Bodyguard Cantik

Bantu Vote ya kakak-kakak , Terima kasih

Ayara pulang ke apartement bersama pak Agustian yang menjemputnya , sedang mobil Ferarri merahnya dibawa oleh anak buah pak Agustian . Sepanjang perjalanan pulang Ayara menjelaskan alasannya kenapa meminta mobilnya dijual , sang pengacara hanya tersenyum mendengar penjelasan Ayara . Pak Agustian menyadari kalau Ayara dibesarkan dengan semua kemewahan dari kedua orang tuanya , maka dari itu sangat tidak mengherankan jika ia gampang bosan dengan mobil mewahnya .

"Jadi nak Yara sudah tak mau mobil cepat itu lagi .?" Tanya Pak Agustian sang pengacara memastikan lagi keinginan Ayara .

"Iya pak , Yara pengen naik mobil yang soft dan elegan saja sekarang seperti gadis kebanyakan ." Jawab Ayara asal bicara .

"Maksud nak Yara apa ? bapak tak mengerti ." Ucap Pak Agustian bingung .

"Bukankah selama ini mommy melarang Yara untuk mengendarai mobil sport itu , jadi mulai sekarang Yara akan menuruti mau mommy dan jadi gadis penurut ." Jawab Ayara dengan senyum yang dipaksakan .

"Benarkah ?? baguslah kalau begitu , nyonya pasti senang ." Sahut Pak Agustian dengan tersenyum lebar .

Ayara hanya mengangguk pelan merespon perkataan sang pengacara pribadinya , ia terpaksa berbohong mengenai alasannya meminta untuk dibelikan mobil baru lagi . Ayara tak mungkin mengatakan hal yang sebenarnya karena jika pengacaranya itu tau maka ibunya yang ada di Inggris pun akan tau dan Ayara tak mau hal itu terjadi . Ayara tak ingin sang ibu tau dengan apa yang ia lakukan di Jakarta  , Ayara ingin menyembunyikan misi balas dendamnya dari sang ibu karena selama ini ibunya selalu melarangnya untuk balas dendam pada orang-orang yang sudah membuat mereka menderita .

Setelah mengemudi selama hampir tiga puluh menit mobil pengacara pribadi Ayara pun sampai di depan apartment mewahnya di kawasan SCBD , perlahan Ayara turun dari mobil sang pengacara lalu masuk ke dalam gedung apartement mewah itu dengan langkah gontai setelah mendengar penjelasan dari sang pengacara kalau mobil barunya paling cepat akan datang empat hari lagi .

"Gara-gara dua pria menyebalkan itu aku harus berpisah dengan si kuda hitam ." Ucap Ayara kesal saat membuka pintu apartemennya .

Dengan kesal Ayara melempar tas yang ia pakai ke sofa dan ia pun berbaring di sofa tanpa berganti pakaian , ia ingin menenangkan pikirannya . Mengingat peristiwa tadi siang membuatnya kembali sedikit kesal .

"Huff...hampir saja aku ketahuan oleh dua pria sakit jiwa itu ." Gerutu Ayara dengan jengkel saat kembali mengingat kejar-kejaran tadi siang dijalan .

Ayara menyadari kalau tadi siang ia terlalu ceroboh sampai membuka bagian atas mobilnya saat mengendarai mobil ferarri merahnya di jalanan tanpa memikirkan kemungkinan akan bertemu dengan Henry ataupun Ryan , ia kini hanya menyesali kecerobohannya itu . Padahal mobil ferarri merah yang diberi nama hitam itu adalah mobil kesayangannya , sejak pindah ke Jakarta ia bepergian dengan mobil itu .

Karena belum makan dari siang Ayara akhirnya bangun dan berjalan ke dapur untuk membuat makanan , karena di dalam kulkas masih banyak daging yang dibeli dua hari lalu di toko swalayan Ayara tak begitu kesulitan untuk membuat makan malam . Setelah memasak steik dan menikmatinya sendiri Ayara memutuskan untuk pergi mandi sebelum tidur .

Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam dan Ayara belum selesai mandi karena masih asik menikmati alunan musik klasik yang ia nyalakan , sejak dulu ia adalah penyuka musik klasik karena kebiasaan ibunya . Dulu sewaktu di Inggris Ayara sering kali diajak pergi ke konser musik klasik oleh Raisa , pada awalnya ia tak suka akan tetapi lama kelamaan iapun menyukainya sampai akhirnya kini sudah sangat terbiasa mendengarkan alunan musik klasik itu tiap malam sewaktu akan mandi .

