NovelToon NovelToon
Hanya Sebatas Ranjang

Hanya Sebatas Ranjang

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO / Selingkuh
Popularitas:61.8k
Nilai: 5
Nama Author: Fhatt Trah

Berawal dari ketidaksengajaan lalu berujung pada pernikahan yang tidak direncanakan. Nadia yang mencoba bertahan hidup dengan menggantungkan harapannya pada pernikahan yang hanya dijadikan sebagai hubungan sebatas ranjang saja, tak mengira hidupnya akan berubah setelah ia memberi Yudha seorang anak yang diidam-idamkan.

“Jangan pernah berharap lebih dari pernikahan ini. Aku menikahimu bukan karena cinta, tapi karena kita sama-sama saling membutuhkan, Nadia,” kata Yudha.

“Tapi bagaimana jika suatu hari nanti kamu yang lebih dulu jatuh cinta padaku?”

“Tidak akan mungkin itu terjadi.”

Lantas bagaimanakah kelanjutan hubungan pernikahan Nadia dan Yudha yang hanya berdasarkan pada kebutuhan ranjang semata? Akankah cinta bersemi diantara mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15. Keguguran Atau Tidak Hamil

Keguguran Atau Tidak Hamil

Nadia sudah tiba di lobi, ia semakin mempercepat langkahnya. Tetapi kemudian ...

“Aww!” Tanpa sengaja ia menabrak seseorang.

“Oh, maaf, maaf.” Nadia langsung membungkuk, mengatupkan kedua tangan di depan wajah sambil memasang wajah bersalahnya karena tak sengaja menabrak punggung seorang wanita.

Nadia pikir wanita yang tidak sengaja ia tabrak itu adalah tamu hotel. Tapi ternyata wanita itu adalah wanita yang sudah merenggut kebahagiaannya.

“Kamu ngapain di sini, Nad? Ngamen apa ngemis?” sindir Yura tersenyum miring.

“Mau aku ngapain di sini, itu tidak ada urusannya sama kamu. Mau aku mengamen ataupun mengemis, setidaknya pekerjaan itu masih lebih halal dibanding mencuri.”

Raut wajah Yura pun berubah seketika. Nadia sengaja mengatakan itu untuk menyindir dirinya yang telah mencuri Bastian.

Yura dan Nadia sudah berteman sejak lama, sejak mereka masih duduk di bangku SMA. Nasib mereka pun tidak jauh berbeda, mereka sama-sama sudah tidak memiliki orangtua.

Nadia sudah menjalin hubungan dengan Bastian juga sejak mereka SMA. Mereka bertiga adalah teman sepermainan. Tiga tahun mereka menjalin hubungan, namun kandas ketika mereka berencana untuk ke jenjang yang lebih serius.

Entah siapa yang lebih dulu, tiba-tiba Nadia dikejutkan dengan kenyataan bahwa kekasih dan sahabatnya itu sudah menjalin hubungan di belakangnya. Bahkan parahnya sahabatnya itu sudah hamil. Mau tidak mau, hubungannya dengan Bastian harus diakhiri, dan Bastian harus mempertanggung jawabkan perbuatannya terhadap Yura.

“Aku tidak mencuri apapun dari kamu, Nad. Bastian sendiri yang mau denganku. Dia bahkan mengejar-ngejar aku, padahal aku sudah berulangkali menolak dia. Seharusnya sebagai pacar waktu itu kamu yang harus lebih mengerti dengan Bastian, bukan malah aku,” cibir Yura.

“Mengerti apa? Mengerti selangkangannya? Itu yang kamu maksud?”

“Kamu memang terlalu kaku, Nad. Makanya Bastian bosan sama kamu.”

“Itu karena aku bukan perempuan bodoh yang mudah dimanfaatkan. Sayangnya juga aku bukan perempuan yang mudah membuka selangkangan untuk laki-laki manapun. Selangkanganku terlalu mahal untuk digratiskan, Yura.”

Yura mengetatkan rahang mendengar ucapan Nadia. Selama perselingkuhannya dengan Bastian, ia merasa tidak pantas untuk disalahkan. Karena Bastian yang memulai duluan. Bastian selalu mengeluhkan tentang hubungannya dengan Nadia, sehingga hal itu menjadi cela untuk Bastian menjalin hubungan dengan yang lain.

