Jodoh Yang Tertunda

Entah kenapa Kai memperlakukan Flo Seperti itu, saat melihat Flo tersenyum dan tertawa lepas pada Alex membuat nya geram dan marah terlebih saat Alex mencium kening nya.

"Ahhhh sial!!" Geram Kai, dia melihat ke arah ruangan nya dan tak menemukan sosok Flo di sana karena ia baru mengusir nya tadi.

Sedangkan orang yang dia Usir kini berjalan dengan lesu ke arah jalan, dia sudah menelfon Alex tadi untuk menjemput nya. Bertepatan dengan itu, Kai berniat melihat Flo yang sedang berada di pinggir jalan, ia kira Flo akan naik taksi tapi ternyata dugaan nya salah.

Dia melihat Alex yang memeluk Flo yang sedang menangis, mungkin karena bentakan tadi. Tangan Kai mengepal melihat itu semua.

Di bawah, Flo menangis karena dia baru pertama kali di bentak oleh seseorang. Mungkin jika di bentak oleh Alex dia sudah terbiasa itu pun tak sekeras Kai tadi.

"Sudahlah..." Ucap Alex dengan mengusap rambut Flo, saat ini Flo sudah membuka kaca mata nya karena menangis.

"Hiks....Kak.... Dia....dia benar-benar tidak tahu diri!!! Aku ingin sekali membunuh nya hiks...." Tangis Flo.

"Yaudah kita pulang sekarang, lihatlah wajah jelek mu ini" Ucap nya membuat Flo semakin kesal di buat nya.

Sesampainya di rumah Flo langsung mengganti pakaiannya setelah mandi, kini Flo sudah kembali lagi ke wajah aslinya yang cantik. Flo menggunakan dress putih selutut dan rambut yang ia urai kan.

"Kita makan siang di luar yah" Ajak Alex yang langsung di angguki oleh Flo.

"Baik" Balas Flo.

Alex memilih restoran mewah yang dekat dengan kantor nya, dia menggandeng lengan Flo dengan mesra bahkan mereka terlihat seperti sepasang kekasih karena terlihat cocok dan romantis.

"Setelah ini kau akan bekerja di perusahaan kakak! Tidak ada penolakan! Kakak tidak ingin kejadian ini terulang lagi" Ucap Alex.

"Tapi kak...."

"Flo!" Geram Alex.

"Baiklah" Pasrah Flo membuat Alex tersenyum senang.

Saat Flo makan, dia tak sengaja melihat seorang wanita yang berjalan mendekati mereka berdua. Di lihat dari penampilannya, Flo tahu bahwa wanita itu berusaha untuk menggoda kakaknya.

"Hai" Sapa wanita itu dengan tersenyum lebar, Flo menatap wanita datar.

"Hmm Alex, apa kau lupa dengan ku?" Tanya nya dengan menyentuh pundak Alex tapi Alex langsung melepaskan nya dan menatap wanita itu marah.

"Singkirkan tangan menjijikkan anda nona" Datar Alex membuat wanita itu terkejut.

"Alex aku...."

"Maaf nona badut, Sepertinya anda salah tempat. Kami tidak menerima tamu disini. Silahkan pergi dan cari tempat yang kosong" Ucap Flo membuat wanita itu menggeram marah.

"Lo!!" Geram wanita itu karena malu, kini mereka menjadi pusat perhatian orang-orang restoran.

"Apa kakak tidak apa-apa?" Tanya Flo.

"Tidak, tapi Kakak tidak suka di sentuh oleh sembarang wanita!" Kesal nya.

"Ya aku tahu" Ketus Flo.

•••

Kai duduk termenung di taman mansion nya, sudah berkali-kali dia menghela nafas gusar. Dia benar-benar kesal karena Flo tidak menghubungi nya untuk minta maaf.

"Tuan" Panggil sekertaris Roy.

"Hm"

"Apa tuan membutuhkan sesuatu?" Tanya nya.

"Tidak"

"Baik tuan"

"Roy"

"Ya tuan"

"Apa Flo dan Alex sepasang kekasih?" Tanya Kai.

"Ahh..... Sepertinya bukan tuan, Tuan Alex sudah memiliki tunangan yang tinggal di Italia." Jelas nya.

"Jika begitu berarti Flo selingkuhan nya?" Kaget Kai.

"Ehh saya tidak tahu tuan, jika memang begitu kita bisa apa. Itu hubungan mereka" Balas sekertaris Roy.

"Apa kelakuan saya tadi siang sangat keterlaluan Roy?"

"Jika saya boleh jujur, saya ingin mengatakan nya Tuan. Sikap anda tadi siang benar-benar sangat keterlaluan, seharusnya anda tidak memarahi seker ehh maksud saya nona Flo karena dia bebas memiliki seorang kekasih dan anda tidak berhak untuk melarang nya berdekatan dengan laki-laki lain karena nona Flo hanya Sekertaris anda" Jelas nya membuat Kai terdiam.

"Apa yang harus saya lakukan Roy?" Tanya Kai dengan mengusap kepala nya.

"Mungkin minta maaf itu bukanlah hal yang buruk"

"Baiklah, kau hubungi dia sekarang. Saya akan menemui nya"

"Baik Tuan"

Roy membuka ponselnya dan mulai menghubungi Flo, Kai yang berada di samping nya mendadak gugup karena telepon tersebut terus tersambung dan tidak di angkat.

Tut... Tut....

"Halo?"

"Halo nona Flo, saya Sekertaris Roy. Apa anda sibuk?" Tanya Roy.

"Maaf Sekertaris Roy, Flo sedang tidur.... Apa itu sangat penting?" Tanya di seberang sana yang ternyata Alex.

"Ahhh tuan Alex yah hehehe.... Tidak tuan, sebenar nya saya ingin membicarakan sesuatu pada nona Flo" Kaget Sekertaris Roy karena yang mengangkat nya ternyata Alex.

"Untuk saat ini tidak bisa Sekertaris Roy, Flo Sud...... Ahhhh ayo tidur!!!! Lama sekali!!! Hmmm ..... Maaf saya harus menutup teleponnya" Ucap Alex dan langsung memutuskan teleponnya secara sepihak.

Sekertaris Roy melirik Kai yang semakin menggelap, mereka sempat mendengar suara serak Flo yang sepertinya sudah tertidur.

"Tuan....." Panggil Sekertaris Roy namun Kai hanya mengangkat sebelah tangannya bertanda agar diam.

Sedangkan di tempat Flo, wanita itu mabuk berat saat ini. Alex sangat kesusahan untuk mengurus nya. Saat dia mengangkat telepon tadi, mereka berada di dalam mobil dan Flo terus merengek ingin tidur.

"Astaga punya adik satu ini benar-benar!!!" Ucap Alex setelah selesai membawa Flo ke kamarnya.

"Ngomong-ngomong, tadi kenapa mereka menelpon? Jangan bilang bahwa mereka ingin meminta maaf? Hohohooo tidak semudah itu Ferguso!" Tawa Alex dengan menyeramkan.