Sequel Story Of [SELEPAS KATA TALAK]
"Dia!" Tetuah itu menunjuk ke arah ... Bukan ke arah perawan desa yang dari dulu menantikan tubuhnya di jamah oleh Pak Kades yang menurutku biasa saja ini, tapi dia menunjuk ke arahku. "Non Gea, yang akan menjadi Bu Kades."
"Hah?" Aku mendelik, tipe orang macam Tetuah desa ini lah yang ingin aku libas akhir-akhir ini. "Sialan."
*****
Bagaimana jadinya. jika Gea yang ingin membalaskan dendamnya kepada Kades yang sudah menghamili kakaknya malah terjebak menjadi istri Kades itu sendiri dengan identitas rahasia yang masih ditutupi.
Akankah Gea bertahan dalam balas dendamnya. atau malah menyerah dengan rencananya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35. Bertemu Abah
#Gea
"Gibran?"
Aku memanggil nama Gibran ketika masuk ke dalam mobil dan mendapati anakku itu sedang tidur di dalam mobil.
Gibran tidur di jok belakang, membuatku tersenyum kemudian mengecup kepalanya pelan, kasian dia masih kecil sudah di Bebani dengan pikiran seperti ini.
Aku sendiri memilih duduk di setir mobil, menunggu Mas Ozan selesai sholat Jumat, rasanya damai setelah kejujuran itu terungkap.
Tapi Mas Ozan berkata setelah ini dia ingin menemui Abah dan Mak, Abah bukanlah orang tempramen dan gampang memukul orang lain, tapi aku ragu saja, jikalau nanti Abah terpancing emosi dan tiba-tiba memukul Mas Ozan.
Aku memilih menunggu dimobil sembari memainkan ponselku, mungkin sekarang acara seminar sudah bubar karena aku pergi duluan, dasar tidak professional.
PING!
Pesan dari siapa ini? Huh? Dari Vall, mau apalagi dia? Tidak bukan dari Vall tapi dari grup chat circle kamu bertiga.
"Kenapa?"
Aku mengetik pesan tersebut, yang membuat toast online dibawah nama kontak Vall berubah menjadi typing.
"Diare bestie, karena makan bakso, Mas tukang baksonya ada dendam kesumat kayaknya," jawab Vall dalam ketikan pesannya.
"Karena kamu gak bayar baksonya terus kabur," timpal Enjel pada pesan chatnya.
"Halah, kalian berdua sama aja, endingnya aku yang bayar kan baksonya, gausah drama deh gausah drama!" Aku mengetik pesan tersebut dan mengsendnya ke grup.
"Dimana Ge?" tanya Vall.
"Di mobil, nungguin sesuatu."
"Apa?" tanya Enjel dan Vall mengirim pesan yang sama.
"Kepo, udah sana mandi kalian, pasti kalian belum mandi," jawabku menebak tingkah laku mereka.
"Ngapain mandi, aku masih cakep yah jadi gausah mandi, mubazir air aja," jawab Vall.
"Bener, orang cakep beda, parfuman doang dia elegan, apa itu mandi? Gausah lah," sambung Enjel.
"Dih, sarap Kelen!" jawabku menutup chat tersebut dan menaruh ponselku di dashboard mobil.
Gila aja, ngechat dengan mereka berdua, bukannya ngurangin setres malah tambah setres, aku kembali menunggu sampai tak lama kemudian pintu kaca mobilku di ketuk oleh seseorang yang membuatku membuka kuncinya.
Dia adalah, Mas Ozan.
"Lama yah?" tanya Mas Ozan masuk ke dalam mobil.
"Gak kok," jawabku yang tanpa sengaja menyenggol ponselku sehingga terjatuh, aku menunduk ingin mengambil ponselku sampai aku sadar ada sebuah tangan yang melindungi sudut lancit dari tempat duduk.
Kalian tahu, bagian lancit dari tempat duduk mobil adalah di bagian bawah dashboard dimana jika kalian menunduk mengambil sesuatu disana, dan disaat kembali duduk, kepala kalian pasti akan terbentur disana, tapi beruntungnya Mas Ozan sigap melindungi area itu sehingga aku tidak terbentur.
Kan jadi senyum sendiri.
"Nih, Mas tadi beli minum, buat kamu, Gibran mana?" Mas Ozan memberikan botol minuman kepadaku.
Aku menerimanya dan melirik Gibran dibelakang. "Gibran lagi tidur."
Mas Ozan memperbaiki perban ditangannya sementara aku mulai meminum minuman tersebut, aku merasa bahwa area bibirku sedikit basah dan aku butuh tissue, belum sempat aku mencari Mas Ozan sudah menyodorkan tissue itu kepadaku.
"Mau langsung ke rumah orang tua kamu?"
"Sekarang? Mas Ozan sudah siap?"
"Insha Allah, sayang," jawab Mas Ozan mengusap kepalaku. "Biar, Mas aja yang nyetir."
Aku mengangguk, kami bertukar posisi dengan Mas Ozan yang duduk di bangku pengemudi dan aku di bangku penumpang.
"Tunjukin aja yah Dek jalannya, Mas kurang hapal soalnya," jawab Mas Ozan menyalakan mesin mobil.
Aku hanya mengangguk, kemudian Mas Ozan menjalankan mobil tersebut atas arahan dariku menuju rumah.
