NovelToon NovelToon
JANGAN AMBIL ANAKKU

JANGAN AMBIL ANAKKU

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Single Mom / Hamil di luar nikah / Pernikahan Kilat / kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Wanita
Popularitas:17.8k
Nilai: 5
Nama Author: Anita Jenius

Berawal dari kesalahan Mike dan Sandra yang menyebabkan Sandra harus hamil di luar nikah. Mike pun di usir dari rumah. Lalu Mike membawa Sandra kabur dari rumah orang tua Sandra dan menikah tanpa restu orangtua. Lalu papa Mike berusaha membuat hidup mereka menderita agar Mike meninggalkan Sandra dan balik padanya.
Suatu saat Sandra kontraksi. Tak satu pun warga mau menolong mereka. Mike hanya menemukan gerobak dan membawa Sandra dalam kondisi hujan ke rumah sakit. Mike meminta tolong pada pihak rumah sakit untuk menolong Sandra dengan kekuatan terakhirnya lalu Mike pun pingsan. Lalu keduanya langsung di tangani. Mike pun meninggal. Sandra melahirkan bayi laki-laki yang lucu.
Mengetahui anaknya meninggal, Pak Anwar pun mengambil mayatnya Mike beserta anak mereka. Sandra yang masih lemah tidak dapat mengejar Pak Anwar dan terjatuh.
“Jangan Ambil Anakku” Ucap Sandra saat dia terjatuh .
Bagaimanakah nasib Sandra dan anaknya? Apakah Sandra masih bisa bertemu dengan anaknya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anita Jenius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35. Bu Mira Membantu Sandra Dan Mike Kabur (Part 1).

“Nggak salah sih ma..!! Upss..!!” Sandra keceplosan ngomong pada mamanya.

“Tuh kan mama sudah duga pasti kamu berencana lari kan dengan Mike?” Tebak Bu Mira.

“Mama tahu dari mana?”

“Tuh.. Tas kamu yang di sana..!!” Bu Mira menunjuk tas yang sudah dipersiapkan Sandra sebelumnya.

“Astaga.. Aku kok bodoh banget ya.! Kok bisa aku taruh tas ku di sana. Kan cepat ketahuan.” Sandra menepuk keningnya karena kelalaiannya itu.

“Makanya lain kali kamu hati-hati ya. Coba kalau papa kamu yang lihat. Kan bisa brabe urusannya.”

“Please ma. Jangan kasitau papa ya..!” Sandra melipat kedua tangannya memohon kepada bu Mira mamanya itu agar jangan memberitahukan kepada Pak Riko papanya.

“Iya.. Iya tenang saja. Mama nggak akan bilang papa kok.” Bu Mira menenangkan Sandra.

“Makasih ma.”

“Trus kapan kalian mau kabur?”

“Maksud mama apa? Mama setuju kalau aku kabur sama mas Mike?” Tanya Sandra pada mamanya.

“Kalau kamu tanya setuju atau nggak, jujur saja dari hati mama yang paling dalam mama nggak pernah setuju kamu kabur dengan Mike. Mama masih berharap papa kamu setuju dengan Mike dan kamu dapat menikah baik-baik. Tapi karena keadaannya seperti ini mama nggak yakin papa akan mengubah keputusannya. Maka mama mau nggak mau akan menyetujui kalau kamu harus kabur dengan Mike. Demi kamu dan calon cucu kamu yang ada di perut kamu.” Jelas Bu Mira menahan air matanya yang sudah mau jatuh dari tadi.

“Hmm mama..!! Sandra sayang sama mama.” Sandra pun mencium dan memeluk mamanya itu.

“Udah. Udah. Jangan manja-manja gini. Mulai sekarang kamu harus belajar mandiri. Jangan menjadi anak manja mama kayak biasanya. Kamu sudah akan menjadi ibu. Dan menjadi seorang ibu itu nggak mudah. Banyak sekali tantangan dan cobaan yang harus kamu hadapi ke depannya.” Ucap Bu Mira.

