Kubuat Kau Bertekuk Lutut

Diska menikmati kehidupannya sebagai nyonya Xavier. Namun, dia tidak bisa pergi ke mana-mana sesukanya, karena Xavier ingin ia di rumah menjaga kehamilannya. Tidak ada yang tahu soal pernikahan mereka, karena Xavier hanya ingin mengumumkan soal pernikahan itu setelah resepsi dan Diska tidak masalah soal itu.

Saat ini, usia kehamilan diska sudah memasuki usia tiga bulan. Meski tinggal serumah, Diska dan Xavier sangat jarang berinteraksi karena Xavier memang sangat sibuk. Akan tetapi, setiap kali Diska harus ke dokter, Xavier akan mengantarkannya, terlebih lagi Xavier selalu menunjukkan rasa pedulinya pada bayi Diska. Jadi, Diska tidak pernah mempermasalahkan kesibukan Xavier itu.

Di tempat lain, Kiara sudah bekerja selama seminggu di sebuah perusahaan kecil di Bogor. Memang, semenjak kembali ke tanah air, Kiara memutuskan untuk tidak langsung ke Jakarta. Ia ingin membaca situasi karena ia tidak mau gegabah untuk kembali.

Kiara masih harus menghubungi beberapa orang penting yang ada di sekitar Xavier dan Diska supaya ia mendapatkan berita yang tepat.

'Xavier, meski aku membencimu, tapi rasa cintaku juga sama besarnya. Aku sudah membalasmu dengan rasa sakit dan kecewa. Sekarang, aku harus apa?'

"Kiara, kamu sudah selesai mempersiapkan presentase kita?" tanya salah seorang senior yang membuat Kiara tersadar dari lamunan. Ia buru-buru menyimpan kalung yang pernah Xavier berikan. "Ah, iya. Saya sudah selesai kok."

"Baguslah, karena ternyata yang datang bukan hanya perwakilan pusat seperti biasa, tapi juga pemilik perusahaan ini," kata senior itu sangat antusias, sedangkan Kiara hanya diam dan tersenyum. "Eh, itu apa yang kamu sembunyikan. Kayaknya kalung berlian ya?"

Kiara gelagapan mendengar pertanyaan itu. Ia berusaha berbohong dengan menjawab, "Itu hanya kalung imitasi. Kenang-kenangan dari teman aku di sana. Udah yuk, kita siap-siap meeting!"

***

Kiara dan beberapa karyawan yang lain telah menunggu di ruang rapat. Saat kayawan lain merasa tegang, Kiara justru sangat santai menghadapinya. Selain karena dia sudah berpengalaman menghadapi bos seperti Xavier, ia juga sudah pernah melawan wanita seperti Diska. Jadi, tidak ada yang membuatnya takut.

Namun, saat pintu terbuka dan semua orang berdiri untuk menyambut atasan mereka itu, Kiara terperangah melihat siapa pimpinannya.

"Kiara."

Semua orang langsung menatap Kiara yang kini mematung menatap Xavier yang memanggilnya. Kiara tidak menyangka akan secepat ini bertemu Xavier. Padahal, dia sudah berada di kota yang berjarak 60 Km dari tempat Xavier.

Kiara menundukkan wajah, belum sepenuhnya siap bertemu Xavier, tapi Xavier yang sudah menggebu-gebu itu langsung menghampiri dan memeluknya.

"Kamu ke mana aja, Kiara. Aku merindukanmu. Sangat merindukanmu." Xavier tidak peduli dengan image-nya sebagai atasan. Saat ini yang terpenting ia sudah menemukan Kiara.

"Xavier. Lepaskan aku. Ini di kantor, tempat kerja." Kiara berusaha melepaskan pelukan Xavier.

"Aku nggak peduli. Asal kamu tetap sama aku." Xavier tetap sekuat hati memeluk Kiara dari belakang.

Pimpinan cabang yang paham situasi, langsung menyuruh beberapa karyawan itu keluar agar tidak mengganggu Xavier dan Kiara.

Begitu ruangan kosong. Kiara menginjak kaki Xavier supaya laki-laki itu melepaskan pelukannya.

"Mau kamu sakiti aku seperti apa pun, aku nggak peduli, asal kamu tetap sama aku."

"Xavier kamu udah gila!?"

"Ya, aku gila karena kehilangan kamu, Kiara." Xavier melirik perut Kiara, kalau dia hamil, seharusnya usia kandungannya lebih tua dari Diska.

"Kita udah berakhir. Jangan ganggu aku!" Kiara berpaling, tapi Xavier menarik tangannya.

Xavier bertekuk lutut di hadapan Kiara. Ia sangat takut kehilangan lagi. Hatinya tersayat-sayat dan membuatnya berkaca-kaca. "Aku akan melakukan apa pun untuk menebus kesalahanku."

🦄🦄🦄

Kalem ya kalem. Aku udah bilang alurnya berat, dan ini baru bab 35 gaes. Banyakin dulu yuk kembang kopi, selagi komentar rame, aku pasti banyakin update 😅😅

🍭🍭🍭