•
•
•
Kini mobil yang dibawa Mas Ozan sudah terparkir dihalaman rumah, aku melihat Abah dan Mak ada di teras rumah, rasanya aku deg-degan menanti apa yang terjadi setelah pertemuan ini.
Aku menggendong Gibran yang masih dalam keadaan tertidur keluar dari mobil, sedangkan Mas Ozan berjalan disampingku, melihat kedatangan kami, sontak membuat Mak dan Abah berdiri.
"Assalamualaikum," ujarku dan Mas Ozan.
Mak dan Abah menjawab salam kami dan bertanya. "Pulang maki, nak? Siapa ini?"
Aku tahu maksud dari pertanyaan Abah itu menuju kepada Mas Ozan, belum sempat aku menjawab, Mas Ozan sudah menyela duluan.
"Saya Fauzan, Bah, saya pria yang menghamili Ratna dulu, saya ayah biologisnya Gibran," jawab Mas Ozan dengan mata berkaca-kaca.
Aku pusing! Harusnya aku saja yang menjelaskan, bagaimana tidak, Mas Ozan to the point banget, kalau Abah khilaf ngebanting pot bunga ke kepala Mas Ozan gimana?
Tapi Abah gak pernah main tangan sih, semarah-marahnya Abah, Abah adalah orang paling sabar.
"Bapaknya ini Gibran?" tanya Abah menatapku.
"I-iyek, Bah."
Aku menjawab dengan tangan gemetar, rasanya Kelu, bersiap menanti apa yang akan dilakukan Abah, sementara Mak disana sudah syok seketika.
Mas Ozan perlahan menunduk, dia meraih kaki Abah dan bersujud disana dengan penyesalan.
"Maafin Fauzan Bah! Maafin Fauzan! Fauzan sudah bikin Ratna menderita, Fauzan sudah bikin Abah dan Mak malu, Fauzan salah, hukum Fauzan Bah!" jawab Mas Ozan yang membuatku sedikit terharu.
Abah terdiam, badannya bergetar, mungkin dia tidak tahu harus bereaksi apa, tapi perlahan tangan Abah turun meraih bahu Mas Ozan dan mengajaknya berdiri.
"Kamu memang salah nak, tapi semua sudah takdir Allah, tidak ada yang bisa menantang, Abah sendiripun yakin, Ratna sudah tenang disana, jangan disesali nak, insha Allah Abah sama Mak sudah ikhlas, ini jalan dari Allah."
Hah? Aku kaget! Pertama ini kali pertama aku mendengar Abah berbicara tanpa logat daerahnya, kedua, Abah bisa seikhlas ini.
"Fauzan yang salah Bah!"
"Tidak ada yang salah nak, Allah yang sudah menentukan dan kita yang menjalankan, yang penting kamu sudah menyesali semuanya ditambah kamu adalah suami dari Gea, Abah insha Allah ikhlas."
Mak yang ada disana juga berjalan ke arah Mas Ozan dan menyentuh pundaknya.
"Ndak usah nangis, Jangan disesali yah jangan ditangisi, Ratna sudah tenang di alam sana, Ratna sudah bahagia, insha Allah benar kata Abah, Mak juga sudah ikhlas, apalagi sekarang Gibran sudah tahu siapa bapaknya."
Mas Ozan terdiam sebelum air matanya pecah dan memeluk erat Abah, Ya Allah momen emosional apa ini, rasanya terharu biru.
"Makasih Bah! Makasih! Fauzan janji, Fauzan tidak akan mengecewakan Abah sama Mak lagi!" ujar Mas Ozan dengan keseriusannya.
"Abah percaya, Abah cuma nitip Gea sama Gibran yah nak, Abah sama Mak udah tua, gak bisa lagi jaga mereka berdua, Abah cuma pesan bahagiakan mereka, karena Abah sama Mak selalu memperlakukan mereka berdua dengan baik, Abah yakin kamu bisa menjaga mereka, disaat nanti Abah sudah dipanggil Allah, insha Allah Abah ikhlas, karena cucu dan anak Abah sudah ada ditangan orang yang tepat."
Mendengar itu rasanya aku bergetar, sementara Mas Ozan masih memeluk Abah.
"Fauzan, janji Bah!"
•
•
•
Assalamualaikum
Jangan Lupa Like
Komen yang banyak yah sumpah kalau rame Author update dua bab lagi sore ini
mengingat putra bungsuku bernama Akhta yg 4 lalu berpulang d usia 4 thn 4 bln😢
suka ngakak deh pas baca suara hatinya Gea..
lain di mulut lain di hati itu mah, wkwkwkwk..
Gea ini kriteria cewek yg dibaperin dikit udah meleyot, jadi gampang banget berubah haluan..
apalagi kalo Allah udah turun tangan, jadilah benci dan dendam berubah jadi cinta dan sayang.. hehe..
belum sampai hamil ceritanya, tapi it's okay..
oke deh dek othor, Terima kasih atas ceritanya yg bagus banget..
semoga sehat sehat selalu dan tetap semangat untuk terus berkarya..
semoga sukses selalu yah dan lancar untuk kuliahnya jg..
barokallahu fiik🙏
ada jg 1 na 2000 x thor...
mode emak2 menjeriittt...😲😲😲
😃😃😃
Gea nya kocak 😂😂😂😂👍👍👍👍