NovelToon NovelToon
Cinbarai (Cinta Dibalik Tirai)

Cinbarai (Cinta Dibalik Tirai)

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Keluarga / Romantis / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:379
Nilai: 5
Nama Author: kania zaqila

Alisya, seorang gadis muda yang lulus dari SMA, memiliki impian untuk melanjutkan kuliah dan menjadi desainer. Namun, karena keterbatasan ekonomi keluarganya, ia harus bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah keluarga kaya. Di sana, ia bertemu dengan Xavier, anak majikannya yang tampan dan berkarisma. Xavier memiliki tunangan, namun ia jatuh cinta dengan Alisya karena kepribadian dan kebaikan hatinya.

Alisya berusaha menolak perasaan Xavier, namun Xavier tidak menyerah. Orang tua Xavier menyukai Alisya dan ingin agar Alisya menjadi menantu mereka. Namun, perbedaan status sosial dan reaksi orang tua Alisya menjadi tantangan bagi keduanya.

lalu bagaimana dengan tunangannya Xavier ?

apakah Alisya menerima Xavier setelah mengetahui ia mempunyai tunangan?

bagaimanakah kisah cinta mereka saksikan selanjutnya hanya disini.

setiap masukan serta kritik menjadi motivasi bagi author kedepannya.

Author ucapkan Terimakasih bagi yang suka sama ceritanya silahkan berikan like dan komen.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kania zaqila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1. Mimpi yang Tertunda

Alisya duduk di atas tempat tidur, menatap langit-langit kamar yang sudah tidak asing lagi. Ia merasa seperti terjebak dalam mimpi yang tidak pernah menjadi kenyataan.

"Alisya, apa kamu sudah siap?" Tanya ibunya dari luar kamar.

"Belum, Bu," jawab Alisya dengan nada lesu.

Ibu Alisya masuk ke dalam kamar dan duduk di sampingnya. "Apa yang terjadi, sayang? Kamu terlihat sedih."

"Aku hanya merasa sedih karena aku tidak bisa kuliah, Bu. Aku ingin menjadi desainer, tapi aku tidak bisa karena keterbatasan ekonomi kita," kata Alisya dengan nada yang penuh kekecewaan.

Ibu Alisya memeluk Alisya. "Kamu bisa, sayang. Kamu hanya perlu mencari cara lain untuk mencapai impianmu."

Alisya tersenyum tipis. "Aku sudah mencari, Bu. Tapi aku tidak menemukan apa-apa."

Ibu Alisya memandang Alisya dengan mata yang penuh kasih. "Jangan menyerah, sayang. Aku yakin kamu bisa menemukan jalan untuk mencapai impianmu."

Alisya mengangguk, mencoba untuk merasa lebih baik. Namun, ia tidak bisa menghilangkan perasaan sedih yang memenuhi hatinya.

Tiba-tiba, Alisya berbicara lagi. "Bu, aku lihat ada lowongan pekerjaan sebagai asisten rumah tangga di Facebook. Gajinya cukup besar, dan aku bisa membantu keluarga kita."

Ibu Alisya memandang Alisya dengan mata yang penuh minat. "Oh, benar? Berapa gaji yang ditawarkan?"

Alisya mengambil ponselnya dan menunjukkan postingan tersebut kepada ibunya. "Gajinya cukup besar, Bu. Dan lingkungan kerjanya juga nyaman."

Ibu Alisya membaca postingan tersebut dan mengangguk. "Hmm, ini bisa jadi kesempatan baik untukmu. Tapi kamu harus mempertimbangkan baik-baik sebelum memutuskan."

Alisya mengangguk, merasa sedikit lebih berharap sekarang. "Aku akan memikirkannya, Bu."

Alisya dan ibunya duduk di ruang tamu, membahas tentang lowongan pekerjaan sebagai asisten rumah tangga yang dilihat Alisya di Facebook. Ibunya membacakan deskripsi pekerjaan dan kualifikasi yang dibutuhkan.

"Jadi, kamu harus memiliki pengalaman sebagai asisten rumah tangga atau memiliki kemampuan memasak dan membersihkan rumah," kata ibunya.

Alisya mengangguk, merasa sedikit lebih yakin. "Aku bisa melakukan itu, Bu. Aku sudah membantu ibu di rumah sejak kecil."

Ibunya tersenyum. "Ya, kamu memang rajin dan bertanggung jawab. Tapi, kamu harus ingat bahwa bekerja sebagai asisten rumah tangga tidaklah mudah. Kamu harus siap untuk bekerja keras dan menghadapi berbagai situasi."

Alisya mengangguk lagi, merasa lebih yakin. "Aku siap, Bu. Aku ingin mencoba."

Ibunya memandang Alisya dengan mata yang penuh kasih. "Baiklah, sayang. Jika kamu yakin, maka aku akan mendukungmu. Tapi, kamu harus ingat bahwa aku hanya ingin yang terbaik untukmu."

Alisya tersenyum, merasa lebih yakin. "Aku tahu, Bu. Aku akan melakukan yang terbaik."

Setelah membahas tentang lowongan pekerjaan tersebut, Alisya dan ibunya memutuskan untuk menunggu beberapa hari sebelum memutuskan apa yang akan dilakukan. Alisya ingin mempertimbangkan baik-baik sebelum melamar pekerjaan tersebut.

Alisya kemudian menghabiskan waktu sisanya dengan membaca buku dan memikirkan tentang masa depannya. Ia merasa sedikit lebih berharap sekarang, dan ia tidak sabar untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.

