Aku yang sudah memberikan hati ku pada mu, malah berujung pengkhianatan dari mu, Jangan kau pikir kematian ku adalah akhir dari segala nya.
Ingat!, dendam ini akan ku bawa hingga tuhan memberiku kesempatan kedua di kehidupan selanjutnya, by Queensany.
Perjuangan seorang gadis yang terlahir kembali membawa dendam masa lalu nya membawa ia hidup dengan tujuan hanya untuk membalaskan dendam membara di hati nya.
Cinta segitiga ikut mewarnai perjalanan nya, lelaki yang seharus nya ia bunuh malah menumbuhkan rasa cinta dalam hati nya.
Akankah balas dendam nya akan ia tuntaskan ataukah hati nya malah luluh dan dengan mudah melupakan dendam di kehidupan nya yang lalu?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pentin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35.
"Aku tak percaya dengan semua ini," keluh William menatap sayu ke arah cucu nya yang masih tak sadarkan diri di dalam ruangan itu.
Ruangan tempat sang cucu telah berjuang demi hidup nya beberapa jam yang lalu.
Sementara Serril, hanya menangis dalam diam saat melihat kondisi cucu kesayangan nya yang masih terbaring tak berdaya.
"Sejak ia lahir, mungkin tangan ku ini masih beberapa kali mengayun nya dalam pelukan ku. Dan setelah cukup lama kita tak bertemu dengan dia, kenapa harus kemalangan yang mempertemukan kita dengan nya?," keluh Serril dengan tangis yang tak bisa ia bendung lagi.
"Aku bersumpah tak akan membiarkan perempuan itu bahkan Albert sekalipun mendekati cucu ku lagi!," ucap William dengan nafas yang tak beraturan.
"Tenanglah tuan, ingat kesehatan mu," seru Yekka mencoba memapah William untuk duduk dan mengatur emosi nya.
Sementara Serril nampak tak bergeming dari menatap sang cucu.
Ia bahkan tak bersuara ataupun membela putri nya seperti yang biasa ia lakukan.
Hati nya sudah cukup terluka dan tidak bisa menoleransi kesalahan Mastany lagi.
"Bagaimana aku bisa tenang!, putri ku sendiri sudah mempermainkan hidup nya!, bahkan kini nyawa putra nya ia jadikan lelucon!," seru William naik pitan.
"Ini semua musibah tuan, kenyataan nya adalah Mastany begitu sayang pada putra nya," ucap Yekka masih mencoba meredam emosi orang tua Mastany. Meskipun ia juga hancur melihat kondisi putra nya, namun ia masih menunggu penjelasan langsung dari Mastany akan apa yang sebenar nya terjadi dengan sang putra, ia memang kesal karna putra nya dalam bahaya, namun ia masih bisa meredam emosi nya sampai ia benar benar mendapatkan penjelasan pasti dari Mastany tentang semua itu.
"Lalu jika itu benar, di mana sekarang dia Yekka!, di mana perempuan itu!," seru William begitu histeris nya hingga memancing perhatian para pasien yang lain.
Mendengar itu, Yekka hanya bisa terdiam.
Ia tak bisa menjawab tudingan William lagi saat itu.
Bahwa kenyataan nya, Mastany memang tidak ada saat putra nya membutuhkan diri nya.
"Tenanglah Abi!, ini rumah sakit, kau mau petugas keamanan mengusir kita dari sini," ucap Serril mencoba menenangkan sang suami sebelum penyakit nya kambuh dan malah membuat keadaan semakin buruk.
...***...
"Kalian mau kemana hem!," seru Mastany sembari menikmati momen bahagia nya malam itu.
Malam yang ia nanti nanti kan selama hidup nya.
Malam di mana rasa takut dan putus asa nya yang dulu ia alami kini berhasil ia berikan kepada keturunan Yossep yang terakhir.
Sementara di sisi lain, Albert dan Sesil terus berlari mencari jalan keluar.
Meskipun Kastil itu adalah milik nya sendiri, tapi ia tak pernah tau akan pintu lorong rahasia Kastil itu.
"Kalian tak akan bisa keluar!, kalian dengar itu!," teriak Mastany sembari tertawa dengan puas nya.
Dengan sengaja, Mastany terus menggiring kedua mangsa nya agar berlari ke arah ruang bawah tanah, tempat jasad nya sebagai Queensany masih terkubur rapi di sana.
Sembari mengunci setiap pintu keluar yang ada, Mastany terus bersenandung riang sepanjang langkah nya menuju ke arah ruang bawah tanah.
