NovelToon NovelToon
IRREGULAR

IRREGULAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Anime
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Echo Gardener

Ketika penggemar webtoon <Tower of God>, Arkan, tidak sengaja bertransmigrasi ke tubuh Neon Argarither dan menjadi bagian dari karakter webtoon <Tower of God> itu sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Echo Gardener, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Sehari sebelum Neon bertemu dengan Esentia, tepat di hari yang sama setelah Bam ke-25 memasuki Menara dan berhasil melewati ujian yang diberikan oleh Headon, kini Bam ke-25 dan juga Black March yang melindunginya mulai menuju Lantai Ujian berikutnya. Kemudian Yuri Zahard dan Evan mulai menyusul lokasi Bam ke-25 untuk mengambil kembali Black March yang telah dipinjamkannya.

Tadi itu sebuah pertemuan yang menarik. Aku penasaran selanjutnya akan seperti apa, wahai bayi kecilnya Neon Argarither, pikir Headon melihat kepergian Bam ke-25, Black March, Yuri Zahard dan juga Evan.

Lalu Headon yang tersenyum menoleh ke belakang dan berkata, "Kau lihat tadi? Anak itu sudah naik. Apa yang akan kau lakukan selanjutnya, Nona?"

...****************...

Bam ke-25's POV

Wussh—!

Wung!

Wung!

Aku membuka mataku, tidak melihat kegelapan hanya ada terang yang terlihat, juga ada benda aneh melayang di atas sekitar warna biru dan putih, serta terdapat benda atau semacamnya berwarna kuning yang memadati area di sekitarku.

Aku mengambil potongan kuning itu dan memakannya, tidak lama aku memuntahkannya karena rasanya sungguh tidak enak.

"Aa... tes mik, tes mik! 1, 2, 3! Halo, para Regular yang berhasil sampai ke Menara ini! Dengan tulus kami menyambut kedatangan kalian semua di Lantai 2!"

Aku bangun dan berdiri sambil melihat benda melayang yang mengeluarkan suara.

"Ini adalah Lantai Evankhell dan bisa disebut juga Lantai Ujian! Karena di sini kami akan menguji kepantasan kalian untuk menaiki Menara ini! Sekarang... mari kita mulai ujian yang pertama!"

Aku baru saja sampai... tapi aku harus lulus ujian yang pertama ini untuk bertemu dengan mereka berdua.

"Aturannya sederhana! Ada 400 peserta Regular di sini! Dan dari 400 peserta, silakan kalian kurangi jumlahnya hingga tersisa 200 sebelum waktu yang ditentukan habis!"

400 sampai 200 katanya? Itu pengurangan yang sangat banyak.

"Kalian bebas menggunakan cara apa pun itu! Dan ujian akan berakhir saat peserta Regular telah tersisa sampai 200!"

Bebas menggunakan cara apa pun? Apa maksudnya?

"Ah, hampir saja lupa! Kalian juga bisa mengecek jumlah peserta Regular dan waktu yang tersisa di pocket kalian lho~ Kalau begitu semuanya... bersiap~ dan... mulai!"

Firasat buruk datang bersamaan dengan suasana mencekam.

400 peserta menjadi 200...

Menggunakan cara apa pun... dan itu artinya—

"UWAAAAAA!"

Wussh—!

Angin membawa bau darah ke penciumanku, seketika firasat burukku menjadi kenyataan. Dan intuisiku berkata untuk segera lari dari sini!

Dengan begitu, aku mulai berlari dengan sekuat tenaga. Tiba-tiba saja seorang bertubuh besar muncul dari benda kuning itu dan dia mulai mengejarku.

"Oi, berhenti!" teriaknya.

Dia ingin aku berhenti? Untuk apa? Membunuhku? Tentu saja aku tidak akan berhenti!

Syuung—!

Orang bertubuh besar itu mengayunkan senjatanya ke arahku. "Percuma saja kau lari, karena itu hanya akan membuatmu lelah! Lebih baik kau berhenti saja!"

Tentunya aku menghindari serangannya lagi.

Duash!

"AAH!"

Aku hampir saja terjatuh, tapi untungnya aku lanjut menyeimbangkan tubuhku dan berlari tanpa melihat ke belakang. Aku bahkan tidak tahu kalau ada seseorang yang mengincarnya juga dan mungkin saja seseorang lainnya mengincarku juga. Untuk bisa ke Lantai selanjutnya... aku harus lari terlebih dulu dan mungkin setelahnya aku akan bertarung!

...****************...

Di Lokasi yang berbeda, ada seorang pemuda berambut biru sedang menatap pria merah bertubuh besar serta memiliki empat tangan yang masing-masingnya memegang sebuah pedang.

Tanpa rasa takut pemuda berambut biru itu bertanya pada pria merah bertubuh besar.

"Hei, merah! Kenapa kau mau membunuhku? Padahal aku tidak melakukan apa pun padamu, kan?"

"Ha? Kau tak paham ya?! Kita harus saling membunuh! 200 yang tersisa adalah pemenang untuk Lantai Ujian ini!"

"Oh, kau bahas ujian? Hm... jadi begitu cara berpikir orang bodoh ya?" kata pemuda berambut biru setengah berbisik.

"APA KATAMU?! CUKUP DENGAN OMONG KOSONGMU ITU! SAATNYA UNTUK MEMBUNUHMU, DASAR BODOH!"

