Prince play boy tingkat dewa yang sudah terkenal dengan ketampan nya, cukup dengan lirikan nya mampu membuat para kaum hawa menjerit histeris meminta Prince untuk menikahi mereka.
Suatu hari Prince mendapatkan tantangan untuk memacari siswi terjelek disekolah nya selama seminggu, namun jika ia menolak hukuman yang harus ia terima yaitu memutuskan semua pacar nya yang sudah tidak terhitung jumlah nya.
Prince mau tak mau menerima tantangan teman nya yaitu memacari adik kelas nya yang di cap siswi terjelek disekolah.
Berniat untuk mempermainkan adik kelas nya, Prince justru terjebak oleh permainan nya sendiri.
bagaimana kelanjutan nya, langsung cek sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulismalam4, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salah paham
huffff
Entah sudah berapa kali helaan nafas itu terdengar, Margaret menatap tangannya yang terpasang infus, sudah tiga hari ia tidak masuk sekolah dan berada di rumah sakit.
Margaret tersenyum tipis saat membayangkan wajah panik Prince saat tak menemukan nya selama tiga hari ini.
Clek!
Margaret tersenyum saat seorang perawat masuk kedalam ruangan nya.
"Apa senyum-senyum!" ujar perawat itu galak.
Perawat itu mengganti infus Margaret dan sesekali mendengus kasar, Margaret terkekeh geli melihat tingkah perawat itu.
"Kapan Mar boleh pulang Kak?" tanya Margaret.
Perawat itu menatap Margaret sinis, lalu mengambil suntikkan menyuntikkan cairan kedalam infus nya.
Tak!
Perawat itu menyentil dahi Margaret lalu berceka pinggang menatap nya marah.
"Masih mau pulang hah? Kau itu sudah harus dirawat secara intensif Margaret" ujar nya marah.
"Kau selalu saja mengabaikan penyakit mu, lihat kemarin kau kembali drop dan membuatku khawatir " ujar nya lirih.
"Mungkin Mar terlalu capek kak, Mar juga udah dapat pekerjaan baru yang mana jam kerja nya dari soreh, jadi Mar bakal berhenti kerja malam" ujar nya tersenyum tipis.
Perawat itu menghela nafas panjang, tatapan nya berubah menjadi lembut.
"Mar sampai kapan kau akan membiarkan penyakit mu? Apa kau tak mau berjuang? Kau masih muda" ujar nya lirih menatap Margaret senduh.
Margaret tersenyum tipis menatap infus ditangan nya.
"Jika Mar bisa memilih, Mar juga gak mau menyerah Kak" ujar Margaret lirih.
__________
Margaret berjalan menelusuri Koridor sudah seminggu sejak dia tidak masuk, dan kini dengan kaki kecil nya dia berjalan dengan pelan.
Brak!
Margaret tersentak saat tak sengaja menabrak tubuh seseorang.
"maaf" ujar lirih dan langsung berdiri, tubuh kecil dan kurus itu semakin lemah dimakan oleh waktu.
Margaret tak menatap lagi siapa yang ia tabrak, ia langsung berjalan melewati orang yang ia tabrak.
Grep!
Tubuh Margaret ditarik ke belakang dengan kasar. Ia mendongak, dan di hadapannya berdiri Prince dengan ekspresi seram dan marah.
“Ke mana aja Lo?!” suara Prince terdengar penuh emosi, campuran antara kemarahan dan kekhawatiran.
Margaret menghindari tatapannya, mencoba melepaskan genggaman tangannya, namun sia-sia.
"Gue hanya butuh waktu sendiri," jawab Margaret.
"Waktu sendri? 1 Minggu Lo gak masuk sekolah dan 1 Minggu juga gue hampir gila karna lo!" Bentak Prince.
Margaret menatap Prince dengan tatapan yang tidak bisa diartikan, Margaret melepaskan cengkraman tangan Prince dari tangan nya dan pergi berlalu begitu saja tanpa menjawab.
______
Prince dengan penampilan acak-acakan nya berjalan di koridor sekolah yang mulai sepi itu dengan urat yang menonjol dilehernya, yang menandakan berarti dia sedang marah.
Sesampai nya dia di depan pintu yang bertuliskan OSIS itu dengan amarah yang menggebu Prince menendang pintu hingga terlepas dari tempat nya, tentu saja perbuatan nya itu membuat orang yang berada didalam ruangan itu terkejut.
Kemarahan nya semakin menjadi saat melihat pemandangan didepan nya, seorang siswi dan siswa dengan posisi yang membuat orang yang melihat nya salah paham.
BUGH!
BUGH!
BUGH!
"Jauhin punya gue sialan!"
BUGH!
BUGH!
Setelah puas memukul Siswa didepan nya hingga tak sadarkan diri Prince menarik kasar tangan Margaret yang tadi bersama siswa itu, dengan langkah terseok Margaret itu mengikuti Prince didepan nya yang berjalan dengan cepat.
BRAK!
BUGH!
"BERAPA KALI HARUS GUE BILANG SAMA LO, LO ITU PUNYA GUE!"
"Bisa gak sih sehari aja lo gak usah genit, gatel lo mau digaruk Hah!"
Emosi Prince itu semakin menjadi saat Margaret itu tak menanggapi ucapan nya, justru orang didepan nya ini hanya diam menatap nya, seolah dia tak bersalah bahkan tak ada raut takut dimata nya.
"LO DENGAR GUE GAK HAH!" teriak Prince itu.
"Udah?" bukan nya menjawab Margaret justru malah bertanya.
HIKS!
Margaret menghela nafas berat lalu menarik Prince kedalam pelukan nya, ia menepuk-nepuk pelan pundak Prince yang menangis itu.
"A-Ayang hiks jahat!"
"Ayang ciuman sama osis tadi hikss!'
"Ayang udah gak cinta lagi sama gue hikss!'
"Ayang udah gak sayang lagi sama gue hikss!"
" KIta gak ciuman" ujar Margaret tenang.
"BOHONG!"
Prince langsung melepaskan pelukan nya membantah ucapan Margaret, Prince mencengkram kuat kedua pipi Margaret.
"Jelas-jelas gue lihat dengan mata kepala gue sendiri lo ciuman dengan osis itu!"
"Ternyata lo murah juga ya jadi cewek, gak puas lo dengan gue hah! sampai cari pelampiasan lain!" ujar nya menyentak kasar pipi Margaret.
Karna masih diliputi amarah, Prince keluar dari gudang meninggalkan Margaret yang terdiam ditempat nya, selang beberapa detik garis tipis terbit dari bibir Margaret itu.
"Sialan!"
___________________