My Amnesia Wife

Addie dan Jordan masuk ke dalam ruang sidang perdana kasus pembunuhan, percobaan pembunuhan pada Albert dan Adelaide McCarthy. Para pengunjung sidang pun terkejut saat melihat Addie hadir dengan Jordan O'Grady, Alex Darling, Scott Peterson dan Andre Raines. Neil Kerry dan Olan berada di kursi belakang.

"Aku agak gugup, Jordan." Addie menggenggam tangan suaminya.

"Wajar. Tapi kamu tenang saja. Ada aku, ada para pasukan Bodrex jadi kamu aman." Jordan menatap istrinya. "Buktikan bahwa kamu kuat Addie. Buktikan bahwa kamu sekarang yang punya kendali! Hukum mereka! Ingat bagaimana ayahmu berusaha untuk melindungi pabrik milik keluarga kamu dari adiknya yang ... Cocomeo!"

Addie menatap Jordan bingung. "Cocomeo? Bahasa apalagi itu?"

"Eeerrr, itu kalau kita kumpul di Jakarta, orang brengseeekkkkk biasanya dipanggil cocomeo."

Addie menggelengkan kepalanya. "Aneh-aneh saja."

Note

Cocomeo bisa dipakai sebagai pengistilahan untuk menyebut orang-orang dengan sifat yang cenderung banyak bicara namun tanpa kenyataan.

Sumber Google

"Bukannya bahasa Irlandia banyak yang aneh-aneh?" kerling Jordan.

Tak lama petugas pengadilan meminta untuk semua orang berdiri karena Hakim Utama masuk ke ruang sidang.

***

Jordan dan Addie mengikuti persidangan yang masih pembuka. Meskipun baru pembukaan, antara jaksa penuntut umum dan pengacara Andrew McCarthy sudah terjadi perdebatan memanas. Addie bisa melihat bahwa jaksa penuntut umum memiliki agenda bisa menahan Andrew McCarthy dan Greg Storm karena memang mereka dikenal licin.

Sidang pertama pun berakhir setelah berjalan dua jam dengan agenda, sidang kedua Addie akan maju menjadi saksi. Jordan tetap mendukung istrinya karena sudah waktunya Addie tampil.

"Kita pulang?" tanya Scott Peterson.

"Kita pulang dulu," jawab Jordan.

"Scott, kamu pulang ke Budapest kapan?" tanya Alex Darling.

"Minggu depan. Aku dan Andre Raines masih mengurus kasus disini. Lagipula, aku juga masih kangen Fesya, Shaqeer dan Arletta. Tahu sendiri kan aku sedang berusaha pindah ke London secara permanen karena cukup lah aku long distance relationship dengan Fesya. Kehilangan banyak momen bersama anak-anak," jawab Scott.

Addie menatap Scott bingung. "Kalian tidak satu rumah dan negara?"

"Tidak. Sejak kasus Ransh, aku dan Fesya sepakat kita pisah karena aku masih mengurus banyak kasus berat. Aku tidak mau ada apa-apa dengan keluarga aku."

"Scott trauma karena Fesya pernah diculik dulu dan anak ini juga hampir tewas," senyum Andre Raines.

Addie manggut-manggut. "I see."

"Yuk pulang. Helen pasti sudah masak enak-enak." Jordan menggandeng tangan Addie keluar dari gedung pengadilan dan mereka terkejut saat para wartawan sudah menodong mereka untuk wawancara.

"Miss McCarthy! Kapan anda akan maju menjadi saksi?"

"Apakah anda ingin paman anda dihukum maksimal?"

"Apa sekarang anda lebih fokus menjadi CEO McCarthy Ltd daripada menjadi dokter?"

Addie hanya menatap para wartawan dengan tatapan bingung.

"Maaf, tapi saya tidak kapasitas untuk menjawab dulu karena proses sidang masih berlangsung," jawab Addie.

"Miss McCarthy! Bagaimana dengan karier dokter anda?"

Addie menatap wartawan itu. "Untuk sementara saya menghandle perusahaan keluarga saya dulu. Soal saya kembali ke rumah sakit, itu saya pikirkan nanti."

