NovelToon NovelToon
LEGENDA LAUT TIMUR

LEGENDA LAUT TIMUR

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Fii Cholby

Ini adalah kisah Guru Spiritual dan Seorang Duyung yang mencoba menerobos perbudakan melalui segala macam kesulitan dan bahaya. akhirnya menjadi sebuah keluarga dan bergandengan tangan untuk melindungi rakyat jelata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fii Cholby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 35

Jesly membuka kantong yang di berikan oleh Xenia. Begitu banyak batu roh di dalamnya. Netranya berkaca-kaca merasa bersalah telah melakukan ini semua dengan penuh tipu dayanya.

"Jesly," teriak Lily berlari mendekatinya.

Jesly mengusap sudut matanya dan menyembunyikan batu roh dibalik badan. "Jesly," Lily mengatur nafasnya yang sedikit terengah-engah.

"Apa yang kamu sembunyikan?"

"Tidak ada! Kamu kemana saja?"

"Albert berkata, dia ingin bertemu denganmu."

"Kamu menemuinya?"

"Kamu menghabiskan waktu begitu banyak dengannya dan tidak ada kemajuan sama sekali. Tentu saja aku ke sana untuk membantumu. Aku pergi menemuinya dan memberitahunya bahwa Sisy sudah mati, Alaric di hukum, tidak akan ada orang yang menyakitinya lagi. Kamu tahu tidak? Dia terharu sampai meneteskan air mata. Dia juga berkata akan memberimu hadiah." ucap Lily dengan ceria seperti biasa.

"Dia.. dia tidak punya apa-apa. Apa yang bisa dia berikan padaku?"

"Periksalah! Kamu akan melihatnya!"

Jesly menunduk lesu.

"Hmmm.. senang rasanya bisa jatuh cinta. Mendapatkan hadiah setiap hari. Baiklah, atau jika kamu tidak pergi karena letih, biar aku yang pergi dan memberitahunya."

"Tidak! Aku akan pergi menemuinya." Jesly berjalan cepat.

Lily memandangi punggung Jesly dengan senyuman menggoda.

Di Goa Refleksi, Jesly memasuki goa tersebut. Hawa dingin terasa di tubuhnya. Tidak seperti biasa. Goa Refleksi tidak pernah sedingin ini. Ia memeluk tubuhnya sembari berjalan perlahan menemui Albert.

Ia terpana melihat keindahan di dalamnya. Butiran-butiran kecil berbentuk salju beterbangan di udara. Tentu saja Albert yang melakukan itu semua demi membuat Jesly bahagia.

Jesly berjalan memasuki pelindung yang melindungi Albert. Senyuman mengembang terus menghiasi wajah cantiknya. Albert ikutan tersenyum melihat Jesly senang.

"Wahhh... kalian para duyung bisa menggunakan kekuatannya untuk mengendalikan air menjadi serpihan salju."

"Lily mengatakan kamu ingin melihat salju. Jadi aku..." Albert tidak melanjutkan ucapannya.

Jesly menengadahkan tangannya. Serpihan salju mendarat di telapak tangannya. "Kamu mengatakan tidak ada yang kamu sukai di darat. Ada begitu banyak musim di darat dari pada di laut. Musim gugur yang penuh dengan dedaunan dan bunga yang berguguran. Musim panas yang indah di nikmati di dasar pantai. Musim salju yang turun saat musim dingin."

"Kamu benar! Ada hal-hal yang indah di darat. Salju, apakah kamu menyukainya?"

"Tidak yaa?" tanya Albert karena Jesly hanya diam saja.

"Pria ekor besar, sebenarnya aku baru saja berurusan dengan Alaric dan Sisy. Bukan untuk dirimu saja tapi juga diriku. Kamu tidak perlu melakukan seperti ini demi membayarnya."

"Aku tidak mencoba untuk membayar mu. Aku melakukan ini hanya untuk kebahagiaan mu."

Mereka saling pandang satu sama lain hingga beberapa menit. "Aku telah membuat keputusan. Aku akan tinggal di darat bersamamu." Albert tersenyum.

"Bagaimana.. bagaimana jika aku tidak sebaik yang kamu pikirkan? Bagaimana jika aku tidak pantas mendapatkan kepercayaan mu?" tanya Jesly untuk memastikannya.

Ia merasa bimbang sekaligus gelisah. Hatinya juga berdebar setiap kali berada di dekat Albert. Namun pikiran dan hatinya tidak sejalan membuatnya menjadi bimbang.

"Duyung hanya mendengarkan ini." Albert menunjuk dada tepat pada hatinya. "Di sini mengatakan kamu layak, hanya kamu yang layak untuk perasaan ini."

"Pria ekor besar, sebenarnya ada satu hal yang kamu belum pernah beri aku jawaban. Sebagai pria yang baik, kenapa kamu menyakiti Peri Ruby dan murid-murid Langit Celesterra?"

"A-apa itu penting?"