Bagus!, kalian sudah masuk ke tempat yang seharusnya, batin Mastany sembari mempercepat langkah nya.
"Bagaimana ini tuan?," seru Sesil ketakutan saat melihat pintu di hadapan nya terkunci rapat.
"Diam!," sentak Albert begitu jijik saat mengingat identitas asli dari wanita yang sedang bersama nya itu.
"Aku tak menyangka telah tidur dengan banyak wanita kotor selama ini," ucap lirih Albert sembari mencoba mencari letak kunci untuk membuka ruangan bawah tanah.
Lalu, ia teringat akan kalung yang di berikan sang ayah pada nya.
Tanpa berfikir panjang, kalung itu segera ia tarik dari leher nya.
Nampak tergantung sebuah kunci yang selama ini ia pertanyakan akan fungsi nya.
"Apa mungkin?," ucap Albert segera mencoba membuka ruangan itu dengan kunci yang ia miliki.
Krekkkk.
Jadi selama ini, kunci ini untuk ruang bawah tanah?, batin Albert saat pintu yang telah tertutup rapat selama ratusan tahun itu kembali terbuka.
Dalam bayangan nya ketika sang ayah memberikan kunci itu pada nya.
Kunci itu bisa membawa nya untuk membuka harta tersembunyi leluhur nya, yaitu kekayaan kakek buyut Yossep.
Sesil yang tak mengetahui isi pikiran Albert, segera mendahului Albert memasuki ruangan itu dan kembali mencari jalan untuk bisa tembus keluar dari Kastil itu.
"Sial!, pintu lagi?. Tuan, apa kau memiliki kunci untuk pintu ini?, mungkin pintu ini akan membawa kita menuju halaman belakang dan berhasil lolos dari iblis itu," seru Sesil begitu berharap.
Sedangkan Albert yang ia ajak bicara masih nampak tertegun saat memasuki ruangan itu.
Ada raut wajah kecewa dan marah saat ia memasuki ruangan itu.
Ruangan yang ternyata kosong tanpa satu barang pun di dalam nya, jauh dari perkiraan nya selama ini.
"Mana harta nya!, mana emas nya!," teriak Albert naik pitan, membuat Sesil kembali ketakutan sembari bersandar di pintu yang akan membawa nya terlepas dari kedua manusia menakutkan seperti Albert dan Mastany.
Harus nya aku tak mengikuti saran gadis bercadar itu, sial!, batin Sesil terus kembali mencoba membuka pintu itu walaupun tanpa sebuah kunci.
"Harta kau bilang?," seru Mastany seketika.
Membuat Albert dan Sesil secara bersamaan langsung menatap ke arah Mastany datang.
"Diam lah!, sebaik nya kau enyahlah dari hadapan ku!, kau terus saja membawa pisau itu untuk menakuti ku!, tapi aku tak lagi takut pada mu!," sentak Albert tiba tiba bersikap berani dalam menghadapi Mastany.
Sementara Sesil hanya meringkuk ketakutan di sudut ruangan tanpa berani berkata apapun lagi.
"Wah wah wah, kau mulai mendapatkan keberanian mu lagi ya?, apa semua itu muncul karna kau kesal tak bisa mendapatkan harta mu Albert?," seru Mastany sembari tertawa dengan kencang nya.
"Ku bilang diam!," sentak Albert langsung membuat Mastany berhenti tertawa dan kembali menatap tajam ke arah Albert.
"Kau mau harta mu, hem!, gali lah tanah di bawah mu, dan kau akan mendapatkan harta peninggalan kakek dan nenek buyut mu itu," seru Mastany dengan tatapan menakutkan nya.
"Apa maksud mu?," ucap Albert begitu heran, kenapa seolah olah, Mastany lebih mengetahui seluk beluk Kastil dan apapun yang berhubungan dengan Kastil dari pada diri nya.
"Lihatlah!, ada cangkul di sana, pasti kakek mu ingin kau menggali di sini Albert," ucap Mastany dengan sikap tenang nya, sembari tangan nya yang terus bermain dengan pisau berkarat yang ia pegang sedari awal.
Dia benar juga, batin Albert segera mengikuti saran Mastany tanpa memikirkan hal lain nya lagi.
Dasar serakah!, entah kau saat hidup sebagai Yossep maupun saat kau hidup sebagai Albert, batin Mastany berdecak pelan, ia begitu muak dengan lelaki yang kini sedang berusaha keras mencangkul tanah di dalam ruangan itu.
tapi apapun itu, ceritamu keren thor.