NovelToon NovelToon
My Sexy Lecturer

My Sexy Lecturer

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Diam-Diam Cinta
Popularitas:34.2k
Nilai: 5
Nama Author: Fhatt Trah

Niat hati hanya ingin mengerjai Julian, namun Alexa malah terjebak dalam permainannya sendiri. Kesal karena skripsinya tak kunjung di ACC, Alexa nekat menaruh obat pencahar ke dalam minuman pria itu. Siapa sangka obat pencahar itu malah memberikan reaksi berbeda tak seperti yang Alexa harapkan. Karena ulahnya sendiri, Alexa harus terjebak dalam satu malam panas bersama Julian. Lalu bagaimanakah reaksi Alexa selanjutnya ketika sebuah lamaran datang kepadanya sebagai bentuk tanggung jawab dari Julian.

“Menikahlah denganku kalau kamu merasa dirugikan. Aku akan bertanggung jawab atas perbuatanku.”

“Saya lebih baik rugi daripada harus menikah dengan Bapak.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Perkara Rujak

Perkara Rujak

“Aku melarangmu bertemu dengan Robin mulai hari ini. Bukan hanya Robin, siapapun itu yang berjenis kelamin laki-laki, aku melarang keras. Kamu tidak boleh bertemu laki-laki manapun tanpa seijinku. Paham?”

“Mana bisa begitu?” protes Alexa.

“Tentu saja bisa. Karena aku calon suamimu ”

Alexa langsung terdiam dengan sepasang mata terpaku menatap Julian. Mata yang juga tengah menatapnya lekat itu memberi kehangatan berbeda baginya.

Tidak seperti biasanya ketika ia menatap mata Julian, yang ada dalam dirinya adalah kebencian. Namun kali ini terasa ada yang berbeda dalam dirinya.

“Kamu mau rujak kan. Ya sudah, kita cari sekarang.” Menurunkan tuas rem, Julian mulai mengemudikan kembali mobilnya meninggalkan pelataran parkir minimarket.

Mobilnya berjalan dengan kecepatan minimum agar ia tidak akan melewatkan pedagang rujak yang biasanya mangkal di pinggir-pinggir jalan.

“Lupakan saja rujaknya, Pak. Saya sudah hilang selera. Lagian saya juga tidak mau merepotkan Bapak. Saya mau pulang istirahat,” ujar Alexa dengan pandangan menunduk pada jemarinya sambil jemari lainnya mengusap-usap cincin berlian.

Melihat cincin yang melingkar di jari manisnya yang bisa ia taksir harganya pasti tidak murah, mendadak timbul perasaan tak enak di hati Alexa. Ia merasa memang sudah merepotkan Julian. Terlebih Julian mungkin Julian sedang mengalami masalah keuangan. Tidak seharusnya ia meminta dibelikan ini dan itu disaat Julian sedang mengalami masalah.

“Tidak Masalah. Cuma rujak kan? Mudah-mudahan masih ada yang jualan malam-malam begini.” Julian tetap fokus pada jalanan. Sekilas ia melirik Alexa yang tengah memandangi cincin di jarinya.

“Harganya pasti mahal.”

“Semahal-mahalnya rujak, masih lebih mahal rujak yang dijual di Thailand. Harga rujaknya memang tidak seberapa, tapi ongkos tiket pulang perginya, belum lagi biaya hotelnya. Kalau beli di Thailand sudah pasti sangat merepotkan.”

“Bukan rujak maksud saya. Tapi cincinnya. Pasti harganya mahal kan?”

“Tidak juga. Aku membeli itu menggunakan sisa tabunganku. Mahal ataupun murah sama saja bagiku.” Sekali lagi Julian melirik Alexa sekilas.

Wajah Alexa tiba-tiba terlihat murung. Ia semakin merasa bersalah pada Julian. Andai ia tidak menaruh obat ke dalam minuman Julian waktu itu, pasti semua ini tidak akan terjadi, dan Julian tidak perlu menjual apartemen hanya demi menutupi masalah keuangannya.

“Oleh sebab itu Bapak menjual apartemen karena semua uang tabungan Bapak sudah habis kan? Habis untuk membeli cincin ini?” Alexa mengangkat tangannya, memperlihatkan cincin itu meski Julian tidak meliriknya dan malah fokus ke jalanan.

“Bagiku itu tidak masalah. Masalah uang nanti bisa dicari lagi.”

“Mana bisa begitu. Uang itu hasil kerja keras Bapak selama ini. Kalau semuanya Bapak habiskan hanya untuk membeli cincin ini, lebih baik cincin ini saya kembalikan.” Tangan Alexa hendak melepas cincin yang melingkar di jarinya. Tetapi tangan kiri Julian langsung menahannya.

