NovelToon NovelToon
Bittersweet Villain

Bittersweet Villain

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta Terlarang / Identitas Tersembunyi / Keluarga / Angst / Trauma masa lalu
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nurul Fhadillah

Aizha Adreena Hayva harus bertarung dengan hidupnya bahkan sebelum ia cukup dewasa, berhenti sekolah, mencari pekerjaan dan merawat adiknya karena orantuanya meninggal di malam yang sunyi dan tenang, bahkan ia tak menyadari apapun. bertahun-tahun sejak kejadian itu, tak ada hal apapun yang bisa dia jadikan jawaban atas meninggalnya mereka. ditengah hidupnya yang melelahkan dan patah hatinya karena sang pacar selingkuh, ia terlibat dalam one night stand. pertemuan dengan pria asing itu membawanya pada jawaban yang ia cari-cari namun tidak menjadi akhir yang ia inginkan.

selamat menikmati kehidupan berat Aizha!!
(karya comeback setelah sekian lama, please dont copy my story!)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Fhadillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 33

Sudah beberapa tahun terlewati dan mereka tetap bahagia bersama. Ada masa-masa sulit dimana perusahaan Caiden mengalami kesulitan dan terancam bangkrut, Caiden juga terkadang terlalu lelah dan muak, namun kehadiran Aizha dan dukungannya yang besar membuat Caiden dapat bertahan dengan baik dari semua cobaan itu.

​Kini Nuka sudah masuk tahun kedua SMP, dia masih berteman dengan Anne dan mereka masih menghabiskan waktu bersama, walau terkadang mereka bertengkar dan tak berbicara satu sama lain untuk beberapa hari, mereka selalu bisa menemukan cara untuk berbaikan.

​Beberapa bagian rambut Caiden sudah memutih dan entah kenapa bagi Aizha itu menjadi daya tarik terbaru. Walaupun begitu tubuh Caiden masih kekar dan terawat dengan baik, pria itu sangat rajin berolahraga dan makan sehat, dia bahkan masih sering menggendong Aizha. Waktu yang mereka habiskan bersama entah bagaimana terasa begitu cepat dan ada begitu banyak hal manis yang mereka miliki. Mereka masih tinggal di apartemen itu, sudah ratusan kali Caiden membujuk Aizha untuk pindah ke perumahan yang lebih luas dan nyaman dengan perkarangan luas, namun Aizha masih saja menolaknya. Aizha merasa apartemen itu tak buruk bagi mereka berdua, berada disana juga terasa nyaman dan tak begitu merepotkan untuk dibersihkan. Berada disana sejak awal terasa begitu nyaman dan berarti.

​Pada hari minggu di pertengahan november, Aizha duduk sendirian di dekat jendela apartemen menatap keluar pada hujan yang turun dengan deras, ada sebuah buku dan secangkir cokelat panas di tangannya. Caiden masih berada di pabrik senjatanya, ada beberapa permasalahan menyangkut mesin yang harus diperiksanya, sedangkan Nuka mengurung diri di kamarnya tak ingin diganggu, rasanya seperti adiknya itu tengah jatuh cinta. Aizha sering melihat Nuka tersenyum tersipu pada handphonenya dan gadis itu mulai menata rambutnya, yah hal itu wajar mengingat ia sudah remaja. Suara rintikan hujan yang menghantam benda-benda diluar sana terdengar menyenangkan, namun sejak pagi tadi Aizha merasa tak begitu sehat, perutnya terus terasa mual dan badannya sakit. Ia hanya berpikir mungkin dia akan terserang demam.

​Saat siang, setelah menyiapkan makan siang dia dan Nuka duduk bersama di meja makan, Caiden masih belum kembali. Nuka makan dengan lahap seperti biasa, terkadang sambil membalas pesan yang masuk. Aizha rasanya tak ingin makan, entah kenapa dia merasa mual dengan aroma makanan yang ia masak sendiri. Sampai akhirnya ia tak bisa menahannya lagi dan berlari ke wastafel lalu memuntahkan isi perutnya. Nuka yang kaget cepat-cepat menghampirinya.

“kakak gak apa-apa?” tanyanya sambil mengusap punggung Aizha yang masih mencoba memuntahkan apapun yang ada dalam perutnya.

