"Lebih baik, kau mati saja!"
Ucapan Bram membuat Cassandra membeku. Dia tidak menyangka sang suami dapat mengeluarkan pernyataan yang menyakiti hatinya. Memang kesalahannya memaksakan kehendak dalam perjodohan mereka hingga keduanya terjebak dalam pernikahan ini. Akan tetapi, dia pikir dapat meraih cinta Bramastya.
Namun, semua hanya khayalan dari Cassandra Bram tidak pernah menginginkannya, dia hanya menyukai Raina.
Hingga, keinginan Bram menjadi kenyataan. Cassandra mengalami kecelakaan hingga dinyatakan meninggal dunia.
"Tidak! Kalian bohong! Dia tidak mungkin mati!"
Apakah yang terjadi selanjutnya? Akankah Bram mendapatkan kesempatan kedua?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Yune, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
08. Usaha Bram
Bram berdiri di depan rumah keluarga Gunawan dengan wajah lelah. Sudah dua hari dia tidak tidur dengan benar. Sejak Cassie dipindahkan ke luar negeri, hatinya seperti terkoyak. Ia merasa kehilangan arah. Hari ini, ia memberanikan diri untuk datang, berharap dapat berbicara dengan Gunawan dan Clarissa, atau setidaknya dengan Jessie. Ia ingin memohon agar diberikan kesempatan, walau hanya lima menit untuk bertemu Cassie.
Bram telah mengerahkan seluruh anak buahnya, tetapi percuma saja. Kebodohannya yang tidak mengantisipasi keluarga Cassie membawa wanita itu kabur membuat dirinya kehilangan jejak. Gunawan sangat rapi menyembunyikan keberadaan Cassie hingga saat ini.
"Saya mohon... berikan saya kesempatan bicara dengannya," ucap Bram dengan suara bergetar di hadapan Jessie.
Perempuan yang merupakan kakak iparnya itu bersedia menemui Bram. Bukan tanpa alasan, dia ingin membuat Bram sadar kalau pernikahan keduanya tidak dapat lagi diselamatkan.
Jessie menatapnya dingin. “Adik saya baru saja kehilangan calon bayinya, dan dia masih belum mengingatmu. Apa kamu pikir pantas menemuinya sekarang?"
Bram menunduk. Kata-kata itu menyayat. Tapi ia tahu Jessie tidak sepenuhnya salah. Dialah sepenuhnya yang dalah di sini.
"Aku menyesal, Jess. Aku salah karena selama ini membiarkan Raina ada di antara kami. Tapi aku ingin memperbaiki semuanya. Tolong berikan aku kesempatan kedua untuk memperbaikinya," ucap Bram.
Jessie memandang tajam, lalu berkata dengan nada tegas, "Kalau kau benar-benar ingin membuktikan penyesalanmu, selesaikan dulu urusanmu dengan Raina. Sampai itu terjadi, jangan berharap bisa menatap wajah Cassie."
Bram mengangguk pelan. Tidak ada lagi yang bisa ia katakan. Salahnya sendiri yang tidak menjaga batas dengan Raina. Sebenarnya, selama ini dia hanya memanfaatkan keberadaan Raina untuk membuat Cassie mengakhiri hubungan mereka. Namun, dia justru terjebak pada hubungan yang rumit.
***
Sementara itu, di tempat lain, Adrian dan Melinda – orang tua Bram – sedang berbicara dengan ayah Raina, Wira. Pria itu menunduk karena memahami hal yang akan disampaikan oleh Adrian. Wira pasrah karena kehadiran Raina menghancurkan rumah tangga majikannya.
“Kami memutuskan untuk tidak melanjutkan kontrakmu,” ujar Adrian singkat namun tegas. “Maaf, seharusnya kami tidak mencampuradukkan urusan pribadi. Akan tetapi, kami tidak mungkin terus mempertahankan orang yang sudah menusuk kami dari belakang. Kamu masih bisa hidup dengan baik karena kami akan memberikan pesangon untukmu."
