NovelToon NovelToon
Belenggu Gairah Semalam

Belenggu Gairah Semalam

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan rahasia / Pernikahan Kilat / One Night Stand / CEO / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Miss_Dew

Sebuah jebakan kotor dari mantan kekasih memaksa Jenara, wanita karier yang mandiri dan gila kerja, untuk melepas keperawanannya dalam pelukan Gilbert, seorang pria yang baru dikenalnya. Insiden semalam itu mengguncang hidup keduanya.
Dilema besar muncul ketika Jenara mendapati dirinya hamil. Kabar ini seharusnya menjadi kebahagiaan bagi Gilbert, namun ia menyimpan rahasia kelam. Sejak remaja, ia didiagnosis mengidap Oligosperma setelah berjuang melawan demam tinggi. Diagnosis itu membuatnya yakin bahwa ia tidak mungkin bisa memiliki keturunan.
Meskipun Gilbert meragukan kehamilan itu, ia merasa bertanggung jawab dan menikahi Jenara demi nama baik. Apalagi Gilbert lah yang mengambil keperawanan Jenara di malam itu. Dalam pernikahan tanpa cinta yang dilandasi keraguan dan paksaan, Gilbert harus menghadapi kebenaran pahit, apakah ini benar-benar darah dagingnya atau Jenara menumbalkan dirinya demi menutupi kehamilan diluar nikah. Apalagi Gilbert menjalani pernikahan yang dingin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss_Dew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salapan Belas

Gilbert baru saja selesai membersihkan diri. Ia keluar dari kamar mandi dengan handuk yang tersampir di bahu, memperlihatkan tubuh atletisnya yang masih basah. Ia melihat Jenara duduk di tepi ranjang dengan tatapan tajam.

"Aku akan tidur di sofa," ucap Gilbert datar. Ia membungkuk, mengambil bantal cadangan dan selimut tambahan dari lemari kecil.

Jenara berdiri, menghalangi langkah Gilbert. "Tidak perlu. Kita sudah resmi menjadi suami istri, tidak perlu sungkan. Lagi pula... kita sudah pernah tidur bersama sebelumnya, bukan?"

Suara Jenara terdengar sangat berani, hampir menantang. Gilbert menaikkan alisnya, menatap Jenara dengan intensitas yang membuat udara terasa panas. "Apakah itu undangan, Nona Sanjaya? Maaf, maksudku... Nyonya Rahadiansyah."

Gilbert hendak melangkah melewati Jenara menuju sofa, namun kakinya tersandung ujung selimut yang menjuntai di lantai. Tubuhnya kehilangan keseimbangan.

Bruk!

Gilbert jatuh menindih tubuh Jenara di atas ranjang yang empuk. Tangannya tertahan di kedua sisi kepala Jenara, sementara wajah mereka hanya berjarak beberapa sentimeter. Aroma sabun maskulin dan sampo segar dari tubuh Gilbert langsung menguar, memenuhi indra penciuman Jenara.

Entah karena suasana malam Bali yang sunyi, atau memang hormon kehamilan yang sedang bergejolak hebat, Jenara merasakan dorongan yang sangat kuat. Ia menginginkan sesuatu yang lebih. Keinginan yang selama ini ia tekan di bawah topeng kaku sang Ice Queen.

Tanpa peringatan, Jenara langsung menyambar bibir Gilbert. Ia mencium pria itu dengan lapar, menyalurkan semua frustrasi dan gairah yang terpendam.

Gilbert terkejut. Matanya membelalak sebelum ia dengan cepat menarik kepalanya ke belakang, memutuskan ciuman tersebut.

"Kau!" pekik Gilbert dengan napas memburu. "Apa yang sedang kau lakukan?"

Jenara mendengus keras. Ia menatap Gilbert dengan tatapan meremehkan. "Kenapa? Terkejut? Jangan terlalu jual mahal, Gilbert. Aku tahu kamu menginginkannya."

Jenara tidak ingin merasa malu karena penolakan itu. Dengan gerakan cepat yang tak terduga, ia mendorong bahu Gilbert hingga pria itu berbaring telentang, dan kini Jenara yang duduk menindih perut Gilbert.

"Lama!" ucap Jenara singkat. Auranya berubah sangat dominan, matanya berkilat penuh otoritas.

Gilbert meneguk salivanya dengan susah payah. Bayangan kejadian malam 'pemerkosaan' di hotel itu kembali terputar di kepalanya. Malam di mana Jenara masuk ke kamarnya dan mendominasi segalanya. Ternyata, sifat dominan wanita ini tidak hilang meski dalam keadaan sadar sepenuhnya.

"Mari kita lakukan malam kedua kita, Tuan Rahadiansyah. Ah... Tidak seperti itu seharusnya. Suamiku, bukankah seperti itu aku harus memanggilmu agar lebih intim," ucap Jenara dengan nada dingin yang sensual.

Gilbert tidak sempat menjawab. Jenara kembali menundukkan wajahnya, membungkam bibir Gilbert dengan ciuman yang jauh lebih menuntut. Malam itu, di bawah atap kediaman Sanjaya, Jenara kembali mengambil kendali penuh. Ia mendominasi setiap gerakan, membiarkan Gilbert tenggelam dalam gairah yang dikendalikan oleh Jenara. Gilbert, yang biasanya memegang kendali di ruang dewan direksi, kali ini memilih untuk menyerah dan menikmati serangan manis dari istrinya.

