Perjalanan 2 sahabat yang saling menyayangi namun mati secara tragis, dan kembali di pertemukan di dimensi yang berbeda.
Menikahi seorang pangeran dan menghadapi berbagai intrik politik di dalam istana
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 34
Setelah mencapai kesepakatan, rapat pun dibubarkan. Semua orang kembali ke kediaman masing-masing. Ai Li dan An Xia terlibat perdebatan sengit mengenai maksud kaisar memberangkatkan suami mereka.
"Aku rasa kaisar tua itu sudah tak bisa berpikir jernih, apa otak dia konslet?" celetuk An Xia
"Mungkin dia kebanyakan minum air kran, makanya otak nya terendam banyak air" ucap Ai Li menanggapi
"Menyuruh para pangeran untuk memberantas para pemberontak dan membiarkan istana kosong! Benar-benar otak udang" cela An Xia
"Ya, kaisar bodoh itu tak tahu jika dalang dari pemberontakan itu ada di dalam istananya, kenapa dia harus repot-repot mengeluarkan seluruh pangeran? Apa dia pikir dengan dia yang sudah peot itu sanggup menghadapi jika tiba-tiba ada serangan dadakan menuju istana?" ucap Ai Li
"Sepertinya ada orang yang sengaja bermain-main dengan kita, syukurlah... Tanganku sudah lama gatal ingin merobek wajah seseorang" ucap An Xia dengan senyum devil nya.
"Kuharap tontonan yang kau berikan akan sangat memukau, jika tidak.." Ai Li pun menyeringai sambil menghentikan perkataannya.
"Bagaimana jika kita mengunjungi pengagum rahasia beserta calon mertua gagal mu itu?" ucap An Xia dengan sarkas
"Bagaimana mungkin kita pergi kesana tanpa membawa buah tangan? Sepertinya itu tidak sopan" ucap Ai Li penuh arti
"Kau memang orang yang rendah hati dan sangat dermawan" ucap An Xia dengan pujian yang terlontar dari bibir mungilnya.
"Setidaknya dia tidak akan berani macam-macam lagi dengan kita" ucap Ai Li
"Sepertinya mentri pertahanan dan juga penasehat itu ada di pihak mereka" ucap An Xia
"Tentu saja, bukankah tadinya mereka berniat menjadikan putri-putri mereka salah satu selir dari suami kita?" ujar Ai Li di selingi kekehan ringan
"Ya, gadis dengan dempul 5 meter di wajah nya itu berniat menggoda suamimu" ujar An Xia sambil menaik turunkan alisnya
"Benar, gadis yang memasang pagar tebal di atas matanya juga menginginkan suamimu" ujar Ai Li sambil tertawa terbahak-bahak memikirkan 2 orang gadis yang berdandan menor dan melukis alis nya dengan tebal.
"Itu bukan alis, tapi ulat bulu" timpal An Xia
"Benar, bahkan mukanya juga anti bocor dan anti retak. Hahaha... Kira-kira Berapa kilo gram tepung yang dia tempelkan di wajahnya itu?" tanya Ai Li
"Entahlah... Aku hanya memperhatikan alis nya saja tadi, sepertinya pelayan nya harus belajar lagi. Bukankah alis nya tadi tinggi sebelah?" tanya An Xia
Ai Li pun kembali terbahak-bahak.
"Seperti nya mereka berniat melenyapkan ayahku dan juga suami kita" ujar Ai Li dengan santai
"Apakah kita harus turun tangan?" tanya An Xia
"Hai... Gadis pemalu seperti kita tidak perlu mengotori tangan dengan darah, cukup duduk tenang dan nikmati tontonan nya." ucap Ai Li penuh arti
"Niuu..." panggil Ai Li
"Hamba putri.." Niu pun mendekat
"Beri tahu para koki di dapur untuk membuat kue kering sebanyak mungkin, kita akan menonton pertunjukan menarik nanti" ucap Ai Li.
Niu hanya mengangguk dan langsung pergi menjalankan tugasnya.
"Apa kau akan mengutus anak buahmu untuk menjaga ayah dan suamimu?" tanya An Xia
"Tentu saja, kau pikir aku mau jadi janda muda? Aku sudah mengutus 500 orang untuk membantu pasukan ayah ku, jin dan jun juga akan ikut. Aku yakin mereka akan sangat kenyang nanti" ucap Ai Li.
Para pelayan yang mendengarkan ucapan Ai Li pun bergidik ngeri mendengar nya, pemberontak yang ditakuti justru akan di jadikan makanan oleh ai li untuk kedua kucing kecil kesayangannya.
"Para pemberontak itu hanyalah umpan, sedangkan pertunjukan yang sebenarnya telah bergerak menuju ke kekaisaran kita dalam jumlah yang cukup banyak" ujar An Xia
"Hhmm.. Sepertinya mantan permaisuri itu sudah lelah bermain-main dan ingin secepatnya menguasai kekaisaran ini" ucap Ai Li
"Kita harus membuat kekaisaran ini kalah terlebih dahulu agar mantan permaisuri beserta mantan putra mahkota itu muncul menunjukkan dirinya." ucap An Xia
"Itu masalah gampang. Kita berikan mereka obat tidur, setelah itu kita ganti mereka dengan orang-orang kita" seringai Ai Li
"Hahaha... Pasti akan sangat menyenangkan" ucap An Xia
"Pasti hahaha..." Ai Li pun ikut tertawa hingga matanya menyipit
"Jadi kalian sudah tahu rencana ini dan tidak memberitahu kami?" terdengar suara bariton dari belakang Ai Li dan An Xia, segera mereka pun berbalik dan melihat siapa yang mengganggu percakapan mereka.