Alika adalah seorang janda..
Alika menceraikan suaminya yang kasar dan tempramen.
Setelah sah menjadi seorang janda alika begitu sangat bahagia karena dirinya kembali merasakan kebebasan dan lepas dari siksaan tajudin yang sekarang sudah menjadi mantan suaminya.
Namun siapa sangka setelah menjadi janda yang seharusnya dirinya bahagia justru selalu menelan pahit karena beberapa kali saat akan menikah justru gagal sampai tiga kali hingga alika mengalami depresi sampai masuk rumah sakit jiwa.
Bagaimana kehidupan alika selanjutnya?
Apakah alika akan kembali sehat seperti sedia kala? atau justru selamanya berada di balik besi rumah sakit jiwa?
Simak terus kisah nya di Novel *Janda Berkarat*
*Kisah ini diambil dari kisah nyata*
Nama dan gambar disamarkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35.GAGAL JADINYA!
"Saya ilham! Panggil saya ilham!" Ucap ilham menyodorkan tangan nya untuk bersalaman dengan alika.
"Ooh iyaa mas ilham! Saya alika!" Sahut alika menerima uluran tangan ilham dengan senyum yang dipaksakan karena masih kedinginan.
"Kamu pulang kemana?" Tanya ilham merasa kasihan melihat alika yang kedinginan.
"Aku harus mengantar uang nya dulu ke pemilik rumah makan padang! Setelah itu aku baru pulang kerumah di jalan Cendrawasih!" Sahut alika dengan suara bergetar menahan dingin.
"Oooh.. Tunggu hujan nya agak reda saja baru pulang! Ini sudah malam, jika hujan lebat begini banyak kendaraan truk yang saling kebut kebutan!" Ujar ilham lagi. "Setidaknya menunggu hujan nya tidak terlalu lebat!" Tambah lagi ilham dan hanya di angguki oleh alika. "Duduklah disana! Ayo!" Titah ilham menarik tangan alika namun alika menahan dan melepaskan tangan nya. "Ayoo..!" Tambah ilham lagi menyuruh alika untuk duduk di kantor nya.
Alika akhirnya menuruti perintah ilham karena ilham memaksa. Alika yang baru saja masuk ke kantor ilham semakin kedinginan karena ruang kantor ilham menggunakan Ace. Alika akhirnya mengurungkan niat nya dan berbalik untuk keluar namun ditahan oleh ilham.
"Kenapa keluar lagi..? Duduk saja dulu disini!" Ucap ilham membuat alika kembali berbalik badan.
"Maaf! Ruangan nya terlalu dingin! Saya tunggu diluar saja!" Sahut alika dengan suara gemetar nya.
"Ace nya akan saya matikan! Duduklah!" Titah ilham mulai memaksa alika. Namun ponsel alika berdering membuat alika kembali keluar dan menerima telfon itu.
"Triiing..Triiing..Triiing"
"Yaa hallo bu!" Ucap alika menerima telfon dari fiza.
"Alika.. Apa kamu sudah sampai di terminal?" Tanya fiza khawatir karena hujan semakin lebat.
"Sudah bu..! Ini aku mau perjalanan kerumah makan! Setelah itu aku pulang!" Sahut alika gemetaran.
"Yaa sudah saya tunggu yaa? Hati hati dijalan!" Ujar fiza lalu menutup telfon nya.
Alika memasukan ponselnya ke dalam tas nya dan berpamitan dengan ilham karena dirinya sudah ditunggu sang pemilik rumah makan.
"Maaf mas! Saya harus segera pulang! Ibu fiza sudah menunggu!" Pamit alika dan hanya di angguki oleh ilham. "Kalau gitu saya permisi dulu! Mariii..!" Tambah lagi alika lalu melangkah menuju motornya.
Entah kenapa wajah ilham kecewa saat mendengar alika berpamitan untuk pulang. Alika yang tau menau pikiran ilham tak peduli terus melakukan perjalanan untuk pulang dengan kecepatan biasa agar tidak kecelakaan. Ilham yang duduk di dalam kantor nya terus mengumpat sendiri karena kesal.
"Sial! Gagal jadinya!" Kesal ilham menggebrak meja nya. Ilham terus berdiri menengadahkan tangan nya di pinggang dan tangan yang kanan memijat pelipisnya. "Dia sangat cantik.. Aku harus mendapatkan nya! Baru kali ini aku melihat wanita jadi bernafsu! Hanya dia yang membuatku seperti ini!" Gumam ilham terus mengoceh sendiri memikirkan alika.
Alika yang tak tau tujuan ilham tak peduli dengan kondisi ilham sekarang. Bagi alika pertemuan nya hanya sebagai antara pembeli dan penjual. Bukan pertemuan kencan jadi alika tidak memikirkan ilham sedikitpun. Setelah perjalanan panjang nya alika akhirnya sampai dirumah makan padang dan menghentikan motornya. Alika turun dari motornya dan langsung masuk ke rumah makan padang tersebut. Alika mengambil tas nya dan langsung menyerahkan uang nya pada fiza yang sudah duduk dimeja kasir.
"Alhamdulillah.. Akhirnya kamu sampai juga alika! Aku kira kamu tak tau alamat nya!" Ucap fiza yang memang menghawatirkan keadaan alika.
"Saya tau semua daerah kota X bu! Jadi jangan khawatir!" Sahut alika santai. "Ini uang nya bu, jadi semuanya 300.000 yaa?" Tambah lagi alika menyerahkan 3 lembar uang merah pada fiza.