Sinar matahari masuk melalui celah gorden, menyinari wajah Jenara yang masih terlelap. Gilbert sudah bangun lebih dulu, duduk di pinggir ranjang sambil mengenakan kemejanya. Ia melirik bekas luka di bibirnya yang sedikit perih karena 'serangan' Jenara semalam, namun ada senyum tipis yang tak bisa ia sembunyikan.

Jenara membuka matanya, langsung menyadari posisi mereka. Ia segera menarik selimut menutupi dadanya, kembali ke mode kaku.

"Jangan berpikir ini mengubah apa pun," ketus Jenara.

Gilbert menoleh, menatap istrinya dengan tatapan yang kini jauh lebih tenang. "Aku tidak pernah berpikir begitu. Tapi sepertinya bayimu butuh perhatian lebih dari ayahnya semalam."

Jenara membuang muka, wajahnya memerah tomat.

"Segera mandi. Kita kembali ke Jakarta satu jam lagi. Althaf dan jet pribadinya sudah menunggu di bandara," ucap Gilbert sambil berdiri.

Saat mobil mereka keluar dari pelataran mansion Sanjaya, Jenara menatap rumah itu untuk terakhir kalinya. Ia kini pulang ke Jakarta bukan lagi sebagai Jenara Sanjaya yang mandiri, melainkan sebagai bagian dari dinasti Rahadiansyah. Dan ia tahu, perang yang sesungguhnya baru akan dimulai saat mereka menjejakkan kaki di ibu kota.

...*******...

Tidak ada karangan bunga bunga mawar yang menyambut, tidak ada rencana bulan madu ke Maladewa atau sekadar makan malam romantis di atas kapal pesiar. Begitu jet pribadi mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, suasana "malam kedua" di Bali seolah menguap begitu saja, digantikan oleh deru mesin pesawat dan aroma aspal Jakarta yang menyesakkan.

​Gilbert dan Jenara berdiri di terminal kedatangan internasional dengan jarak yang cukup lebar, seolah mereka hanyalah rekan bisnis yang baru saja menyelesaikan negosiasi gagal.

​"Rumah pribadiku sudah terlalu lama kosong," ucap Gilbert sambil memeriksa jam tangannya. "Perlu pembersihan total dan aku sudah meminta orang untuk membeli beberapa furnitur baru yang lebih layak sesuai dengan standarmu. Kamu bisa tinggal di apartemenmu dulu untuk sementara waktu."

​Jenara memperbaiki posisi kacamata hitamnya, menyembunyikan kelelahan di matanya. "Baguslah. Aku juga sedang tidak ingin berbagi oksigen denganmu di satu ruangan yang sama. Kirimkan saja alamatmu jika tempat itu sudah siap."

​"Jangan terlalu sombong, Istriku," balas Gilbert dengan senyum tipis yang menyebalkan. "Ingat, statusmu sekarang sudah berubah. Pastikan ponselmu aktif, aku tidak ingin mencari istriku lewat detektif swasta lagi."

​"Urus saja urusanmu, Suamiku," cetus Jenara dingin sebelum melangkah pergi menuju mobil jemputannya.

​Gilbert menatap punggung Jenara yang menjauh. Ia mengusap luka di bibirnya yang kini mulai mengering. "Wanita itu... benar-benar tidak bisa ditebak," gumamnya pelan sebelum memberi isyarat pada supir pribadinya untuk segera berangkat.

1
Muffin
Altafff kau malah mau punya ponakan hihi
PrettyDuck
nyonya lagi tahanin gemgsi bu nurul, gausah diharep 😐
PrettyDuck
hih kesel bener sama jenara ini, egois.
kesian anaknya kalo kenapa2 😭
PrettyDuck
wkwkwk alexa dikatain kayak emak2 komplek 🤣
btw jen, dia suamimu loo, bapak dari si bayi 😌
Muffin
Kejarrr gil. Kecebong luu jadiii
Muffin
Nah kan kecebong gilbelt 5m tembus 🤣🤣
Iyikadin
Jangan marah marah gitu ih nanti cepet tua. keriput keriput gitu dimukanya
Cahaya Tulip
wah mantaaap.. langsung gas akad nikah.. saya dukung👍👍😁
Three Flowers
ni orang berbakat jadi cenayang kayaknya...🤣
MARDONI
WOII GILBERT BANGUN DONG! JANGAN SAMPE EGOMU HANCURKAN SEGALANYA! 😭🔥
MARDONI
Jenara tuh cool banget ya, padahal lagi hamil dan morning sickness tapi tetep bisa langsung fokus handle krisis.
Blueberry Solenne
Wehhh Alexa pasti sering di puji Jenara ni, karena kerjaannya rapi dan sempurna
Blueberry Solenne
Bakal kepikiran terus sampe malam kedua keknya ni pa, awokwok
Blueberry Solenne
Bahaya kalau sampai orang-orang tahu, Aib yang memalukan dalam hidup Gilbert ini😭😭😭
Iyikadin
Waw kenapa bisa sampe terjadi ya dan besar besaran lagi ? apakah cyber security di sana sangat lemah?
☠ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAthena
semakin kau mmbncinya mka kau akn semkin jatuh cinta nntnya hahaha
☠ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAthena
ceileh jen hbs di kokop yg td mrh2 skrg jd tersipu/Chuckle/
☠ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAthena
Trus klo udh nikh gk blh interaksi dg perempuan gtu kh? dia kn pebisnis ya kali hrs ngmg sma laki2 doang jen/Chuckle/
☠ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAthena
wkwkwk kau ktm org yg sepadan jen wkwkwk kena kau/Joyful//Joyful//Joyful/
@dadan_kusuma89
Mantap, Gilbert! Totalitas tanpa batas. Jaga dan lindungi istrimu, apapun yang terjadi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!