Jeandra tanpa sengaja bertemu dengan Azkara yang membutuhkan bantuan nya. tanpa mereka duga itu adalah awal ketertarikan mereka.
akankan benar cinta bersemi karena seringnya bertemu..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
balapan lagi
"yang, tolong liat ponsel mas ya, kayanya ada pesan masuk" ucap Azkara yang saat ini masih menyetir
"em iya mas ada pesan dari kak marcell" ujar Jeandra saat melihat notif pesan yang masuk tanpa membuka pesannya langsung
"buka aja sayang, tolong di baca marcell kirim pesan apa" pinta Azkara yang masih fokus menyetir
"em katanya mas di ajakin nongkrong nonton balapan.." ucap Jeandra membaca pesan dari sahabat sang suami
"kamu mau ikut?" Azkara malah bertanya pada Jeandra
"jean boleh ikut lagi..?" tanya Jeandra memastikan
"ya pilihannya itu pertama mas pergi sendiri dan kamu di rumah sendirian dan mas ngga tau pulang jam berapa, kedua mas sama kamu pergi bareng atau terakhir kita ngabisin waktu berdua aja di apart" tanya Azkara
"em bisa kita liat balapan sebentar.?" tanya Jeandra lagi
"boleh dong, ok kita ke sirkuit dulu ya"
Jeandra pun mengangguk senang. Jujur Jeandra sedang tak baik-baik saja apalagi ia mendapatkan penolakan dari mama mertuanya. Jeandra ingin sedikit melepaskan penatnya dengan melihat balapan, syukur-syukur kalau ia di ijinkan turun nantinya hehe....
Tak lama mereka pun sampai, Azkara mulai melihat dan mencari kedua sahabatnya
"mas, itu disana kak marcell sama kak dito" Jeandra menepuk tangan Azkara dan menunjuk ke arah ke dua teman sang suami
Azkara pun langsung menggandeng tangan Jeandra dan berjalan ke tempat teman-temannya berada
"bro..." sapa Azkara pada kedua sahabatnya
"wes. .. Gw kira ngga dateng" tanya dito
"tadi nya males kepengen pacaran aja di apart, eh si nyonya ngajakin ke sini" jawab Azkara asal dan mendapat cubitan kecil dari Jeandra
"hahaha... apa sekarang kalo kita ngajak nongkrong, langsung izin sama jean aja ?" goda dito melihat sahabatnya sudah dalam mode bucin
"ngga gitu kak, mas azka cuma bercanda koq" jawab Jeandra malu-malu
"gimana azka mau turun? Atau jean yang mau turun?" tanya marcell yang melihat Azkara dan Jeandra bergantian
Azkara dan Jeandra saling pandang.
"kamu mau turun yang..?" tanya Azkara tanpa diminta. Membuat senyum terbit di wajah Jeandra. Karena ia ingin melepaskan beban di hatinya dengan naik motor
"boleh mas.?" tanya Jeandra dan di angguki oleh Azkara dengan antusias
"ada motor yang bisa di pake Jean? Gw bawa mobil soalnya sekalian lah ada yang bisa pinjemin baju ngga buat jean" pinta Azkara sambil melihat penampilan Jeandra yang malam ini memakai dress.
"wah, kebetulan banget tadi gw abis di suruh ambil beberapa baju pesenan adek gw, kayanya pas ukurannya sama jean. Boleh lah pake 1 stell" ujar dito sambil menyerahkan paper bag yang berisikan baju
"makasih ya kak.. Tagihannya kasih ke mas azka aja ya.. Hehe.. Jean ke toilet dulu ya.. Mas jangan lupa daftarin jean dulu ya" ucap Jeandra dan langsung pergi dengan semangat
"tumben loe izinin jean turun bro...?" tanya marcell yang masih ingat Azkara yang ketakutan saat balapan pertama Jeandra
"terpaksa... Jean lagi ngga baik-baik aja. Mungkin dengan ikut balapan hatinya sedikit terobati" jawab Azkara dengan tatapan kosong
"cerita sama kita bro..." ujar dito yang jarang melihat nya terlihat kusut seperti ini selain masalah pekerjaan
"hah.. Nyokap gw masih belum nerima pernikahan gw. dia masih belum akuin Jean sebagai menantunya" ucap Azkara dengan nada sedih
"sabar bro... Gw yakin dengan kelembutan jean nyokap lo pasti akan luluh suatu saat nanti. Setiap rumah tangga itu pasti ada ujiannya dan dalam rumah tangga loe, ujiannya adalah nyokap loe. Jadi loe harus jaga baik-baik jean kalo loe emang sayang sama dia. Jaga perasaannya juga" ucap marcell mengingatkan
"thanks bro... Gw daftar dulu ya keburu nyonya balik hehe.. Jangan lupa siapin motornya"
Tak lama Jeandra pun kembali dengan setelan berbeda. Dengan celana jeans ketat press body menjadikan kakinya sangat jenjang dengan kaos over size tak membuat kecantikan seorang Jeandra luntur. Jeandra mengikat rambutnya bersamaan dengan sang suami yang datang membawa jaket nya yang ia ambil dari mobil.
"udah selesai sayang..?" tanya Azkara sambil memakaikan jaket pada sang istri
"udah mas, jean ikut kelas ahli apa profesional..?" tanya Jeandra enteng malah membuat ke tiga pria di depannya menganga mendengarnya
"gila kamu jean, saran gw lo di kelas ahli aja dah paling mentok. Secara ini kali ke dua loe ikut balap. Lo belum ngerti sifat lawan-lawan loe. Apalagi di kelas profesional yang isinya orang-orang licik yang menghalalkan segala cara untuk menang" cerocos marcell. Ia sudah menganggap Jeandra seperti adiknya sendiri terlebih sang sahabat sangat menyayangi istri kecilnya ini
"bener sayang kata marcell, lain kali kamu boleh koq turun lagi. Tapi tetep dalam pengawasan mas ya"
"beneran jean boleh sering kesini dan turun balapan.?" tanya Jeandra memastikan
"boleh asal sama mas ya..." jawab Azkara, Jeandra yang terlampau senang pun langsung mencium pipi Azkara membuat kedua orang sahabat Azkara melongo melihat kelakuan Jeandra
"ya ampun... Mata gue dit...." keluh marcell sambil melihat ke arah dito
"iya cel mata gue juga udah ternodai" jawab dito sekenanya.
"alah... Belaga ternodai... Jean yakin kalian juga sering kan " ledek Jeandra mengurangi kegugupannya karena refleknya yang mencium sang suami untung cuma pipi bukan langsung bibir
"sembarangan... Kita berdua sama kaya suami kamu jean, cuma bedanya suami kamu pendiam kalo kita terkesan playboy tapi sampe umur segini masih ting-ting semua nih yang ada di diri kita"
"percaya. Percaya... " seru Jeandra membuat kedua sahabat suaminya mendengus kesal.
"ayo mas antar kesana" ajak Azkara pada Jeandra karena pertandingan akan di mulai
jean tuh d luar ekspektasi