NovelToon NovelToon
My Perfect Hero

My Perfect Hero

Status: tamat
Genre:Mafia / Roman-Angst Mafia / Tamat
Popularitas:417.3k
Nilai: 4.5
Nama Author: Sisca Nasty

Quinn, seorang gadis berusia 26 tahun itu memiliki kehidupan yang sempurna. Namun, siapa yang menduga, dibalik kehidupan yang sempurna Quinn sangat terkurung. Sebab sebagai putri seorang mafia membuat Quinn tidak bisa hidup dengan bebas.

Quinn memang memiliki kehidupan yang sempurna. Akan tetapi, Quinn nyatanya sangat apes pada percintaannya. Sekalipun Quinn memiliki harta melimpah dan juga paras rupawan, nyatanya tak bisa membuat Quinn menemukan cinta sejatinya.

Sampai tanpa sengaja, Quinn bertemu dengan Dimitri. Seorang laki-laki berusia 30 tahun itu terus mengganggu Quinn.

Akankah Dimitri bisa meluluhkan hati wanita tangguh dan cerdas seperti Quinn? Lantas bagaimana respon Dimitri ketika dia tahu kalau Quinn adalah putri seorang mafia yang sangat disegani pada masanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sisca Nasty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27. Bangkit

Quinn kembali fokus. Walaupun pikirannya tak menentu, tapi Quinn harus tetap fokus. Apabila Quinn tidak fokus, maka bisa dipastikan Quinn akan terluka. Dan dia tidak mau sampai hal itu terjadi.

Heizen bergerak tanpa lelah melawan musuh. Sama dengan Quinn, Heizen melawan beberapa orang. Musuh memiliki jumlah yang besar. Dibandingkan dengan warga desa yang hanya berjumlah belasan itu. Itu juga warga desa sudah ada beberapa yang terluka.

Quinn menggunakan tombaknya untuk menghalau pedang samurai yang diarahkan kepadanya. Lawannya kini bertubuh besar dan tinggi. Sedikit membuat Quinn kewalahan. Tapi, meskipun begitu, Quinn tetap menahan tombak bambu runcingnya sekuat tenaga.

Perlahan namun pasti, nyatanya musuh dapat membelah tombak Quinn. Musuh terlihat menyeringai. Quinn menyadari bahwa keadaan tidak baik untuknya. Wanita itu mulai mencari tahu arti senyuman di bibir musuh.

"Si*l!" Quinn melemparkan tubuhnya ke samping. Sehingga musuh yang menekan kuat pada tombak bambu runcing Quinn itu terjerembab ke tanah.

Begitu memiliki kesempatan, Quinn menghunuskan ujung bambu yang runcing itu ke punggung musuh. Sehingga tak lama kemudian, satu orang tewas lagi.

"Nona Quinn, apa kau masih bisa bertahan?" tanya Paman Zet. "Kau sudah melawan banyak musuh!"

"Jangan khawatirkan aku. Tetap Fokus!" sahut Quinn ketika musuh belum menghampirinya.

"Bertahanlah!" teriak Paman Zet. Quinn menjawab dengan anggukan kepala. Paman Zet mulai khawatir. Laki-laki itu kini berdiri di dekat Quinn.

"Musuh masih belum turun ke sini semua, Nona Quinn. Aku tidak tahu sampai sejauh mana akan bertahan," kata Paman Zet lagi.

"Bagaimana yang lain?" tanya Quinn pada Jio.

"Kami semua selamat. Hanya saja musuh masih belum habis. Aku akan melihat dari atas pos keamanan," jawab Jio memberanikan diri.

"Baiklah. Karena musuh masih belum habis. Tunggu, suara apa itu?" Saat Quinn akan mengatakan sesuatu, telinganya mendengar suara langkah kaki dalam jumlah banyak. Sepertinya ada segerombol orang yang berjalan mendekati tempat itu.

Quinn mulai mengambil tempat lagi. Wanita itu terus menggerutu karena musuh kembali datang. Rencana musuh memang sempurna. Mereka membagi dalam dua kelompok.