Memang selama menjalin hubungan dengan Nadia, Bastian tidak pernah bisa menyentuh Nadia. Nadia punya banyak alasan untuk menolak ajakan Bastian tidur bersama. Jangankan bisa tidur bersama, bahkan berciuman saja Nadia selalu menolak. Alasan Nadia adalah dia ingin menjaga kesuciannya sampai dihalalkan oleh Bastian.

“Oh ya, ngomong-ngomong, bukannya kamu hamil ya? Ke mana itu perut? Sudah lahiran kamu? Kok cepat sekali?” Nadia bertanya sekaligus menyindir Yura yang ia ketahui sudah hamil duluan sebelum menikah dengan Bastian. Padahal baru beberapa bulan lalu, tapi sekarang mengapa perut Yura tidak terlihat seperti orang yang sedang hamil?

“Aku keguguran.”

“Oh, kasihan sekali. Keguguran atau sejak awal kamu memang tidak hamil? Kalaupun memang kamu hamil, apa anak itu benar anaknya Bastian?”

“Kamu curiga sama aku, Nad?”

“Tidak, aku tidak curiga. Hanya saja aneh rasanya. Tiba-tiba hamil, terus tiba-tiba juga keguguran. Aneh kan?”

Yura terlihat salah tingkah. Nadia menatapnya dengan seksama, seolah tengah meneliti raut wajahnya.

Sementara di seberang, Yudha tengah memperhatikan interaksi Nadia dengan Yura. Yudha yang hendak pergi karena Maura meneleponnya, meminta ia segera menyusul ke rumah sakit itu, menghentikan langkahnya sejenak.

Ia merasa sedikit penasaran, apakah Nadia saling mengenal dengan Yura, istri Bastian Prayoga, pemilik Prayoga Hotel Slipper, produsen sandal khusus hotel. Produsen sandal itu sudah cukup lama bekerja sama dengan King and Queen Hotel.

“Ehem ... permisi ...” Yudha menyempatkan waktu untuk menyapa begitu ia melewati dua perempuan yang sedang berbincang itu. Namun perbincangan mereka sepertinya diwarnai dengan ketegangan, bisa dilihat dari ekspresi wajah mereka yang terlihat kurang ramah.

Yura dan Nadia tersentak, langsung menoleh ke arah sumber suara. Yura sontak melebarkan senyuman yang ia buat semanis mungkin demi terlihat cantik dan menarik begitu melihat siapa yang datang. Sedangkan Nadia terlihat biasa-biasa saja.

“Eh, Pak Yudha?” balas Yura menyapa dengan suara yang lembut. Pria di depannya ini terlalu sayang jika dilewatkan.

“Bukannya urusan kamu sudah selesai?”

“Sudah, Pak. Semuanya sudah beres. Pesanan juga sudah dikirimkan. Oh ya, Pak Yudha mau ke mana? Sepertinya Pak Yudha buru-buru sekali.”

“Saya ada urusan sebentar.” Sesekali Yudha melirik Nadia yang terlihat cuek. Gadis itu sedikitpun tidak tertarik, baik dengan kehadirannya maupun dengan obrolannya.

Gadis itu, Nadia terlihat resah. Kepalanya celingukan mencari di mana letak jam dinding. Untungnya, di belakang meja lobi menggantung sebuah jam dinding yang berukuran cukup besar, sehingga ia bisa melihat sudah pukul berapa sekarang.

Sedetik kemudian gadis itu beranjak pergi tanpa berpamitan. Pandangan Yudha mengikuti, menatap punggung gadis itu yang sedang berlalu pergi. Yudha bahkan tidak memperhatikan lagi Yura yang sedang melempar topik kepadanya.

“Ngomong-ngomong, jika ada kesalahan dalam pengiriman barang, atau semisal mungkin Pak Yudha merasa kurang puas dengan pro_”

“Maaf, saya permisi.” Yudha memotong dengan cepat kalimat Yura. Bergegas ia menyeret langkahnya meninggalkan lobi. Tergesa-gesa sembari mengeluarkan ponsel dari saku.

****

Nadia sudah berada di selasar hotel. Ada kelegaan ketika ia pergi meninggalkan Yura, sahabat yang sudah memberinya luka terdalam. Sahabat yang pernah ia sayangi namun menyakitinya dengan begitu hebat.

Nadia melihat ke kiri dan ke kanan, menunggu sampai beberapa mobil berlalu untuk ia menyeberang turun dari selasar. Baru saja satu kakinya mengayun, tiba-tiba sebuah suara agak familiar terdengar dari sisi kirinya.

“Mau barengan?” tawar seseorang.