"Sepertinya aku sudah terlalu lama berendam ." Ucap Ayara pelan saat menyadari jari-jari tangannya mengkerut , ia pun cepat berbilas dengan air hangat dari shower dan bergegas keluar dari kamar mandi saat menyadari sudah dua jam ada di dalam bathup .

Dengan cepat Ayara memakai baju tidurnya dan bergegas pergi ke tempat tidur , tinggal sendirian di apartemen yang besar membuatnya merasa kesepian sebenarnya akan tetapi ia tak punya pilihan lain . Ayara tak mau identitasnya diketahui orang banyak apalagi dengan kondisi keluarganya yang complicated , Ayara tak mau jadi bahan tertawaan lagi . Sewaktu menghabiskan masa kecilnya dulu di jepang ia sudah cukup puas menjadi bahan tertawaanya teman-temannya karena terlahir sebagai seorang perempuan , karena menurut mereka perempuan sama sekali tak pantas menjadi pewaris nama keluarga oleh karena itu saat ini Ayara malas membuat pertemanan dengan orang lain . Ayara nyaman hidup sendiri tanpa ada teman atau sahabat karena di dunia ini menurut Ayara tak ada pertemanan yang tulus .

"Selamat malam mommy ...i love you ." Ucap Ayara pelan sambil mencium foto sang ibu yang di atas nakas terpasang apik di dalam figura cantik .

Ayara akhirnya tertidur dengan cepat karena merasa sangat lelah setelah bermain kucing-kucingan dengan dua pria yang menyebalkan itu , ia sudah tak ingin lagi berurusan dengan dua pria lemah itu . Ayara tak mau rencananya balas dendam terhambat karena kedua pria itu .

Drrtttt

Drrttt

Suara alarm di ponsel Ayara berdering berkali-kali memaksa Ayara harus membuka kedua matanya , dengan malas Ayara mengeluarkan tangannya dari dalam selimut berusaha meraih ponsel untuk mematikan alarm . Karena tangannya tak lekas bisa meraih ponsel Ayara akhirnya terpaksa keluar dari selimut tebalnya untuk mematikan alarmnya , saat sudah berhasil mematikan ponsel tiba-tiba Ayara teringat kalau hari ini adalah hari kelulusan teman-temannya di sekolah Internasional Jakarta  .

Dengan cepat Ayara melompat dari tempat tidur dan berlari ke arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya , Ayara tak mau telat datang ke sekolah untuk menghadiri pesta perpisahan teman-temannya . Apalagi ia sudah berjanji pada Peter untuk datang , saat hari terakhirnya berada disekolah beberapa bulan yang lalu Peter memintanya untuk datang kalau acara perpisahan sekolah diadakan dan Ayara terlanjur menyetujui permintaan Peter waktu itu .

"Bodoh kau Yara , kenapa dulu harus bilang iya sih ..." Gerutu Ayara menyesali perkataannya dulu yang secara spontan menjawab permintaan Peter .

Prank

Botol parfum Channel kesayangan Ayara yang masih ada setengah tak sengaja tersenggol tasnya hingga akhirnya jatuh berserakan di lantai yang sontak membuat kamarnya menjadi wangi dalam waktu cepat .

"Akhhh Yara ....!!! " Pekik Ayara penuh emosi saat melihat botol parfumnya sudah hancur berserakan dilantai .

Karena waktunya sudah hampir dimulai akhirnya Ayara meninggalkan apartemennya dalam kondisi seperti itu , bagi Ayara janji adalah hutang yang harus dibayar oleh karena itu ia terpaksa datang ke sekolah milik keluarganya itu . Karena mobilnya sudah dibawa oleh Pak Agustian sang pengaca Ayara akhirnya memilih naik taksi untuk pergi ke sekolah , setelah menempuh perjalanan hampir satu jam karena terjebak macet Ayara akhirnya sampai di sekolah Internasional Jakarta tempatnya bersekolah dulu selama satu bulan .

Saat menginjakkan kakinya di jalan depan sekolah tiba-tiba Ayara mendengar suara seseorang yang sangat ia hafal tengah memanggilnya .

" Kau ....." Ucap Ayara lirih saat menolah ke arah sumber suara dan melihat si empunya suara yang sebelumnya memanggilnya .

Bersambung

Jangan lupa baca juga novel Thor yang siap mengudara Faith 2 menggantikan Faith 1 yang akan segera tamat . Terima kasih