Permaisuri Raja Iblis

Shen Yue melirik kearah putri Lian Hua, dia hanya menyunggingkan senyuman tipis, tak lama kemudian tangan kecilnya langsung menarik kunai dan juga shuriken yang berada pada tubuh para pelayan milik Putri Lian Hua, kemudian melemparkannya kepada 16 orang pria berpakaian hitam, yang hingga saat ini masih dalam keadaan terluka.

Xie Wei beserta kelima gadis pelayan hampir tak percaya melihat kemampuan bocah itu, bagaimana dia bisa melakukannya di usia yang masih begitu muda? Sedangkan mereka saja harus melewati berbagai macam ujian berat, untuk bisa mendapatkan kemampuan seperti saat ini.

Namun jika dibandingkan dengan Shen Yue, maka kemampuan yang dimiliki oleh kelima orang gadis pelayan itu tidaklah berarti apa-apa. Mereka tak lebih bagaikan semut jika dibandingkan dengan Shen Yue yang begitu berbakat.

Syuuuut...

Jleb...

Jleb...

Jleb...

Kunai dan shuriken yang dilemparkan oleh Shen Yue berhasil menancap pada tubuh ke-16 orang pria berpakaian hitam dan langsung menembus jantungnya, mata semua orang langsung terbelalak kaget melihat kemampuan Shen Yue yang luar biasa, sedangkan ke-16 orang pria berpakaian hitam langsung terjatuh di atas tanah dalam keadaan tak bernyawa.

Bruk...

Bruk...

Bruk...

Setelah menyelesaikan hal itu, Shen Yue segera bergerak kembali menuju kursi di mana dia sangat santai tadi, kemudian mengambil sepotong demi sepotong buah yang telah dikupas oleh gadis pelayan tadi, dia terlihat begitu menikmatinya.

"Siapa kau sebenarnya? Dan dari mana kau mengetahui jurus rahasia para ninja?" tanya putri Lian Hua sambil menatap tajam ke arah Shen Yue.

Mendengar pertanyaan itu, tentu saja membuat mata Shen Yue langsung melotot, dari mana Putri Lian Hua mengetahui, jika jurus yang dia gunakan merupakan jurus rahasia para ninja, padahal selama ini hanya segelintir orang saja yang mengetahui hal itu.

Shen Yue menarik nafas perlahan dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Putri Lian Hua. "Meskipun aku memberitahumu, kau pasti tidak akan pernah mempercayainya."

"Katakan!"

"Sebenarnya aku bukanlah pemilik asli tubuh yang saat ini kutempati. Aku berasal dari masa depan, namaku Sakura seorang ninja yang terpaksa mati akibat pengkhianatan yang dilakukan oleh klan the blue." ucap Shen Yue sambil menatap kosong ke arah kejauhan.

"Sudah kuduga, rupanya kau juga datang ke tempat ini. Jika seperti itu, mari bertarung denganku dan tunjukkan siapa yang lebih hebat di antara kita!" ucap putri Lian Hua.

Shen Yue terlihat mengerutkan dahinya, "Untuk apa?"

"Karena kau adalah alasan aku berada di tempat ini, aku akan meminta pertanggung jawabanmu yang telah menghalalkan segala cara untuk bisa melenyapkanku dari masa depan." jawab putri Lian Hua.

Hal itu tentu saja membuat Shen Yue langsung memelototkan matanya, dia tak menyangka jika putri Lian Hua adalah Ayame, sahabat sekaligus saudara yang pernah dia khianati di masa lalu.

"Maafkan aku." cicit Shen Yue.

"Sayangnya kata maaf tidak cukup untuk menebus semua dosa-dosamu terhadapku, dan saat ini juga kau harus menerima tantanganku. Jika tidak? Akan kupastikan, kau tidak akan pernah hidup meskipun kau berusaha untuk bisa menyelamatkan diri dari tempat ini." jawab Putri Lian Hua.

Shen Yue hanya bisa menarik nafas lelah, awalnya dia ingin berbaikan dengan Putri Lian Hua, walau bagaimanapun dia memang bersalah karena telah menghianati sahabat sekaligus saudaranya itu, hanya saja saat ini dia sudah tak memiliki dendam ataupun rasa iri terhadapnya.

Lagi pula kasta di antara mereka memisahkan dan memberikan jarak yang sangat tinggi, dimana Ayame masuk ke dalam tubuh putri seorang Kaisar, sedangkan dirinya malah memasuki tubuh bocah yang merupakan anak haram dari bangsawan Jiang yang sengaja dibuang, untuk dijadikan seorang budak.

