah.." Bik ina menghampiri anatasya, dengan tangannya membawa nampan. di atas nya mangkuk bubur serta air putih dan juga obat.

Bik na meletakkan nampan di atas nakas, ia memegang kening anatasya yang masih sedikit panas tapi tidak sepanas tadi.

" Syukurlah panas nya agak menurun. Nona makan dulu ya terus minum obat nya." Bik ina duduk di bibir ranjang.

Anatasya hanya diam dan menurut saja. dengan sangat telaten bik ina menyuapi anatasya bubur.

" Sudah bik, aku enek." Anastasya menghentikan bik ina yang ingin menyuapi nya lagi.

" Tapi nona ini masih banyak, nona baru saja makan lima suapan juga sedikit-sedikit."

Anatasya menggeleng lemah." Rasa nya pahit, membuat aku jadi enek," keluh anatasya,

Bik ina menghela nafas pelan" Ya sudah, kalau begitu nona langsung minum obat nya agar nona cepat sembuh." Bik ina memberikan segelas air putih dan juga obat pada anatasya.

Anastasya mengambil gelas berisi air putih itu dan obatnya.

" Istirahat lah nona, saya pamit keluar.."

"Mmm ya." Jawab anatasya pelan.

Anatasya memijit pelipisnya yang berdenyut sakit, jadi pagi tadi ia sempat demam tinggi,

Anatasya melihat ponsel nya, dan anatasya mendesah kasar mendapati banyak nya panggilan masuk ke dalam ponsel nya, dari papa nya 2 panggilan telepon tidak terjawab dan juga panggilan dari kak jo puluhan kali tidak terjawab.........