NovelToon NovelToon
Braga After Rain

Braga After Rain

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:508
Nilai: 5
Nama Author: Isma ismawati

Kita tidak tahu, kapan hujan itu akan datang? Entah, tiba-tiba atau dengan pertanda langit yang gelap disertai suara petir yang menggelegar. Begitu juga dengan rasa cinta, yang hadir tanpa bisa di tebak.

"Dulu, aku membenci hujan karena sudah merenggut seseorang yang aku sayangi. Namun, ketika hujan mempertemukan aku denganmu. Seketika aku selalu merindukan kehadirannya, seperti aku merindukanmu. "
~ *Aishakar Rafka Bagaskara* ~

"Aku sangat menyukai hujan. Terlebih, saat hujan mempertemukan aku dengan dirimu. Aku tak ingin hujan itu berhenti."
~ *Gabriella Anastasya*~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma ismawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengenang

Bell pulang sekolah baru saja berbunyi. Semua siswa siswi SMA Galaksi berhamburan untuk meninggalkan area sekolah.

Samanya dengan Gabie, perempuan itu sedang menuju gerbang sekolah untuk menunggu ojek online yang sedari tadi ia pesan.

Sebetulnya Bagaskara dan Gabie berencana untuk pulang bersama, tetapi baru saja laki-laki itu bilang kalau dirinya ada urusan mendadak. Jadi Gabie memilih untuk pulang naik ojek online.

Entah dirinya yang sedang apes atau gimana, ojek online yang sedari tadi ia pesan tidak datang-datang, sudah hampir 30 menit ia menunggu. Jadi mau tidak mau ia memilih untuk naik ojek pangkalan yang berada di seberang sekolahnya.

Kebetulan, di seberang sekolahnya terdapat pangkalan ojek yang memang dari dulu mangkal disana, banyak juga dari siswa siswi SMA Galaksi yang menjadikan itu untuk transportasi mereka pulang.

Ketika Gabie hendak menyebrang tiba-tiba ada seorang ojek online yang menghampirinya, membuat ia memberhentikan langkahnya.

"Atas nama neng Gabie, ya?" Tanya driver ojek online.

"Oh, iya mas!" Jawabnya dan hendak langsung menaiki motor tersebut.

Driver ojek online itu pun menyodorkan helm kepada Gabie dan langsung dipakai oleh dirinya.

"Kok tumben mas lama banget?" Tanya Gabie.

"Bandung mah kalo jam segini emang macet pisan, neng." Jawab driver ojek online yang hendak melajukan motornya.

Gabie mengangguk sebagai jawaban, walaupun driver itu tidak melihat anggukannya. Setelah itu sudah tidak ada lagi percakapan diantara mereka.

Ditengah-tengah keheningan, tanpa aba-aba driver ojek online itu meraih kedua tangan Gabie untuk dilingkarkan ke pinggangnya.

Sambil bilang. "Peluk we atuh neng, biar gak jatuh."

Jelas Gabie langsung menepis tangan tersebut. Kurang ajar sekali driver itu memegang tangannya dan menyuruhnya untuk memeluk dirinya dari belakang.

"Mas, jangan kurang ajar ya sama saya!" Bentak Gabie tanpa rasa takut sedikitpun.

Ia tidak segan-segan membentak laki-laki yang kurang ajar kepadanya, bahkan ia pun tak segan-segan untuk memukul orang yang ingin kurang ajar kepada dirinya.

"Saya mau turun aja mas!" Bentak Gabie lagi.

Driver itu pun menuruti permintaan Gabie, ia langsung menepikan motornya ke pinggir jalan. Tanpa sepatah katapun Gabie langsung turun dari motor itu, tetapi driver itu langsung menahan tangannya.

Membuat Gabie terdiam sejenak. Ia memperhatikan driver itu yang hendak membuka helmnya, karena ia sendiri tidak tau bagaimana muka dari driver ojek online yang sedari tadi ia naikin. Kebetulan drivernya memakai masker dan hanya kelihatan bagian matanya saja.

Sejujurnya ia sedikit takut, rasanya sudah ingin menampar muka driver itu saat wajahnya sudah terlihat.

Tetapi Gabie mengurungkan niatnya, karena dirinya sangat terkejut saat melihat wajah driver ojek online tersebut adalah laki-laki tampan dengan alis tebal, hidung mancung, matanya yang indah dan memiliki kumis tipis.

Ah, kalau dideskripsikan terlalu sempurna.

Dan laki-laki tampan itu ialah kekasihnya yaitu Bagaskara. Makanya ia mengurungkan niatnya untuk menampar driver tersebut.

"Aih kamu kok jadi driver ojol sih?" Heran Gabie yang sedikit kebingungan.

"Ya makanya atuh naik heula nanti dijelaskan" Jawabnya sambil mengajak Gabie untuk menaiki motor tersebut.

Gabie pun langsung menurut. Kini Bagaskara mulai melajukan motor itu lagi, ia masih memakai jaket ojek online. Sengaja katanya.

Tetapi kini hati Gabie sedang senang, sudah tidak diliputi dengan rasa kesal akibat kejadian tadi. Justru tanpa Bagaskara menyuruhnya, ia langsung mengalungkan kedua tangannya di pinggang Bagaskara dengan kepala yang ia sandarkan ke pundak laki-laki itu.

"Jadi kamu kenapa nyamar jadi ojol lagi? Katanya ada urusan mendadak?" Tanya Gabie

"Ya ini urusan mendadaknya, rek tukeran motor heula sama si mamang ojol." Jelasnya.

