NovelToon NovelToon
Sama Tapi Berbeda

Sama Tapi Berbeda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:13.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rita Tatha

Memiliki saudara kembar nyatanya membuat Kinara tetap mendapat perlakuan berbeda. Kedua orang tuanya hanya memprioritaskan Kinanti, sang kakak saja. Menuruti semua keinginan Kinanti. Berbeda dengan dirinya yang harus menuruti keinginan kedua orang tuanya. Termasuk menikah dengan seorang pria kaya raya.

Kinara sangat membenci semua yang terjadi. Namun, rasa bakti terhadap kedua orang tuanya membuat Kinara tidak mampu membenci mereka.

Setelah pernikahan paksa itu terjadi. Hidup Kinara berubah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rita Tatha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 01

"Kamu mau pulang sekarang?"

"Ya. Rasanya lelah sekali." Kinara memakai helm yang diberikan oleh Danu—sahabatnya.

Lelaki itu hanya mengangguk dan melakukan motor matic itu menuju ke rumah Kinara. Berteman sejak kecil membuat keduanya begitu akrab. Bahkan, ke mana pun Kinara hendak pergi, Danu selalu mengantar karena gadis tersebut tidak berani mengendarai motor sendiri. Ia masih trauma karena pernah mengalami kecelakaan.

Selama dalam perjalanan, keduanya pun tak henti mengobrol hingga tanpa terasa mereka telah sampai di depan sebuah rumah yang tergolong cukup mewah. Kinara segera turun dan Danu membantu gadis tersebut melepas helm itu.

"Makasih banyak, Nu." Kinara tersenyum simpul. Membuat Danu ikut mengulas senyumnya. "Eh, kamu tidak masuk dulu?"

"Tidak. Aku habis ini masuk kerja." Danu menolak halus. Lalu berpamitan pergi. Kinara hanya mengiyakan dan membiarkan lelaki itu pergi.

Setelah bayangan Danu tidak terlihat, Kinara segera masuk ke rumah. Namun, ketika membuka pintu, ia tersentak melihat kedua orang tuanya sedang duduk bersama tamu. Kinara pun menyalami kedua mama papanya terlebih dahulu. Saat hendak pergi, Mama Yayuk—mamanya Kinara, meminta gadis tersebut untuk duduk di sebelahnya.

"Ara ... Perkenalkan ini Pak Abas dan Ibu Ratmi, dia adalah calon mertua kamu," ujar Mama Yayuk.

Bola mata Kinara seketika membuat penuh. Terdiam dalam beberapa saat sebelum akhirnya ia menatap semua yang berada di sana dengan kebingungan.

"Maksudnya apa, Ma?" tanya Kinara gugup.

"Nanti mama akan jelaskan padamu. Sekarang lebih baik kamu masuk kamar dulu karena kami belum selesai mengobrol."

Kinara terpaku di tempatnya. Raganya terasa sulit untuk digerakkan. Bahkan, debaran jantung yang begitu kencang membuat kakinya serasa lemah. Ia masih belum paham tentang 'calon ibu mertua' yang dimaksud oleh sang mama. Senggolan lengan dari Mama Yayuk seketika membuat Kinara tersadar. Dengan berat, ia berpamitan ke kamar.

***

Gadis itu terus menunggu kedatangan sang mama dengan perasaan yang teramat gelisah. Terus menatap jam dinding yang seolah berjalan lama. Ingin sekali menyusul ke luar dan meminta penjelasan, tetapi dirinya tidak memiliki keberanian.

Helaan napas panjang berkali-kali seolah memecah keheningan di kamar itu. Sejak masuk ke dalam ruangan tersebut, Kinara terus saja duduk di atas kasur. Bahkan, ia yang biasanya sepulang kerja langsung membersihkan diri, rasanya sekarang tidak memiliki kekuatan apa pun lagi.

Ceklek!

Pintu kamar dibuka. Orang tua Kinara berjalan masuk dan duduk di samping gadis tersebut. Kinara menatap orang tuanya dengan penuh tanya. Seolah menuntut penjelasan dari keduanya.

"Ma ... Pa ..."

