Apa jadinya ketika kamu mengambar karakter komik. Lalu karakter itu muncul dalam dunia nyata?
Hal ini terjadi kepada Kinara Angelica seorang penulis cerita komik yang suatu hari menemukan sesosok lelaki didalam kamarnya. Tak disangka lelaki itu mirip dengan wajah karakter komik yang digambarnya.
Yuk ikuti kisah seru Kinara yang harus mengurusi lelaki manja nan polos yang keluar dari komik buatannya bernama Ken.
Ditambah ia harus bersaing melawan karakter utama wanita dalam komik yang dibuatnya sendiri.
Dapatkah Ken berhasil menjalankan sebuah misi agar ia menjadi manusia seutuhnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neng Euis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33. Misi untuk Ken dan Dokter Dika
Dokter Dika membiarkan Kinara memeluknya dan tertidur dibahunya. Tapi saat mendengar Kinara menyebut nama Ken, ia hanya bisa menghela napas.
Bahkan kamu sekarang memimpikan orang itu dalam tidurmu, apa sekarang hatimu telah berubah?
Dokter Dika kemudian mengangkat dan memindahkan Kinara ke kamarnya. Ia mengambil selimut dan menyelimuti seluruh tubuh Kinara. Setelah itu ia menutup pintu kamarnya dan pergi ke kamar mandi.
**
Setelah selesai mandi, Dokter Dika berjalan ke sofa dan merebahkan dirinya disana. Ia mengambil ponsel dan mencoba melihat-lihat situs MangaX. Ia mulai mencari komik 'Love For You' di kolom pencarian.
Setelah menemukannya ia mulai membaca chapter pertama dengan serius dan mulai membandingkan wajah karakter utama yang bernama Ken itu yang memang mirip dengan Ken yang ia temui di dunia nyata.
Bahkan Dokter Dika sangat terkejut melihat gambar Kinara juga ikut masuk dalam beberapa chapter meskipun pada akhirnya karakternya menghilang bak ditelan bumi dan ceritanya hanya berfokus pada romansa kedua pemeran utama, yakni Ken dan Luna.
Setelah membaca chapter sampai terakhir diupdate, Dokter Dika melempar ponselnya dan memukul-mukul kepalanya sendiri.
Gak mungkin ada seseorang yang keluar dari komik, tak masuk akal!!
Dokter Dika masih tak percaya, ia kemudian berjalan ke lemari es dan mengambil minuman soda untuk menyegarkan dahaga sekaligus pikirannya. Saat sedang menegak minuman tiba-tiba ia teringat Kinara pernah membicarakan soal situs MangaX Kepada tetangga apartemen 104, Rama dan Shinta. Dokter Dika kemudian berlari keluar apartemen untuk bertanya kepada tetangga barunya.
Tapi saat ia keluar dari apartemen, ia malah melihat Ken diluar apartemen Kinara. Dokter Dika yang kesal langsung menghampiri Ken.
"Mau apa lagi kau kesini!"
"Setelah chapter dirilis dan adegan selesai dilakukan di dunia komik. Aku selalu tertarik dan kembali ke sini lagi. Makanya sekarang aku mau pergi." ucap Ken berjalan pergi, tapi Dokter Dika menahan lengan Ken.
"Aku masih tak percaya, mulai sekarang jangan dekat-dekat Nara lagi!"
"Aku tak butuh kepercayaanmu." Ken melangkah pergi bersamaan dengan pintu apartemen 104 yang terbuka.
"Kalian berdua, kemarilah. Aku akan bercerita banyak hal kepada kalian." ucap Rama yang sekarang berdiri di depan apartemennya.
Ken dan Dokter Dika saling bertatapan, mereka masih ragu dengan tawaran Rama dan tak sudi bersama dalam satu atap yang sama.
"Ini tentang situs MangaX, kalian mau tahu lebih banyak?" ungkap Rama.
Begitu situs MangaX disebut, Ken dan Dokter Dika terlihat tertarik. Setelah berpikir sesaat, akhirnya mereka memutuskan untuk masuk ke apartemen 104.
Mereka kemudian berjalan ke ruang tamu dan disana sudah ada Shinta yang duduk menunggu mereka di sofa. Rama kemudian mempersilahkan kedua tamunya duduk dan mereka berdua duduk dengan jarak yang saling berjauhan.
"Aku tahu, kalian sedang tak akur. Tapi demi Kinara, apakah kalian ingin menjalankan sebuah misi dan saling bekerja sama?" Shinta mulai membuka percakapan.
"Aku tak mau bekerja sama dengan orang ini." jawab Dokter Dika dengan cepat.
"Siapa juga yang mau bekerja sama denganmu!" bantah Ken dengan cepat.
Mereka berdua kemudian saling bertatapan dengan tajam beberapa saat sebelum akhirnya melempar pandangan kearah lain.
"Dokter Dika, anda masih belum percaya, lelaki di sebelahmu ini berasal dari komik?" tanya Shinta.
"Bagaimana bisa aku mempercayai sesuatu yang terdengar konyol itu?"