Satu untuk menyerang terlebih dahulu supaya tenaga warga desa habis dibuatnya. Kemudian kelompok kedua akan turun setelah kelompok pertama menyelesaikan tugasnya.

Kedua mata Quinn membulat. Ketika musuh lebih banyak dari pengamatan mereka. Quinn tersentak mundur ketika ada satu musuhnya yang tiba-tiba saja langsung melancarkan serangan. Akan tetapi mendadak Queen ditarik seseorang. Ternyata Jio baru saja kembali dari pos keamanannya.

"Gawat! Gawat, Nona Quinn!" Jio berusaha mendekati Quinn yang sedang melawan anak buah para perompak itu. Pria itu memperhatikan Quinn untuk memastikan dia baik-baik saja.

"Apa yang gawat, Jio? Cepat! Kau harus ikut membantu kami!" Quinn berbicara dengan Jio supaya mau membantunya.

"Nona Quinn, mereka belum sepenuhnya! Masih ada satu kelompok yang masih mengamati keadaan! Saya tidak bisa memastikan berapa jumlahnya. Hanya saja lebih sedikit dari yang saat ini menyerang." Jio mengatakan apa yang dilihatnya.

"Astaga! Bagaimana ini? Kita mulai kehabisan energi!" Quinn merundukkan tubuhnya. Dia tidak mau para wanita yang bersembunyi celaka. Kejadian berdarah itu tidak boleh terulang lagi. Warga desa berhak bahagia. Mereka semua berhak untuk hidup tenang.

"Nona, awas!"

Quinn menghindari serangan. Pembicaraan mereka terhenti ketika musuh melayangkan pukulan maupun tinjuan kepada Quinn dan Jio.

"Tapi, ada yang aneh, Nona Quinn. Ada satu kapal lagi yang bergerak menuju kemari. Kapal besar itu mirip seperti kapal milik Tuan Dimitri. Tapi, aku tidak bisa memastikannya. Karena kapal Tuan Dimitri baru saja pergi dari pulau ini," tutur Jio.

Quinn menendang perut musuh. Kemudian Quinn memukul punggung musuh yang saat ini sedang meringkuk di tanah kotor. Wanita itu melayangkannya secara brutal.

"Awas, Jio!" Quinn menundukkan kepala Jio dari tebasan katana musuh. Menyadari musuh tidak main-main lagi, Quinn melemparkan tubuh Jio ke samping supaya Quinn bisa membalas serangan musuh. Akan tetapi, tangan Quinn terkena sabetan katana. Membuat lengan Quinn terluka. Cairan berwarna merah pun tak ayal merembes keluar.

"Nona Quinn!" teriak Jio.

Heizen dan Paman Zet menoleh. Keduanya sama-sama terkejut dengan apa yang terjadi pada Quinn. Tapi, mereka berdua tak bisa mendekati Quinn. Sebab jumlah musuh begitu banyak.

"Jio! Apakah benar kau melihat kapal Dimitri?" tanya Quinn lagi. Tentu saja dia harus memiliki persiapan untuk bertemu dengan pria itu jika memang benar mereka kembali.

"Iya, Nona. Ada satu kapal lagi yang tidak kalah besar sama kapal perompak itu. Tapi itu kapal yang sama seperti milik Tuan Dimitri. Awas!" Jio melebarkan mata. Lalu dia mendorong tubuh Quinn sampai Quinn terjatuh di tanah.

"Jio!" Quinn berteriak ketika melihat Jio terkena katana. Lengan Jio terluka.

Akan tetapi, lukanya lebih besar dari milik Quinn. Wanita itu menjadi khawatir. Untung saja Jio dapat membalikkan keadaan. Remaja laki-laki mengambil katana milik musuh yang terjatuh.

"Jangan khawatir, Nona! Aku baik-baik saja!" Jio berteriak.

Di situasi yang mencekam itu, terdengar suara langkah kaki mendekat. Suara-suara itu sangat membuat jantung Quinn berdebar kencang. Quinn takut itu bala bantuan musuh.