"Maafkan kami, Kinara. Semua sudah diputuskan dan pernikahan kalian akan dilaksanakan dua Minggu lagi," ujar Papa Soni.

"Kenapa?" Hanya satu kata itu yang berhasil terlontar keluar dari mulut Kinara. Gadis tersebut benar-benar tidak menyangka dengan semua ini. Tidak ada angin ataupun hujan, tiba-tiba dirinya akan dinikahkan dalam waktu dekat dan yang membuat Kinara kecewa adalah mereka yang tidak meminta persetujuan dirinya terlebih dahulu.

"Ini adalah keputusan yang sudah tidak bisa diganggu gugat. Kamu akan menikah dengan Rico," ujar Mama Yayuk dengan begitu santai.

"Kenapa harus aku, Ma? Kenapa bukan Kak Kinan saja?"

"Bukankah kamu tahu? Kak Kinan masih belum selesai dengan kuliah di luar negeri. Papa dan mama tidak ingin semua usaha yang dilakukan sia-sia hanya karena perjodohan ini."

"Lalu aku? Pa ... Ma .... aku seperti Kak Kinan yang juga memiliki cita-cita." Kinara berbicara penuh penekanan.

"Maafkan kami, Sayang. Kalau kami punya biaya berlebih, sudah pasti kamu akan kami kuliahkan dan kamu akan menjadi guru seperti impian kamu. Tapi ...."

"Sudah cukup, Ma. Jangan memberi alasan apa pun lagi. Aku sadar dari dulu aku memang tidak ada istimewanya di mata kalian. Walaupun aku dan Kak Kinan adalah saudara kembar, tapi kalian selalu lebih mengistimewakan Kak Kinan sejak dulu," ujar Kinara kecewa.

Ini bukanlah pertama kalinya kedua orang Kinara mengecewakan gadis itu. Selama ini Kinara lebih memilih diam meski perlakuan mereka berbeda. Ia dan Kinan lahir hanya selisih lima menit saja. Namun, baik Papa Soni maupun Mama Yayuk selalu memperlakukan kakaknya dengan sangat istimewa. Apa pun yang diinginkan Kinanti selalu dituruti termasuk kuliah di luar negeri seperti sekarang ini.

Sementara dirinya? Harus mengubur semua impian dalam-dalam karena orang tuanya berdalih tidak mampu jika menguliahkan dua anak sekaligus. Itulah kenapa sekarang Kinara bekerja di sebuah butik.

"Bukankah kami sudah meminta maaf padamu? Lebih baik sekarang kamu beristirahat dan papa harap kamu tidak membuat masalah atau papa tidak akan segan-segan mengusirmu dari rumah." Nada bicara Papa Soni mulai terdengar ketus. Menandakan bahwa setiap keputusan lelaki itu tidak bisa dibantah sama sekali.

Setelahnya, mereka pergi begitu saja meninggalkan Kinara sendirian. Selepas pintu kamar tertutup rapat. Isakan lirih mulai terdengar. Semakin lama semakin mengeras. Kinara sudah berusaha menghentikan. Akan tetapi, semua percuma. Rasa sakit dan kecewa itu bercampur menjadi satu. Menjadikan luka baru di dalam hatinya.

"Ma ... Ara mau boneka seperti Kak Kinan."

"Nanti ya, Sayang. Kalau kami sudah punya uang. Untuk sekarang, kamu mainan boneka lama kamu dulu ya."

"Pa ... Ara mau kuliah."

"Maaf, Ara. Kuliah kamu ditunda dulu, ya. Kak Kinan mau sudah diterima di luar negeri. Kamu tahu 'kan biaya kuliah di sana tidak murah. Jika menguliahkan kalian berdua, Papa khawatir tidak sanggup dan sayang sekali kalau harus putus di tengah jalan."

"Kenapa Kak Kinan tidak kuliah di sini saja? Bukankah biayanya lebih murah. Supaya Ara dan Kak Kinan bisa kuliah bersama."

"Tidak, Sayang. Kak Kinan tidak mau kuliah di sini."