“Iya ma. Sandra tahu. Sandra juga sudah siap kok.”

“Bagus Sandra. Trus kapan rencananya kalian akan kabur dari rumah ini?” Tanya bu Mira.

“Mungkin besok ma.”

“Kalian mau kabur ke mana?”

“Ke Bandung ma. Tepatnya ke Lembang. Mas Mike dapat pekerjaan di sana. Dan kami akan tinggal di sana.” Ucap Sandra.

Bu Mira terdiam sejenak untuk menahan perasaannya agar tidak menangis. Bagaimana pun berpisah dengan anak yang sudah dia kandung, lahirkan dan besarkan hingga menjadi sebesar ini bukanlah usaha yang sedikit. Dan akan sedih sekali jika mereka akan berpisah dengan dirinya. Bu Mira jelas merasa sangat sedih. Tapi bu Mira nggak boleh menampakkan kesedihannya. Dia harus terlihat kuat dan tegar agar Sandra pun bisa kuat menghadapinya.

Setelah bu Mira bisa menetralkan perasaannya, dia pun mengambil sesuatu yang ada di dalam kantongnya.

“Ini Sandra. Ini kartu ATM pribadi mama. Di dalamnya ada uang seratus juta. Kamu bisa pakai saat kamu melahirkan anak kamu nanti dan untuk membantu membeli susu anak kamu nantinya. Maaf mama hanya punya uang segini. Soalnya mama nggak bisa pakai uang yang dari ATM yang biasa di transfer papa setiap bulannya, takut papa kamu tahu.” Bu Mira menyerahkan kartu ATM itu pada Sandra.

“Tapi ma? Kalau mama memberikan semua uang ini sama Sandra mama nggak punya uang pegangan lagi dong?” Tanya Sandra yang ragu menerima kartu ATM yang diberikan mamanya.

“Ada. Kan mama masih dapat jatah uang bulanan dari papa. Nanti mama akan hemat memakainya agar bisa membeli kebutuhan mama. Kamu tenang saja. Terimalah ATM ini. Anggap saja uang yang ada di dalamnya adalah hadiah seorang nenek pada cucunya. Dan kamu hanya bisa memakainya untuk keperluan mendesak saja. Dan yang utama adalah kebutuhan anak kamu nanti.”

“Sandra ada uang kok ma.” Sandra nggak tega mengambil kartu itu dari mamanya.

“Mama tahu kamu ada uang. Tapi uang kamu kan nggak banyak. Paling cuma bisa bertahan selama enam bulan untuk kebutuhan kalian. Karena mama tahu, orang yang baru pertama bekerja gajinya itu nggak banyak, paling hanya cukup-cukup makan. Padahal kan anak kamu butuh susu untuk perkembangan otaknya di dalam kandungan kamu dan untuk biaya bidan untuk mengecek kandungan kamu. Jadi pasti nggak akan cukup.” Jelas Bu Mira panjang lebar.

Sandra melihat mamanya dengan perasaan sedih. Dia merasa mungkin inilah yang dinamakan seorang ibu. Walaupun dia tahu anaknya melakukan kesalahan besar tapi dia tetap membantu anaknya dan memikirkan setiap detail kebutuhan anaknya. Sandra pun menangis.

“Maafkan Sandra ya ma. Sandra sudah mengecewakan papa dan mama.” Ucap Sandra dengan tulus.

“Nggak apa-apa Sandra. Semua manusia punya kesalahan.” Bu Mira mengelus kepala Sandra.

“Tapi kesalahan Sandra besar ma dan nggak bisa dimaaafkan lagi. Papa saja marahnya sampai segitunya. Tapi mama masih bisa memikirkan setiap detail tentang hidup Sandra ke depannya.”