Gabie tertawa kecil. Tidak salah kalau dirinya bilang Bagaskara berbeda dari laki-laki lain. Karena memang kenyataannya ia berbeda dari yang lain, sebab ia selalu mempunyai cara untuk menyenangkan hati perempuannya.

Dan memberikan sesuatu yang unik, yang mungkin laki-laki lain tidak memakai cara itu, tetapi Bagaskara memilih memakai cara yang berbeda dari yang lain.

Karena kalau dirinya memberikan Gabie boneka dan setangkai bunga mawar merah sama saja dengan si Arsen.

Ngomong-ngomong soal Arsen, ia salah satu laki-laki yang mau ke Gabie, dirinya cukup terkenal karena ketampanannya dan juga karena ia ikut club basket dan sering membawa juara dalam perlombaan antar sekolah lain.

Arsen pun termasuk golongan laki-laki yang cukup tajir di sekolah itu, sebab ia sering sekali memberikan Gabie barang. Seperti boneka, bunga, memberikan kue tart saat ulang tahun Gabie kemarin, Arsen juga pernah memberi Gabie jam tangan yang pada saat itu harganya cukup mahal.

Tetapi, Gabie tetap tidak mau dengannya. Justru dirinya lebih memilih Bagaskara yang lebih suka memberikan nya puisi dan Indomie Mang Udin.

Entah mengapa justru yang seperti itu membuatnya merasa lebih spesial dibandingkan diberi barang yang mahal. Walaupun sebetulnya Bagaskara bisa saja membelikannya barang mahal.

"Jadi kenapa kamu nyamar jadi ojol lagi? Padahal aku gak akan nolak buat bareng kamu lagi." Tanya Gabie lagi.

"Mau mengenang masa-masa pdkt an kita!"

"Biar kamu gak lupa!" Lanjutnya sedikit teriak.

Gabie tertawa. "Aku gak akan lupa Bagasss!" Jawabnya sedikit ikut teriak.

Hahaha.

...****************...

Kini mereka berdua sedang menikmati suasana sore di kota Bandung.

Mulai dari melewati Jalan Cipaganti yang terkenal dengan suasana yang asri serta nuansa nya yang menenangkan. Lalu melewati Jalan Siliwangi kemudian sampai di daerah Dago.

Kebetulan tujuan mereka adalah ke salah satu warung bakso milik Mang Ujang yang berlokasi di daerah Dago. Warung baksonya cukup terkenal dikalangan kota Bandung dan sudah buka dari tahun 90an.

Warung milik Mang Ujang juga salah satu warung bakso langganan Bagaskara dan sekeluarga.

"Mang pesen nya 2 porsi, campur." Ucap Bagaskara sambil memegang pundak Mang Ujang.

Jelas itu membuat Mang Ujang langsung menoleh.

"Aih si kasep kesini lagi, geus kangen nya sama bakso mamang?" Tanya Mang Ujang dengan percaya diri.

"Jelas atuh mang! Pan bakso mamang mah teu aya yang ngalahin."

Mang Ujang tertawa senang. "Sama siapa maneh kesini, Gas?" Tanya Mang Ujang.

Bagaskara menoleh ke arah Gabie yang berarti memberi tau Mang Ujang kalau dirinya datang bersama Gabie.

Kebetulan Bagaskara sudah menyuruh Gabie untuk duduk duluan, ia pun menurut. Dan duduk disalah satu kursi yang sudah disediakan disana.

"Geus punya awewe nya sekarang mah? Geulis pisan boga maneh!" Canda Mang Ujang sambil sibuk membuat pesanan yang lain.

"Jelas atuh! Kabogoh aing mah da geulis pisan kaya orang Korea." Canda Bagaskara.

Setelah menunggu sekitar lima belas menit, bakso yang mereka pesan sudah jadi. Mereka pun mulai menyantap seporsi bakso nya masing-masing.

Karena sejujurnya mereka berdua sudah lapar setelah energi nya terkuras disekolah.

Bagaskara mengambil tiga buah kerupuk didalam kaleng yang sudah disediakan di tiap masing-masing meja. Kemudian dua buah kerupuk itu diberikan kepada Gabie dan yang satu lagi untuk dirinya.

Bagaskara menyodorkan dua buah kerupuk kepada Gabie. "Nih"

"Enyah ah kebanyakan, satu aja." Jawab Gabie.

"Yang satu buat dirumah atuh! Soal na kalo makan teu pake kerupuk aya yang kurang." Candanya membuat Gabie seketika langsung tertawa.

Lalu Gabie mengambil kerupuk yang diberikan Bagaskara, kemudian mereka mulai kembali sibuk ke makanannya masing-masing.

Bagaskara memang benar-benar berhasil untuk membuat Gabie merasa senang. Karena tiap perempuan itu sedang bersama dirinya, ia selalu tertawa. Meskipun candaannya garing tetapi Gabie tetap tertawa.

...****************...

Nantikan bab selanjutnya 🥰.

Note :

Aing : aku.

Maneh : kamu.

Atuh : dong.

Heula : dulu.

Pisan : banget.

Enya : enggak.

Boga : punya.

Rek : mau.

Aya : ada.

We : saja/aja.

Teu : tidak/tak.

Geus : sudah/udah.

Kabogoh : pacar.

Awewe : perempuan/cewek.

Kasep : ganteng.

Geulis : cantik.

1
asrikaa
lanjuttt...bagus banget 😍
Isma Ismawati: SIAP KAA
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!