NovelToon NovelToon
Istri Kecil Tuan Muda

Istri Kecil Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak / Tamat
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.5
Nama Author: NG STORY

Shaerin seorang gadis cantik yang berusia 18 tahun, hidupnya yang tidak berkecukupan dan sederhana kadang-kadang menjadi ejekan di sekolahnya.

Dia memiliki kekasih dan sahabat yang selalu menyemangatinya dan membantu kerap jika Shaerin sedang dalam masa sulit.

Tapi tanpa disangka, mereka berdua justru telah mengkhianati Shaerin dengan hubungan gelapnya, hal itu membuat Shaerin kecewa dan sakit hati.

Suatu hari dirinya diharuskan menikah oleh sang Ibu untuk melunasi semua hutangnya kepada keluarga Algio, Shaerin di nikahkan dengan anak tengah dari keluarga Algio.

Sifat laki-laki itu berbanding balik dengan Shaerin. Cuek, kasar dan keras kepala. tapi jauh dari itu semua ternyata ia memiliki trauma masa kecil yang membuatnya menjadi sangat menderita.

Akankah Shaerin dapat membantu laki-laki itu untuk menghilangkan rasa trauma masa kecilnya? Karena mau bagaimanapun mereka menikah tanpa di dasari cinta dan hanya di atas kertas saja. ataukah mereka akan saling mencintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NG STORY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18

Paginya saat Kaivan hendak pergi ke dapur, ia terkejut saat melihat Shaerin yang keluar dari kamar pelayan dengan rambut yang sedikit acak-acakan.

"Nona kecil kenapa tidur di kamar Bi Tiara?" tanya laki-laki itu.

"Jangan tanyakan kepadaku, tanyakan saja kepada Tuanmu itu."

Di meja makan sudah ada Jayendra, Clarie, Kenan dan juga Ziel yang hendak memulai sarapannya.

"Kenapa dia muncul di kamar pelayan? apakah Ziel mengusirnya dari kamar?" batin Clarie merasa senang.

Ziel menghembuskan nafasnya lalu meninggalkan meja makan untuk menyusul istri kecilnya ke dalam kamar.

"Barang-barang yang ada dimeja, kau mendapatkannya dari mana?" tanya Ziel menghentikan langkah Shaerin yang hendak masuk kedalam kamar mandi.

"Oh itu, aku membelinya bersama Kenan."

"Cih, kau menggoda adikku untuk memoroti uangnya?"

"Sikapmu tidak jauh berbeda seperti Ibumu." lanjutnya.

Shaerin tidak terima jika Ziel menyamakan dirinya seperti Ibu kandungnya sendiri, mau bagaimana pun dia merasa sakit hati.

"Tuan, tolong jangan samakan aku dengan ibuku, aku tahu dia seperti itu dan kau tidak berhak untuk menghina ibu ataupun keluargaku." kata Shaerin dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kau membelanya? ibumu bahkan menjualmu ke laki-laki kaya, dia tidak perduli dengan masa depan dan harga diri anaknya sendiri,"

"Buah tidak akan jatuh dari pohonnya, kau mungkin-"

"Aku mungkin juga mengikuti jalan ibuku, melayani pria hidung belang diluaran sana? apa itu maksudmu, Tuan?" tanya Shaerin, telapak tangannya sudah ia kepalkan.

Ziel terdiam saat melihat tetasan air mata yang jatuh ke pipi gadis kecil itu, ia menjadi emosi karena takut jika Shaerin akan menggoda adiknya, seperti Delvya yang selalu menggoda dan melayani pria tua kaya raya.

"Aku masih punya harga diri, dan tubuhku mahal, aku tidak akan membiarkan pria manapun untuk mencicipi tubuhku, sekalipun itu adalah suamiku sendiri."

Saat ini Shaerin merasa harga dirinya sudah di injak-injak oleh seorang Ziel Algio, bagaimana jika tidak kesal karena laki-laki itu malah menuduhnya telah melakukan hal yang tidak-tidak seperti Delvya.

Dengan kesal Shaerin masuk kedalam kamar mandi, ia tidak perduli dan akan melupakan perkataan Ziel yang menyakiti hatinya.

"Anggap saja angin lewat, aku harus kuat, kau pasti bisa Shaerin!" ucapnya menyemangati dirinya sendiri.

Pagi itu Shaerin lebih memilih untuk naik bus, ia menolak perkataan Tiara yang menyuruhnya untuk naik mobil dan diantar oleh sopir ke sekolah.

Ziel juga tidak perduli dengan istrinya, masa bodoh istrinya akan pergi kemana dan sekarang dia benar-benar sangat kesal sekali.