Keempat tangan yang memegang pedang mulai mengarah pada pemuda berambut biru di hadapannya dengan cepat, hanya saja tidak ada yang terjadi, tidak ada jeritan ataupun darah. Keempat pedang itu ternyata tertahan oleh sebuah tas koper yang dibawa oleh pemuda berambut biru itu.

Trek— trek!

"Tapi aku tidak setuju dengan perkataanmu itu." kata pemuda berambut biru dengan tenang.

"Kuh! Tas macam apa itu yang kau bawa?!"

"Menurutku, saat pertama mendengar tentang ujian ini... ku pikir seseorang akan membunuh 200 peserta supaya lulus ujian ini. Dan saat dia membunuh 200 peserta, akan ku jadikan yang 200 sebagai teman satu tim. Peraturan pun tidak membatasi bagaimana caranya... jadi, peraturan itu ku manfaatkan untukku. Dengan begitu kau jadi bisa mendominasi dan menguasai."

Sssh—

Tangan lain pemuda berambut biru itu mulai mengambil sesuatu dari dalam koper yang sedang menahan serangan keempat pedang.

"Tapi kau... tidak layak untuk menjadi 200 peserta itu."

Jleb!

Pemuda berambut biru dengan cepat menghunuskan sebuah pisau dari dalam tas kopernya ke titik vital pria merah bertubuh besar hingga tubuhnya terjatuh bersimbah darah.

Melirik sebentar ke tubuh si merah yang sudah menjadi mayat tersebut, kemudian berjalan menuju lokasi lain.

"Ah... apakah ada yang pantas untuk diajak naik ke Menara?" gumamnya.

...****************...

Dan di lokasi berbeda lainnya, tidak jauh dengan lokasi Bam ke-25 yang sedang berlari. Seorang penembak jitu sedang mengawasi Bam ke-25 dari atas bukit.

"Lucu sekali anak itu. Dia berlari pun akan ketahuan kalau aku sudah—"

Tap!

Tap!

Tap!

"Minggir."

Penembak jitu yang masih mengawasi Bam ke-25 hanya bisa berkata dengan kesal. "Apa maksudmu dengan 'minggir'? Kau menyuruhku pergi dari tempatku? Cari tempat lain saja sana!"

"Minggir... atau aku akan menyingkirkanmu."

Seketika saja si penembak jitu merasakan kalau tubuhnya menjadi ringan dan mengetahui kalau dirinya diangkat dan dibuang ke belakang begitu saja.

"AAAH!"

Bruk!

"Ah, sial! Maumu apa sih?!"

"Enyahlah. Tempat ini hanya milik para pemburu."

"Kau! Tiba-tiba muncul dan merebut tempatku! Apa maumu, sialan?!"

"Apa ini? Cokelat batangan?" tanyanya sambil merebut senjata si penembak jitu.

"Itu senjataku—"

Buaya berjalan itu baru saja membuang senjata tanpa rasa bersalah.

"HEI, BAJINGAN! SIAPA YANG MEMINTAMU MEMBUANG SENJATAKU, HUH?! KAU TIDAK TAHU BERAPA BANYAK UANG YANG KU HABISKAN UNTUK MEMBELI SENJATA—"

"Bla... bla... bla— berhentilah mengoceh. Mau bertarung denganku, hah?"

"S-Sial! K-Kau akan mendapatkan ganjarannya, dasar buaya! Akan ku tembak kau tepat di antara 2 mata, tunggu saja!" si penembak jitu akhirnya menyerah dan kabur menjauhi dari tempatnya yang sudah direbut.

Buaya berjalan itu mendengus kesal melihat tingkah laku pemilik cokelat batangan. Kemudian dia melihat ke bawah dan mencari seseorang yang layak untuk diburu olehnya.

"Ini... benar-benar banyak—hm? Perasaan apa ini?"

Melirik ke arah kadal hijau yang tersenyum melihat ke arahnya.

Bukan dari kadal hijau itu, tapi dari senjatanya. Senjata yang kuat... sangat kuat, pikir buaya tersebut.

"Yang itu akan sulit—"

Tunggu... ada sesuatu yang mirip dengan senjata kadal itu. Di dekat sini..., pikirnya sambil mencari sesuatu yang mirip dengan senjata milik si kadal.

"Ketemu!"

Melihat ke seorang anak lelaki membawa senjata berwarna hitam yang sepertinya ingin melawan musuh di depannya dengan memasang kuda-kuda aneh.

1
Jeanette
Lanjut!!!!
Royality Emperor
Next
Ymir
Pikaaaachu!!!!
Nanika
Lanjut~~~~
Toaru Kagaku
Next!
Aceela
PD banget nih kakek satu
Aceela
Parah ngatain orang tuanya si Baam
Royality Emperor
Jir bintang 1🗿
Michelle
Lanjut!!! dan lucu banget itu si Neon
Ymir
well, kalo diposisi dia juga bakal begini kali🗿
Ariana
Hahahahahaha/Facepalm/
Diablo
Kata-katanya bos🫵
Fahrein Hearts
Btw, lanjut yoi!
Fahrein Hearts
So speechless🗿
Aceela
Lanjutkan sampai tamat! Dan semoga gk ada twist
Ariana
wow, mereka bahkan tidak mencari tahu kebenarannya
Anya
lanjut
Toaru Kagaku
Kiyowo banget sumpah nih anak🥺
Michelle
tim asam manis🥺
Ymir
Lanjut ya kak~
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!