NovelToon NovelToon
Sugar Baby Sang Cassanova

Sugar Baby Sang Cassanova

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / One Night Stand / Beda Usia
Popularitas:7.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desy Puspita

Spin Off Tawanan Cinta Pria Dewasa.

Dua kali gagal dalam pernikahan, Justin Anderson menganggap semua wanita itu sama. Sebatas mainan dan hanya merepotkan, bahkan tidak ada wanita yang membuat dia betah.

Hingga, takdir justru mempertemukannya dengan seorang gadis cantik yang terjebak keadaan. Agny Tabina, gadis belia yang dipaksa terjun ke dunia malam akibat keserakahan pamannya.

"500 juta ... tawaran terakhir, berikan gadis itu padaku." - Justin Anderson.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11 - Justin?

Terlanjur basah dan Agny terpaksa tenggelam dalam lautan kelam ini. Gadis itu semakin berdebar ketika malam mulai gelap, setelah diberikan waktu istirahat oleh Edward malam ini sesuai tuntutan pria itu dia harus kembali. Tidak peduli meski sebenarnya tubuhnya sedikit meriang entah apa sebabnya, Agny hanya berpikir dia kurang tidur.

"Bisa sendiri, Sist."

Wanita itu menolak kala pria bertulang lunak itu hendak memoles wajahnya. Agny yang sudah pernah dipakai dipaksa Edward untuk tidak minta diperlakukan khusus karena statusnya sudah sama saja. "Yakin? Kalau kurang cucok yey dipulangin eike yang kena," ujarnya sama sekali tidak yakin kala Agny menolak goresan tangan pria itu.

"Iyaa, Shay!! Eike mah bisa sendiri ... tenang, tidak akan jadi masalah."

Pekerjaan semacam ini apa spesialnya hingga harus dipersiapkan bak model internasional, pikir Agny bingung sendiri. Jika hanya memoles wajah secantik mungkin, dia juga bisa.

Sesuai permintaan Edward, malam ini akan ada pria yang harus dia layani. Edward tidak mengatakan dengan jelas siapa pria yang hendak membayar jasanya saat ini, dia penasaran siapa lagi pria gila yang rela membayar mahal hanya untuk wanita seperti dia.

Selesai memoles wajahnya senatural mungkin, Agny keluar dan menghampiri Edward yang sudah menunggunya. Masih dengan dada yang berdebar dan Agny menatap ke depan sebelum kemudian masuk ruangan kerja Edward, tidak langsung ke kamar seperti kemarin.

"Hello my angel, woah ... auranya memang berbeda, cantik sekali."

Pujian yang sama sekali tidak membuat Agny tersanjung, dia bahkan menatap Edward datar kemudian duduk di sofa seraya menunggu perintah selanjutnya. Menyebalkan sekali, tapi ini adalah cara yang memaksanya dewasa demi hutang orangtua Agny agar dianggap lunas oleh pamannya.

"Duduk dulu, kamu mau susu, teh ata_ ah iya aku lupa kamu tidak minum alkohol ya ... jadi mau apa?"

"Wedang jahe kalau ada," ucap Agny asal tanpa menatap Edward sedikitpun, pria itu berdecak kemudian kala mendengar permintaan Agny.

"Yang ada saja, Agny ... kamu pikir ini dimana?"

Banyak anak-anak yang berada dibawah naungannya, baru kali ini dia menemukan wanita yang bersikap seakan sengaja membuat jiwa Edward resah dan luar biasa ingin marah.

Diberi hati minta jantung, penawaran itu akhirnya gagal kala ponsel Edward berdering. Agny mencoba mencuri dengar pembicaraan mereka, Edward yang sengaja duduk di sebelah Agny segera bergeser kala wanita itu kian dekat saja.

"Ck, sana."

"Tamuku siapa?" tanya Agny padahal panggilan Justin baru saja berakhir.

"Rahasia, siapkan saja dirimu ... dia memintamu datang ke apartementnya," ujar Justin dan itu adalah kali pertama Agny harus menghampiri tamunya, sedikit menyebalkan tapi dia harus tetap lakukan.

"Ongkos ditanggung siapa?" tanya Agny khawatir sekali jika biaya tersebut akan menjadi tanggung jawabnya pribadi.

"Bimo yang antar, tenang saja ... perhitungan sekali."

