NovelToon NovelToon
Jandaku, I Love You

Jandaku, I Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Romansa / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:94k
Nilai: 5
Nama Author: Delima Rhujiwati

Menjadi janda bukanlah sebuah pilihan bagiku,

Tahun pun telah berlalu dan waktu telah menjawab segala perbuatan seseorang.

Cinta itu datang kembali namun tidak sendiri, suamiku yang telah mencampakkan diriku dengan talak tiga yang ku terima secara mendadak. Kini Dia datang kembali di saat sebuah cinta yang lain telah menghampiri diriku yang sebenarnya telah menutup hati untuk siapapun..

Siapa yang harus aku pilih? Sedangkan hati ini masih ragu untuk melangkah kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delima Rhujiwati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Benci Atau Dendam?

Walaupun matanya terpejam, namun senyum manis selalu tersungging di bibir putriku, lega rasanya hati ini ketika dokter spesialis anak-anak menjelaskan trauma pada Shasy. Trauma akan segera pulih, dengan sikap perhatian dan kasih sayang dari sekitarnya akan membentuk psikisnya kembali normal, perlahan namun pasti.

Ku belai anak rambut putriku yang tumbuh lembut pada pucuk kepalanya, apapun akan aku lakukan demi putriku, mas Iwan apalagi mantan mertuaku sedikitpun tidak berhak atas diri putriku.

Apakah aku dendam...? Ya... Ini sudah memasuki ranah hukum, dan sangat menganggu ketenangan.

Suara hentakan sepatu dengan lantai membuatku menoleh dan mendapati mas Dian dengan tatapan mata yang teduh menghampiriku.

"Dek... Apa yang terjadi! Maaf mas baru bisa datang, baru saja mas menolong kelahiran baby twins," mas Dian meraba suhu tubuh Shasy melalui keningnya lalu tersenyum.

Mendengar kata menolong lahiran, ingatanku kembali teringat pada kejadian dimana mas Dian membantuku, bahkan orang pertama yang membisikkan lafadz adzan ke telinga putriku.

"Dia akan baik-baik saja dek, dokter spesialis anak-anak sudah memberikan tindakan yang terbaik untuk Shasy,"

"Shasy harus dipindahkan sekolah, kejadian ini bisa saja terulang kembali dan kita yang harus mengambil tindakan untuk mengantisipasi hal serupa, selain itu terkadang anak-anak kecil secara tidak sadar terjadi sebuah pembullyan ringan, walaupun sebenarnya bukan maksud mereka," lirih suara mas Dian namun membuatku lega, begitu perhatiannya dia pada Putriku.

Kenapa tiba-tiba saja dada ini serasa sesak, kenapa semua ini masih saja harus menimpa putriku lagi dan lagi, kenapa mereka masih menginginkan putriku disaat aku dan mas Iwan sudah bercerai, sedangkan mereka jelas-jelas tidak mengharapkan Shasy sebagai cucu perempuannya.

Tubuhku bergetar, air mata kesedihanku akhirnya tumpah lagi, tak sanggup rasanya hanya sebuah kata saja aku ucapkan, kebencian yang seharusnya tidak aku perlihatkan, kini sendiri menguar.

"Dek... Jangan sedih! Masih banyak orang-orang yang perduli pada kalian terutama Shasy, mas yakin dia akan tumbuh dengan seiringnya kejadian yang memberikan dia dampak buruk dan menjadi baik bersama kasih sayang yang kita berikan padanya,"

Mas Dian membawa diriku untuk bersandar di dadanya, tempat yang tidak pernah aku bayangkan walaupun hanya untuk bersandar, namun kini?

Kenapa aku harus merasa lemah disaat begini?

"Aku akan melindungi kalian, tolong berikan kesempatan ini padaku, dek," ku pejam mata ini, bahagia kah aku? Atau sedih? Ketika tangan mas Dian mengelus dan kurasakan debar jantungnya, sungguh ini bukan sekedar kata 'ya' tapi adalah ungkapan bagaimana jiwaku sedang meronta antara takut dan membutuhkan.