“Cincin itu sebagai tanda bahwa kamu sudah menjadi milik seseorang. Kalau kamu lepas, sama saja dengan kamu mengundang laki-laki lain untuk mendekatimu.”

Alexa diam. Pikirannya bercabang-cabang sekarang. Antara dirinya yang sedang hamil dan akan menikah dengan Julian dan mimpinya untuk menjadi wanita mandiri serta ingin menikmati masa muda sampai batas usia yang ia inginkan.

Akan tetapi kenyataan berkata lain. Ia terpaksa harus mengubur mimpi-mimpinya karena keadaan yang tidak terduga. Ia dipaksa oleh keadaan untuk menerima kenyataan. Mimpinya mungkin belum hancur sepenuhnya andai Julian mau diajak bekerjasama menjalankan idenya tempo hari.

“Pak Julian, kita pulang saja. Saya capek,” pinta Alexa pada akhirnya. Karena seharian berdiri mempromosikan parfum produksi perusahaan tempatnya bekerja, tubuhnya terasa sangat lelah. Selain mangga muda dan rujak yang mengganggu pikirannya, saat ini ia juga butuh tempat tidurnya yang empuk.

“Rujaknya belum ketemu. Nanti kamu merajuk lagi.”

“Tidak akan. Saya sudah tidak berminat lagi kok. Saya juga tidak akan marah.”

Julian hanya melirik sekilas. Ia tidak mendengarkan perkataan Alexa. Kepalanya menoleh ke kiri dan ke kanan, mencari-cari pedagang rujak di pinggiran jalan. Sudah hampir sejam lamanya ia menyusuri jalan raya demi menemukan rujak buah yang diinginkan Alexa.

Akan tetapi, tidak satu pun pedagang rujak ia temukan. Namun ia tidak menyerah. Ia masih semangat mencari walaupun hening membentang sepanjang jalan yang ia lalui sejak beberapa saat lalu. Tidak terdengar lagi suara Alexa.

Mungkin, lantaran ia yang terlalu fokus melihat ke luar mobil, sehingga ia sudah tidak menyadari lagi gadis yang duduk di sebelahnya itu sudah tertidur pulas. Saking pulasnya, sampai suara dengkuran halusnya pun terdengar.

Julian lantas menepikan mobilnya. Ia menghela napas panjang, menoleh sekilas pada Alexa. Lalu mengambil ponsel dari dalam saku celana. Jempolnya dengan lincah mengetikkan beberapa pesan untuk asistennya sebelum kemudian menyimpan kembali ponsel itu.

***

Pendingin ruangan ia setel ke dalam suhu yang tidak terlalu dingin agar Alexa nyaman dalam tidurnya. Tak lupa pula ia menyemprotkan wangi Lavender untuk relaksasi karena Alexa sempat mengeluhkan lelah. Dengan nyaman dalam tidurnya, ia berharap lelah gadis itu bisa terobati.

“Perkara rujak saja bisa memicu perdebatan panjang denganmu. Kamu itu terbuat dari apa sih, kenapa kamu suka sekali memperdebatkan hal-hal yang sepele,” gumam Julian seraya mengulum senyuman tipis sambil memandangi wajah Alexa yang tampak tenang dalam tidurnya.

Beberapa helaian rambut Alexa tampak menutupi sebagian wajahnya yang jatuh miring ke kiri. Julian pun kemudian memiringkan tubuhnya, lalu mengulurkan tangan kanannya hendak menyingkirkan helaian rambut tersebut.

Helaian rambut itu sudah berhasil ia singkirkan. Posisi kepala Alexa ia betulkan agar leher Alexa tidak akan pegal nanti.

Namun kemudian tangannya malah enggak menyingkir dari wajah Alexa. Tangan itu tidak bisa menahan untuk tidak mengusap lembut wajah Alexa. Senyum di bibirnya masih tersungging, seraya matanya enggan berpaling dari wajah yang tampak tenang itu.

Terdorong oleh keinginan hatinya, perlahan wajah Julian pun mulai mendekat memangkas jarak. Hampir tidak tersisa lagi jarak diantara wajahnya dan wajah Alexa saat tiba-tiba Alexa membuka matanya. Gadis itu terkejut melihat wajah Julian memenuhi pandangannya. Sangat dekat nyaris bersentuhan dengan hidungnya. Lalu kemudian ...