Clarie yang melihat itu tersenyum dalam hati, ia berpikir jika laki-laki itu masih menyukainya.

.

.

.

"Ketua kelas yang akan membagikan kelompok, satu kelompok maximalnya tiga orang."

Nevan melangkahkan kakinya untuk mengumumkan kelompok seni, guru menugaskan untuk membuat karya seni tiga dimensi.

"Oke jadi itu kelompok buat hari ini, semuanya sudah dapat kelompok kan?" tanya Nevan.

"Nevan, aku belum dapat kelompok." kata Shaerin sambil mengangkat kanan kanannya.

Semua mata tertuju kearah Shaerin, terutama Nevan. "Sudah dapat, sekelompok denganku." katanya sehingga membuat orang yang ada dikelas itu berbisik-bisik.

"Nevan sepertinya sudah di goda oleh anak buangan itu."

"Cih, sifatnya turun temurun ternyata."

Granesia menatap sendu wajah Shaerin yang saat itu sedang menahan tangis, gadis itu juga manusia dan dia memiliki hati.

"Tapi-"

"Tidak ada penolakan atau kau tidak akan mendapatkan kelompok."

Dengan perlahan Shaerin menghembuskan nafasnya, ia terpaksa harus sekelompok dengan Nevan, laki-laki yang di idolakan satu sekolah.

"Tenang Sha, masih ada aku." ucap Granesia yang ada di samping mejanya.

Shaerin menganggukan kepalanya sambil memaksakan senyum.

***

Ziel saat itu masih ada di kamarnya, ia melihat akun media sosial milik Clarie, wanita yang dulu pernah singgah di hatinya.

"Wajar karena hubungan kita tidak pernah diketahui oleh publik, kau sendiri yang memintaku untuk merahasiakannya,"

"Aku kira kau benar-benar mencintaiku, saat kau meminta putus denganku dan lebih memilih untuk menikah dengan kak Jayendra, aku sangat kecewa sekali kepadamu."

"Ini membuatku sangat kesal sekali, kau benar-benar bodoh."

Ziel menyenderkan punggungnya di dashboard, entah kenapa pikirannya kembali mengingatkan kepada Shaerin.

"Apakah dia benar-benar marah karena ucapanku?"

"Tidak apa-apa, aku tidak perduli, memang itu yang harus aku lakukan agar gadis itu pergi dari kehidupanku."

Disisi lain Shaerin sedang memainkan ponselnya di aula sekolah, ia baru saja melihat pengumuman di mading jika beberapa minggu lagi akan kedatangan Ziel Algio, CEO tampan dan juga kaya raya.

"Dimana Granesia, dia menyuruhku untuk menunggunya disini." gumam Shaerin sambil mengotak-atik ponselnya.

Tiba-tiba saja Naera datang dan langsung membanting ponsel Shaerin ke lantai, hal itu mengundang perhatian murid yang sedang ada di aula sekolah.

"Kau kenapa?" tanya Shaerin sambil menatap ponselnya yang sudah hancur karena Naera membantingnya tadi.

"Kau mau merebut apa lagi dariku?"

Shaerin mengerutkan keningnya, tidak mengerti dengan ucapan yang keluar dari mulut gadis yang ada dihadapannya.

1
febby fadila
nggak ada tobat2x si naera ini
febby fadila
alhmdlah akhirx setelah sekian purnama menunggu selamat ya buat ziel dan sheurin semoga sehat sampai lahiran
febby fadila
waaa alice jodoh untuk kaivan tu
febby fadila
sabar sheurin trus berdoa dan berusaha
febby fadila
knp muter2 mulu si ceritax kapan ziel ngaku klw sheurin itu istrix
febby fadila
emang sheurin aja yg bodoh...
febby fadila
hadeee dasar ular
febby fadila
ibu macam apa seperti itu
febby fadila
berarti jayandra anakx adrian dan ravana...
febby fadila
waaa ada udang di balik bakwan di keluaraga axton
febby fadila
idiii naera bilang sherin pelacur tp dia sllu berhubungan badan denga karel
febby fadila
kasihan sherin kena masalah mulu
febby fadila
nggak usah urusin rmah tangga orang urusin aja istrimu itu
febby fadila
ini yg namax pagar makan tanaman
alin soebank
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
alin soebank
bikin Ziel bucin akut thor
Enitritrieni trieni
Luar biasa
Cherry Bloosem
cerita nya muter2 situ aja,,kapan si ziel ngaku mereka suami istri..lama banget,,dri awal smpai episode ini berantem terus..
s
menggendongnya
Fahri Surbakti Fahri
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!