NovelToon NovelToon
KETIKA CINTA KEMBALI PULANG

KETIKA CINTA KEMBALI PULANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:268
Nilai: 5
Nama Author: deameriawan

Suara itu sangat tidak asing di telingaku ... Apakah dia Ghavi yang kukenal ? Ghavi yang pernah mengisi hatiku selama 5 tahun dengan penuh cinta dan mamanya yang telah menghancurkan nya dengan cara yang tidak bermoral. Sudah susah aku bersembunyi darinya sejak 3 tahun lalu tapi kenapa harus bertemu dengannya disini ? batinku ingin berteriak antara yakin dan tidak bahwa laki-laki yang disebutkan oleh Amara sebagai tunangannya adalah Ghavi yang pernah mengisi hatiku beberapa tahun yang lalu saat kami berdua bersekolah di Paris.

Apakah Catelyn akan goyah dengan kehadiran Ghavi ?

Apakah Catelyn bersedia membuatkan gaun pernikahan untuk Amara dan Ghavi ?

Dan bagaimana perasaan Catelyn dan Ghavi atas pertemuan yang tidak terduga ini ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deameriawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SKAKMAT

Tiba-tiba pintu kamar berbunyi klik ... dan saat dibuka Andrean melihat sosok laki-laki tampan yang hampir di tabrak nya saat hendak masuk lift tadi.

Ghavi berdiri di ambang pintu, matanya langsung tertuju pada Andrean yang sedang berinteraksi dengan Gavin. Catelyn merasakan aura ketegangan yang tiba-tiba memenuhi ruangan. Ia tahu, Ghavi sedang cemburu berat.

"Ghavi, kamu sudah datang" sapa Catelyn, mencoba mencairkan suasana. "Kenalkan, ini Andrean, teman bisnisku". Ghavi mengangguk singkat dan membalas uluran tangan Andrean. "Saya Ghavi, Daddy nya Gavin" ucapnya, dengan nada yang menekankan kata 'Daddy'. Andrean tersenyum kecut. Ia tahu, kehadirannya di sini tidak diharapkan. "Senang bertemu denganmu. Dan maaf tadi hampir menabrak mu saat masuk lift" balasnya, dengan nada yang sedikit dipaksakan.

Gavin yang melihat Daddy nya datang, langsung merentangkan tangannya. "Daddy... gendong" pintanya, dengan suara manja. Ghavi segera meletakan Kopi Latte pesanan Catelyn dan tas kerjanya di salah satu ranjang tambahan yang ada di kamar. Tanpa ragu, Ghavi menghampiri Gavin dan mengangkatnya ke dalam gendongannya. Ia mencium pipi Gavin dengan sayang, seolah ingin menunjukkan kepada Andrean siapa yang paling berhak mendapatkan perhatian Gavin.

"Kamu sudah makan, sayang ? Boboknya lama banget sih ?" tanya Ghavi, mengabaikan keberadaan Andrean. "Belum, Daddy. Gavin mau makan bubur ayam" jawab Gavin, dengan mata berbinar. "Oke, kita tanya Mommy dulu ya apa tadi mbak sudah kirim bubur buatan Nini. Kalau belum datang baru Daddy belikan bubur" kata Ghavi, sambil mengusap rambut Gavin dengan lembut. Ia kemudian menatap Catelyn "Catie ... tadi bubur buat Gavin sudah dikirimkan belum sama mama ?" tanyanya. "Udah. Aku siapin sebentar lagi, kamu ngobrol aja dulu sama Andrean" ujar Catelyn sambil mempersiapkan makanan buat putranya. Mbak Yuni tadi sudah membawa berbagai makanan rumah untuk Gavin, Catelyn dan Ghavi tapi kemudian ia kembali pulang kerumah.

Catelyn membiarkan Ghavi ngobrol dengan Andrean. "Ndre, ngobrol dulu sama Ghavi ya karena aku mau nyiapin makanan untuk Gavin" kata Catelyn. Andrean menjawab "Oh gak masalah Catelyn" ujarnya. Akhirnya kedua lelaki itu yang tadinya saling menatap dingin. Kini bisa mencair dengan mengobrol tentang pekerjaan dan kehidupan di Bali. Gavin yang sudah lapar rupanya dengan lahap menerima suapan dari Mommy nya. "Wah anak Daddy pinter ... makannya udah banyak. Biar cepat sembuh ya sayang. Kasian nanti Jodie, Marcus dan Sella gak ada temannya main kalau Gavin masih sakit" ujar Ghavi yang bangga melihat anaknya begitu lahap menyantap bubur ayam kesukaan nya.

Andrean melihat pemandangan di depan mata membuat tenggorokan nya tercekat. Ini adalah gambaran yang selalu ia impikan. Memiliki istri dan anak dan penuh dengan kehangatan. Ia melihat tatapan cinta yang diberikan Catelyn kepada lelaki didepannya sangat berbeda dengan tatapan Catelyn kepada dirinya. Rupanya cinta Catelyn sudah habis untuk Ghavi, sehingga saat ia mendekati Catelyn dan memintanya untuk menjalin hubungan baru secara spontan Catelyn menolak. Karena ia pernah berkata sudah tidak mampu mencintai orang lain lagi karena cintanya sudah habis untuk Daddy nya Gavin. Damn ... beruntung nya laki-laki bajingan itu. Akhirnya Andrean berpamitan kepada keluarga kecil itu. Namun sebelum pergi, ia sempat menatap Ghavi dengan tatapan yang sulit diartikan. Ada kekecewaan ... kecemburuan disana, dan Andrean tiba-tiba berkata lirih "Tolong jaga dan lindungi mereka. Kalau sampai kamu lalai, aku yang akan menggantikan posisimu" ucapnya dengan gentle. Ghavi pun dengan gentle menjawab "Dulu aku pernah lalai ... sekarang aku akan berjuang jangan sampai kelengahan ku dimanfaatkan orang lain untuk masuk dan merebutnya". Catelyn tidak terlalu mendengar percakapan kedua laki-laki itu, karena ia sibuk menyuapi Gavin.

