Celine, seorang wanita pekerja keras, terpaksa menikah dengan Arjuna—pria yang bekerja sebagai tukang sapu jalanan untuk menghindari perjodohan. Selama pernikahan, Arjuna sering diremehkan dan dihina, bahkan oleh keluarga istrinya sendiri. Tapi siapa sangka, di balik penampilan sederhananya, Galang menyimpan identitas dan kekayaan yang luar biasa. Saat rahasia itu terbongkar, kehidupan mereka pun berubah drastis, dan mulailah babak balas dendam yang elegan dan penuh drama.
Bersama istrinya, Celine, Arjuna melawan kejahatan bersama-sama dan mencapai keberhasilan bersama.
Siapakah Arjuna sebenarnya? dan apa yang akan terjadi jika semua orang mengetahui identitas Aslinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 4
Pernikahan telah usai dilaksanakan. Kini Celine dan Arjuna telah resmi menjadi pasangan suami-istri. Walaupun tidak ada kerabat ataupun keluarga yang menghadiri pernikahan mereka, Celine merasa tak peduli.
"Akhirnya, kita sudah menikah. Sekarang, tidak akan ada lagi perjodohan yang di atur oleh Papaku" ucap Celine merasa senang.
"Iya" Arjuna hanya mengangguk pelan. Pernikahan ini memang tidak akan berlangsung lama, tapi entah kenapa Arjuna seperti merasa telah menyukai Celine. Namun, dia tetap sadar diri dengan posisinya saat ini. Dia tidak akan pantas untuk menjadi suami Celine yang sesungguhnya.
Hari semakin sore. Kini Arjuna dan Celine telah sampai di rumah.
Sebelum memasuki pintu masuk utama, Arjuna menghentikan langkahnya.
"Kenapa?" tanya Celine cepat.
"Apakah orang tuamu mengijinkan aku tinggal disini?" tanya Arjuna ragu.
Celine menghela nafas, "Jangan khawatir. Mereka tidak akan berani" jawab Celine meyakinkan Arjuna.
"Tapi, bagaimana pun mereka orang tuamu" Arjuna masih nampak ragu.
"Jangan kamu pikirkan. Kamu adalah suamiku, rumah ini milikku, mereka tidak akan bisa mengusir mu" Celine menjelaskan.
Melihat Arjuna masih ragu dan takut, Celine menarik tangan Arjuna masuk begitu saja. Mereka masuk dan semua keluarga terlihat sudah berkumpul di ruang tamu, terlihat sudah menunggu kedatangan Celine sejak lama.
Kedua mata William menatap Celine dan Arjuna dengan tajam. Kemarahan yang membara terlihat dengan jelas di matanya.
"Ternyata kamu tidak main-main dengan ucapan mu Celine? Kamu benar-benar membawa lelaki sampah itu kerumah ini" ucap Williams sangat kesal.
Sera, Bagas dan Laura nampak tersenyum licik melihat Celine dimarahi oleh William.
"Kenapa aku tidak bisa membawa suamiku kesini? Bukankah ini rumahku?" jawab Celine berani.
"Apa kamu ingin mencoreng nama baik keluarga ini? Apa kamu tidak malu menikahi lelaki sampah dan tidak tau diri ini, hah?" teriak William geram.
Celine mengusap telinganya dengan kesal, "Pelankan suaramu pak tua! Tanpa teriak pun aku sudah mendengarnya" ujar Celine agak kesal.
"Oh ya, bukankah nama baik keluarga ini sudah tercoreng sejak lama?" tanya Celine menatap ibu tirinya.
"Sejak Papa menikahi pel4cur itu, nama baik keluarga kita sudah hancur sejak itu juga."
"Ngomong-ngomong tentang manusi sampah, bukankah papa sendiri yang memungut sampah di jalan sana? sedangkan Suamiku bukan sampah, dia adalah suami terbaik dan berharga untuk ku. Jadi jangan samakan suamiku dan istri sampah yang kamu pungut itu" Serang Celine balik yang membuat William kalah telak.
"Heh, Celine. Jangan mentang-mentang ibuku hanya ibu tiri, tidak bearti kamu bisa menghinanya sesuka hati ya" Bagas tak terima dan mulai bersuara.
"Cih, bocah ingusan yang hanya tinggal di ketek ibunya berani bersuara?" Sahut Celine ketus.
"Celine! Sudah cukup kamu menghina kami disini. Kamu memang anak tidak tahu diri. Saya sudah berusaha menerimamu sebagai anakku, tapi kamu selalu menghina ku" Sentak Sera yang sudah tak tahan lagi.
"Berisik. Ayo sayang, kita masuk ke kamar!" Celine pergi begitu saja dan menarik tangan Arjuna untuk mengikutinya.
William dan lainnya merasa sangat geram. Akhir-akhir ini Celine sangat berani dan selalu melawan kepada mereka. Sebelumnya Celine selalu menurut dan tak pernah melawannya, tapi sekarang William sangat bingung dengan perubahan Celine kepadanya.
Dikamar. Celine langsung menjatuhkan tubuhnya di atas kasur dengan lega. Ia benar-benar lelah menghadapi drama di keluarganya.
Sementara, Arjuna masih berdiri dengan canggung.
Kamar perempuan memang identik dengan serba bewarna Pink, namun kamar Celine lebih klasik dan tidak mencolok seperti gadis perempuan pada umumnya.
"Kenapa? anggap saja kamar sendiri!" ujar Celine yang seketika membuat Arjuna terkejut.
"Aku tidur dimana?" tanya Arjuna.
"Tentu saja di kasur bersamaku"
"Hah?" Arjuna sangat terkejut hingga kedua matanya melotot sempurna.
.
.
.
Bersambung.