hai ini karya baruku guys. aku pemula
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon upilBTS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 33
...Happy reading, jika tidak suka jangan meninggalkan hate comment, saya siap menerima masukan....
...***silahkan mampir ke cerita A place of sin ya semoga juga ceritanya gak membosankan....
...Thank you***....
"Pergilah Ahzel mereka membawa banyak anak buah dan bekerja sama dengan mafia Brazil yang terkenal bengis".lontar ruka dari sebrang telepon disana.
" Sial aku harus apa, haruskah aku berlari seperti pengecut? ".cetus Ahzel geram dengan tangan terkepal.
" Kumohon Ahzel carilah tempat bersembunyi sementara, kita susun strategi untuk mengalahkan mereka".ruka menimpali dari sebrang sana mencari solusi terbaik untuk sahabatnya.
"Aku dan Adrik sedang mencari cara, untuk masalah ini".lontar ruka.
" Mengapa mereka kembali apa yang mereka inginkan".lontar Ahzel ia merasa frustasi.
"Disini Adrik dan Aku, menyiapkan senjata dan anak buah siap untuk bertempur, tapi-... kami mengalami sedikit kesulitan".timpal ruka disebrang sana.
" Baiklah aku akan ke Dulwich Village"lontar Ahzel.
...$$$$$$$...
" bagaimana bisa".max terlihat santai sembari menyesap cerutunya.
"sodara Radrigo, kelompok gangster rusia, sedang menyiapkan penyerangan Tuan".tutur lukas pada max.
" Siapkan senjata dan orang-orang kita, hadapi dan kalahkan mereka tak perduli sekuat apa mereka".lontar max, max menyesap kembali cerutunya, lalu meleburkan asapnya.
max berpikir mungkin gangster dari rusia itu dendam padanya karena telah membunuh adiknya tersayang, max tak perduli yang max khawatirkan adalah keselamatan istrinya ia tak mau wanita itu terluka.
"Aku memiliki banyak musuh, dan harus siap melawan jika ada yang mengusik" lontar max menatap gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi dan megah.
"Tuan.... tuan".salah satu penjaga di petenhous itu berteriak memanggil nama max.
" Ada apa? ".lontar max menatap penjaga itu dengan mata tajamnya yang legam".
penjaga itu menunduk ketakutan bergetar-getar pula badanya" ny-onya..... nyonya melarikan diri Tuan".lontar penjaga itu dengan nafas yang terputus-putus.
"Ck sial, dasar wanita batu, bagaimana jika mereka menemukanya lalu membunuhnya, dimana akalnya! ".cetus max " Kenapa bisa kecolongan aku yang bodoh atau dia yang cerdik melarikan diri".lontar max kembali.lalu ia melepaskan jasnya hanya menyisakan kemeja putihnya dengan kancing bagian atas dua dibuka membuatnya tambah seksi dan jantan.
...$$$$$$...
"Aku tak perduli sekalipun ia mengamuk bagai setan demi tuhan aku tak perduli" lontar Ahzel sembari memarkirkan kuda besinya, ia telah sampai di Dulwich Village, desa indah dengan penduduk yang ramah, tempat yang jarang di ketahui orang kota london.
Ahzel berjalan kaki, di pagi itu juga Ahzel pergi dari petenhous max, bukan melarikan diri tetapi baginya lebih ke mencari aman bukan karena ia pengecut.
Telah sampai ia di kawasan masuk desa itu, banyak warga berlalu lalang disana, menatapnya dengan senyum lebar, merekasangat ramah.
Datang salah satu warga disana menghampirinya"Aku belum pernah melihatmu, apa kau orang baru yang ingin tinggal di desa kami"lontar warga itu pada ahzel.
"Ah ya aku ingin tingga beberapa hari disini bolehkah? ".lontar Ahzel sembari menatap beberapa warga disana.
" Tentu saja disini ada khusus penginapan, silahkan akan ku antar".di ketahui pria itu anak kepala desa gadis yang cantik dan ramah.
"Oksigen di desa ini sangat segar, dan menyejukkan".lontar ahzel.
" Ya desa kami jauh dari polusi banyak pepohonan juga disini serta warganya yang menjaga lingkungan membuat desa ini terlihat segar"lontar gadis itu.
"kau bisa memanggilku rumi" ujar gadis itu tiba-tiba.
"Ha ha, kau juga boleh memangilku Ahzel".lontar ahzel.
" sudah sampai, ini lah rumah penginapan untuk orang asing yang datang ke desa ini".lontar rumi.
"Terima kasih rumi, sampaikan salamku pada kepala desa di desa ini".lontar ahzel.
lalu ia melongos memasuki rumah penginapan beserta rumi yang juga beranjak dari halaman itu.
Saat rembulan dan gelapnya malam menggantikan cerahnya hari. Ahzel terlihat merakit senjatanya lalu pintu rumah penginapan itu diketuk-ketuk.
**Tok!.
Tok!.
Tok**!.
Ahzel meletakan senjatanya lalu mengambil pisau lipat di dalam kaos kakinya, mengambil ancang-ancang dan waspada ia mendekati pintu, menyentuh cnop pintu itu lalu membukanya cepat, Ia tak melihat siapapun disana ia memberanikan diri melangkahkan kakinya keluar dan melihat sekeliling desa itu jika malam terlihat sepi terkesan seperti horror.
Lalu tanpa Ahzel sadari, Sosok gagah,jangkung menghampirnya dari belakang dengan sigap pula sosok itu membekap mulutnya menggelintir lengan Ahzel sehingga pisau lipatnya terjatuh, sosok itu membawanya masuk ke rumah penginapan, lalu mengunci pintu itu dari dalam tak membiarkan dan memberi celah ahzel melawan.
sosok itu memakai topeng tengkorak yang mengerikan, lalu ia mengambil pisau lipat dari balik kantongnya menekan ujung pisau itu pada leher Ahzel.
"A-apa yang kau lakukan ba-bajingan..... lontar ahzel. tubuhnya dikunci oleh kungkungan pria itu, sekuat-kuatnya ahzel tenaganya tak sebanding bila dengan sosok bertopeng itu.
Satu yang terlintas dibenaknya meminta bantuan max, tak lucu jika dia mati secepat ini di tangan orang yang wajahnya tak ia lihat tertutup oleh topeng tengkorak.
ponsel dimana ponselnya.
" Fuck you shit"lontar ahzel mengumpat mencoba membebaskan dirinya dari kungkungan kokoh,kuat dan besar pria itu.
...Hi gyus jangan lupa baca A place of sin ya tolong diramaikan makasih yang udah baca like sama komment ya bay bay💋....
