NovelToon NovelToon
MENIKAHI TUAN MUDA ARROGANT

MENIKAHI TUAN MUDA ARROGANT

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:7.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: renita april

Follow IG : renitaria7796
Zivana adalah seorang pelayan di Rumah besar keluarga Pradipta. Karena memiliki wajah yang sangat cantik, Zivana sengaja menyembunyikan kecantikan wajahnya. Dia tidak mau menjadi pusat perhatian laki-laki.

Suatu hari karena sebuah insiden, Zivana di kejar oleh seorang penjahat. Zivana di tolong oleh pemuda tampan bernama Sean Pradipta. Zivana tidak mengetahui jika Sean adalah majikannya.

Sean Pradipta mempunyai calon istri bernama Rissa. karena suatu insiden Rissa tidak hadir di acara pernikahannya bersama Sean. Untuk membantu agar reputasi Sean tidak hancur, Ziva lalu mengantikan Rissa menjadi istri dari Sean.

Namun Zivana tidak mengetahui ada rahasia besar yang telah di sembunyikan oleh Sean. Lalu bagaimana nasib pernikahan Sean dan Zivana di saat kehidupan masa lalu Sean dan Ziva muncul menghadang?

Season 2

Menceritakan kisah Angel anak dari Sean Pradipta. Angel menyukai Jimi sang asisten orangtuanya. Namun Jimi mempunyai kekasih dan akan segera menikah.

Bagaimana cara Angel menaklukkan hati Jimi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon renita april, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Mobil telah sampai di rumah. Sean terlihat keluar dulu. Sejak di dalam mobil, Sean tidak ada bicara satu patah kata pun. Ken keluar dan membukakan Ziva pintu mobil.

"Ayo Ziva," ujar Ken.

Ziva keluar dari dalam mobil dengan tangan di borgol. Sean sudah masuk ke dalam rumah. Dia langsung saja menuju ruang kerja. Angel yang melihat kedatangan Ziva merasa heran.

"Uncle ... siapa dia?" tanya Angel.

"Mommy Ziva," jawab Ken.

Angel kaget mendengarnya. Ziva terlihat berbeda dengan apa yang Angel lihat sebelumnya. Ziva melihat Angel dan Eve duduk di ruang keluarga. Eve sudah tahu wajah buruk Ziva. Dia mengetahui itu dari Desy.

Eve merasa kesal karna Ziva sudah di temukan. Itu artinya posisinya akan semakin terancam. Eve sudah jelas melihat, kalau Sean sungguh mencintai Ziva.

Ken memanggil pelayan wanita. "Bantu Nyonya Ziva membersihkan diri. Jangan biarkan dia keluar. Suruh dia tetap di kamar."

"Baik Tuan," ucap pelayan wanita.

Borgol Ziva di lepas oleh Ken. Dia di bawa menuju kamar tidurnya bersama Sean. Pelayan membantu Ziva untuk membersihkan diri.

Ziva sudah selesai membersihkan dirinya. Dia juga sudah memakai gaun tidur. Pelayan yang membantu Ziva sudah keluar dari kamar.

Ziva merebahkan dirinya di atas ranjang kasur. Pintu kamar di buka oleh Sean. Suaminya itu masuk dan mengunci pintu kamar. Ziva bangkit dari rebahannya.

Sean menatap tajam istrinya. "Puas ... kamu puas sudah lari dariku?"

"Untuk apa kamu membawaku kembali. Istri dan anakmu sudah berada di sini," ucap Ziva.

"Kamu suka di tempat Richard. Kamu suka menjadi seorang pelayan, huh?" Sean bicara dengan nada meninggi.

Ziva menatap tajam Sean. "Iya ... aku suka disana!"

Sean mencengkram lengan Ziva. "Akan aku kabulkan. Kamu akan menjadi seorang pelayan. Tapi tidak di rumah Richard. Kamu akan menjadi pelayan di rumah ini."

Sean melempar tubuh Ziva ke atas ranjang kasur. "Kamu sudah pergi jauh dariku. Aku akan lihat, apa kamu masih suci."

Sean merobek pakaian Ziva. Dia memeriksa apakah istrinya itu masih perawan atau tidak. Ziva meringis sakit saat Sean menghujamkan jarinya.

