Andrew Pratama adalah seorang raja bisnis, dia memulai
bisnis nya dari nol hingga menjadi seorang raja bisnis nomor
satu di negara garuda, bahkan menjadi salah satu orang
terkaya didunia.
Namun Andrew memiliki satu penyesalan yang selalu
menghantui nya, yaitu anak dan istrinya yang bunuh diri
akibat perbuatan masa lalu nya.
Sebelum menjadi raja bisnis Andrew merupakan putra
keluarga perdana dan memiliki istri yang bernama Meyrin
kusuma, dan memiliki seorang putri bernama Cheline
pratama, karena pernikahan mereka bukan berdasarkan
cinta melainkan dari perjodohan, Andrew sangat membenci
Meyrin bahkan tidak menganggap Cheline itu putrinya,
karena dia tidak ingat pernah menyentuh Meyrin, tapi
sebenarnya dia pernah menyentuh Meyrin saat dia mabuk.
Andrew selalu melakukan KDRT karena menganggap Meyrin
mengkhianati nya, hingga akhirnya Meyrin yang sudah tidak
tahan dan bunuh diri, setelah putri satu-satunya meninggal
karena sakit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wira Yudha Cs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12
Saat menoleh meyrin dan cheline langsug terkejut melihat sebuah mobil BMW mewah berwarna hitam mengkilap.
"Andrew, kamu menyewa mobil hanya untuk menjemput kami, seharusnya tidak perlu kita semua bisa naik taksi saja" Ucap meyrin yang berpikir Andrew menyewa mobil itu. Meyrin tau mobil itu sangat mahal, karena dulu saat kuliah meyrin adalah pecinta mobil mewah jadi dia tahu harga BMW itu setidaknya milyaran rupiah.
"Aku tidak menyewanya mey, itu mobil kita. Ayo naik" Ucap Andrew sambil membukakan pintu mobil untuk mereka.
"Ayah ini mobil kita, mobilnya sangat cantik dan bagus ayah, cheline sangat menyukainya" Ucap cheline sambil melompat-lompat bahagia
"Pelan-pelan sayang jangan lompat-lompat kamu baru sembuh" Ucap Andrew yang melihat cheline melompat-lompat bahagia hatinya juga sangat bahagia, ini adalah kebahagiaan yang dia cari di kehidupan sebelumnya, walau dikehidupan itu dia punya banyak uang tapi hatinya selalu hampa.
"Kamu seharusnya tidak membeli mobil Semewah ini cukup mobil biasa saja, berapa harganya?" Ucap meyrin sambil
pura-pura menasehati Andrew,
tapi dalam hatinya sangat bahagia bisa mempunyai mobil
impiannya Meyrin terus memandang mobil itu dengan senyum manis di bibirnya. "Harganya tidak mahal kok mey, cuma lima milyar" Ucap Andrew dengan santai dia lupa meyrin berasal dari keluarga miskin, bagi meyrin uang itu seumur hidupnya tidak akan terkumpul.
"Apa!!!! Li-lima milyar, Andrew cepat kembalikan mobilnya, kita tidak akan mampu membayar cicilannya, keluarga kita baru mau membaik jangan membeli barang mewah seperti ini, lebih baik kamu gunakan uangnya untuk berinvestasi" Ucap meyrin yang mengira Andrew membeli mobil itu secara kredit. "Aku membeli nya karena tau kamu pecinta mobil mewah, dulu aku pernah melihatmu terus memandang sebuah mobil mewah saat kita melewati dealernya. Lagi pula aku membeli mobil ini secara cash jadi kamu tidak perlu khawatir" Ucap Andrew menenangkan meyrin yang panik.
"Ka-Kamu membeli mobil ini secara cash?, sebenarnya berapa banyak keuntungan mu dari bermain saham? "Ucap meyrin yang sangat terkejut mendengar ucapan Andrew.
"Tidak banyak tapi cukup menghidupi keluarga kecil kita, kamu tidak perlu khawatir aku sudah menyisihkan modal untuk kembali membeli saham dan tabungan masa depan untuk
cheline, ini surat-surat mobilnya aku menulis namamu di mobil
surat mobil ini" Ucap Andrew sambil menyerahkan surat mobil
mewah itu pada meyrin
"Kenapa kamu menulis namaku di suratnya, seharusnya tulis saja namamu, tapi terima kasih aku sangat menyukai
mobilnya" Ucap meyrin sambil menerima surat-surat mobil itu
"Iya sama-sama, ini adalah salah satu kado ulang tahun pernikahan kita yang ke enam" Ucap Andrew sambil tersenyum
ke arah meyrin.
"Kamu mengingat nya, aku juga sudah menyiapkan hadiah tapi tidak terlalu berharga" Ucap meyrin sambil menyerahkan
sebuah kado.
"Terima kasih" Ucap Andrew sambil tersenyum, dulu saat meyrin memberinya hadiah dia selalu tidak menerimanya.
"Ayah, ibu mau sampai kapan kalian mengobrol di luar, ayo kita pulang aku tidak sabar ingin mencoba mobil baru ini" Ucap cheline yang sudah berada di dalam mobil.
"Hehhehe maaf sayang ayah keasikan mengobrol dengan ibumu, mey mau mencoba mengendarai mobilnya? " Ucap
Andrew sambil menyerahkan kunci mobilnya.