"Mama....kenapa mama menangis?" Suara putriku membuyarkan rasa aneh yang sedang menggelitik hati ku.

"Sayang... Wow Shasy sudah bangun ya... O-om kan sedang menunggu Shasy bangun, nanti Olive sama Ojack dengan Tante Icha akan jenguk Shasy, rencana kalau Shasy sudah baikan mau main ke wahana lagi, mau!" Mas Dian dengan kesadaran yang reflex menepuk bahuku tersenyum mengarah padaku, lalu mendekati ranjang Shasy dan membelai rambut ikal putriku yang hitam legam.

"Mau om... Mau dong horee! he he he," tawa Shasy seperti memamerkan deretan gigi susu miliknya.

Benar saja putriku dengan cepat merespon seluruh gurauan yang mas Dian berikan padanya, ini sangat membuatku lega.

"Shasy mau pulang om, sudah nggak sabar ketemu kak Olive sama kak Ojack, kalau kerumah Shasy nanti mau Shasy ajak kasih makan ikan juga, boleh om?"

"Boleh dong, kan sebentar lagi hari Minggu, nanti kita ketemuan ya!"

Derrtt...derrtt....

Ponselku berdering membuyarkan pemandangan indah yang ada di depan mataku, rupanya sebuah panggilan dari ayah, aku keluar dari ruangan untuk menjawab panggilan ayahku, "Assalamualaikum, ayah,"

"Lintang, ayah sudah membuat laporan kekantor polisi, ini tidak bisa di biarkan begitu saja, keluarga mantan suamimu sangat keterlaluan, ayah tidak terima Lintang!" Sudah aku pastikan kemarahan ayah akan sulit ditawar.

"Tapi ayah!"

"Ini tidak bisa di biarkan Lintang, kamu tenang saja! Polisi sudah melacak nopol mobil yang di gunakan Iwan,"

"Jaga putrimu baik-baik, ayah dalam perjalan kerumah sakit dengan ibu."

Klik....

Panggilan terputus dan membuatku terbengong dengan langkah cepat yang sudah ayah lakukan.

Kenapa semua ini harus terjadi, teringat kembali cerita mas Iwan tentang Rahma yang sakit dan sudah tidak mampu memberikan keturunan lagi, setelah putra yang menjadi harapannya ternyata hanya bisa menunggu mukjizat saja.

Ku buka nomor mas Iwan yang sudah ku blokir beberapa hari lalu, lalu ku pencet tombol memanggil, tidak menunggu lama suara mas Iwan menjawab. "Lintang maafkan aku, dan ibuku, ini semua diluar dugaan dimana kalian sekarang! Aku akan menyusul kalian. Ini hanya kesalahpahaman saja," suara mas Iwan berusaha menjelaskan dan terdengar sangat gugup.

"Tidak mas! Kalian sudah sangat keterlaluan ibu bahkan ini adalah kali keduanya datang dan memaksa Shasy bersamanya, dimana hati kalian saat kami membutuhkan? Apakah kalian sadar, kalian punya hati nggak sih?"

"Lintang kita bisa bicara baik-baik kah? Kita selesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan, tolong cabut laporan itu lintang! Kasihan ibu! Maaf Lintang,"

"Kasihan ibu kamu bilang mas! Lalu dimana rasa belas kasihanmu pada darah dagingmu sendiri?"

"Jangan pernah ganggu kami lagi mas, ingat kalian yang menginginkan semua ini, Shasy bahkan sudah lupa dengan wajah figur seorang papa yang diharapkan selama ini, dia tidak mengharapkan dirimu mas!" Ucapku tertahan dan penuh emosi.

"Aku akan menikahi mu lagi Lintang! Kita rujuk dan menjadi satu keluarga yang bahagia seperti mimpi kita dulu,"

"Kamu gila mas, kamu mempermainkan sebuah ikatan pernikahan, tidak akan mas! aku tidak akan menerima rujuk mu kembali, kalaupun itu bisa terjadi."