“aku merasa agak pusing” Nuka membantu Aizha untuk berjalan ke sofa dan dengan perlahan membantunya merebahkan tubuh, gadis itu juga tidak lupa untuk menyelimuti kakaknya itu.

“aku akan menghubungi kak Caiden” kata Nuka lalu ingin kembali ke meja makan untuk mengambil handphonenya, namun Aizha menahan bajunya.

“tidak apa-apa, kakak tidur aja, nanti juga bakal baikan” balas Aizha dengan lemah.

“kakak yakin?” Nuka bertanya dengan tidak yakin.

“eum” setelah Aizha mengangguk, Nuka tidak jadi menghubungi Caiden, menyuruh Aizha untuk tidur saja dan beristirahat, dia juga berpesan jika butuh sesuatu panggil saja dirinya.

​Aizha tidak yakin sudah berapa lama ia tertidur, namun saat bangun dia mendapati dirinya sudah berada di atas ranjang empuk di dalam kamar dengan Caiden yang masih menggunakan jasnya tidur sambil memeluk dirinya. sepertinya ini sudah malam. Caiden tertidur begitu lelap sambil memeluk dirinya bahkan sampai membuat Aizha susah bergerak, dia bahkan sulit untuk berbalik agar bisa melihat jam. Aizha menyerah dan tak bergerak lagi, membiarkan Caiden tetap tertidur dengan tenang. Tangan Aizha terangkat untuk membelai rambut Caiden yang sudah berantakan, pasti suaminya itu begitu kelelahan bekerja. Namun rasa mual tadi siang kembali menyerangnya, Aizha berusaha untuk menahan dan mengabaikannya namun terlalu sulit.

​Sebelum muntahannya tumpah di atas ranjang mereka, Aizha sekuat tenaga mendorong tubuh Caiden menjauh membuat pria itu tersentak kaget, Aizha dengan cepat melesat ke kamar mandi. Dengan masih sedikit linglung Caiden ikut ke kamar mandi, mengusap dengan lembut punggung Aizha yang masih muntah-muntah.

“are you okey?” tanya Caiden dengan suara parau, tidak ada jawaban dari Aizha. Setelah mualnya mereka, mereka kembali ke kamar.

“ayo ke rumah sakit” ajak Caiden sambil melepas jasnya dan menggantinya dengan pakaian yang lebih santai dan nyaman.

​Aizha menyerah, memakai kardingannya dan pergi ke rumah sakit bersama Caiden, Nuka sepertinya sudah tidur karena tak ada suara apapun yang keluar dari kamarnya.

​Dokter perempuan yang memakai kacamata duduk di depan mereka dengan meja kerjanya berada diantara mereka. Dokter itu menanyai beberapa pertanyaan kepada Aizha, lalu mulai memeriksa tubuhnya. Setelah berbagai pemeriksaan selesai dilakukan, dokter itu menyatakan bahwa Aizha sedang hamil dan hal yang saat ini ia alami adalah hal yang wajar dan dialami hampir semua ibu hamil. Mendengar hal itu, Caiden merasa sangat senang sekali sampai ia binggung harus mengekspresikannya bagaimana, ia tanpa sadar menggenggam tangan Aizha dengan erat. Aizha sama bahagianya dengan Caiden, mereka sudah lama, bertahun-tahun menanti kabar ini.

​Setelah dokter itu menjelaskan berbagai hal kepada sepasang suami istri itu lalu merekomendasikan beberapa obat dan vitamin yang bisa dikonsumsi Aizha, mereka dipersilahkan pulang.

​Sampai dirumah mereka membagi kabar ini dengan Nuka dan gadis remaja itu begitu bahagia sampai ia melompat-lompat kesana kemari, sama seperti ia saat masih kecil. Mereka merayakan kecil-kecilan berita besar itu, mereka memesan beberapa kotak ayam pedas dan pizza, juga es krim yang enak dan jus mangga.

​Setelah pesta kecil itu selesai, Aizha berada di atas tempat tidurnya didalam kamarnya bersama Caiden yang memeluknya posesif. Tak pernah ia membayangkan sekalipun di penghujung hari yang melelahkan, setelah menyelesaikan begitu banyak tugasnya, ia akan disambut dengan kabar sebahagia ini. kandungan Aizha baru menginjak usia 6 minggu, masih begitu awal dan rapuh. Caiden mengingatkan dan menenkankan pada dirinya sendiri agar ia menjaga Aizha dengan baik, dia tak akan membiarkan apapun membahayakan nyawa istrinya maupun calon anaknya.

