Sebelumnya, Li Chang Su merupakan tentara wanita yang berbakat. Setelah mendapatkan gelang naga perak dari kakek misterius, dia terpaksa pindah dimensi ke zaman kuno. Dia ditakdirkan untuk menjadi istri raja perang yang terkenal berdarah dingin. Masalahnya, zaman kuno ini dipenuhi dengan binatang mutasi.
Setelah menikah, keduanya berpetualang untuk mencari penyebab dari merajalelanya binatang mutasi. Karena itu, keduanya memiliki kedekatan yang pasti, cinta tumbuh di hati Li Chang Su. Raja Perang yang berdarah dingin itu ternyata mampu patuh di depan istrinya. Memanjakannya di antara pertarungan binatang mutasi.
Bisakah gelombang binatang mutasi ini diatasi? Bagaimana kisah cinta keduanya yang ditakdirkan gelang naga perak berjalan? Akankah semua misteri terungkap?
Jangan lupa ... Ikuti kisah keduanya dalam novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Jey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ruang Artefak Gelang Naga Perak
BELUM SEMPAT dua menit berlalu, Li Chang Su kembali dengan wajah yang sedikit memerah. Dia menatap Mu Xianzhai yang tersenyum puas. Pria ini pasti sengaja tidak memberitahunya tentang kebiasaan para jenderal dan prajurit di camp lain.
Mereka sedang bermain wanita. Suara-suara ambigu itu terdengar samar ke luar tenda. Saat mendengar hal itu, Li Chang Su menjadi enggan untuk menjadi gadis yang polos. Dia kembali ke tenda.
"Mu Xianzhai! Kamu licik!" Dia menahan diri untuk tidak berteriak marah padanya.
"Aku sudah memberitahumu. Kamu tidak patuh. Jangan salahkan aku?"
Gadis itu mendengus dan duduk di tepian ranjang. Ia tidak tahu harus bagaimana lagi. Tapi merasakan embusan angin di lehernya, ia sadar jika pria itu sudah berada di dekatnya. Salah satu tangan Mu Xianzhai melingkar di pinggang rampingnya. Lalu membiarkannya berbaring dengan tenang.
Tubuh Li Chang Su mendadak kaku. Kemampuan seni bela diri pria ini tidak kecil. Walaupun masih memiliki luka di bahu kanan, Mu Xianzhai sama sekali tidak kesulitan untuk meraihnya.
Melihat bahwa luka itu belum mengering, dia tidak akan banyak melawan hari ini. Secara alami pura-pura patuh untuk berbaring seperti kelinci putih yang tidak berdaya.
"Tidak penasaran lagi dengan gelang naga perak?"
Mu Xianzhai merasa bahwa Li Chang Su begitu patuh kali ini. Tidak seperti awalnya. Jadi dia curiga jika gadis ini memiliki hantu di kepalanya.
"Tidak," Li Chang Su memejamkan mata. Berusaha untuk tidak terlalu fokus pada suara pria itu.
"Sungguh?"
"Ceritakanlah jika mau mengatakannya!"
Li Chang Su enggan untuk berbalik dan melihat ekspresi sok tampan dari Mu Xianzhai. Bukan hanya itu, ia juga masih bisa menghirup aroma cendana dari pakaiannya. Benar-benar seorang bangsawan.
Dia tahu bahwa aroma cendana ini sering digunakan oleh pria kalangan bangsawan zaman kuno. Setidaknya, ada banyak drama yang dia tonton saat memiliki waktu istirahat.
"Tidak. Biarkan kamu mengetahuinya perlahan di masa depan," Mu Xianzhai dengan hati-hati memelintir sejumlah kecil rambut halus Li Chang Su. Lalu mencium aroma yang menenangkan.
Gadis itu terlalu lelah malam ini. Walau dia ingin melawan dan menjauhkan Mu Xianzhai, tapi hanya ada satu tempat tidur di tenda. Cukup luas.
Keduanya berbaring berdekatan. Mu Xianzhai mulai suka memeluknya. Entah karena efek takdir gelang naga perak atau karena nalurinya sebagai pria, ia selalu nyaman ketika memeluknya seperti ini.
Sedangkan dia tidak tahu bahwa Li Chang Su sendiri tidak tidur. Melainkan masuk ke ruang artefak gelang naga perak. Ada He Ze yang tengah makan kacang di dekat air terjun kecil. Ekor putihnya memiliki bulu lebat dan lembut, bergerak sedikit menggemaskan.