Setelah Andrean pergi, suasana di kamar rawat Gavin terasa lebih lega. Catelyn menghela napas panjang dan menatap Ghavi dengan tatapan yang penuh tanya. "Gimana urusanmu tadi Vi ? Ada masalah kah ?" Catelyn berkata dengan hati-hati. Ghavi menatap Catelyn dengan tatapan yang serius. "Semua urusan sudah di handle James pengacaraku. Mudah-mudahan besok dia bisa memberikan update an mengenai dokumen yang aku minta" tanpa menjelaskan lebih rinci mengenai apa yang ia perintahkan ke James kepada Catelyn. Dan tiba-tiba Ghavi kembali berkata "Aku gak suka Andrean dekat-dekat kamu dan Gavin" jawabnya, dengan nada yang tegas. "Kenapa? Dia kan cuma teman" balas Catelyn, mencoba membela Andrean. "Aku gak peduli. Aku gak mau ada laki-laki lain yang mendekati kamu dan Gavin. Kalian berdua milikku," kata Ghavi, dengan nada posesif. Catelyn terkejut mendengar perkataan Ghavi. Ia tahu, Ghavi memang memiliki sifat yang posesif, tetapi ia tidak menyangka akan separah ini.

"Ghavi, kamu gak bisa mengatur hidupku seperti ini. Aku bukan boneka yang bisa kamu atur sesuka hatimu. Lagian kita bukan pasangan suami istri yang terikat satu dengan lainnya. Jadi aku berhak berteman dengan siapa saja" kata Catelyn, dengan nada yang meninggi. "Aku gak bermaksud mengatur hidupmu. Aku cuma ingin melindungi kalian berdua. Dan lagian tunggu 2-3 hari kedepan akan ada yang aku sampaikan ke kamu" balas Ghavi, dengan nada yang lebih lembut. "Melindungi ? Atau mengurung ?" tanya Catelyn sedikit gondok dengan posesif nya Ghavi. Ghavi terdiam sejenak. Ia tahu, Catelyn benar. Ia memang terlalu posesif dan ingin mengontrol segala sesuatu yang berhubungan dengan Catelyn dan Gavin. "Maafkan aku, Catie. Aku tahu, aku salah. Aku akan mencoba untuk tidak bersikap seperti ini lagi. Dan aku akan menunjukkan bahwa aku sangat membutuhkan dan mencintai kalian berdua" ucap Ghavi, dengan nada menyesal.

Catelyn menatap Ghavi dengan tatapan yang lebih lembut. Ia tahu, Ghavi benar-benar mencintainya dan Gavin. Ia hanya perlu sedikit bersabar dan membantunya untuk mengubah sifat posesifnya. "Aku tidak akan menjawab apapun selama urusanmu dengan Amara belum selesai dan kamu bisa menggaransi Ibumu tidak mengganggu aku dan Gavin dengan semua perbuatan liciknya. Kalau sampai aku tau terjadi lagi, maka aku akan menjauhkan kamu dan Gavin sejauh-jauhnya" ucap Catelyn dengan nada sedikit mengancam Ghavi. Sepertinya perkataan James tadi ada benarnya, ia harus melakukan somasi keras kepada Mama Renatta dan suami barunya yang mata duitan itu. Langsung panggilan handphone dilakukan Ghavi didepan Catelyn. "James, untuk somasi kepada Ibu Renatta aku minta draft nya dikirim hari ini. Dan point-point somasi ditambahkan bahwa mereka tidak boleh mendekati anak dan istriku. Baik untuk dirinya, suami barunya atau antek-anteknya. Kalau sampai itu terjadi maka jebloskan ke penjara" ujar Ghavi memberi instruksi kepada James pengacaranya. James pun melakukan konfirmasi mengenai isi surat somasi yang akan ditujukan oleh Ibu Renatta tadi. Setelah terdengar kata "Ok" dari mulut Ghavi maka telpon pun ditutup. Lanjut Ghavi melakukan panggilan video call kepada Kakek Atmadja. Saat tersambung tampak wajah lelaki tua yang dulunya gagah sedang duduk di ruang kerja. "Kek ... apa kabar ? Ada yang mau ketemu kakek nih" ujar Ghavi sambil mengarahkan kamera ke wajah Catelyn. Dengan gugup Catelyn menerima sambungan video call yang dilakukan Ghavi dengan Kakek Atmadja. "Kakek ... apa kabar ? Ini Catie kek dan ini anak Catie namanya Gavin". 

Kakek Atmadja tersenyum lebar melihat Catelyn dan Gavin di layar ponsel. "Catie, cucuku sayang ! Ya ampun, ini cicit kakek ya ? Ya Tuhan ganteng sekali. Kakek cuma menerima foto yang semalam dikirim Ghavi. Ternyata tampan sekali cicit kakek. Hai Gavin ... Panggil Atuk ya sayang" ucap Kakek Atmadja dengan nada lirih dan dikedua sudut matanya keluar titik air mata kebahagiaan karena melihat cicit pertama nya melalui layar telepon. 

***

1
Ma Em
Teruslah berujung Ghavin agar bisa meluluhkan Catelyn dan bisa mendapatkan maaf dari Catelyn , semoga Catelyn mau menerima Ghavi kembali .
deameriawan: Author juga terharu. Tapi sumpah ini ceritanya akan seru deh kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!