"Aku tahu, orang yang selalu berpikir rasional sepertimu, tak akan mempercayainya. Tapi, faktanya aku dan Kinara merasakan hal yang sama. Yakni, menjadi orang yang dipercayai memegang tablet ajaib itu." ungkap Shinta.
"Lalu apakah Mbak Shinta juga membuat cerita komik dan seseorang juga muncul dari komik buatan Mbak Shinta?" tanya Dokter Dika.
Shinta mengangguk, kemudian melemparkan pandangannya menatap ke arah suaminya yang duduk disebelahnya.
"Mas Rama sama denganku?" tanya Ken.
Rama mengangguk, "Maaf Ken, aku selama ini menyembunyikannya. Aku seharusnya mengatakannya saat kau akhirnya sadar tentang dunia komik."
Dokter Dika terkekeh. Ia merasa sedang dibodohi. Sampai sekarang saja, ia masih tak percaya Ken berasal dari komik. Kini ia malah mendengar kalau tetangga apartemennya juga berasal dari komik. Jangan-jangan ia juga termasuk salah satu dari tokoh komik!
"Memangnya ada yang lucu." Ken terlihat kesal mendengar tawa Dokter Dika.
"Lalu apakah Detektive Conan juga muncul ke dunia nyata? Kalau ada aku ingin bertemu dengannya." tantang Dokter Dika.
"Hanya pemilik tablet ajaib yang bisa membuat semua itu terjadi. Sayangnya, di dunia ini hanya tiga orang yang pernah memegangnya." jawab Shinta serius yang membuat Dokter Dika kembali terfokus.
"Jika Mbak Shinta dan Kinara menjadi dua orang pemegang tablet itu, lalu siapakah orang yang ketiga?" tanya Dokter Dika mulai serius.
"Akulah pemilik pertama dan Kinara pemilik ketiga. Sedangkan pemilik kedua, adalah orang yang akan menjadi misi kalian." jawab Shinta.
"Misi apa?" tanya Ken dan Dokter Dika kompak.
"Pemilik kedua sudah mencuri tablet Kinara dan menyabotase komik buatan Kinara."
Dokter Dika kemudian mengingat Kinara pernah menanyakan soal tablet kepadanya waktu itu dan ia langsung mengangkat wajah dan menatap Shinta dengan serius, "Apakah penyusup yang waktu mengacak-acak apartemen Kinara, si pemilik kedua? Tapi kenapa, apa alasan orang itu menyabotase komik Kinara."
"Kalian akan mengetahuinya setelah menemukan orang itu. Karna orang itu, merupakan sumber masalah, dimana kekuatan supranatural dari dalam tablet yang di salah gunakan."
"Siapa dia?"
"Itu akan menjadi tugas kalian, mencari tahu siapa dirinya."
"Loh memangnya Mbak shinta atau Mas Rama gak tahu siapa dia?"
Shinta dan Rama hanya menggeleng.
"Ken kamu sudah memutuskan akan tinggal dimana?" tanya Rama kepada Ken.
"Aku bisa tinggal dimanapun. Toh, ketika chapter dirilis aku kembali lagi ke dunia komik. Jadi aku tak begitu memikirkannya. Aku ingin segera menemukan penyusup itu dan menyelesaikan semua masalah Kinara." Ken terlihat begitu bersemangat.
Rama melirik ke arah Dokter Dika, "Kenapa kalian tak tinggal berdua saja?" saran Rama yang membuat Ken dan Dokter Dika saling melirik beberapa detik kemudian dengan cepat melempar pandangan.
"Aku tidak setuju!" bantah Dokter Dika dengan cepat.
"Siapa juga yang mau tinggal denganmu!" protes Ken tak mau kalah.
"Kalau begitu, untuk sementara Ken tinggal bersama Nara saja. Ken mungkin saja tak bisa tinggal jauh-jauh dari Kinara. Karena mereka saling terhubung satu sama lain." Shinta memberi kesimpulan.
Dokter Dika langsung melotot, ia jelas tak setuju dengan usulan Shinta. Bagaimana bisa ia membiarkan Kinara tinggal berdua bersama lelaki seperti Ken.
"Aku tak setuju, aku tak mau membiarkan cowok ini mengambil kesempatan dalam kesempitan. Juga, tak baik membiarkan lelaki dan perempuan dewasa tinggal satu atap yang sama."
"Berarti satu-satunya cara adalah membiarkan Ken tinggal di apartemenmu, Dok."
Dokter Dika terdiam, ia merasa frustasi dengan dua pilihan yang diajukan kepadanya. "Aku pikirkan dulu, tapi untuk sementara ini aku tak setuju dia tinggal di apartemenku."
"Baiklah, kami menghargai keputusanmu." jawab Rama.
"Kalau begitu aku permisi." Dokter Dika beranjak dari tempat duduknya dan pamit pergi.
Sedangkan Shinta dan Rama membiarkan Ken tinggal di apartemennya malam ini.
"Ken, ngopi dulu yuk. Ada banyak hal yang pengen aku bahas sama kamu." ajak Rama.
Ken mengganguk dan mereka berdua kemudian berpindah ke balkon. Sedangkan Shinta pergi ke kamarnya.
Bintang 5 untuk karyanya...
salam manis dari KENANGAN dan FOREST GIRL 🤗🤗