"Maaf tapi kami harus pergi. Terima kasih." Jordan memeluk pinggang Addie dan berjalan ke arah mobil yang sudah siap disana.

***

Rumah Jordan

"Kenapa mereka, para wartawan, pada ribut soal kamu kembali ke rumah sakit menjadi dokter?" tanya Alex Darling saat mereka semua sudah tiba di rumah Jordan.

"Karena dulunya aku suka memberikan pelayanan pasien gratis bagi tidak mampu. Daddy sudah membuat yayasan untukku yang non profit demi memberikan pelayanan pada homeless dan di rumah singgah. Aku juga melakukan pengobatan pada wanita dan anak-anak korban KDRT. Hanya saja yang safe house for women and children, aku tidak ikut terjun langsung karena sudah ada organisasinya tapi aku adalah dokter yang merawat mereka semua. Aku melakukan dengan pro Bono alias gratis. Karena aku berpikir bahwa aku sudah sangat kaya jadi aku amalkan ke orang-orang yang kurang beruntung," jawab Addie.

Jordan menatap kagum ke istrinya yang tidak diduga sudah banyak melakukan kebaikan sejak dulu. Tak heran jika Albert McCarthy lebih memilih putrinya menjadi penerusnya dibandingkan adiknya karena Andrew McCarthy adalah orang paling kacau dan tidak memiliki empati sama sekali.

"Aku tidak tahu kamu sudah sejauh itu Addie," ucap Scott Peterson.

"Aku jarang pamer ke sosial media karena menurut aku, fokus kamu apa sih? Serius membantu orang atau hanya menarik perhatian followers? Bisa jadi niat aku baik tapi pendapat orang berbeda-beda bukan? Mereka akan mencibir aku yang dianggap pencitraan. Padahal aku memakai sedikit benefit keluarga McCarthy untuk kebaikan," jawab Addie.

"Pantas kamu cocok masuk keluarga kami karena bukan tipe keluarga kaya yang you know lah ...." ucap Alex Darling.

"Kalian semua, ayo makan! Aku sudah siapkan semuanya dan jangan ada yang menyisakan!" ucap Helen galak sambil membawa centong sayur.

Semua orang menatap ke arah wanita bertubuh gemuk khas emak-emak.

"Kok berasa lihat Fesya kalau aku nggak habisin makanan buatannya ya?" gumam Scott Peterson membuat semua kaum pria tertawa karena para istri mereka juga seperti itu.

Note

Pro bono adalah istilah yang berasal dari bahasa Latin "pro bono publico" yang berarti "untuk kepentingan umum". Dalam konteks hukum, pro bono merujuk pada pemberian jasa hukum secara cuma-cuma atau gratis kepada individu atau organisasi yang membutuhkan, khususnya mereka yang tidak mampu secara finansial.

Sumber Google

***

New York

Joy cemberut di apartemen Jessica karena dia merasa sudah tidak sanggup bekerja di kantornya yang sekarang. Terlalu toxic dan membuat dirinya yang dulu nyaman-nyaman saja, sekarang menjadi tidak enak.

"Sudah, tidak usah marah. Mendingan kamu cari pekerjaan lain, yang berada di luar New York. Cari suasana baru, Joy," ucap Jessica sambil memberikan secangkir teh chamomile panas ke saudara kembarnya.

"Gara-gara si Boss memasukkan anaknya yang minus akhlak itu, membuat perusahaan agak goyah! Masa kita bertujuh yang solid harus ngalah sama satu orang minta ditendang ke sungai Hudson!" amuk Joy. "Harusnya yang dicutik itu sumber kankernya ! Bukan jaringan yang sehat!"

Jessica tersenyum lembut ke saudara kembarnya yang memang lebih bar-bar darinya. "Kamu mending cari tempat kerja baru. Daripada kamu seperti ini. Aku tidak heran jika suatu saat, kamu meledak, bisa banting anak boss kamu."

"Justru itu yang pengen aku lakukan dan beri dia fatality!" ucap Joy sambil menyesap teh nya.

"Ya ampun Joy! Ini bukan game Mortal Kombat!"

***

Yuhuuuu up malam Yaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️