Nadia langsung menoleh ke arah sumber suara. Ia sedikit terkejut melihat Yudha yang tiba-tiba sudah berdiri di sampingnya.

“Sepertinya kamu buru-buru. Barangkali saja kita searah,” kata Yudha lagi. Padahal tidak ada niatannya untuk menawari tumpangan pada Nadia. Namun entah mengapa dorongan dalam dirinya begitu kuat, bahkan sampai mengalahkan ego dan logikanya.

“Bapak sendiri mau ke mana?” tanya Nadia tanpa sungkan lagi.

“Rumah sakit Medistra.”

“Kita tidak searah kalau begitu. Tapi terima kasih banyak atas tawarannya. Saya permisi dulu, Pak.” Nadia hendak beranjak, namun Yudha mencegahnya dengan sebuah pertanyaan yang sebenarnya tidak seharusnya ditanyakan oleh seorang pimpinan.

“Sudah bertemu dengan Bu Nana?”

“Oh, sudah, Pak. Sudah ketemu tadi. Sekali lagi terima kasih banyak ya, Pak. Saya sudah diterima kembali bekerja di tempat ini. Terima kasih juga kue saya sudah diborong, bahkan bayarannya dilebihkan. Semoga rejeki Bapak semakin melimpah ruah.” Nadia tersenyum lebar, dalam hati merasa sangat bersyukur masih ada orang baik seperti Yudha yang mau membantunya.

Atas ucapan terima kasih beruntun Nadia itu, Yudha tidak memberikan ekspresi yang sama dengan Nadia. Wajahnya masih datar-datar saja, tidak ada senyuman yang terbentuk di wajah tampan itu.

“Kalau begitu saya mohon pamit dulu. Mari, Pak. Permisi.”

“Besok jangan sampai terlambat. Hotel butuh karyawan yang loyal.” Namun sekali lagi kalimat Yudha itu mengurungkan ayunan kaki Nadia. Seolah sengaja menunda kepergian Nadia.

“Siap, Pak. Saya pastikan saya adalah karyawan yang paling loyal. Selamat siang, Pak. Sampai jumpa lagi,” balas Nadia, kemudian bergegas pergi.

Yudha hendak kembali mengatakan sesuatu saat tiba-tiba ponselnya berdering dan menampilkan nama Maura pada layarnya.

“Sayang, kamu cepat dong ke sini. Tolongin aku.”

-To Be Continued-

1
Elisabeth Ratna Susanti
top banget 🥰
aleena
apakah ada pesan terakhir, yg Akan disampaikan rizal, mengenaii anaknya yg di Bawa ke LN
〈⎳ FT. Zira
kalo organ vitalnya sampe kena.. medong dong/Scare//Scare//Scare//Scare/
〈⎳ FT. Zira
kasusmu jadi bertumpuk gini Maura.. 😮‍💨😮‍💨
〈⎳ FT. Zira
kan bener...
〈⎳ FT. Zira
dari sini bisa disimpulkan yg ketusuk Rizal dong😱
〈⎳ FT. Zira
jelas lah.. tanya aja kalo nyalinya masih ada sisa🤧
〈⎳ FT. Zira
kaget kan dirimu.. /Smug/
〈⎳ FT. Zira
kan dirimu yg mulai..😮‍💨😮‍💨
Jeng Ining
sejahat²nya Maura sm Yudha masih jahat perlakuan Maura ke Rizal loh.. 😡🤬.. Rizal sebenernya org baik, ya meskipun klo org baik ya ga bakal selingkuhin istri sahabat rasa sodara juga sih🙄
Ziezah Azizah
ih geram aku sama si Maura nih
kasian si Rizal ....
oke lanjut Thor tetap semangat up nya 💪
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
diihhh... sok merasa tersakiti...
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
sebelum kamu mengikuti semua kemauanmu?? kemauanku mungkin kak
Jeng Ining
kejadian di lorong, mungkinkah Rizal yg tiba² dtg lalu menyelamatkan Yudha dn Nadia🫣
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): bisa saja kk
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
apakah Rizal yang tertusuk ..
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): belum tau kk
total 1 replies
mama
yudha ny aj yg cepat.. banyak ngomong jd greget
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): sabar kk🤭🤭
total 1 replies
Santai Dyah
lanjut Thor
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): oke👌🏻😉
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
otaknya dah geser dia🤧🤧🤧
〈⎳ FT. Zira
mantan mu Yud/Proud/
〈⎳ FT. Zira
otak mesumnya mulai bekerja/Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!