"Dimitri, aku mohon! Datanglah ke sini, Dimitri," pinta Quinn dalam hati.

Dor!

Dor!

Dor!

Dimitri datang membawa pasukannya. Quinn yang melihat kedatangan Dimitri bersorak dalam hati. Wanita itu tersenyum dan kemudian mengambil katana milik musuh yang tergeletak di tanah.

"Jio! Kau terluka! Di mana yang lain? Maafkan aku. Aku meninggalkan kalian tanpa tahu kalau tempat ini diserang. Bagaimana dengan warga desa yang lainnya?" Dimitri menyobek kemeja miliknya. Kemudian menutup luka di lengan Jio.

Dari kejauhan, Quinn dapat melihat bagaimana Dimitri memperlakukan Jio dengan baik. Bahkan langsung bergerak ketika melihat luka Jio. Pria itu pun sangat khawatir dan menyalahkan dirinya sendiri.

"Semua wanita, anak-anak dan orang yang sepuh sudah bersembunyi, Tuan Dimitri. Tuan! Tolong Nona Quinn!" Jio tak melanjutkan kata-katanya. Ia menunjuk Quinn yang sedang berjuang melawan musuh.

Suara katana yang saling bertabrakan itu sedikit bising di telinga Dimitri. Saat mata Dimitri menoleh, kedua matanya membulat seketika. Dia adalah wanita yang sedang ia cari.

Sontak saja tangannya menyokong senjata api yang ada di tangannya dan menembak musuh tepat di kepalanya. Quinn seketika langsung terbebas. Tampak sekali Quinn berjuang mati-matian melawan musuh. Tubuh wanita itu merosot di tanah. Seketika membuat Dimitri datang.

"Kau? Kau tidak apa-apa? Tanganmu terluka!" Dimitri melepaskan jas hitam yang dikenakannya. Lalu ia melepaskan kemeja yang sebelumnya sudah ia sobek untuk menutup luka Quinn.

"Tuan Dimitri, Anda kembali?" tanya Heizen.

"Apakah semua berakhir?" Paman Zet berhasil selamat dari maut saat anak buah Dimitri turun membantunya.

"Nona Quinn! Kau tidak apa?" Heizen panik. Ia tidak pernah melihat Quinn lemas seperti ini.

"Heizen, dia terkena racun!" Dimitri terkejut ketika ia mendapati luka Quinn juga terdapat racun di sana.

Tanpa pikir panjang, Dimitri segera menyesap darah Quinn yang terkena racun. Perbuatan Dimitri mengejutkan Quinn. Walaupun pandangan matanya samar-samar, tapi Quinn tahu apa yang dilakukan oleh Dimitri.

"Dimitri, ambil satu botol di dalam tas rotan yang aku bawa. Di sana ada penawar racun yang kubuat," ucap Quinn.

Dimitri tanpa banyak berbicara pun segera mengambil apa yang ada di dalam tas rotan. Ternyata benar. Di sana ada satu botol kecil. Dimitri pun segera meminumkannya pada Quinn.

"Syukurlah Anda datang, Tuan Dimitri. Kita bisa menyelamatkan tempat ini," kata Paman Zet.

"Maaf, Paman Zet. Tapi masih ada yang tersisa di belakang. Mereka sudah memantau tempat ini dan melihat perkelahian kalian," sahut Dimitri.

"Apa?" Heizen terkejut.

Dengan kedua kaki yang bergetar, Quinn pun berdiri. Dimitri membantu Quinn yang ingin berdiri tanpa bertanya apapun.

"Tuan Dimitri, berikan aku senjata api terbaik yang kau miliki! Kalau perlu senjata api laras panjang!" pinta Quinn.

"Apa?" Dimitri melebarkan matanya. Dia masih tidak menyangka kalau dalam keadaan terluka Quinn masih memikirkan pertarungan.

"Nona Quinn, apa yang kau katakan? Kau tidak bisa menggunakannya. Biarkan Tuan Dimitri yang melakukannya. Lagipula kau juga terluka, Nona." Paman Zet tidak ingin Quinn terluka lagi.