Sean tersenyum puas mengetahui Ziva masih suci. Sean meraih selimut untuk menutupi tubuh istrinya. Ziva mencengkram selimut dengan tangannya. Dia geram akan perlakuan Sean.

Sean beranjak menuju lemari pakaian. Dia mengambil pakaian Ziva. Baju-baju Ziva dia keluarkan semua.

"Karna kamu ingin menjadi pelayan, maka kamu tidak perlu lagi tidur disini," ujar Sean.

"Aku bukan hanya ingin menjadi pelayan. Aku juga ingin berpisah darimu," ucap Ziva.

Sean kesal mendengarnya. Lagi-lagi Ziva membahas perceraian. Sean membuang baju Ziva keluar kamar. Dia berteriak memanggil pelayan.

"Pelayan ... cepat kemari," teriak Sean.

Pelayan terdekat langsung menghampiri Sean. "Saya Tuan!"

"Kumpulkan semua pelayan. Aku akan memberikan kalian perintah," ucap Sean tegas.

Pelayan itu mengangguk dan segera turun ke bawah. Dia memberi tahu kepada semua pelayan agar berkumpul. Sean kembali masuk ke dalam kamar. Terlihat Ziva sudah berganti pakaian.

Sean menarik tangan Ziva dan menyeretnya turun ke bawah. Semua pelayan terlihat tegang karna aura yang di pancarkan oleh Sean.

"Dengar kalian semua. Mulai malam ini ... dia adalah pelayan. Sama seperti kalian," ucap Sean dengan menunjuk wajah Ziva.

"Desy ... tempatkan dia di bagian belakang. Kamarnya juga harus dibelakang," titah Sean.

Desy mengangguk. "Baik Tuan!"

Pelayan bagian belakang adalah tukang cuci. Kamar di belakang juga terpisah. Kamar belakang kecil dan dingin karna tempatnya di luar dekat tempat pencucian.

"Sean ... apa kamu tidak keterlaluan?" tanya Ken.

Ken serta lainnya ikut mendengar perintah Sean untuk Ziva. Dia tidak tega Ziva di perlakukan seperti itu.

"Jangan ikut campur, Ken," ucap Sean.

"Kalau aku tahu kamu akan berbuat begini, aku tidak akan pernah memberitahu keberadaan Ziva," kesal Ken.

Sean menatap tajam Ken. "Diam Ken! Kamu mau aku juga menghukummu?"

"Aku akan mengantikan Ziva," sahut Ken.

"Jimi ... cepat kemari," teriak Sean.

Jimi yang baru datang dari rumah Richard, bergegas menghampiri Sean. Dia juga mendengar perintah yang di ucapkan Sean untuk Ziva.

"Jimi ... kurung Ken di ruang bawah tanah. Jangan biarkan dia keluar sebelum aku perintahkan," titah Sean.

Ziva mendelik akan perintah dari Sean. Dia beralih menatap Ken. Tidak seharusnya Sean memperlakukan adiknya seperti seorang penjahat.

"Lepaskan Ken! Aku akan turuti semua perintahmu," ucap Ziva.

"Panggil aku dengan sebutan Tuan. Kamu itu hanya pelayan," kata Sean.

Sean menarik tangan Ziva. Dia membawa istrinya itu ke belakang rumah. Terlihat sebuah kamar yang hanya di sinari sedikit cahaya lampu.

Sean menendang pintu kamar itu. Dia lalu menarik tangan Ziva untuk masuk ke dalam kamar itu. "Pagi-pagi sekali ... kamu harus sudah selesai dengan tugasmu!"

Sean menutup pintu kamar itu dan berlalu dari sana. Ziva meneteskan air mata di pipinya. Bukan masalah kamar atau dia yang di tugaskan menjadi pelayan kembali. Tetapi perlakuan Sean sungguh sangat membuat hatinya sakit.

Kamar itu hanya di isi dengan kasur lantai tipis. Tidak ada bantal atau pun selimut di dalam kamar itu. Pelayan tukang cuci tidak tidur di kamar itu. Tukang cuci di rumah Sean kebanyakan pekerja paruh waktu.