Sementara itu, ibunya memasak makanan malam di dapur. Alisya bisa mencium aroma makanan yang lezat dan merasa lapar. Ia memutuskan untuk membantu ibunya di dapur.

"Bu, aku bisa membantu?" tanya Alisya.

Ibunya tersenyum. "Tentu saja, sayang. Ayo, kita masak bersama."

Alisya dan ibunya memasak makanan malam bersama, sambil mengobrol dan tertawa. Alisya merasa bahagia bisa menghabiskan waktu bersama ibunya.

Setelah selesai memasak, Alisya dan ibunya makan malam bersama. Mereka membahas tentang hari mereka dan apa yang mereka lakukan. Alisya merasa lebih dekat dengan ibunya setelah berbicara tentang lowongan pekerjaan tersebut.

Setelah makan malam, Alisya memutuskan untuk tidur lebih awal. Ia merasa lelah setelah memikirkan tentang lowongan pekerjaan tersebut. Ia berharap besok akan menjadi hari yang lebih baik.

Alisya kemudian tidur dengan pikiran yang masih memikirkan tentang lowongan pekerjaan tersebut. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi besok, tapi ia siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang.

Alisya dan ibunya membahas tentang lowongan pekerjaan sebagai asisten rumah tangga tersebut. Mereka berdua membicarakan tentang kelebihan dan kekurangan pekerjaan tersebut, serta bagaimana Alisya bisa mempersiapkan dirinya jika memang memutuskan untuk melamar.

"Aku tidak tahu, Bu. Aku masih ragu-ragu," kata Alisya, menggigit bibirnya.

Ibu Alisya memandang Alisya dengan mata yang penuh pengertian. "Aku tahu, sayang. Tapi kamu harus ingat bahwa ini bisa menjadi kesempatan baik untukmu. Kamu bisa mendapatkan pengalaman dan gaji yang cukup besar."

Alisya mengangguk, merasa sedikit lebih yakin. "Aku tahu, Bu. Aku hanya perlu waktu untuk memikirkannya."

Ibu Alisya tersenyum. "Baiklah, sayang. Ambil waktu yang kamu butuhkan. Aku akan mendukungmu apa pun keputusannya."

Alisya tersenyum kembali, merasa sedikit lebih lega. Ia tahu bahwa ibunya akan selalu mendukungnya, dan itu membuatnya merasa lebih yakin.

Setelah berbicara dengan ibunya, Alisya memutuskan untuk mengambil waktu untuk memikirkan tentang lowongan pekerjaan tersebut. Ia ingin memastikan bahwa ini adalah keputusan yang tepat untuknya.

Alisya menghabiskan sisa harinya dengan memikirkan tentang pekerjaannya sebagai asisten rumah tangga. Ia membayangkan bagaimana rasanya bekerja di rumah keluarga kaya, dan bagaimana ia bisa menghadapi tantangan yang akan datang.

Semakin hari, Alisya semakin yakin bahwa ia ingin melamar pekerjaan tersebut. Ia merasa bahwa ini bisa menjadi kesempatan baik untuknya, dan ia tidak ingin menyia-nyiakannya.

Tapi, apa yang akan terjadi jika ia melamar pekerjaan tersebut? Apakah ia akan diterima? Dan bagaimana ia akan menghadapi tantangan yang akan datang? Alisya tidak tahu, tapi ia siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi.

Alisya memutuskan untuk melamar pekerjaan sebagai asisten rumah tangga di rumah keluarga kaya tersebut. Ia merasa bahwa ini adalah kesempatan yang baik untuknya, dan ia tidak ingin menyia-nyiakannya.

Setelah mempersiapkan semua dokumen yang dibutuhkan, Alisya mengirimkan lamaran kerjanya melalui email. Ia merasa sedikit gugup, tapi juga berharap bahwa ia akan diterima.

Hari-hari berikutnya, Alisya menunggu dengan sabar kabar dari rumah keluarga kaya tersebut. Ia terus memantau email dan ponselnya, berharap mendapatkan kabar baik.

Suatu hari, Alisya menerima panggilan telepon dari nomor yang tidak dikenal. Ia menjawab telepon tersebut dengan hati yang berdebar.

"Selamat pagi, saya Alisya," kata Alisya dengan suara yang sopan.

"Selamat pagi, Alisya. Saya Ibu Yani dari rumah keluarga Pak Rudi. Kami telah menerima lamaran kerja Anda sebagai asisten rumah tangga," kata suara di seberang telepon.

Alisya merasa sedikit terkejut, tapi juga sangat gembira. "Oh, terima kasih, Ibu. Saya sangat senang mendengar kabar baik ini."

Ibu Yani tersenyum di seberang telepon. "Kami ingin Anda datang ke rumah kami untuk wawancara lebih lanjut. Apakah Anda bisa datang besok pagi?"

Alisya berpikir sejenak, lalu mengangguk. "Ya, Ibu. Saya bisa datang besok pagi."

Ibu Yani memberikan Alisya alamat dan instruksi lebih lanjut tentang wawancara tersebut. Alisya mendengarkan dengan seksama, merasa sedikit gugup tapi juga bersemangat.

Setelah menutup telepon, Alisya tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Ia merasa bahwa ini adalah kesempatan yang baik untuknya, dan ia tidak ingin menyia-nyiakannya.

Apa yang akan terjadi pada wawancara besok? Apakah Alisya akan diterima sebagai asisten rumah tangga di rumah keluarga Pak Rudi? Hanya waktu yang akan menjawab.

1
Shee Larisa
semangat thor💪💪
boleh mampir juga baca novel baru akuuu yaa🤭😄
kania zaqila: okey, Terimakasih yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!