"Alhamdulillah.. Ini buat kamu! Anggap saja bonus karena kehujanan!" Ucap fiza menyerahkan uang 50.000 pada alika sebagai bonus.
"Trimakasih banyak bu! Semoga rumah makan nya semakin laris!" Sahut alika menerima uang itu dan memasukan nya ke dalam tas nya.
"Siti..! Bungkus kan 2 nasi buat mbak alika sekarang! Agar dia segera pulang!" Perintah fiza pada karyawati nya.
"Iyaa Uni..!" Sahut siti langsung mengambil kertas makan untuk membungkus nasi buat alika.
"Kamu ingin lauk apa alika..? Sana tunjuk saja apa yang kamu mau pada siti!" Titah fiza dengan senyum simpulnya dan hanya diangguki oleh alika.
"Mau lauk apa mbak?" Tanya siti.
"Satu nasi rendang.. Dan satu nasi ayam bumbu serundeng jangan dikasih sambal karena untuk anakku!" Sahut alika mengingat lala dirumah dan hanya diangguki oleh siti.
Siti membungkus nasi sesuai keinginan alika. Setelah selesai akhirnya alika menerima dua bungkus nasi padang sesuai keinginan nya. Alika kembali duduk di depan meja kasir fiza dan berpamitan dengan fiza karena hujan sudah mulai reda.
"Aku permisi pulang dulu yaa bu? Mumpung hujan nya sudah reda!" Pamit alika sopan.
"Iyaa alika hati hati..! Ingat yaa besok jam 10 sudah sampai sini!" Ucap fiza mengingatkan alika.
"Iyaa bu insyaallah!" Sahut alika bangkit dari duduknya dan menyodorkan tangan nya untuk bersalaman dengan fiza lalu melangkah menuju motornya.
Alika menyalakan motornya dan langsung melakukan perjalanan pulang kerumah dijam 10 malam. Alika merasa lega karena hari ini dirinya bisa mendapatkan uang bahkan ditambah 2 bungkus nasi untuk makan malam karena alika belum makan. Setelah melakukan perjalanan panjang alika akhirnya sampai dirumah dengan selamat. Ema yang mendengar suara motor alika langsung bangkit dari duduk nya sambil menggendong lala. Ema sangat khawatir karena alika pergi saat hujan lebat.
"Kamu kemana saja alika?" Tanya ema khawatir.
"Tadi ada orderan mendadak mah! Ongkir nya juga lumayan karena darurat! Jadi alika menerima orderan itu!" Sahut alika "Dan ini dapet bonus nasi padang 2 bungkus! Mama udah makan?" Tanya alika menyodorkan kantong kresek berisi nasi padang.
"Mama nungguin kamu buat makan malem! Mama mau beli lauk tapi kamu nya pergi! Fahri belum pulang! Zaki juga main dari pagi belum pulang! Akhirnya mama nungguin kamu!" Sahut ema sudah lapar dari tadi.
"Yaa sudah ayo kita makan!" Ujar alika menggiring ema masuk ke dalam yang menggendong lala. "Tunggu sebentar yaa mah! Aku mau mandi dulu pake air hangat biar gak sakit! Soalnya besok alika sudah mulai jadi kurir tetap dirumah makan padang!" Tambah alika langsung melangkah menuju kamarnya untuk melepas baju nya yang basah kuyup.
Alika akhirnya mandi menggunakan air hangat agar air hujan yang menempel ditubuhnya hilang dan tidak sakit. Setelah selesai mandi dan berganti baju alika langsung menemui ema diruang tv dan makan bersama.
"Nasi nya lauk apa saja?" Tanya ema melihat alika membuka nasi bungkus nya.
"Satu nasi rendang dan satu nasi ayam serundeng! Yang ayam serundeng buat lala tanpa dikasih sambel!" Sahut alika yang sudah membuka semua nasi bungkus nya lalu menyuapi lala yang sudah berada di pangkuan nya. Ema juga mulai menyantap nasi rendang nya dan sangat senang karena rasanya enak.
"Enak yaa alika? Daging nya juga besar dan empuk!" Ujar ema sambil mengunyah makanan nya.
"Nanti aku minta nasi rendang nya yaa mah? Yang ini gak pake sambel kayaknya kurang menggigit!" Sahut alika menyuapi lala lebih dulu sampai kenyang.
Mereka berdua akhirnya menghabiskan makanan nya tanpa sisa. Setelah selesai makan alika duduk sebentar sambil nonton tv dan menoleh ke arah ema karena fahri baru datang dan mendengar suara motornya dari luar.
"Untung kita sudah selesai makan ya mah? Kalo gak dia gak kasih uang lagi sama mama!" Ucap alika bisik bisik dan hanya di angguki oleh ema memberi kode agar jangan banyak bicara di depan fahri.
Alika akhirnya pura pura fokus menonton tv dan menunduk karena ponselnya berdering. Tertera nomer yang tidak dikenal dan alika tak tau siapa yang menelfon nya malam malam begini. Alika akhirnya menekan tombol hijau untuk menerima panggilan itu.
"Yaa Hallo..!" Ucap alika menerima panggilan dari nomer yang tidak dikenal.
...****************...
BERSAMBUNG
aku kira bisnis online hehe😆😆
emaknya gk mikir dulu kalo mau nikah
ibu2 nikah sama bujangan apa gk takut ada apa apa🗿🗿