“Hatcih ...” Alexa bersin tiba-tiba, tepat di wajah Julian. Air liurnya ada yang menyembur sampai ke wajah pria itu.

“Ma-maaf, Pak,” kata Alexa merasa bersalah. Hawa dingin terasa menembus sampai ke tulang-tulangnya, membuat tubuhnya merasa kedinginan. Ketika terbangun ia baru sadar bahwa ia ketiduran di dalam mobil. Perasaan malu pun seketika menghinggapinya.

Untungnya Julian masih memiliki stok sabar yang melimpah. Meski kesal, ia masih menahan amarahnya agar tidak meledak begitu saja. Ia tahu Alexa tidak sengaja bersin di wajahnya. Diambilnya segera tisu dari laci dashboard untuk menyeka wajahnya.

“Alexa, kamu ...” Julian menghirup udara sebanyak-banyaknya demi meredam emosinya yang sudah terpancing. Melihat wajah Alexa yang meringis dan tampak cemas itu pun membuatnya tak tega meluapkan kekesalannya. Sehingga ia memilih meredamnya dengan mengambil napas panjang.

“Maaf, Pak, tidak sengaja. Bersin itu kan manusiawi. Dia datang sendiri tanpa diundang. Bukan saya yang minta kok. Lagian Bapak kenapa sih wajahnya dekat dengan wajah saya. Mau nyosor ya?” sembur Alexa tak tanggung-tanggung.

“Siapa yang mau nyosor. Sembarangan. Aku hanya mau memperbaiki sandaran kursinya agar kamu lebih nyaman dalam tidur. Lagipula juga siapa yang suruh kamu tidur di dalam mobilku. Mau menebar polusi lagi. Bukannya kamu itu kalau tidur suka kentut?”

“Bapak jangan main fitnah sembarangan ya. Saya juga bisa loh memfitnah Bapak kalau Bapak mau macam-macamin saya. Buktinya tadi Bapak mau nyosor mencium saya.”

“Jadi kamu berpikir begitu?”

“Memang fakta kan?”

“Memangnya kenapa kalau aku macam-macamin kamu? Kamu lupa siapa aku sekarang?” Julian menarik senyuman miring untuk mengusili Alexa. Tangan kirinya ia letakkan di atas paha gadis itu bersamaan dengan suara pintu yang dikunci otomatis. Membuat Alexa menegang seketika.

“Ba-Bapak mau ngapain?” tanya Alexa dengan wajah tegang bercampur takut. Jantungnya sudah berdebar tak karuan.

“Berbuat macam-macam pada calon istri sendiri.”

To Be Continued ...

1
〈⎳ FT. Zira
kann.. baru juga ditanya gitu dah bingung kan🤧🤧
〈⎳ FT. Zira
pikiran Robin terlalu pendek.. gak like... ma Julia ajaa/Grimace//Grimace/
Jumi🍉
Yang satu ngebet pengen sama Alexa yang satu gak tahu diri ngebet pengen balikan sama Julian, nikahin aja kak author dua mantan ipar itu...🙄
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Robin udah ngalah saja😂😂
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
eluu yang ja langggg
〈⎳ FT. Zira
cara kaburnya pinter/Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/ astaga Al
〈⎳ FT. Zira
mulai cinta itu namanya/Proud/
〈⎳ FT. Zira
calon suamimu itu🤭
〈⎳ FT. Zira
tidak ada kata cinta terucap bukan berarti gak cinta Al
lin s
koq saya heran Thor si Julian sm Alexa susah amat tinggal ktmu bicara lngsung atau minimal tlpon pdhl satu perusahaan, gmna mau nyelesain masalah, bikin greget
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
tabrakan kayanya...
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): bisa jadi
total 1 replies
Dewi Saptiani
alexa ngomong dipotong trs kok pasrah aja ya.aneh deh
〈⎳ FT. Zira
nyerah aj.. dari pada tambah atit hatimu🤧
〈⎳ FT. Zira
plesetan dari Ivan gunawam gak sih🤭🤭 ciri cirinya pun sama🤭
〈⎳ FT. Zira: jadi sma kek Betty LaFea ya/Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
Julian lebih dari segalanya dibandingkan Robin, dan dia mau tanggung jawab,, Al nya aja yg belm cerita juga.. gemes jadinya
〈⎳ FT. Zira
Al kejebak..😫
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): sepertinya
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
ternyata julian tetep mo lanjut..
ayooo berjuangg.. rebut Al dari robin/Determined/
〈⎳ FT. Zira
makin runyam kalo dah gini🤧
〈⎳ FT. Zira
julian dengar semua.. sekarang julian bakal gimana
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!