"Baiklah jika itu yang kau inginkan, dengan terpaksa aku harus memenuhinya. Walau bagaimanapun aku memiliki kesalahan di masa lalu, karena telah berbuat jahat terhadapmu. Keserakahan dan juga sifat iri menguasai hatiku, namun saat ini aku datang dengan kerendahan hati memintamu untuk memaafkan segala kesalahanku dan jika dengan cara bertarung kau akan merasa puas, maka mari kita mulai pertarungan ini." ucap Shen Yue sambil berdiri dari kursi yang didudukinya.

Dia pun menepuk-nepuk bokongnya untuk memastikan, bahwa saat ini pakaian yang dia gunakan tidak kotor sama sekali.

Shen Yue dan Putri Lian Hua, dua kunoichi yang benar-benar terlatih dan memiliki kemampuan luar biasa, bersiap untuk pertarungan yang mendebarkan. Dengan pedang keduanya, mereka siap membuktikan siapa di antara mereka yang lebih kuat.

Hari ini, suasana dipenuhi ketegangan, karena kedua kunoichi ini bersiap untuk memperlihatkan gerakan lincah dan jurus berbahaya yang mereka kuasai. Keahlian mereka dalam seni pedang dan ilmu kunoichi akan dipertaruhkan untuk menentukan siapa yang memang memiliki keunggulan.

Dalam sekejap mata, Shen Yue dan Putri Lian Hua meloncat menuju tempat yang lebih luas. Gerakan mereka begitu gesit dan lincah, seakan-akan menari di udara. Pedang mereka berputar dan meliuk dengan kecepatan yang memukau, menghasilkan lonjakan energi yang mematikan.

Serangan-serangan mereka dilancarkan dengan presisi yang sempurna, menunjukkan keterampilan dan keahlian mereka yang luar biasa. Setiap gerakan dipikirkan dengan matang, disertai dengan kecepatan dan kekuatan yang menghancurkan. Semua orang yang menyaksikan pertarungan ini terpesona oleh keindahan dan keganasan serangan mereka.

Trang...

Trang...

Shen Yue melancarkan serangan dengan lincah dan mengagumkan, memperlihatkan keahliannya dalam gerakan-gerakan yang tak terduga. Pedangnya bergerak seolah menjadi ekstensi tubuhnya, menyerang dengan ketepatan yang mematikan. Setiap serangan yang dilancarkannya membawa ancaman besar bagi Putri Lian Hua.

Namun, Putri Lian Hua tidak kalah tangguh. Dengan keanggunan yang tiada tanding, ia melawan serangan-serangan Shen Yue dengan jurus-jurus yang berbahaya. Setiap gerakan pedangnya membawa kekuatan yang melampaui batas, mengirimkan gelombang energi yang menghancurkan sekelilingnya. Ia menunjukkan ketegasan dan ketahanan yang tak tergoyahkan.

Pertarungan ini menjadi tontonan yang memukau, di mana kedua kunoichi itu saling melibas dan menghindar dengan keahlian yang memukau. Mereka mengeksekusi jurus-jurus berbahaya dengan sempurna, menghasilkan ledakan energi yang menerangi langit.

Tak ada yang dapat memprediksi siapa yang akan keluar sebagai pemenang dalam pertarungan ini. Kedua kunoichi itu telah membuktikan bahwa mereka adalah prajurit yang luar biasa, dengan kekuatan dan kemampuan yang tak terbantahkan.

Xie Wei beserta kelima orang gadis pelayan memperhatikan setiap jurus yang digunakan oleh kedua orang gadis yang saat ini tengah saling menyerang, mata mereka hampir saja tak percaya, karena ternyata keduanya memiliki kemampuan yang begitu luar biasa.

Kecepatan dan ketepatan gerakan yang dilakukan oleh keduanya membuat semua orang berdecak kagum, apalagi kelima orang gadis pelayan yang baru saja mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh Shen Yue, ternyata bocah berusia 9 tahun itu menyimpan kekuatan yang sangat luar biasa.

Mereka benar-benar tak menyangka, jika putri Lian Hua dan Shen Yue benar-benar memiliki ketangguhan yang sangat memukau, tubuh keduanya meliuk-liuk bagaikan angin, kemudian memberikan serangan dengan tebasan sehingga terdengar suara decitan di antara pedang yang beradu.

Cahaya matahari yang menyinar memantulkan kilatan mematikan dari kedua pedang yang saat ini tengah saling berhadapan, membuat Xie Wei dan kelima orang gadis pelayan itu terpaksa harus menutup mata mereka menggunakan telapak tangan akibat silau karena efek pantulan cahaya matahari yang mengenai pedang yang bertengger dengan sangat cantik di tangan kanan milik kedua orang gadis itu.

Duagh...

Bruk...

Akhirnya salah seorang dari kedua gadis itu ambruk dan terjatuh di atas tanah, darah segar mengalir dari sudut bibirnya, namun matanya menunjukkan perasaan lega, senyuman tipis tersungging dari bibirnya.

"Kau kalah!"