Ku putuskan hubungan ponsel itu, karena aku sangat sadar aku berada di lingkungan rumah sakit, air mataku berderai tidak sanggup mendengar semua ucapan mas Iwan, entah ide gila yang mana lagi yang ia gunakan untuk membahagiakan ibunya.

"Dek...!"

Ku mencari sumber suara yang tidak aku sadari kedatangannya, ku tumpahkan semua kemarahanku dengan menangis sepuas ku.

Mas Dian mengulurkan saputangan dari saku celananya. Tangisku benar-benar tidak mampu ku bendung.

🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️

IWAN DAN BU LESTARI

Raut wajah iwan antara kesal dan marah terlukis jelas terlihat, ruas jari-jarinya menggenggam kemudi mobil dengan erat.

"Ibu...! Sudah puas kan? Ini semua yang ibu inginkan, aku sudah hancur Bu! Keluarga yang aku miliki sudah membenci diriku, anak ku sendiri bahkan tidak mengenali siapa aku," teriak lantang Iwan.

Bu Lestari hanya diam membisu, tanpa mengucapkan sepatah katapun tangannya sibuk memilin tas tenteng yang berada di pangkuannya.

"Sekarang mau ibu bagaimana, katakan Bu?"

"Rahma sakit Bu! Dia tidak mungkin hamil lagi, bayi dia kritis dokter menjelaskan untuk hidup hanya menunggu mukjizat saja," suara Iwan lirih, putus asa harapan demi harapan musnah kini hanya penyesalan.

Bu Lestari tetap membisu, hingga perjalanan berakhir didepan rumahnya, pemandangan tidak seperti biasanya sebuah mobil parkir didepan rumah dan pintu rumah terbuka lebar-lebar.

Tidak lama kemudian seorang pria telah membopong tubuh Yessi yang pingsan dan membawanya masuk kedalam mobil itu.

🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️

Sepertinya permasalahan masih baru dimulai nih Mak 🤭 alon-alon yah biar mesra sikit karmanya membelai kehidupan Iwan dan keluarganya.

To be continued 😉

like komen membangun plis 😘 and Salam Sayang Selalu by RR 😘

1
P 417 0
ikutan ngintip🙏🙏🙏
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
duh Bu ....kapan ya tobatmu, emang dasar sombong itu gak ada obatnya ya
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
Yesi.....niat jahatmu balik kedirimi sendiri, sadarrrrr yessss
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
amit amit liciknya si Darius
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
harusnya bersukur dapat Tante Shinta Darius, modal keringett aja dah terjamin hidup muu, hemmmmm dasar serakah
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
jabang bayi dasar bule lamprettt cap badakk
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
Yessi bener bener kurang ajarrrrrrr
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
jujurrr saja linnnnnn
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
hadehhhh......nabung Yee, mumpung ada kucuran dana, ingat hari depannmu
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
ya ampun dariusss, ....awas ketahuan,di kebiriiiii kau yaa
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
ya ampun jangan jangan LEKER kui alias bule kere, modal tampang doang🤭🤭🤭
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
kapokkkk....ngilu gakkk, dasarrr mata keranjangggg
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
behhhhh.....itu bule incerannya sasy....dia morhotin Tate girangggg terus gendaan sama sasi kah
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜: ehhh Yessi
total 1 replies
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
so sweeeeeeeeeeeeeeeeettttttttttttttt 🥰
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
ya ampun nanassss nanassssss, wahhhhhh.....bikin pingin aja nihh ini pengantin baruuu7u
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
astaga pejantannn tangguh, bikin pinginnn oiiiiiiiiii
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
mentang mentang pengantin baru 😂😂😂
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
oalahhhh yessssss ....cari yang sigle kek, ku suka pajadi pelakoooooirrrrr
awassss lohhh anumu ntar di sambel sama bini sahnya
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
akhirnya uhhh ihhhhhh mendesahhhhh......kepedesannbbnn🙈
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
sabarr Ten mantennnnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!