Menjadi simpanan? Tak pernah ada dalam daftar hidup seorang Amelia Putri, gadis desa yang mengadu nasib di kota besar, takdir membawa nya bekerja di sebuah perusahaan terbesar di kota itu sebagai office girl.
Nasib membawa nya pada seorang pria dingin dan arrogan pemilik perusahaan dan tertarik menjadikan nya simpanan.
Bagaimana kisah mereka? Akankah status sebagai simpanan akan berubah karena cinta? Yuk baca disini☺️
Note: karya real hanya ada di aplikasi Noveltoon/Mangatoon, selebihnya itu fake atau plagiat.
salam dari author, happy reading😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kamar Rahasia
"Roy, panggilkan gadis ku.." Ucap Smith, setelah cukup lama dia diam.
"Gadis yang mana tuan?" Tanya Roy dengan wajah bodoh nya, sebentar lagi Smith pasti memberi nya kata-kata pedas.
"Sialan kau, asisten kagak punya akhlak. Kau fikir tuan muda mu ini pria playboy hah? Aku hanya mencintai satu gadis saat ini dan itu Amelia." Cerocos Smith hingga keceplosan dengan mengatakan dia mencintai Amelia.
"Tuan mencintai nona Amel?"
"S-siapa yang bilang begitu?" Tanya Smith santai, dia belum menyadari ucapan nya barusan.
"Tuan yang mengatakan nya baru saja."
Smith membulatkan mata nya, bagaimana bisa dia keceplosan. Wahh terbongkar sudah kalau dia sudah jatuh cinta pada gadis sederhana bernama Amelia Putri yang hanya OG di kantor nya, tapi itu lah cinta tak memandang kapan, dimana dan pada siapa cinta itu datang.
"Sudahlah, cepat panggilkan Amelia kemari dan setelah dia kemari, kau jangan berani-berani masuk kesini apalagi hanya untuk mengganggu. Jomblo akut." Ledek Smith dengan senyum jahil nya.
Roy hanya mendengus kesal dan pergi keluar melaksanakan perintah tuan muda nya, sejak mengenal Amelia pria yang tadi nya sangat datar itu menjadi lebih banyak omong dan selalu nampak bahagia.
"Tuan Smith sangat menyebalkan, andai saja aku tak bekerja dengan nya sudah aku tampol wajah tampan nya itu dengan sendal jepit bekas nyolek berak ayam." Gerutu Roy dengan muka kesal nya.
...
"Nona Amelia di panggil tuan Smith ke ruangan nya."
"Ada apa pak? Tadi saya sudah membersihkan ruangan nya kan?" Tanya Amelia heran.
"Benar pak, barengan sama saya yang bersihin ruangan bapak." Celetuk Rena.
"Ada beberapa tempat yang kurang bersih dan berdebu, asal kalian tau Tuan Smith itu alergi debu." Cetus Roy asal jeplak, lagian kenapa Nona nya itu tidak peka kalau tuan nya itu sedang membutuhkan nya.
"Tuan muda membutuhkan anda, Nona." Bisik Roy, saat Rena lengah.
Amelia segera paham dan pergi ke ruangan pria nya, lagi pun kenapa dari tadi dia tak peka dengan ucapaan asisten Roy, pasti itu sangat menyulitkan apalagi dia sedang bersama Rena.
...
Ceklek..
Amelia masuk dan segera menutup pintu nya kembali dengan perlahan, dia melihat Smith yang duduk menyandar dengan mata yang tertutup.
"Tuan.." Panggil Amelia. Smith langsung membuka kedua mata nya saat mendengar suara lembut gadis nya.
"Kemarilah, Amelia." Smith menepuk paha nya meminta Amelia duduk di pangkuan nya.
Amelia menurut, dia duduk menyamping karena saat ini dia menggunakan rok pendek selutut, bahaya kalau harus ngangkangg, bisa-bisa dia keluar dari ruangan itu dua jam kemudian.
Smith menyandarkan kepala nya di bahu gadis nya, dalam posisi ini membuat nya merasa nyaman.
Amelia mengusap pelan rambut pria nya, dia tau kedatangan tuan besar Appa nya Smith tadi, karena mereka menyambut nya di lobi. Kesan pertama yang Amelia lihat dari sosok pria itu adalah tegas, sangat terlihat dari raut wajah dan tatapan mata nya yang tajam.
"Tuan kenapa? Tuan punya masalah? Bicara pada saya, siapa tau saya bisa memberi solusi."
"Appa meminta ku untuk menunggui wanita itu di rumah sakit, tapi aku sudah berjanji padamu untuk ikut pulang bersama mu ke kampung." Jawab Smith pelan, kepala nya menyuruk di ceruk leher gadis nya.
"Menurut lah pada Appa tuan, lagi pun saya bisa pulang sendiri. Bersikap adil lah, Nona Marissa adalah tunangan anda di mata dunia semua tau kalau kalian punya hubungan yang serius. Jangan mencoreng nama anda sendiri tuan, saya tidak apa-apa." Ucap Amelia bijak.