"Tentu."

"Aku menyelamatkannya."

"Siapa?"

"Peri Ruby yang baru saja kamu sebutkan. Waktu itu badai sangat parah dan dia terjatuh ke laut. Aku menyelamatkannya dan membawanya kembali ke darat."

"Lalu?"

"Dia berkata, dia ingin menemukan pelayan yang bisa melindunginya. Dia ingin membawaku ke darat tapi aku tidak mau. Dia kemudian memerintahkan semua orang untuk menangkap ku."

"Itu sebabnya mengapa kamu menyerang murid-murid Langit Celesterra?"

Albert menganggukkan kepalanya.

"Tetapi bahkan jika kamu berada di tepi laut itu dekat dengan air. Kamu bisa berbalik dan kembali ke laut. Setelah memasuki laut, kekuatanmu akan berlipat ganda. Lalu, siapa yang bisa mengikatmu waktu itu?"

"Tuannya! Kaisar kamu!"

Jesly mengangguk mengerti. Setelah mendengar cerita Albert. Ia mengerti siapa yang salah sebenarnya. Di sini Albert tidak sepenuhnya salah. Ini salah Peri Ruby yang egois memaksa Albert untuk menjadi pelayannya. Peri Ruby sedikit mengubah cerita untuk memenuhi keinginannya.

"Sudahkah kamu mempelajari sesuatu? Apakah kamu akan menyelamatkan orang secara tertentu?"

"Bagaimana kamu bisa menebaknya? Apa kamu menyimpan sesuatu yang benar atau tidak?"

Jesly menggelengkan kepalanya. "Aku juga tidak tahu."

"Baik dan jahat hanyalah sebuah sifat. Mengkhianati kebaikan itu jahat. Tapi.. bagaimana jika membiarkan orang itu mati? Tidak ada yang bisa tahu segalanya tentang dunia ini. Tidak semuanya dapat di ukur dari segi pro dan kontra. Jadi, di waktu berikutnya aku hanya akan mengikuti kata hati aku. Tidak apa-apa selain mengambil konsekuensi pada diriku sendiri."

"Seperti itukah?" Jesly tersenyum paksa.

"Ya, seperti itu."

"Bagaimana jika suatu hari kamu menyesal telah mempercayai seseorang? Suatu hari, jika kamu menderita seumur hidup karena ini."

"Jika aku menyesal, aku hanya akan merasa sedih. Tapi aku tidak bisa melakukan apa yang aku inginkan saat ini. Bukankah aku saat ini merasa lebih sedih?" Albert memasang ekspresi sedih di wajahnya.

Jesly menelan ludahnya susah payah. Ia menelan pil kenyataan saat ini. Ia sudah memutuskan tidak akan membiarkan Albert jatuh di tangan orang yang salah.

"Albert, terima kasih. Kamu telah membantuku. Aku akan mencari tahu sesuatu."

Albert melongo melihat Jesly langsung pergi begitu saja. 'Albert, kebaikan hatimu yang murni adalah keindahan dan harapan yang paling berharga di dunia. Aku akan menjagamu apapun yang terjadi.' ucap Jesly dalam hati memutuskan untuk melindungi Albert. Ia akan menanggung semua konsekuensi setelah memutuskan ini.

.

.

.

"Jesly, tunggu aku." Lily berlari mengejar langkah Jesly yang lebar.

"Apa yang terjadi denganmu? Kamu terlihat sedikit pucat." ucap Lily khawatir melihat wajah Jesly yang tampak sedikit pucat.

"Ada satu hal yang telah aku lupakan. berterimakasih kepada Albert. Aku telah mendengar suara hatiku sendiri. Aku telah memutuskan untuk tidak memotong ekor Albert."

Mata Lily membelalak terkejut mengenai keputusan Jesly yang secara tiba-tiba.

"Aku akan membantunya keluar dari sini."

"A-apa?"

"Peri Ruby lah yang berbohong. Dia menyembunyikan kebenaran. Albert tidak bersalah."

"Peri Ruby yaa? Yang aku tahu dia hanyalah seseorang yang mendominasi. Aku tidak percaya dia menuduh orang lain tanpa alasan."

Lily menyingkap lengan bajunya, geram. "Aku tidak bisa hidup seperti ini." Nafas Lily memburu sesaat lalu terkontrol dengan baik.

"Tapi Jesly, semua orang tahunya Albert lah yang bersalah di sini. Mereka tidak akan percaya jika hanya dengan ucapan lisan."

"Itu sebabnya kita harus mengeluarkannya. Jika tidak, dia akan hidup menderita disini."

"Benar! Aku suka hal-hal yang menyenangkan. Ayoo, kita cari Xenia."

Jesly mencekal lengan Lily. "Sebelum kita memberitahunya, kita akan mencari seseorang terlebih dahulu. Dia pasti tahu masalah ini."

1
iqbal nasution
oke
iqbal nasution
keren..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!