"Tidak, Paman Zet. Aku bisa menggunakan senjata api jenis apapun. Tuan Dimitri?" Pandangan Quinn kini tertuju pada Dimitri.

"Robin! Berikan senjatamu pada Nona Quinn." Dimitri memberikan perintah pada anak buahnya supaya memberikan senjata laras panjangnya pada Quinn. Satu orang pun datang mendekat. Kemudian ia memberikan senjata yang ada di tangannya kepada Dimitri. Setelah itu, Dimitri memberikannya pada Quinn.

Ctak!

"Berikan pelurunya juga," pinta Quinn. Wanita itu terlihat sangat bersemangat.

"Ini, Nona." Robin memberikan sisa peluru yang ia miliki pada Quinn.

Ceklek! Klak!

Quinn dengan profesionalnya memasang peluru itu pada senjata api miliknya. Kemudian ia mulai berjalan sendiri tanpa dibantu oleh Dimitri. Matanya berkeliling ke sekitar. Rasanya memang momen seperti ini yang ia tunggu. Quinn ingin menembak semua musuh yang ada di pulau.

Melihat Quinn bersiap di tempatnya, Dimitri mengenakan kembali jas hitam miliknya. Kemudian ia berdiri tepat di samping Quinn. Diikuti oleh Heizen, Paman Zet, dan Jio. Di belakangnya lagi ada anak buah Dimitri dan warga desa.

"Kalian semua siap?" tanya Quinn.

"Ya, Nona!"

Dimitri mengukir senyuman tipis mendengar seruan Quinn. "Aku juga siap cantik!"

1
Ayu
thor.. blm jg tau hadiah nya apa sdh tamat aja. ada kelanjutan nya gk. mgkn jodoh leonzio dan dr fei. kshn nih thor crita nya jdi berhenti di tgh jln. tapi smgt thor. crita nya bagus. mksh. smg kluarga joa dan sherin jg bhgia sl. smg aja ada kelanjutan nya ya thor
Ayu
Aldo2..dtg2 cm menyerahkan nyawa aja. cb berdamai kamu kan bs hidup bhgia sm gadis lain. akan kah Audy dpr berjumpa sm kk nya lg
Bundanya Pandu Pharamadina
Quin kejeniusannya melemahkan🤔
Ayu
perjuangan seorang pria untuk seorang gadis yg mengorbankan bnyk nyawa. smg gk ada lg pertumpahan darah lg
Ayu
makin seru aja nih thor. smg Dimetri Joa dan pasukan nya slmt ya thor
Ayu
selamat kah xander dr tangan aldo. hanya author yg tau. smg bs slmt ya thor
Bundanya Pandu Pharamadina
gercep amat Jefri🤭🤣
Bundanya Pandu Pharamadina
Jefri mungkinksn sedang menyamar juga seperti Quin yg identitas nya di sembunyikan
Bundanya Pandu Pharamadina
Quin
Ayu
audy jodoh xander nih. mgkn audy gadis yg lari dr rumah nya. hanya author yg tau
Ayu
semoga anak nya kembar ya thor. biar seru
Yohannes Nasip
apa tu kadonya, penasaran gue/Slight/
Ayu
kshn xander thor di peralat trs. kpn dia dpt jodoh nya
Ayu
kshn kamu zack lee.. sdh di khianati aigu sm peiyu. akhir nya Aegu menyusul peiyu jg. tmbh seru crita nya thor. smgt
Ayu
jadi penasaran kan..peiyu sdh meninggal atau peiyu saudara kembar sherin. atau sherin mmg peiyu yg amnesia. hanya author yg tau kan
Ayu
nah kan si zack lee ikut in sherin. joa ada saingan nya nih
Ayu
smg persahabatan mereka kekal selama nys
Ayu
smg Luca sm joni akan sl saling melindungi smpai ajal mereka
Ayu
oasti ada penghianat di kelompok mafia nya Demitry
Ayu
Baru terungkap neo saudara kembar nio
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!