Jika mencintaimu adalah sebuah 'KESALAHAN' maka aku rela melakukan kesalahan itu terus menerus. Dan jika mencintaimu membuat aku di benci seluruh 'DUNIA' maka aku siap menghadapi dunia dengan segala isinya yang akan membenciku.
Novel ini menceritakan kisah seorang gadis yang sangat mencintai seorang pria bandar narkoba dan juga BURONAN kelas kakap yang sudah sungguh meresahkan pihak berkuasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bunda Qamariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terpukul
"Jawab aku... Apa kau benar tidak mencintaiku?" Ayya kembali bertanya saat laki-laki itu hanya diam.
"Iya, aku tidak mencintaimu, jadi berhentilah terus mengejar ku!" jawab Delmond mengangkat pandangan memberanikan diri menatap mata Ayya.
Air mata gadis itu semakin mengalir deras dan menggeleng, "Kau bohong... Aku tahu kau pasti sedang berbohong! Meski kau tidak pernah berkata jika kau mencintaiku, tapi aku tahu, jika kau juga mencintaiku, sama seperti aku!" gadis itu mengerat pegangannya pada lengan Delmond.
Dor Dor Dor
"Buka pintunya, kami tahu kau berada di dalam, tempat ini sudah di serbu, jadi kau tidak akan bisa untuk melarikan diri lagi, cepat buka pintu ini!" Ucap polisi yang menggedor-gedor pintu.
Ayya semakin panik, cemas, takut, menjadi satu dalam dirinya, "Pergi!! Kumohon pergi.... Kau bisa di jatuh hukuman mati saat di penjara nanti, ku mohon pergi!" Ayya semakin ketakutan dan memeluk laki-laki yang hanya diam tak bergerak sedikitpun.
"Ku mohon pergilah..." Ayya tak berhenti terus memohon meski ia tahu semua ucapannya hanya sia-sia karena Delmond sama sekali tidak mendengarkannya.
Delmond mengusap air mata gadis yang memeluknya. "Pulanglah, dunia kita berbeda. Tugasku untuk menyatukan kau dengan keluarga mu sudah selesai. Maaf jika aku melukai perasaan mu." Kata Delmond mendorong gadis itu agar menjauh darinya.
Ayya menggeleng kembali memeluk pria itu, "Tidak, kita bisa bersama. Aku mencintaimu, ku mohon berjuanglah untuk kembali hidup dengan lebih baik," air mata Ayya bahkan membasahi baju Delmond.
Delmond tersenyum kemudian membuka kalung ibunya dari leher pria itu. Ia mengambil tangan mungil Ayya kemudian menyimpan kalung tersebut di telapak tangan Ayya.
"Jaga kalung ini untukku. Juga jaga kesehatan mu, raihlah cita-cita mu dan lupakan aku. Jika kau mempunyai waktu, datanglah berkunjung ke rumah terakhir ibuku." Ucap Delmond menautkan bib*rnya dengan b*bir dingin Ayya karena takut kehilangan pria itu.
Keduanya saling berci*man tapi bukan karena nafsu, melainkan c*uman tanda perpisahan.
Delmond melepas ci*mannya, kemudian mengusap bibir gadis itu, setelahnya ia berdiri dan membuka pintu yang sedari tadi di gedor oleh polisi.
Ayya hanya bisa pasrah dan menangis melihat polisi meringkus pria yang dia cintai.
"Ayya! Kau tidak apa-apa, dek?" Tanya Arkan yang ternyata tadi sempat menyusul mobil Ayya saat melihat mobil gadis itu mengarah ke tempat Delmond.
Ayya bukannya menjawab pertanyaan Arkan, ia berlari keluar sambil menangis histeris melihat Delmond sudah di borgol dan mulai naik ke atas mobil polisi.
"Pak, jangan tangkap dia, Pak! Ku mohon jangan tangkap dia!" Teriak Ayya melarang polisi membawa Delmond.
Arkan menahan adiknya kemudian memeluk erat tubuh gadis itu yang semakin histeris melihat laki-laki yang dia cintai pergi bersama polisi.
"Jangan pergi!!! Ku mohon jangan pergi!!!" Teriak Ayya histeris.
Arkan bahkan tidak bisa menahan air mata melihat kesedihan dan terpukulnya sang adik melihat kepergian Delmond.
"Ayya, tenangkan dirimu, dek. Sabar... Mungkin itu yang terbaik untuk Bos Delmond, biarkan takdir yang akan menjawab takdir cinta kalian." Ucap Arkan membujuk adiknya.
"Tidak, kak! Aku tidak mau dia di penjara!!" Ayya sampai terduduk di tanah sambil menangis.
Di mobil polisi. Delmond ternyata menjatuhkan air mata karena harus berakhir dengan cinta yang berada di dalam hatinya buat gadis itu, cinta yang tidak akan pernah ia ungkapkan sampai kapanpun. Karena setelah ini, ia pasti akan di tembak mati.
Semoga kau bahagia, biarkan takdir yang menentukan jalannya. Batin Delmond mengusap air mata dari pipinya.
congratulations ya Kak, krn sudah membuat cerita yg benar" menguras air mata😭😭😭😭😭
benar" sad sampai Q menangis baca nya 😭😭😭😭