Pada akhirnya, He Ze berjalan sedikit menggoyangkan pantatnya, membawa gadis itu ke sebidang tanah yang telah dipenuhi tanaman obat.
Ada juga bunga herbal yang langka serta rumput biru es yang mampu menyembuhkan penyakit dingin lainnya. He Ze sudah mengatur ulang tempat ini ketika tuan baru telah dikonfirmasi.
"Tuan bisa menggunakan sebidang lahan obat ini untuk keperluan di masa depan," He Ze berkata.
Dia sebenarnya sangat senang ketika mengetahui bahwa ruang artefak gelang naga perak menjadi sangat luas. Belum lagi ruangan khusus yang dimiliki gadis ini juga lengkap.
Ada banyak makanan ringan dan kacang kupas. Tentu saja dia mengambilnya tanpa berpikir. Dan barang yang diambil bisa diperbarui lagi seperti sedia kala. Sangat luar biasa.
Jadi, dia mulai memeluk paha gadis ini dan menjadi patuh.
Li Chang Su secara alami memahami ini dan mulai mempelajari buku tanaman obat kuno. Pada jaman sepuluh milenium lalu, dokter sangat langka. Banyak orang terkena wabah dan sulit untuk obat.
Bahkan karena wabah yang tidak diketahui ini, orang-orang meninggal. Anak-anak menderita dan menjadi yatim-piatu. Kemiskinan juga mencekik negara.
Bahkan binatang bermutasi, seperti monster. Tahun-tahun sebelumnya masih belum terlalu menggemparkan. Tapi entah apa yang terjadi, setelah wabah virus mematikan melanda seluruh negeri, para binatang mulai bermutasi menjadi lebih besar dan mengerikan. Terutama binatang buas.
Jika itu terjadi tanpa penanggulangan khusus, maka dunia tidak damai lagi. Sebagian keluarga bangsawan dan keturunan nenek moyang misterius akan memiliki kemampuan diri yang cukup baik.
Misalnya keluarga Kekaisaran Mu, leluhurnya masih seekor naga perak. Gelang naga perak adalah harta turun temurun. Salah satunya ada di tangan Mu Xianzhai.
Tidak tahu ada berapa banyak gelang itu sebenarnya, tapi He Ze bercerita jika keluarga Kekaisaran Mu masih sedikit spiritual.
Mu Xianzhai atau Mu Hongzhi mungkin memiliki bakatnya tersendiri. Semakin tidak terlihat kemampuan seseorang, maka spiritualnya semakin kuat.
He Ze secara alami tahu hal ini dan mendesah. Mu Xianzhai cukup bagus. Memiliki gelang naga perak sebagai warisan turun temurun kepercayaan keluarga kekaisaran. Selain itu, istri akan ditentukan oleh takdir gelang naga perak.
Tapi He Ze hampir tidak mempercayai dirinya bahwa dunia ini begitu luas. Li Chang Su dari masa depan. Secara alami, kakek pengantar pesan itu memberikan gelang padanya.
He Ze tentu saja tahu tentang kakek misterius yang ditolong Li Chang Su di gurun. Tapi ingatannya selalu dipaksa keras untuk melupakan.
Mungkin ini adalah segel dari pemilik sebelumnya. Hanya saja cepat atau lambat, dia akan melihat siapa kakek misterius itu di masa depan.
"Di mana aku bisa mendapatkan bibit?" Tanya Li Chang Su tiba-tiba. Ia menyipitkan matanya dan memeriksa struktur tanah, sangat gembur. Belum lagi, warna tanah agak kehitaman.
"Kenapa tanahnya agak hitam?" Dia bertanya lagi sebelum He Ze bisa menjawab.
"Oh," tupai putih itu memasukkan kacang terakhir ke mulutnya dan mulai mengunyah. Lalu berbicara dengan mulut penuh, "itu karena tanah ini sangat spiritual. Ribuan tahun lalu seharusnya kultivasi masih hidup. Sekarang hanya menyisakan kelangkaan aura."
Penuturannya tidak palsu.
Tanah hitam ini mengandung unsur spiritual yang bagus untuk menanam banyak tumbuhan seperti jenis obat atau sayuran. Jika itu sayuran, maka saat dimakan—akan menambah energi pada tubuh. Jika bentuknya obat-obatan, efeknya lebih cepat dari produk lainnya.