“Trus kamu maunya apa? Kamu mau mama marah juga sama kayak papa kamu marah ke kamu? Atau kamu maunya mama langsung menghukum kamu dengan nggak menganggap kamu jadi anak? Itu mau kamu?” Tanya Bu Mira pada Sandra.

“Ya nggak dong ma. Malah Sandra maunya mama selalu ada di samping Sandra selalu apalagi di masa kehamilan Sandra sekarang. Walau Sandra tahu itu nggak akan mungkin.” Ucap Sandra.

“Memang nggak mungkin Sandra. Makanya itu mama maunya kamu itu semakin dewasa ke depannya demi anak kamu itu.”

“Iya ma. Sandra akan mengingatnya.”

“Ya sudah terimalah ATM ini dan simpan. No PINnya adalah tanggal ulang tahun kamu.” Bu Mira menyodorkan lagi kartu ATM itu.

“Makasih banyak ma.” Sandra pun akhirnya menerima kartu ATM itu dari mamanya.

“Oh ya masalah besok. Pergilah saat siang hari. Soalnya besok papa dan mama mau ke kondangan teman bisnis papa. Jadi saat itu kamu bebas keluar dari rumah. Hanya itu yang bisa mama bantu. Mama juga nggak bisa mengantar kepergian kalian. Mama hanya bisa mendoakan agar kalian bahagia bersama keluarga kecil kalian nantinya. Dan jangan lupa, setelah keadaannya aman. Tolong hubungi mama dan kabari mama bagaimana kehidupan kamu di sana. Agar mama tenang.” Pinta Bu Mira.

“Iya ma.” Sandra pun memeluk mamanya lagi.

“Sekarang mama keluar dulu ya. Takutnya papa kamu juga membutuhkan mama di sisinya.” Izin Bu Mira.

“Baik ma. Sekali lagi makasih atas semuanya.”

“Sama-sama Sandra.”

Bu Mira pun melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya Sandra. Bu Mira menuju kamarnya untuk menghibur suaminya juga. Sandra melihat mamanya itu dengan beragam perasaan. Sandra sedih melihat mamanya karena mereka akan berpisah besok untuk waktu dan yang lama dengan mamanya.

“Terima kasih ma. Karena selama ini mama sudah menjadi mama terbaik dalam hidupku. Aku yakin kita akan bertemu dan berkumpul lagi di masa yang akan datang. Dan saat kita ketemu nanti, aku janji aku akan berhasil dan punya kehidupan yang layak untuk bisa membanggakan mama dan papa kelak. Amin.” Janji Sandra dalam hatinya.

1
Elisabeth Ratna Susanti
triple like 👍
Dewi Payang
3🌹buat kak author
Dewi Payang
Semoga Sandra-Mike bs lebih baik kedepannya
Dewi Payang
Pak Budi baik banget👍
Dewi Payang
Kok lemes sih Intan?😄
Dewi Payang
Intan rendah hati👍
Dewi Payang
Wah si Intan supel juga oraangnya👍
Lukalama
si Anwar licik bikin emosi /Scream/
Lukalama
Anwar /Panic//Panic//Panic/
Lukalama
3 iklan meluncur...~
Lukalama
makin merasa kasihan sama Sandra, si Anwar makin kejam /Cry//Cry//Cry/
Elisabeth Ratna Susanti
lima like plus 🌹
Syiffitria
/Rose/ dan like untuk kkak. semangat terus berkaryanya
Elisabeth Ratna Susanti
triple like 👍
Lukalama
syukur si suster mau bantu Sandra /Cry/
Lukalama
pak Anwar jahatnya makin gak ketulungan.../Scream/
Lukalama
/Cry//Cry//Cry/
Lukalama
buang saja pak Anwar ke laut.../Scream/
Lukalama
pak Anwar anak udah kritis bukannya tobat, sikapnya malah makin kejam /Cry//Cry/
Lukalama
1 iklan + /Rose/ meluncur...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!