Sungguh, itu hanyalah sebagian hal yang membuat Kinara kecewa. Setiap kali ia mengingat semua kejadian itu, rasanya ingin sekali marah dan mengamuk. Namun, ia tidak mungkin melakukan itu. Jika sampai itu semua terjadi, sudah pasti ia justru akan mendapat amukan dari kedua orang tuanya.

Ia mengusap air mata yang sudah membasahi seluruh wajahnya. Lalu mengambil ponsel yang tergeletak di sampingnya. Dengan segera, Kinara menghubungi Danu. Hanya lelaki itulah tempat ia mengadu dan mengeluh.

Tiga kali melakukan panggilan, tidak ada satu pun yang diangkat. Ahh, mungkin Danu sedang sibuk bekerja. Kinara hendak mematikan panggilan terakhir, tetapi panggilan itu ternyata sudah terhubung.

"Hallo, Ara. Maaf, aku barusan sedang mandi."

Kinara hanya diam. Ia bingung harus mulai berbicara dari mana dulu. Hanya isakan yang terdengar.

"Ara ... apakah kamu sedang menangis?" Suara Danu terdengar cemas. Lelaki itu bahkan meminta panggilan video, tetapi Kinara menolak. "Katakan padaku, kamu kenapa?"

"Danu ... maukah kamu membawa aku kabur dari rumah?"

Permintaan itu, terlontar begitu saja dari Kinara.

1
@azza
lanjut thor update.........
RiskaCahyani
udah minta duit dikasih banyak pula, masih minta tolong lagi orangtua tidak tahu malu banget, pgn aku masukin karung terus dihanyuti disungai
jangan² nanti minta anak kakaknya diurus oleh ara kalau iya otw bakar rumahnya
Nana Gex
kenapa wanita nya di bikin bodoh kebangetan, jangan2 bpk nya mau Rico jadi suami kakak nya
mbok Darmi
udah dikasih uang masih saja ngelunjak minta yg lain, mau minta ara membujuk danu untuk bersedia menikahi kinan ini pasti, awas ara kalau permintaan ortumu aneh2 ngga masuk akal jgn dituruti, membantu boleh tapi pakai mikir dan logika jgn goblok menuruti semua permintaan nya
A&A
benar" orang tua gak tau diuntung😤
kinara masih bisa sabar dan berbaik hati jangan kalian ngelunjak dan memanfaatkan kebaikan kinara jika gk bertaubat takut nya bom waktu kinara meledak dan itu akan hancurkan kalian berkeping" 😏😂
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
parahhhh ih ortunya si Kinanti
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Kinara harusnya kamu izin suami dulu..masa gk tahu adab istri pada suami 😏
Rita Riau
sangat cocok kalo Kirana anak pak Soni, ayah sama ibunya rela menjual anaknya demi kepentingan anak nya yg disayang, sementara si anak pula tanpa rasa bersalah dgn tega ingin menggugurkan janin yang belum ada, keluarga macam apa ini,,🙄🙄
Rita Riau
nah ini bikin salah faham lagi,,, rumit banget hidup mu Kinara,,
Rita Riau
nah ini dia, karena ada penyebab lalu ada akibat. disini kalo Kirana pintar dikit pasti hidupnya aman,,
Rita Riau
terima resiko aja Kirana,toh bego kamu digedein sih,,
Rita Riau
heran deh,kira kira si Kirana ini sosok yang bagaimana ya,,,? hmm, polos lugu atau bego,,🤔 ya jelas" kedua orang tua menjual dirinya demi kepentingan kakak masih lagi ga ngerti bahwa nya tak dianggap,,
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
si Kinan tidak bersyukur banget...
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
makanya kamu jangan keras kepala Kinara,dengarkan suami mu..
mbok Darmi
terus saja playing victim kinan
@azza
lanjut thor update........
Othor Kalem Fenomenal: ditunggu ya kak 😊
total 1 replies
Rita Riau
kasihan Danu,moga Danu dapat jodoh yg terbaik,,, dan kau Kinanti ga pantes jadi sudara kembar
Rita Riau
kabur aja Ra,,,dari orang tua yang beda kasih sayang nya
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
😂😂😂😂😂😂
Othor Kalem Fenomenal: wkwkkww
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Kinanti kamu mempermalukan orang tua kamu..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!