​“Kamu mau perempuan atau laki-laki?” pertanyaan Aizha membuyarkan pemikiran Caiden, pertanyaan yang sama yang dulu pernah wanita itu tanyakan, Aizha mengangkat kepalanya dari lengan Caiden untuk menantap suaminya itu.

“tidak peduli dia perempuan atau laki-laki, it’s still my child” jawab Caiden tegas sambil menunduk untuk meraih bibir istrinya, menciumnya dengan lembut lalu mengusap kepala Aizha, menyuruh perempuan itu untuk tidur dan beristirahat.

​Setelah hari itu rasanya berat bagi Caiden untuk berangkat kerja, dia tak ingin meninggalkan Aizha sendirian dirumah, Nuka juga harus berangkat sekolah. Aizha harus setiap pagi meyakinkan suaminya itu untuk tidak perlu khawatir dan tetap pergi bekerja karena itu tanggung jawabnya, dia baik-baik saja dan akan menjaga dirinya sendiri, dia akan jarang keluar rumah atau bahkan tak akan keluar rumah sendirian jika tak ada yang begitu mendesak, jika terjadi sesuatu pun dia akan dengan cepat menghubungi Caiden, atau bahkan menghubunginya atau mengiriminya pesan setidaknya 3 jam sekali. Caiden membuat begitu banyak peraturan untuk Aizha dan wanita itu pasrah saja mengikuti semuanya demi agar suaminya tidak khawatir. Lagian itu hal yang wajar mengingat sudah bertahun-tahun mereka menantikan moment membahagiakan ini dan ini merupakan anak pertama mereka.

​Terkadang Ann juga ikut bersama Nuka ke apartemen mereka untuk bermain bersama dan menjaga Aizha. Mereka bertiga begitu menikmati moment saat bersama dan melakukan hal-hal menyenangkan atau hanya rebahan menonton serial di TV. Bahkan jika hanya menghabiskan waktu dengan berbaring tidak terasa membosankan bagi Ann karena dia berada dirumah sahabat tersayangnya bersama wanita yang sejak kecil sudah dianggap sebagai kakaknya sendiri juga.

​Bahkan Ann pernah menginap di rumah mereka dan menangis berjam-jam disamping Aizha hanya karena cowok yang ia taksir berat di sekolah rupanya sudah punya kekasih. Aizha suka melihat bagaimana hubungan baik kedua gadis itu tak pernah berubah dari saat mereka kecil, mereka terus tumbuh dan berkembang bersama.

1
Nur Yuliastuti
terimakasih dobel up nya 🤗😍
Nur Yuliastuti
terimakasih up nya 🤗😍
Nur Yuliastuti
Aizha 😢😢
neen
soo sweet.. jng biarkan kenyataan menghncurkan hal manis ini.
Nur Yuliastuti
segera pulih ya Izha,, semoga tinggal bahagia nya
Nur Yuliastuti
Aamiin
Nur Yuliastuti
terimakasih up nya 🤗❤️
Nur Yuliastuti
😔😔
Nur Yuliastuti
banyak belajar dr sini,, pikir kan baik buruknya sebelum melakukan sesuatu
Nur Yuliastuti
kalau sakit hati sdh tertanam ya 😔
Nur Yuliastuti
br ini baca yg ber genre seperti ini,,, keren Thor,, terimakasih up nya,, sukses sll untuk semua karyanya 🤗❤️
Nurul Fhadillah: Terimakasih🤗
total 1 replies
Nur Yuliastuti
bennnar 🙊
Nur Yuliastuti
diakan teman SMP Aizha yg tinggal bersama nenek baik hati itu?
Nurul Fhadillah: Iya dia😭😭
Nur Yuliastuti: diakah
total 2 replies
Nur Yuliastuti
akhirnya
Nur Yuliastuti
barangkali jawaban dr clue nya Den
Nur Yuliastuti
keluar dr kandang macan masuk ke kandang singa 🙈
Nur Yuliastuti
terimakasih up nya 🤗❤️
Nur Yuliastuti
big hug Aizha
Nur Yuliastuti
namanya adiknya Aizha bagus banget
neen
ouhh.. so sad..knp sprti ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!