"Jangan berani meninggalkan aku sendiri Amelia, bersabar lah setelah wanita itu keluar dari rumah sakit kita akan pergi. Aku tak bisa jauh darimu, lagi pun aku tak mau bersama wanita itu." Ucap Smith, dia memeluk pinggang Amelia.
"Tuan, tuan boleh egois tapi pikirkan juga perasaan Nona Marissa."
"Kenapa aku di tuntut harus memikirkan perasaan nya, sedangkan dia tak pernah sedikitpun memikirkan perasaan ku Amelia?" Tanya Smith, pria itu melepaskan pelukan nya.
"Bukan begitu tuan, saya juga wanita. Saya pasti terluka jika pria nya tak ada saat saya berada dalam masa sulit. Sekali saja, tolong mengerti lah tuan. Cukup saya menjadi orang ketiga dalam hubungan kalian, hingga membuat hubungan kalian renggang."
"Cukup Mel, dari awal aku menjadikan mu simpanan ku, hubungan ku dengan Marissa sudah tak baik-baik saja. Jadi semua ini bukan karena mu, tapi karena rasa cinta ku yang sudah menghilang." Ucap Smith tegas.
Amelia membingkai wajah tampan Smith, memberikan senyum termanis nya untuk pria itu.
Smith mendesahh frustasi, jika sudah begini terpaksa dia harus menuruti keinginan simpanan cantik nya.
"Baik lah sayang, aku akan menemani wanita itu. Tapi kamu juga jangan pulang dulu ya?" Amelia menganggukan kepala nya.
"Janji?" Tanya Smith.
"Janji tuan.." Jawab Amelia. Dia sangat gemas dengan wajah pria nya, tak sadar dia menguyel-uyel pipi itu dengan gemas.
"Sayang..." Ringis Smith dengan wajah cemberut nya. Demi apapun, Amelia ingin berteriak kalau Smith yang terkenal dingin dan arrogan itu tak ada! Tapi sepertinya takkan bisa, itu sangat membahayakan, dia pasti di kurung di kamar selama seminggu jika melakukan itu.
"Maaf tuan, saya gemas melihat tingkah tuan."
"Tak apa, saya suka. Kamu boleh melakukan nya pada saya, jangan pada pria lain atau kamu tau konsekuensinya." Ancam Smith dengan tatapan tajam nya.
"Baik tuan gemoy.." Jawab Amelia. Smith tersenyum dan dia memeluk erat tubuh gadis nya.
Smith menghentikan senyum nya, dia menatap intens wajah cantik gadis nya dengan rambut yang di kuncir kuda.
"Sayang, lain kali kamu gerai saja rambut mu ini. Aku suka rambut mu di gerai" Ucap Smith, dia menarik karet rambut nya dan rambut indah Amelia pun tergerai.
Modus kamu Smith, padahal dia tak ingin leher jenjang yang biasa dia beri stempel itu di lihat orang lain.
"Baik tuan, apapun yang membuat tuan senang akan saya lakukan." Ucap Amelia.
"Kalau ini?" Tanya Smith, tangan nakal nya menunjuk area bawah.
"Apa?"
"Aku menginginkan nya sekarang, sebagai vitamin sebelum aku pergi menemui wanita itu." Bisik Smith sensual.
"Tapi apa harus disini? Nanti kalau ada yang masuk gimana tuan? Lagi pun pasti akan membuat karyawan lain curiga saya lama disini."
"Kata siapa kita bermain disini sayang." Smith menggendong Amelia ala bridal style dan membawa nya ke kamar rahasia yang terletak di belakang rak buku.
"Ternyata ada kamar rahasia ya disini." Gumam Amelia, padahal dia masih ada di dalam gendongan Smith.
"Iya, kalo aku lelah ya aku tidur disini. Kalo lembur terus males pulang ya tidur disini juga dan perlu kamu tau, kamu wanita pertama yang mengetahui ada kamar di ruangan ini."
"Benarkah? Apa Nona Marissa tak tau?" Tanya Amelia, dia duduk di sisi ranjang dengan tangan Smith yang sudah mulai merayap kemana-mana.
"Tentu tidak, kalo aku tau dia datang dan aku malas bertemu aku pasti sembunyi disini." Jawab Smith, bibir nya fokus memberi kecupan-kecupan di leher sang gadis.
"Jangan sampe merah ya tuan, saya lupa bawa concealer."
"Barang apa itu sayang." Tanya Smith, tangan nya mulai membuka satu persatu kancing seragam yang Amelia pakai.
"Penyamar bekas jerawat tuan, tapi bisa juga buat nutupin kiss smark." Jawab Amelia pelan.
"Ohh, aku akan menyuruh Roy membeli nya sekarang." Smith menghentikan sejenak aktivitas nya dan merogoh ponsel nya di saku celana.
"Sekalian sama beauty blender nya tuan."
"Barang apalagi itu sayang? Aku baru mendengar nya.."
"Spons buat ngeratain nya." Jawab Amelia.
"Oh baiklah sayang." Smith pun menelpon Roy dan meminta nya membelikan barang yang gadis nya perlukan.
.....
🌻🌻🌻
nakal kau Smithh🙄🙄
menantang sekali😝