"Ti-tidak nanti saja, walau aku sudah punya sim tapi aku belum lancar mengendarai mobil, kalau mobilnya tergores pasti biaya perbaikannya sangat mahal" Ucap meyrin menolak tawaran itu karena takut menggores mobil barunya.
"Baiklah, padahal kalau rusak tinggal diperbaiki" Ucap Andrew dengan senyum tidak berdaya, lalu mengikuti meyrin masuk ke mobil Setelah itu Andrew melajukan mobilnya ke arah harmony Garden, saat di pertengahan jalan meyrin menyadari itu bukan ke arah apartemen mereka.
"Andrew ini bukan ke arah apartemen kita, kemana kamu akan membawa kami? "Ucap meyrin yang heran kemana lucas
membawa mereka.
"Aku punya kejutan untuk kalian, kalian nantikan saja" Ucap Andrew sambil tersenyum. Setelah empat puluh lima menit, akhirnya mereka tiba di gerbang kompleks harmony Garden.
"Andrew kenapa kamu membawa kami kesini, kita tidak boleh sembarangan masuk kesini" Ucap meyrin yang takut membuat masalah disana. Namun Andrew hanya tersenyum misterius, dan yang membuat meyrin semakin heran satpam yang menjaga kompleks langsung membuka gerbang kompleks. Yang meyrin tidak tau adalah satpam sudah mengenal mobil Andrew saat karena sudah hampir seminggu disana. Lima menit kemudian mereka akhirnya tiba di mansion paling besar disana.
"Kita sudah sampai, ayo kita turun?" Ucap Andrew setelah
memarkirkan mobilnya di halaman mansion yang luas.
"Ayah ini rumah siapa ini besar sekali" Ucap cheline yang sangat antusias begitu turun dari mobil.
"Iya Andrew kenapa kamu membawa kami kesini? "Ucap menyrin yang juga heran, setaunya Andrew tidak punya
kerabat lagi.
"Ini rumah kita, sekarang kita akan tinggal disini" Ucap Andrew sambil tersenyum.
"Apa!!! Rumah kita, ka-Kamu tidak bercanda kan"ucap
meyrin yang sangat terkejut,
saat mengetahui rumah besar itu rumah mereka.
"asikkkk!!!! Sekarang kita sudah jadi orang kaya, ayah
memang hebat, terimakasih ayah"ucap cheline yang sangat
bahagia. "Iya sayang, tapi cheline gak boleh sombong ya, sekarang kita sudah mempunyai kehidupan yang lebih baik" Ucap Andrew menasehati putrinya agar tidak sombong.
"Baik ayah cheline akan patuh, tapi kalau mereka menindas cheline duluan, cheline akan membalas" Ucap cheline
"Sekarang ayo kita masuk, aku akan menunjukkan kamar
untuk putri kecil ayah"
"Baik ayah"
"Mey biar aku yang bawa tasnya" Saat mereka memasuki
mansion, mereka disambut dekorasi mewah mansion, lalu
muncul dua orang pelayan wanita.
"Selamat datang tuan, nyonya, dan nona muda" Ucap kedua pelayan itu
"Kalian bawa tas ini dulu dan taruh dikamar utama, lalu buatkan kami minuman" Ucap Andrew sambil menyerahkan tas
yang dibawanya
་་
'Baik tuan, kami permisi dulu" Setelah kepergian kedua pelayan itu, Andrew mengajak meyrin dan cheline ke kamar cheline yang sudah di dekorasi nya.
"Sayang kita sudah sampai di kamar mu, sekarang coba kamu
lihat kedalam apa sesuai dengan keinginanmu" Ucap Andrew
setelah membuka pintu kamar cheline.
"Wahh!! Kamar ku seperti kamar princess, aku sangat menyukai nya ayah, terimakasih banyak ayah, aku sangat menyayangi mu" Ucap cheline sambil memeluk Andrew. "Cheline bermain dulu di sini ya, ayah mau mengajak ibu mu melihat kamar ayah" Ucap Andrew yang ingin mengajak meyrin ke kamar utama
"Baik ayah, sebaiknya kalian tidur di satu kamar, cheline sudah besar tidak perlu di temani lagi. kalau kalian satu kamar cheline akan dapat adik nanti" Ucap cheline sambil tersenyum
"Kamu!!! Dari mana kamu mempelajari itu" Ucap meyrin dengan wajah yang sudah memerah.
"Aku dengar dari teman-teman ku bu, mereka bilang kalau ayah dan ibu tidur di satu kamar, akan muncul adik kecil, ibu mau ya aku ingin punya adik kecil" Ucap cheline menatap meyrin dengan puppy eye.
"Kamu tidak boleh mempelajari tentang itu lagi, kalau tidak ibu akan menghukum mu" Ucap meyrin dia sudah sangat malu, Andrew hanya tersenyum melihat tingkah istri tercintanya itu.
"Baik ibu"
"Sudah kamu jangan terlalu keras dengan cheline, ayo kita
cek kamar utamanya" Ucap Andrew yang tidak ingin cheline
dimarahi, dalam hati Andrew setuju dengan cheline dia sudah
lama tidak tidur sekamar dengan meyrin.
"Hmm" Meyrin hanya mengangguk lalu mengikuti Andrew dengan wajah merah merona karena tangannya di pegang Andrew.
Bersambung.....