"Maafkan kesalahan Raina, Tuan. Saya menerima semua yang Anda lakukan. Saya pun akan secepatnya pindah ke desa. Kalau bisa membawa Raina ikut serta," ucap Wira. Ayah Raina hanya bisa tertunduk lesu. Ia tahu betul alasan pemecatannya. Masalah anaknya yang ikut merusak rumah tangga orang lain telah mencoreng kehormatan keluarga.
Melinda, yang biasanya tenang, kini tampak penuh penyesalan. "Kami terlalu lama diam, dan itu membuat semua menjadi lebih buruk. Ini satu-satunya cara kami bisa menebus kesalahan kami pada Cassie dan keluarganya."
Wira telah berpuluh tahun mengabdi dalam keluarga Nugroho sebagai asisten pribadinya. Hal itu membuat Adrian dan Melinda memiliki kasih sayang yang sama pada anak Wira. Namun, hal itu justru dimanfaatkan oleh Raina yang diam-diam memiliki perasaan pada Adrian.
***
Sore itu, Bram akhirnya melangkahkan kaki ke rumah Raina. Ia tahu ini harus segera diakhiri. Ia tak bisa membiarkan bayangan masa lalu terus menghantui niatnya untuk memperjuangkan Cassie.
Raina membuka pintu dengan senyum yang dibuat-buat. “Kamu datang juga... aku pikir kamu mau membicarakan soal ayahku. Dia baru saja dipecat, kamu tahu? Tolong lakukan sesuatu untuk membuat ayahku tidak dipecat. Gajiku tidak akan cukup untuk membiayai pengobatan adikku."
Bram menatapnya dengan sorot datar. “Aku tidak datang untuk membela siapa pun, Rai. Aku datang untuk menyelesaikan semuanya.”
Senyum di wajah Raina perlahan memudar. “Apa maksudmu?”
Raina kira dengan kecelakaan yang menimpa Cassie, dia bisa menguasai Bram sepenuhnya. Semenjak kecil impiannya adalah menjadi istri dari Bram dan menjadi Nyonya Muda Nugroho. Sampai seorang nona muda manja merusak semua impiannya.
“Aku menyesal pernah membiarkan hubungan kita berjalan sejauh ini. Seharusnya sejak awal aku menolakmu lebih keras. Tapi sekarang, aku akan benar-benar memperbaiki semuanya.”
“Jadi… kamu memilih dia? Perempuan yang bahkan sudah kehilangan anak kalian?” bentak Raina dengan mata berkaca.
“Dia adalah istriku. Satu-satunya perempuan yang seharusnya kupilih sejak awal. Dan mulai hari ini, aku akan memperjuangkan dia, bahkan kalau aku harus menunggu seumur hidupku.”
Raina menahan napas, tidak percaya dengan ucapan Bram. Tapi tatapan pria itu menunjukkan kesungguhan. Tidak ada lagi keraguan di matanya.
"Kamu tidak bisa melakukan ini, Bram! Aku mengandung anakmu!" tukas Raina memandang tajam Bram.
Bram terkejut dengan ucapan Raina, dia menggeleng tidak mempercayai hal yang diucapkan wanita itu. "Tidak! Aku tidak pernah melakukan apa pun yang melanggar batas denganmu, Rai. Jangan memfitnahku!"
***
Bersambung...
Terima kasih telah membaca...
Dan juga keluarga Adrian kenapa tdk menggunakan kekuasaannya untuk menghadapi Rania yg licik?? dan membiarkan Bram menyelesaikannya sendiri?? 🤔😇😇
Untuk mendapatkan hati & kepercayaannya lagi sangat sulitkan?? banyak hal yg harus kau perjuangan kan?
Apalagi kamu harus menghadapi Rania perempuan licik yg berhati ular, yang selama ini selalu kau banggakan dalam menyakiti hati cassie isteri sahmu,??
Semoga saja kau bisa mendapatkan bukti kelicikan Rania ??
dan juga kamu bisa menggapai hati Cassie 😢🤔😇😇
🙏👍❤🌹🤭
😭🙏🌹❤👍