Harus, dia harus perhitungan mulai saat ini. Dia jadi begini juga akibat sang papa yang tidak memperhitungkan banyak hal hingga pada akhirnya dibuat terpedaya adik sendiri.

Selang beberapa saat, Bimo benar-benar datang dan siap untuk mengantar Agny ke apartement Justin. Kali pertama dia merasakan dinas malam seperti yang kerap dikatakan wanita lain di tempat ini, sepanjang perjalanan Agny berharap sekali pria yang harus dia layani kali ini lemah syah*wat.

Batinnya terus berharap bahkan ketika sudah berada di sebuah apartement yang dia ketahui sebagai habitat orang-orang kaya di ibu kota. Berada di belakang Bimo dengan kaki yang sama sekali tidak bisa diam, dia berdebar dan khawatir dengan nasibnya beberapa menit kemudian.

"Bim."

"Kenapa?" tanya Bimo melirik ke arahnya sebentar, Agny yang terlihat pucat membuat pria itu sedikit bingung.

"Kebelet, gimana dong?"

"Ck, merepotkan ... sebentar lagi sampai, numpang di toilet Pak Justin kan bisa."

Bimo tidak sengaja mengucapkan hal itu, padahal sudah Edward ingatkan jangan pernah menyebut nama tamunya di hadapan Agny. Pria itu gelagapan, apalagi kala Agny mengerutkan dahi dan bertanya berkali-kali padanya.

"Siapa?"

"Alvin."

"Bohong, tadi aku dengar kamu menyebut nama Justin."

Ting

Lift terbuka dan itu adalah penyelamat Bimo hingga pria itu menarik Agny keluar segera. Masih dengan wajah bingungnya, Agny penasaran dan telinganya tidak mungkin salah. Jelas-jelas Bimo menyebut nama Justin beberapa saat yang lalu.

Terserah, Agny merasakan miliknya seakan hampir banjir. Kenapa juga harus tiba-tiba, seakan sebelumnya tidak punya waktu dan ini sangat menyebalkan sekali. Menunggu pintu itu terbuka, Agny bahkan menekan bagian bawah perutnya karena rasanya sudah menjalar hingga ke permukaan.

"Sssshh aaww, Bim!! Minta cepat bukanya, tidak lucu sampai pip_"

Di tengah kebingungannya, pintu kini terbuka dan Agny merasakan ini adalah sebuah anugerah. "Ya Tuhan dari tadi harusnya ... Toiletnya dimana?" tanya Agny tiba-tiba hingga membuat Justin ikut gelagapan menjawabnya.

"Aduh cepet dimananya!! Aku tidak tahan lagi tolonglah," desak Agny membuat Justin menjawab hanya dengan mengarahkan telunjuknya.

Justin bahkan berbalik untuk memastikan Agny tidak tersesat. Pria itu menatap bingung Bimo yang juga sama bingungnya, ketika di hadapan Edward seakan enggan menjalani profesi itu. Kini, tuan rumah bahkan belum masuk dia sudah menerobos masuk seolah tempat ini adalah miliknya.

"Kau tidak salah? Dia gadis yang kemarin, 'kan?"

"Tidak, Agny hanya satu ... kenapa berpikir begitu?" tanya Bimo mengerutkan dahi karena memang dia penasaran apa maskud pria itu bertanya hal demikian.

- To Be Continue -

1
Rapa Rasha
dah tamat makasih kakak
Rapa Rasha
apa Arga suka via
Rapa Rasha
bian siapa ya
Rapa Rasha
😂😂😂😂😂
Rapa Rasha
cuaku Agaku
Rapa Rasha
kompak slalu ya mereka
Rapa Rasha
gk bisa bayangin deh hebohnya di dlm mobil
Rapa Rasha
gimana keny
Rapa Rasha
tahan emosi justin
Rapa Rasha
Justin takut di tinggal agny
Rapa Rasha
zayyan tersindir ya
Rapa Rasha
itu Justin ya cemburu pasti
Rapa Rasha
duh bumil ngidam nya
Rapa Rasha
awal seneng la belakangan agny sedih sabar ya
Rapa Rasha
parah emang mereka tpi kocak seneng deh lihat persahabatan nya
Rapa Rasha
ngidamnya agny gk bisa di prediksi oleh BMKG
Rapa Rasha
Justin buka puasa
Rapa Rasha
banyak iklan kakak
Rapa Rasha
ada aja kmu just
Rapa Rasha
😂🤣😂🤣😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!