NovelToon NovelToon
Suksesnya Anak Yang Terbuang

Suksesnya Anak Yang Terbuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Cerai / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: widya saputri

Lihat, dia kayak hantu!"

"ia dia sangat jelek. Aku yakin sampai besar pun dia akan sejelek ini dan tidak ada yang mau mengadopsinya."

"Pasti ibunya ninggalin dia karena dia kutukan."

"Coba lihat matanya, kayak orang kesurupan!"

"iya ibunya membuangnya Karena pembawa sial." berbagai macam cacian dan olokan dari teman-temannya,yang harusnya mereka saling mengerti betapa sakitnya di buang tetapi entah mengapa mereka malah membenci Ayla.

Mereka menyembunyikan sendalnya, menyiramkan air sabun ke tempat tidurnya, menyobek bukunya, bahkan pernah mengurungnya di kamar mandi hingga tengah malam. Tapi Ayla hanya diam,menahan,menyimpan dan menelan semua dengan pahit yang lama-lama menjadi biasa.

Yang paling menyakitkan adalah bahwa tidak ada satu pun orang dewasa di panti yang benar-benar peduli. Mereka hanya melihat Ayla sebagai anak yang terlalu pasrah. Kalau ia dibully, itu pasti karena ia sendiri yang terlalu lemah.

Di sekolah, semuanya lebih buruk lagi..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widya saputri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jejak di Ujung Jalan

Desa tempat Ayla dan Bu Marni tinggal selalu sunyi di malam hari. Angin membawa aroma padi dari sawah, suara jangkrik jadi pengiring tidur. Tapi malam itu, Ayla tak bisa memejamkan mata. Surat dari Rani siang tadi terus mengganggunya tentang dua pria yang mencurigakan, tentang tatapan mata penuh niat buruk.

Di kamar yang remang, Ayla duduk di tepi ranjang sambil memegang buku catatan. Ia sudah menulis lebih dari sepuluh halaman tentang panti, nama-nama pelaku, dan detail kematian Sari.

"Kalau sesuatu terjadi padaku setidaknya kebenaran nggak akan mati." Bisiknya pada dirinya sendiri.

Di kota, Rani pulang dari kuliah malam lebih cepat. Mobil keluarga Surya baru saja berhenti di depan rumah ketika ia merasa bulu kuduknya berdiri. Dari kaca spion, ia melihat bayangan pria yang sama pernah mengikutinya minggu lalu.

Begitu masuk rumah, ia mengunci pintu rapat-rapat. Bu Mira yang khawatir bertanya,

"Kamu kenapa, sayang? Wajahmu pucat.”

Rani menelan ludah. Ia tidak ingin orang tua angkatnya ikut terlibat, tapi ia tahu permainan ini sudah semakin berbahaya.

"Aku tidak apa-apa ma,tadi hanya ada orang iseng yang menggangguku."

"Dimana sayang? Kamu tidak di apa-apain kan?" Kata Bu Mira tampak panik

"Aku baik-baik aja ma. Ya Uda aku ke kamar dulu mau mandi."

"Iya sayang."

Malam itu juga, ia mengirim pesan singkat ke Nina.

"Mereka udah dekat. Kalau Ayla nggak segera pindah, kita bisa kehilangan dia.”

Nina di rumah keluarga Darmawan mulai sadar ia juga diawasi. Beberapa kali, ia melihat motor yang sama terparkir di ujung jalan rumahnya.

Pak Adrian mengira itu hanya petugas keamanan kompleks, tapi Nina tahu tatapan itu tatapan seperti yang dulu dimiliki para pengurus panti saat mengukur siapa yang paling lemah untuk dijadikan korban.

Di kamarnya, ia menatap foto Sari.

"Sar… aku janji, aku akan bawa mereka ke pengadilan. Demi kamu. Mereka harus membayar semuanya."

Sementara itu, di panti kekacauan sudah tak bisa dibendung. Setelah kematian Sari, dua anak lagi kabur. Kali ini, mereka meninggalkan surat yang isinya mengancam akan melapor ke polisi.

Bu Ratna dan pengurus lain panik. Mereka mengadakan rapat tertutup di ruang belakang.

"Kalau anak itu sampai buka mulut apalagi melapor ke polisi, habis kita!” seru salah satu pengurus.

"Cari mereka. Apapun caranya!” bentak Bu Ratna, matanya merah penuh amarah.

"Bagaimana tentang Ayla,apa sudah ketemu?"

"kami sedang masa pencarian tapi tenang saja karena kami sudah tahu tempatnya "

"Segera temukan dia juga karena dia kunci dari semua ini."

**

Bargo dan Parman kembali ke desa dengan lebih banyak informasi. Mereka sudah tahu rumah Bu Marni hasil menyuap seorang pedagang di pasar yang pernah melihat Ayla membeli beras.

Namun sebelum sampai, mereka salah masuk rumah lagi. Kali ini, keluarga yang ditanya merasa terancam dan mulai memanggil warga. Kedua pria itu kabur, tapi tekad mereka semakin keras malam ini, Ayla harus ditemukan.

"Siapa kalian?" Tanya seorang pria setengah baya

"Kami mencari anak yang bernama Ayla." kata Bargo tegas

"Tidak ada nama Ayla disini."