Bisa dibilang, gelang naga perak sangat langka dengan spiritual surgawi. He Ze telah terbiasa dengan beberapa tuan dalam kehidupan masa lalu. Hanya saja ketika tuan itu mati, gelang naga perak akan tersegel kembali. Dan He Ze jatuh dalam tidur panjang setiap tahunnya.
"Kamu bisa mendapatkan bibit biasa. Jika itu di tanam, efeknya akan terlihat di sini," dia berkata lagi.
"Maksudmu, tidak peduli jenis bibit apa, itu akan hidup dan memiliki khasiat lebih tinggi?"
"Yah, begitulah. Bukankah ini hebat?"
Hebat kepalamu! Li Chang Su mencibir, tapi tidak berani mengatakan apa-apa. Anggap saja si tupai putih itu telah memberinya banyak informasi tentang beberapa hal di ruang artefak gelang naga perak ini.
Kebetulan, ada beberapa bibit di ruang. He Ze berkata jika itu ditinggalkan oleh pemilik sebelumnya. Bibit itu masih sayuran hijau, beberapa tumbuhan obat serta biji-bijian. Li Chang Su sibuk menanam.
Di luar ruang artefak, waktu hampir sama dengan di sini. Seiring berjalannya waktu, tempat ini akan lebih cepat dibandingkan dunia luar.
Tak terasa, malam yang gelap berganti pagi. Li Chang Su membuka matanya dan tidak merasa lelah. Seperti yang He Ze jelaskan juga, seperti apa pun yang terjadi di ruang artefak gelang naga perak, dampaknya tidak akan merusak tubuh.
Li Chang Su seperti orang yang baru saja bangun tidur. Sosok Mu Xianzhai sudah tidak ada di tempatnya. Hanya terdengar beberapa prajurit dan bertugas dan sibuk dengan urusan.
Hari ini, pria itu seharusnya akan berperang untuk memenangkan wilayah perbatasan negara.
Dia belum mengetahui apapun tentang dunia aneh ini. Sejak dia dibawa oleh pusaran karena kakek misterius, jiwanya sebagai seorang prajurit khusus telah tertanam.
Ternyata ini masih cukup pagi. Musim kemarau yang panjang membuat semua prajurit kekurangan bahan makanan. Untungnya Li Chang Su sudah mengeluarkan banyak bahan masakan kemarin. Seperti beras, gandum berkualitas, lauk pauk, serta buah-buahan.
Meski begitu, Mu Xianzhai tidak bisa boros. Semua orang telah mendapatkan jatah sesuai porsi yang cukup untuk mengisi perut kosong.
Li Chang Su membenarkan rambutnya dan berjalan ke luar tenda. Tampaknya beberapa prajurit yang ada dia sekitar tenda Mu Xianzhai tengah mengambil sarapan.
Dia melihat sosok Mu Hongzhi tengah mengatur beberapa hal bersama dengan jenderal lainnya. Dengan baju besi dan pedang di pinggang, sangat menawan. Walau hanya sepupu dari Mu Xianzhai, sepertinya tidak buruk. Tapi sikapnya sangat buruk!
Melihatnya sekilas, itu terlihat jelas. Mu Hongzhi ini tidak baik secara mental!
"Jenderal Zhi sangat tampan. Pantas saja gadis cantik itu memandangnya begitu lama," kata salah seorang prajurit, berbisik di kejauhan.
"Ya, tentu saja. Tidak kalah tampan dari raja kita."
"Mereka adalah sepupu. Ayah Jenderal Zhi adalah adik laki-laki kaisar. Keturunan keluarga Mu memang ditakdirkan untuk menjadi ketampanan sejati di Negara Bingshui."
"Ah, betapa irinya aku."
"Lupakan. Jangan sampai macam-macam dengan gadis itu, atau raja akan datang dan membuatmu menjadi kasim!!" Ancam temannya.
"...." Segala diskusi masuk ke telinga Li Chang Su. Sudut mulutnya berkedut. Apakah Mu Xianzhai begitu kejam terhadap sepupunya sendiri?
terima kasih 💚
semoga selalu sehat dan semangat membuat karya baru 💕
jadi thor jika ada yg bilang hal² buruk tentang author, ingat ada juga yg butuh author untuk bisa bahagia dan untuk bisa mendapatkan sedikit waktu istirahat dengan membaca. good luck thor☺️☺️☺️