Ziva merebahkan dirinya di atas kasur tipis itu. Dia meringkuk kedinginan di dalam kamar itu sendirian. Sedang Ken juga harus di hukum oleh Sean. Dia di kurung di ruang bawah tanah.

Eve tersenyum puas akan apa yang menimpa Ziva. Sean sendiri yang menjadikan istrinya itu pelayan. Kini Eve sudah merasa di atas angin.

Sean kembali masuk ke dalam kamarnya. Dia mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Sungguh Sean tidak ingin memperlakukan Ziva seperti itu. Tapi, istrinya sendiri yang meminta itu.

"Ziva ... kamu yang memulainya. Kenapa kamu harus lari. Apa kita tidak bisa bicara baik-baik," lirih Sean.

Sean merasa kesal karna Ziva terus saja menyebut kata perceraian. Tidak kah Ziva tahu jika Sean sungguh sangat mencintai dirinya. Dia bahkan seperti kehilangan arah saat Ziva tidak berada di sisinya.

Angel diam-diam keluar dari kamarnya. Dia membawa bantal serta selimut. Malam memang sudah larut. Penghuni rumah sudah pada tidur. Angel pergi menuju kamar belakang. Dia memperhatikan sekitar takut ada yang melihat dirinya.

Angel memutar knop pintu lalu masuk ke dalam kamar Ziva. "Mommy ... bangun!"

Ziva terbangun dari tidurnya. "Angel ... kamu kenapa kesini?"

"Angel bawakan bantal dan selimut," jawabnya.

"Terima kasih sayang. Uncle dimana?" Ziva sedikit khawatir dengan keadaan Ken.

"Uncle di kurung di ruang bawah tanah," jawab Angel.

"Cepat pergi sayang. Nanti kamu akan di marah karna menemuiku," ucap Ziva.

Angel mengangguk lalu keluar dari kamar Ziva. Angel pergi ke ruangan bawah tanah mengunjungi Ken. Dia juga membawakan bantal serta selimut untuk Ken.

"Uncle ... ini Angel. Pintunya tidak bisa di buka," lirihnya. Angel berusaha untuk membuka pintu kamar. Kamar itu sudah di kunci oleh Jimi.

Ken menghampiri pintu. "Angel ... pintunya tidak bisa di buka. Cepat pergi dari sini. Daddy Sean akan marah jika kau keluar."

"Baiklah," kata Angel.

Angel segera pergi dari ruang bawah tanah. Gerak-geriknya telah di awasi. Sean melihat saat Angel keluar dengan membawa bantal serta selimut. Dia membiarkannya saja. Sean senang karna putrinya menyayangi Ziva.

TBC

Dukung Author dengan vote, like dan juga koment.

1
S yaquila
mksdnya sah di dean ALTAR...
bukannya GK bisa ya di agama lain semisal krist*n atau selain Islam (kalau Islam kan di anjurin, prmpuan di Islam itu murahan kesannya) menikah 2x mksdnya nggak sah..
Susanto Dhanie
Luar biasa
Mmh Alfatih
ga adil buat Jimi kasian
Wirda Wati
angel memang lebay
Wirda Wati
visual zipa dan Sean mana thort
aca
lah dia murahan merasa korban aneh si angel. kayak emaknya murahan gatel
aliya
bagus,suka..
Wirda Wati
visualnya thort
Rafinsa
Luar biasa
Safa Almira
orw karma
Erna Wati
⭐⭐⭐⭐⭐🌹🌹🌹🌹🌹
Julia Juliawati
aq pkiri yg nyulik si Risa si Daniel. ternyata ini kerjaan Sean🤣🤣
Luh Gede Ika Jayanti
Luar biasa
Isayanti Hernanur
good ceritanya terbaik
Raufaya Raisa Putri
emangnya ngg USG gt
Raufaya Raisa Putri
mafia kok kurang garang se...
Raufaya Raisa Putri
hadewh...ngg dikasih bodyguard gt itu istri cantik ny
Raufaya Raisa Putri
plg Andreas
Raufaya Raisa Putri
biarin aj pergi lah...
Raufaya Raisa Putri
lagian cpt bgt berubah ny
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!