"Bapak Tidka usah berbohong. Ada yang kasih info ke kami."

"Kalau kalian tidak pergi saya akan memanggil warga supaya mereka datang."

Dengan cepat kedua orang itu pergi tergesa-gesa

"Siap bapak tadi, bisa-bisa kita di massa warga kalau sampai tadi dia memanggil warga."

"Iya hampir saja kita mati sia-sia."

Akhirnya mereka berdua pergi dan menyusun rencana lagi

Sore hari, Ayla sedang membantu Bu Marni mengambil pakaian yang sudah kering melihat dua pria asing lewat di jalan depan rumah, berjalan lambat, matanya tajam mengamati setiap rumah. Ayla langsung bersembunyi di balik jemuran.

Jantungnya berdegup kencang. Nalurinya mengatakan mereka bukan sekadar orang lewat.

Malamnya, Ayla memberanikan diri bicara pada Bu Marni.

"Bu kalau suatu hari aku nggak ada di rumah, tolong simpan buku catatanku ini. Jangan kasih ke siapa-siapa kecuali Rani atau Nina."

Bu Marni menatapnya lama, lalu memeluknya erat.

"Kamu anakku, Ly. Selama aku hidup, nggak ada yang boleh nyakitin kamu lagi."

"Kita tidak tahu kapan mereka datang Bu."

"Kamu tenang aja,ibu akan selalu melindungimu."

**

Di kota, Rani dan Nina akhirnya memutuskan untuk bertemu diam-diam karena takut ada yang mengawasi. Mereka duduk di sebuah kafe kecil di pinggir jalan, membawa map berisi bukti-bukti lama foto memar anak-anak, potongan koran kecil tentang kematian misterius di panti, dan catatan nama-nama saksi.

"Kalau kita cuma diam, mereka akan terus nyari Ayla." Kata Nina

"Dan kalau kita melawan tanpa rencana, kita semua bisa celaka." Lanjut Rani

"Kita harus mempunyai strategi yang bagus."

Mereka sepakat esok harinya, mereka akan berangkat ke desa Ayla untuk memperingatkan langsung.

Keesokan harinya desa Ayla sunyi. Bulan setengah menggantung di langit. Bu Marni sudah tertidur, tapi Ayla masih menulis. Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar di luar jendela. Suaranya pelan tapi sangat jelas.

Ayla langsung mematikan lampu. Dari celah tirai, ia melihat dua bayangan mendekat ke pintu rumah. Satu dari mereka memegang sesuatu yang berkilat besi atau pisau, Ayla tak tahu.

Jantungnya berpacu. Ia tahu, inilah saatnya. Jika ia tetap diam, mereka akan masuk. Jika ia keluar, ia mungkin tidak kembali. Pilihan yang sulit.

Di saat yang sama, Rani dan Nina sudah di bus menuju desa, belum tahu bahwa para pria itu sudah lebih dulu sampai. Di panti, Bu Ratna menerima telepon singkat.

"Kita udah menemukan dia."

Namun telepon itu disadap oleh salah satu anak panti yang diam-diam punya ponsel. Anak itu mengirim pesan cepat ke nomor tak dikenal nomor yang ternyata milik Rani.

"Kak Rani mereka sudah menemukan Ayla. Cepat segera kesana,aku takut kalau mereka berbuat nekad."

isi pesan yang dikirim ke Rani.

"Nina! Gawat,mereka sudah sampai lebih dulu."

"Kita harus cepat sebelum mereka bertemu." Bus saat itu sudah sampai di terminal,dengan cepat mereka memanggil ojek dan melaju kerumah Ayla.

Dirumah Ayla menggenggam buku catatan, lalu berdiri di balik pintu. Dia memastikan kalau pintu terkunci rapat dan tidak ada celah melihat kedalam.

Tiba-tiba suara ketukan keras terdengar.

"Ayla,buka! Kami cuma mau ngobrol sebentar." Suara Bargo terdengar licik.

Di kejauhan, terdengar suara motor mendekat cepat itu motor yang membawa Rani dan Nina dari terminal.

Tiga jalur, tiga nasib, dan satu rahasia besar akhirnya akan bertemu malam itu. Entah apa yang akan terjadi selanjutnya.

Bersambung...

1
Elis yulianti
suka thor,, tp jangan sampe udh gde nya suka cowo sama🙈
Elis yulianti
thor ko km bikin aku mewek sih/Sob/
Widya Saputri
Makasih sudah mampir kakak...
Ma Em
Akhirnya Rani ,Nina dan Ayla sdh punya usaha masing2 , semoga mereka bertiga tdk terpisahkan dan selalu rukun sukses selalu trio girl .
Widya Saputri: makasih sudah mampir kakak.. jgn lupa tinggalkan jejak ya..
total 1 replies
Ma Em
Semoga semua penjaga panti sdh ditangkap semua , serta Ayla jadi anak yg sukses bersama Rani dan Nina .
Lenni Ambo dalle
alur ceritax bagus,semangat👍
Lenni Ambo dalle
lanjut autor,ceritax menarik..
Lenni Ambo dalle
semangat .../Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!